Pembahasan Persektor Kabupaten Karo

4.4.5. Pembahasan Persektor Kabupaten Karo

a. Sektor Pertanian Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Karo sangat besar yaitu rata-rata sebesar 60,65persen per tahun dan berada pada urutan pertama dibandingkan sektor-sektor lain. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 5,30persenjuga di atas laju pertumbuhan di tingkat provinsi, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagi sektor tmaju dan tumbuh pesat menurut tipologi klassen. Tabel 4.76. Analisis sektor pertanian Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen I Maju dan tumbuh pesat LQ 1 Basis P Negatif Tumbuh lambat di tingkat provinsi D Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan menonjol Overlay I Sektor unggulan Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Hasil perhitungan shift share sektor pertanian nilai komponen P yang negatif menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D yang positif memiliki arti bahwa sektor pertanian mempunyai pertumbuhannya lebih cepat dibanding provinsi.Selama kurun waktu analisis, nilai LQ mempunyai rata-rata 2,47. Hal ini berarti sektor ini merupakan sektor nonbasis. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor maju dan tumbuh pesar, sektor basis dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan provinsi. b. Sektor Pertambangan dan Penggalian Universitas Sumatera Utara Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Karo rata-rata sebesar 0,36persen per tahun dan berada pada urutan kedua terkecil dibandingkan sektor-sektor lain. Laju pertumbuhan sektor ini rata- rata sebesar 10,31persen per tahun dan lebih tinggi dibandingkan sektor yang sama di tingkat provinsi. Sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor potensial atau masih dapat berkembang. Tabel 4.77. Analisis sektor pertambangan Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen III Potensial atau masih dapat berkembang LQ 1 Nonbasis P Negatif Tumbuh lambat di tingkat provinsi D Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan menonjol Overlay II Sektor yang masih dapat berkembang Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Nilai LQ sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan nilai lebih kecil dari 1, yaitu 0,31 yang berarti sektor ini termasuk ke dalam sektornonbasis. Hasil analisis shift share sektor pertambangan dan penggalian, komponen P yang negatif menunjukkan sektor ini termasuk ke dalam sektor yang di provinsi tumbuh dengan lambat. Sedangkan nilai D yang positif berarti sektor ini merupakan sektor yang kompetitif karena pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan provinsi. Berdasarkan analisis sektor pertambangan dan penggalian, menunjukkan bahwa sektor ini tidak dapat digolongkan ke dalam sektor unggulan. . Akan tetapi sektor ini mempunyai peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena tergolong sektor potensial atau masih dapat berkembang, kompetitif atau laju pertumbuhan lebih besar daripada provinsi. Universitas Sumatera Utara c. Industri Pengolahan Sektor industri pengolahan apabila ditinjau dari segi kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Karo menduduki urutan ketujuh dengan konstribusi rata-rata 0,74persen per tahun dan lebih kecil dibandingkan provinsi. Namun memiliki laju pertumbuhan rata-rata sebesar 3,44persen lebih besar daripada provinsi. Sehingga sektor ini diklasifikasikan ke dalam sektor potensial atau masih dapat berkembang. Tabel 4.78. Analisis sektor industri pengolahan Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen III Potensial atau masih dapat berkembang LQ 1 Nonbasis P Negatif Tumbuh lambat di tingkat provinsi D Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan menonjol Overlay II Sektor yang masih dapat berkembang Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Sektor industri pengolahan memiliki nilai komponen P bertanda negatif yang menunjukkan bahwa sektor ini tumbuh lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D bertanda positif menggambarkan bahwa sektor industri pengolahan sebagai sektor yang daya saingnya baik, sehingga pertumbuhannya lebih cepat daripada pertumbuhan di provinsi. Nilai LQ rata-rata sektor ini 1 yaitu sebesar 0,03 sehingga dapat digolongkan sebagai sektor nonbasis. Nilai LQ sektor industri pengolahan terkecil dibanding sektor lainnya. Berdasarkan hasil analisis sektor industri pengolahan, maka sektor ini tidak termasuk ke dalam sektor unggulan. Akan tetapi sektor ini mempunyai peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena tergolong sektor Universitas Sumatera Utara potensial atau masih dapat berkembang, kompetitif dan laju pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi. d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Hasil analisis menggunakan Tipologi Klassensektor listrik, gas dan air minum diklasifikasikan sebagai sektor tertinggal. Hal ini disebabkan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,64persen masih lebih kecil dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat provinsi sebesar 5,71persen. Selain