4.1.2. Kependudukan
Salah satu komponen penting dalam pembangunan wilayah adalah penduduk. Jika dikelola dengan baik dan benar, penduduk dapat menjadi faktor
pendorong dalam pembangunan di suatu wilayah. Dengan kualitas penduduk yang baik, maka pembangunan wilayah akan terpacu. Namun sebaliknya jika penduduk
yang ada tidak dikelola dengan baik maka dampak ledakan penduduk akan mengakibatkan pengaruh yang kurang baik terhadapnya jalannya pembangunan
suatu wilayah.
Tabel 4.2. Jumlah pendudukmenurut jenis kelamin kawasan Mebidangro Tahun 2012
No. KabupatenKota Laki-
Laki jiwa
Perempuan jiwa
Jumlah Penduduk
jiwa Kepadatan
Penduduk jiwakm
2
1 2
3 4
5 6
1. 2.
3. 4.
Medan Binjai
Deli Serdang Karo
1.047.875 124.869
928.434 178.073
1.074.929 125.383
917.181 180.750
2.122.804 250.252
1.845.615 358.823
8.008 2.773
742 169
Mebidangro 2.279.251
2.298.243 4.577.494
921 Sumatera Utara
6.591.686 6.623.715 13.215.401
184
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara
Jumlah penduduk di kawasan Mebidangro pada tahun 2012 adalah 4,58 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara di
tahun yang sama, maka persentase penduduk di kawasan Mebidangro adalah sebesar 34,64 persen. Dimana jumlah penduduk perempuan sedikit lebih banyak
dibandingkan dengan penduduk laki-laki yaitu 2,30 juta jiwa untuk penduduk perempuan dan 2,28 juta jiwa untuk penduduk laki-laki.
Jumlah penduduk terbesar tahun 2012 dimiliki oleh Kota Medan yaitu sekitar 2,12 juta jiwa atau 46,73 persen penduduk Mebidangro. Dimana jumlah
Universitas Sumatera Utara
penduduk terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu 1,07 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 8.008 jiwakm
2
. Sedangkan jumlah penduduk terkecil dimiliki oleh Kota Binjai yaitu sekitar 250,25 ribu jiwa atau 5,47 persen penduduk
Mebidangro dengan kepadatan penduduk 2.773 jiwakm
2
. Pada tahun 2012 hanya Kabupaten Deli Serdang di kawasan Mebidangro yang memiliki jumlah penduduk
laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan yaitu 928,43 ribu jiwa untuk penduduk laki-laki dan 917,18 ribu jiwa untuk penduduk perempuan.
4.2. Keadaan Perekonomian KabupatenKota di Kawasan Mebidangro 4.2.1. Perkembangan dan Pertumbuhan Ekonomi
Mebidangro merupakan kawasan strategis di Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, terdiri atas Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli
Serdang dan Kabupaten Karo yang ditetapkan melalui Perpres No. 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Metropolitan Mebidangro.
Apabila melihat besaran PDRB, perkembangan ekonomi kabupatenkota di kawasan Mebidangro dari tahun ke tahun semakin membaik. Hal ini
ditunjukkan dengan angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku ADHB yang selalu mengalami peningkatan. Nilai total PDRB ADHB kawasan Mebidangro pada
tahun 2012 telah mencapai 171.174.063,38 juta rupiah atau meningkat 12,56 persen dibanding tahun sebelumnya.
Jika dirinci untuk masing-masing kabupatenkota di kawasan Mebidangro pada tahun 2012 untuk Kota Medan misalnya, nilai PDRB ADHB telah mencapai
sekitar 105.400.442,18 juta rupiah atau terjadi peningkatan sekitar 12,59 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di tahun yang sama, PDRB ADHB
Kota Binjai mencapai 6.593.390,04 juta rupiah atau meningkat sekitar 15,64
Universitas Sumatera Utara
persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Deli Serdang sendiri meraih nilai PDRB ADHB 50.667.524,80 juta rupiah di tahun 2012 atau
meningkat 12,28 persen dari tahun 2011. Kabupaten Karo mencapai nilai 8.512.706,36 juta rupiah di tahun 2012 untuk nilai PDRB ADHB atau naik sekitar
11,50 persen dari tahun sebelumnya.
