peralatan fiskal dan sumber daya manusia human resources, akan terjadi jika ada bagian dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian
diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan datang. Akumulasi modal akan menambah sumber daya yang telah ada.
2. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah
angkatan kerja labor force dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun kemampuan merangsang
pertumbuhan ekonomi tergantung pada kemampuan sistem ekonomi yang berlaku dalam menyerap dan mempekerjakan tenaga kerja yang ada secara
produktif. 3. Kemajuan Teknologi
Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang paling sederhana,
kemajuan teknologi disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan tradisional.
2.3. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Informasi hasil pembangunan ekonomi yang telah dicapai dapat dimanfaatkan sebagai bahan perencanaan maupun evaluasi pembangunan. Salah
satu indikator pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah adalah melalui penyajian angka-angka pendapatan regional PDRB.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB dapat didefinisikan sebagai estimasi total produk barang dan jasa yang diterima oleh masyarakat suatu daerah
sebagai balas jasa dari penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan lapangan usaha, PDRB dibagi ke dalam sembilan sektor, sedangkan secara makro ekonomi dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu sektor
primer, sekunder dan tersier. Dikatakan sektor primer apabila outputnya masih merupakan proses tingkat dasar dan sangat bergantung kepada alam. Yang
termasuk dalam sektor ini adalah sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian. Sektor sekunder adalah sektor ekonomi yang inputnya berasal dari
sektor primer, yang meliputi sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; serta sektor konstruksi. Sedangkan sektor-sektor lainnya seperti sektor
perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa dikelompokkan
ke dalam sektor tersier. Produk Domestik Regional Bruto PDRB secara keseluruhan disajikan
dalam dua bentuk yaitu penyajian atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan.
Penyajian atas dasar harga berlaku menunjukkan besaran nilai tambah bruto masing-masing sektor sesuai dengan keadaan pada tahun yang sedang
berjalan. Penilaian terhadap produksi, biaya antara dan nilai tambahnya dilakukan dengan menggunakan harga berlaku pada masing-masing tahun.
Penyajian atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan harga tetap suatu tahun dasar. Semua barang dan jasa yang dihasilkan, biaya antara yang
digunakan dan nilai tambah masing-masing sektor dinilai berdasarkan harga pada tahun dasar. Penyajian ini memperlihatkan perkembangan produktivitas secara riil
karena pengaruh perubahan harga inflasideflasi sudah dikeluarkan. Angka PDRB yang atas dasar harga konstan menjelaskan laju pertumbuhan ekonomi
Universitas Sumatera Utara
wilayah tersebut. Dalam perhitungan pendapatan nasional, terdapat dua metode yaitu:
1. Metode langsung, yaitu perhitungan nilai tambah dari suatu lapangan usahasektor atau subsektor suatu wilayah dengan cara mengalokasikan angka
pendapatan nasional. 2. Metode tidak langsung, yaitu metode alokasi pendapatan nasional dengan
memperhitungkan nilai tambah sektorsubsektor suatu wilayah dengan cara mengalokasikan angka pendapatan nasional berdasarkan jumlah produksi
fisik, nilai produksi fisik, nilai produksi bruto atau neto, tenaga kerja dan alokator tidak langsung.
Metode-metode di atas, dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain: 1. Pendekatan Produksi Production Approach, yaitu menghitung nilai tambah
dari barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya tiap sektorsubsektor.
2. Pendekatan Pendapatan Income Approach, yaitu menghitung nilai tambah suatu kegiatan ekonomi dengan menjumlahkan semua balas jasa faktor-faktor
produksi seperti upahgaji, surplus usaha, penyusutan dan pajak tidak langsung neto.
3. Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach, yaitu menghitung nilai tambah suatu kegiatan ekonomi yang bertitik tolak pada penggunaan akhir dari
barang dan jasa yang diproduksi.
Universitas Sumatera Utara
Metode umum perhitungan pendapatan nasional di Indonesia adalah dengan metode langsung dan pendekatan produksi. Perlu diperhatikan bahwa
dalam menjumlahkan hasil produksi barang dan jasa, haruslah dicegah perhitungan ganda double counting. Hal ini penting karena sering terjadi bahan
mentah suatu sektor dihasilkan ole sektor lain, sehingga nilai bahan mentah tersebut telah dihitung pada sektor yang menghasilkannya.
2.4. Pembangunan dan Pertumbuhan Daerah