itu, kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 0,33persen juga lebih kecil dibandingkan provinsi sebesar 0,95persen. Tabel 4.79. Analisis sektor listrik, gas dan air bersih Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen IV Tertinggal LQ 1 Nonbasis P Negatif Tumbuh lambat di tingkat provinsi D Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan tidak menonjol Overlay IV Sektor tertinggal Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Dari analisis shift share sektor listrik, gas dan air minum selama periode penelitian, diperoleh nilai P yang negatif menunjukkan sektor ini tumbuh lambat di provinsi. Selain itu, nilai D juga negatif berarti sektor ini kompetitif atau pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan provinsi. Nilai LQ sektor listrik, gas dan air bersih yaitu 0,40sehingga sektor ini dikategorikan sebagai sektornonbasis. Hasil analisis terhadap sektor listrik, gas dan air bersih menunjukkan bahwa sektor ini tidak termasuk sektor unggulan, karena tergolong sebagai sektor tertinggal, sektor nonbasis dan laju pertumbuhannya lebih lambat dibandingkanprovinsi tidak kompetitif. Universitas Sumatera Utara e. Sektor Konstruksi Sektor konstruksi memberikan kontribusi rata-rata sebesar 3,63persen dan menempati peringkat kelima dibandingkan sektor-sektor lain, namun persentasenya masih lebih kecil dibandingkan provinsi yang mencapai 6,90persen. Selain itu, laju pertumbuhan rata-rata yang mencapai 5,42persenjuga lebih rendah daripada pertumbuhan provinsi sebesar 7,35persen. Kondisi ini menyebabkan sektor konstruksi digolongkanke dalam sektor tertinggal. Tabel 4.80. Analisis sektor konstruksi Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen IV Tertinggal LQ 1 Non Basis Pj Positif Tumbuh cepat di tingkat provinsi Dj Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan tidak menonjol Overlay IV Sektor tertinggal Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Berdasarkan hasil analisis shift share, sektor konstruksi dapat dikategorikan sebagai sektor yang tidak kompetitif, karena memiliki nilai komponen D negatif yang artinya pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi. Sedangkan nilai komponen P bernilai positif berarti sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di Provinsi Sumatera Utara.Sektor konstruksi memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 0,52 sehingga tidak tergolong sebagai sektor basis. Hasil analisis terhadap sektor konstruksi menunjukkan bahwa sektor ini tidak termasuk sektor unggulan, karena tergolong sebagai sektor tertinggal, sektor nonbasis dan laju pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi tidak kompetitif. Universitas Sumatera Utara f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Hasil analisis menggunakan Tiplogi Klassenterhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan bahwa sektor ini tergolong ke dalam sektor potensial atau masih dapat berkembang. Hal ini disebabkan kontribusi rata- ratanya sebesar 11,71persenlebih rendah dibanding provinsi. Sedangkan laju pertumbuhan rata-ratanya sebesar 7,17persen lebih tinggi dibandingkan provinsi. Tabel 4.81. Analisis sektor perdagangan, hotel dan restoran Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen III Potensial atau masih dapat berkembang LQ 1 Nonbasis P Positif Tumbuh cepat di tingkat provinsi D Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan tidak menonjol Overlay IV Sektor tertinggal Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Nilai komponen P sektor perdagangan, hotel dan restoran bernilai positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat provinsi. Selain itu, nilai komponen D juga bertanda positif menunjukkan sektor ini tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di provinsi atau dapat dikatakan sektor kompetitif.Nilai LQ sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan nilai LQ rata-rata 1 yaitu sebesar 0,78. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor nonbasis. Hasil analisis terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat ditarik kesimpulan bahwa sektor ini bukan merupakan sektor unggulan. Walaupun sektor ini terglng sektor nonbasis, akan tetapi sektor ini mempunyai peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena tergolong sektor potensial atau masih dapat berkembang, kompetitif dan laju pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi. Universitas Sumatera Utara g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki kontrtibusi rata-ratanya terhadap PDRB Kabupaten Karo yaitu sebesar 7,54persen dan lebih kecil kontribusi sektor yang sama di tingkat provinsi. Begitu juga dengan laju pertumbuhan rata-ratanya yang mencapai 4,35persenjuga lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan di tingkat provinsi yang sebesar 8,83persen. Sehingga berdasarkan Tipologi Klassen, sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor tertinggal. Tabel 4.82. Analisis sektor pengangkutan dan komunikasi Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen IV Tertinggal LQ 1 Nonbasis P Positif Tumbuh