Tabel 4.3. PDRB ADHB juta rupiah kawasan Mebidangro tahun 2008-2012
Uraian 2008
2009 2010
2011 2012
1 2
3 4
5 6
Medan 65.277.871,26 72.630.208,18 83.315.016,03 93.610.757,40 105.400.442,18
Binjai 3.819.648,61
4.308.943,74 4.945.363,42
5.701.431,44 6.593.390,04
Deli Serdang 30.116.831,18 34.172.480,34 39.804.281,26 45.125.832,84 50.667.524,80
Karo 5.058.679,17
5.646.544,39 6.676.016,38
7.634.393,22 8.512.706,36
Mebidangro 104.273.030,22 116.758.176,60 134.740.677,09 152.072.414,90 171.174.063,38 Sumut
213.931.696,78 23.353.615,83 275.056.507,28 314.372.437,46 351.118.155,73
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara
Kontribusi PDRB kawasan Mebidangro terhadap PDRB Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 yaitu sekitar 48,75 persen. Hal ini berarti bahwa
sumbangan kawasan Mebidangro terhadap perekonomian Provinsi Sumatera Utara sangatlah besar. Kontribusi ini mengalami sedikit peningkatan bila
dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 48,37 persen. Sedangkan di dalam kawasan Mebidangro itu sendiri, Kota Medan
memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB kawasan Mebidangro yaitu sekitar 61,58 persen pada tahun 2012. Kontributor PDRB terbesar kedua adalah
Kabupaten Deli Serdang yaitu mencapai 29,60 persen. Sedangkan untuk Kota Binjai dan Kabupaten Karo hanya memberikan kontribusi masing-masing di
bawah 5 persen.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2. Kontribusi masing-masing kabupatenkota di kawasan Mebidangro terhadap PDRB Mebidangro tahun 2012
Pada pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari besarnya nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan ADHK yang dicapai pada tahun tertentu dibandingkan
dengan nilai tahun sebelumnya. Penggunaan angka atas dasar harga konstan ini dimaksudkan untuk menghindari pengaruh perubahan harga, sehingga perubahan
yang diukur merupakan pertumbuhan riil ekonomi. Selama periode 2008-2012, pertumbuhan ekonomi di kabupatenkota yang
termasuk kawasan Mebidangro mengalami peningkatan kecuali pada tahun 2009. Pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi di kawasan Mebidangro melambat
dibandingkan tahun 2008. Hal ini dikarenakan sedang terjadi krisis ekonomi di beberapa negara di dunia yang berdampak pada melambatnya laju perekonomian
di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Utara. Namun pada tahun berikutnya hingga tahun 2012 pertumbuhan ekonomi kawasanMebidangro kembali
meningkat seiring dengan berakhirnya krisis ekonomi di bebera negara di dunia. Selain itu selama periode tersebut, pertumbuhan ekonomi kawasan Mebidangro
juga selalu di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara yaitu 6,48
61.58 3.85
29.60 4.97
Medan Binjai
Deli Serdang Karo
Universitas Sumatera Utara
persen pada tahun 2008 dan meningkat hingga tahun 2012 sebesar 7,10 persen. Jika dilihat masing-masing kabupatenkota yang termasuk kawasan
Mebidangro, hanya Kota Medan yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan ekonomi Mebidangro yaitu 7,63 persen pada tahun 2012, dimana
pertumbuhan ekonomi Mebidangro sendiri di tahun yang sama sebesar 7,10 persen. Secara rata-rata selama periode 2008-2012, Kota Medan memiliki
pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Mebidangro yaitu 7,18 persen. Selanjutnya secara berturut-turut diikuti oleh Kota Binjai sebesar 6,02 persen,
Kabupaten Deli Serdang sebesar 5,88 persen dan Kabupaten Karo sebesar 5,87
persen.
Gambar 4.3. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Mebidangro dan Sumatera Utara tahun 2008-2012
Jika dibandingkan pertumbuhan rata-rata tiap sektor antara kawasan Mebidangro dan Provinsi Sumatera Utara, maka ada 5 sektor Mebidangro yang
memiliki pertumbuhan rata-rata di atas pertumbuhan sektoral rata-rata Sumatera Utara. Sektor-sektor tersebut adalah sektor jasa-jasa; sektor konstruksi; sektor
perdagangan, hotel dan restoran; sektor pertambangan dan penggalian dan sektor
2 4
6 8
2008 2009
2010 2011
2012 Medan
Binjai Deli Serdang
Karo Mebidangro
Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
industri pengolahan. Sedangkan sektor-sektor lainnya memiliki pertumbuhan rata- rata di bawah pertumbuhan rata-rata sektoral Provinsi Sumatera Utara. Sektor-
sektor tersebut adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor listrik, gas, dan air bersih dan sektor
pertanian.
Keterangan : 1. Pertanian
5. Konstruksi 9. Jasa-jasa
2. Pertambangan Penggalian 6. Perdagangan, Hotel Restoran 3. Industri Pengolahan
7. Pengangkutan Komunikasi 4. Listrik, Gas Air Bersih
8. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
Gambar 4.4. Pertumbuhan ekonomi sektoral rata-rata di Mebidangro dan Sumatera Utara periode 2008-2012
Jika dilihat dari pertumbuhan tiap sektor secara rata-rata di kawasan Mebidangro, maka sektor jasa-jasa mengalami rata-rata pertumbuhan tertinggi
yang mencapai 8,43 persen per tahun, disusul oleh sektor keuangaan, persewaan dan jasa perusahaan sebesar 8,12 persen per tahun. Sektor lainnya yang rata-rata
pertumbuhannya cukup tinggi adalah sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 8,02 persen per tahun, sektor konstruksi sebesar 7,74 persen per tahun,
dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 7,26 persen. Sedangkan sektor-sektor yang tumbuh di bawah 5 persen yaitu sektor listrik, gas, dan air
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
1 2
3 4
5 6
7 8
9
P e
rt u
mb u
h a
n R
a ta
-r at
a
Sektor
Sumut Mebidangro
Universitas Sumatera Utara
bersih 4,98, sektor pertanian 4,86, sektor pertambangan dan penggalian 4,85, dan sektor industri pengolahan 4,06.