cepat di tingkat provinsi D Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan tidak menonjol Overlay IV Sektor tertinggal Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Hasil analisis shift share terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi diperoleh nilai komponen P yang positif. Sedangkan nilai komponen D bertanda negatif. Hal ini berarti sektor ini tergolong ke dalam sektor yang tumbuh lambat di tingkat provinsi dan mempunyai daya saing yang menurun atau tidak kompetitif. Nilai LQ rata-rata sektor ini 1 yaitu 0,92. Sehingga sektor ini tergolong sebagai sektor nonbasis. Hasil analisis terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor nonunggulan. Sektor ini tergolong sektor tertinggal, nonbasis dan tumbuh lebih lambat dibanding prvinsi. h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Berdasarkan analisis Tipolgi Klassensektor keuangan, persewaan dan jasa Universitas Sumatera Utara perusahaan termasuk ke dalam klasifikasi sektor tertinggal. Laju pertumbuhan rata-rata yang bernilai 6,43persen lebih kecil dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi. Begitu juga nilai kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 1,63persenjauh lebih kecil dibandingkan provinsi. Tabel 4.83. Analisis sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen IV Tertinggal LQ 1 Nonbasis P Positif Tumbuh cepat di tingkat provinsi D Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan tidak menonjol Overlay IV Sektor tertinggal Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Perhitungan analisis shift share terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan diperoleh nilai komponen P bertanda positif yang berarti sektor ini merupakan sektor yang tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D yang negatif berarti sektor ini mempunyai laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan provinsi.Nilai LQ sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaanmenunjukkan tren yang menurun dan nilai LQ rata-ratanya 1, yaitu sebesar 0,22. Hal ini berarti sektor bank dan lembaga keuangan lainnya termasuk sektornonbasis. Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menunjukkan bahwa sektor ini bukan merupakan sektor unggulan. Hal ini disebabkan sektor ini tergolong sektor tertinggal, nonbasis dan tumbuh lebih lambat dibanding provinsi. i. Sektor jasa-jasa Sektor jasa-jasa tergolong ke dalam sektor maju dan tumbuh pesat, karena Universitas Sumatera Utara kontribusi rata-rata sektor ini sebesar 13,41persen lebih besar dibandingkan kontribusi rata-rata di tingkat provinsi sebesar 10,65persen. Selain itu, laju pertumbuhan rata-rata sektor jasa-jasa sebesar 8,51persen juga lebih besar dibandingkan provinsi sebesar 7,74persen. Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P yang positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat provinsi. Nilai komponen D juga bertanda positif berarti sektor ini pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi. . Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 1,17 yang lebih besar dari satu, sehingga digolongkan ke dalam sektor basis. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.84. Analisis sektor jasa-jasa Kabupaten Karo tahun 2008-2012 Aspek Parameter Makna 1 2 3 Tipologi Klassen I Maju dan tumbuh pesat LQ 1 Basis P Positif Tumbuh cepat di tingkat provinsi D Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi RPS 1 Pertumbuhan tidak menonjol Overlay III Sektor yang cenderung menurun Sumber: Lampiran 44, 48, 54, 60 dan 65 Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan, karena tergolong ke dalam sektor maju dan tumbuh cepat, sektor basis dan tumbuh lebih cepat dibanding provinsi. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari uraian hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Kawasan Mebidangro secara rata-rata memiliki empat sektor yang tergolong sektor maju dan tumbuh pesat, yaitu sektor industri pengolahan; sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. Kota Medan secara rata-rata memiliki tiga sektor yang tergolong sektor maju dan tumbuh pesat, yaitu sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. Kota Binjai secara rata-rata memiliki tiga sektor yang tergolong sektor maju dan tumbuh pesat, yaitu sektor listrik, gas dan air bersih; sektor konstruksi; dan sektor jasa-jasa. Kabupaten Deli Serdang secara rata-rata memiliki dua sektor yang tergolong sektor maju dan tumbuh pesat, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Kabupaten Karo secara rata-rata memiliki dua sektor yang tergolong sektor maju dan tumbuh pesat, yaitu sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. 2. Efek bauran industri proportional shift P 0 baik di kawasan Mebidangro secara keseluruhan maupun di empat kabupatenkota di kawasan Mebidangro adalah sektor konstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Ada dua sektor di keempat kabupatenkota kawasan Mebidangro yang nilai regional shift differential shift D 0 rata- ratanya positif yaitu sektor industri pengolahan dan sektor jasa-jasa. Universitas Sumatera Utara