Keterangan : 1. Pertanian
5. Konstruksi 9. Jasa-jasa
2. Pertambangan Penggalian 6. Perdagangan, Hotel Restoran 3. Industri Pengolahan
7. Pengangkutan Komunikasi 4. Listrik, Gas Air Bersih
8. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
Gambar 4.5. Pertumbuhan ekonomi sektoral rata-rata di Mebidangro dan kabupatenkota yang termasuk kawasan Mebidangro periode
2008-2012 Kemudian untuk Kota Medan, hanya ada dua sektor saja yang memiliki
pertumbuhan rata-rata di atas pertumbuhan sektoral rata-rata Mebidangro. Sektor- sektor tersebut adalah sektor pengangkutan dan komunikasi 8,20 dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran 7,85. Sedangkan sektor-sektor lainnya memiliki pertumbuhan rata-rata di bawah pertumbuhan rata-rata Mebidangro.
Sektor-sektor tersebut adalah sektor jasa-jasa 8,18, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 7,94, sektor konstruksi 7,55, sektor listrik,
gas dan air bersih 4,72, sektor pertanian 3,74 dan sektor industri pengolahan 3,44. Pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai oleh sektor
pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan terendah dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian. Ada satu sektor di Kota Medan yang secara rata-
-6 -4
-2 2
4 6
8 10
12 14
1 2
3 4
5 6
7 8
9
P e
rt u
mb u
h a
n R
a ta
-r at
a
Sektor
Mebidangro Medan
Binjai Deli Serdang
Karo
Universitas Sumatera Utara
rata tidak mengalami pertumbuhan pertumbuhan negatif yaitu sektor pertambangan dan penggalian.
Sedangkan Kota Binjai memiliki 5 sektor yang memiliki pertumbuhan rata-rata di atas pertumbuhan sektoral rata-rata Mebidangro. Sektor-sektor
tersebut adalah sektor pengangkutan dan komunikasi 10,48, sektor konstruksi 10,16, sektor jasa-jasa 8,80, sektor listrik, gas dan air bersih 6,98 dan
sektor industri pengolahan 4,25. Sedangkan sektor-sektor lainnya memiliki pertumbuhan rata-rata di bawah pertumbuhan rata-rata Mebidangro. Sektor-sektor
tersebut adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 5,18, sektor perdagangan, hotel dan restoran 4,49, sektor pertambangan dan penggalian
4,27 dan sektor pertanian 3,93. Pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi. Sedangkan pertumbuhan rata-rata
terendah dicapai oleh sektor pertanian. Selanjutnya Kabupaten Deli Serdang memiliki 7 sektor yang memiliki
pertumbuhan rata-rata di atas pertumbuhan sektoral rata-rata Mebidangro. Sektor- sektor tersebut adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 12,66,
sektor konstruksi 9,20, sektor jasa-jasa 8,83, sektor listrik, gas dan air bersih 7,29, sektor pertambangan dan penggalian 5,00, sektor pertanian
4,94 dan sektor industri pengolahan 4,58. Hanya ada 2 sektor saja yang memiliki pertumbuhan rata-rata di bawah pertumbuhan rata-rata Mebidangro
yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi 6,71 dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 5,75. Pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai oleh sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Sedangkanpertumbuhan rata-rata terendah dicapai oleh sektor industri pengolahan.
Universitas Sumatera Utara
Kemudian untuk Kabupaten Karo,hanya ada 3 sektor saja yang memiliki pertumbuhan rata-rata di atas pertumbuhan sektoral rata-rata Mebidangro. Sektor-
sektor tersebut adalah sektor pertambangan dan penggalian 10,31, sektor jasa- jasa 8,51 dan sektor pertanian 5,30. Sedangkan sektor-sektor lainnya
memiliki pertumbuhan rata-rata di bawah pertumbuhan rata-rata Mebidangro. Sektor-sektor tersebut adalah perdagangan, hotel dan restoran 7,17, sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,43, sektor konstruksi 5,42, sektor listrik, gas dan air bersih 4,64, sektor pengangkutan dan komunikasi
4,35 dan sektor industri pengolahan 3,44. Pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian. Sedangkan pertumbuhan rata-
rata terendah dicapai oleh sektor industri pengolahan.
4.2.2. Struktur Ekonomi