4.4.3. Pembahasan Persektor Kota Binjai
a. Sektor Pertanian Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Binjai rata-rata hanya
sebesar 5,15 persen per tahun dan berada pada urutan ketujuh dibandingkan sektor-sektor lain. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 3,93 persen di
bawah laju pertumbuhan di tingkat provinsi, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagi sektor tertinggal menurut Tipologi Klassen.
Tabel 4.58. Analisis sektor pertanian Kota Binjai tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen IV
Tertinggal LQ
1 Nonbasis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
IV Tertinggal
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Hasil perhitungan shift share sektor pertanian nilai komponen P bertanda negatif menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di
tingkat Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, nilai komponen D bertanda negatif memiliki arti bahwa sektor pertanian mempunyai pertumbuhannya lebih lambat
dibanding provinsi. Selama kurun waktu analisis, nilai LQ mempunyai rata-rata 0,30. Hal ini berarti sektor ini merupakan sektor nonbasis.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertanian tidak dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong
sektor tertinggal, sektor nonbasis, dan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi.
b. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Universitas Sumatera Utara
Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kota Binjai rata-rata sebesar 7,75 persen per tahun dan berada pada urutan keenam
dibandingkan sektor-sektor lain. Laju pertumbuhan sektor ini rata-rata sebesar 4,27 persen per tahun, sehingga dapat dikategorikan sebagai sektor yang memiliki
pertumbuhan cukup signifikan. Tetapi laju pertumbuhan sektor ini lebih rendah dibandingkan sektor yang sama di tingkat provinsi, sehingga sektor ini
diklasifikasikan sebagai sektor maju tetapi tertekan
Tabel 4.59. Analisis sektor pertambangan dan penggalian Kota Binjai tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen II
Maju tetapi tertekan LQ
1 Basis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan menonjol Overlay
IV Tertinggal
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Hasil analisis shift share sektor pertambangan dan penggalian, komponen P bertanda negatif menunjukkan sektor ini termasuk ke dalam sektor yang di
provinsi tumbuh dengan lambat dan nilai D bertanda negatif berarti sektor ini mempunyai daya saing yang menurun, sehingga pertumbuhannya lebih lambat
dibandingkan provinsi.Nilai LQ sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan nilai lebih besar dari 1, yaitu 5,47 yang berarti sektor ini termasuk
ke dalam sektor basis. Berdasarkan analisis sektor pertambangan dan penggalian, menunjukkan
bahwa sektor ini tidak dapat digolongkan ke dalam sektor unggulan, karena sektor ini termasuk ke dalam sektor maju tapi tertekan. Walaupun termasuk sektor basis,
tetapi nilai LQ nya menunjukkan kecenderungan menurun serta pertumbuhannya
Universitas Sumatera Utara
lebih lambat dibandingkan provinsi. Selain itu berdasarkan analisis overlay, sektor ini masuk ke dalam sektor tertinggal.
c. Industri Pengolahan Sektor industri pengolahan apabila ditinjau dari segi kontribusinya
terhadapPDRB Kota Binjai menduduki urutan pertama dengan konstribusi rata- rata 21,90 persenper tahun tetapi lebih kecildibandingkan provinsi. Namun
memiliki laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,25 persen lebih besar daripada provinsi. Sehingga sektor inidiklasifikasikan ke dalam sektor potensial atau masih
dapat berkembang. Sektor industri pengolahan memiliki nilai komponen P bertanda negatif
yang menunjukkan bahwa sektor ini tumbuh lambat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D bertanda positif menggambarkan bahwa sektor
industri pengolahan sebagai sektor yang daya saingnya baik, sehingga pertumbuhannya lebih cepat daripada pertumbuhan di provinsi. Walaupun nilai
RPS sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang mennjl, tetapi sektor ini masuk ke sektor tertinggal berdasarkan analisis overlay. Nilai LQ rata-rata sektor ini masih
1 yaitu sebesar 0,98 sehingga dapat digolongkan sebagai sektor nonbasis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.60. Analisis sektor industri pengolahan Kota Binjai tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen III
Potensial atau masih dapat berkembang LQ
1 Nonbasis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan menonjol Overlay
IV Sektor tertinggal
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Berdasarkan hasil analisis sektor industri pengolahan, maka sektor ini tidak termasuk ke dalam sektor unggulan. Akan tetapi sektor ini mempunyai
peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena tergolong sektor potensial atau masih dapat berkembang, kompetitif dan laju pertumbuhan lebih
cepat dibanding provinsi. d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Hasil analisis menggunakan Tipologi Klassensektor listrik, gas dan air minumdiklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat. Hal ini disebabkan
pertumbuhanrata-rata sebesar 1,95 persen masih lebih besar dibandingkan pertumbuhan rata-rata di tingkat provinsi sebesar 0,95 persen. Selain itu,
kontribusi rata-rata terhadap PDRBsebesar 6,98 persen juga lebih besar dibandingkan provinsi sebesar 5,71 persen.
Dari analisis shift share sektor listrik dan air minum selama periode penelitian, diperoleh nilai P yang negatif menunjukkan sektor ini tumbuh lambat
di provinsi. Sedangkan nilai D yang positif berarti sektor ini kompetitif atau pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan provinsi. Walaupun sektor ini memiliki
pertumbuhan yang menonjol, tetapi berdasarkan overlay sektor ini cenderung menurun.Nilai LQ sektor listrik, gas dan air bersih tidak pernah 1 sehingga
Universitas Sumatera Utara
sektor ini dikategorikan sebagai sektor basis.
Tabel 4.61. Analisis sektor listrik, gas dan air bersih Kota Binjai tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Hasil analisis terhadap sektor listrik, gas dan air bersih menunjukkan bahwa sektor ini termasuk sektor unggulan, karena tergolong sebagai sektor maju
dan tumbuh pesat, sektor basis dan laju pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan provinsi kompetitif.
e. Sektor Konstruksi Sektor konstruksi memberikan kontribusi rata-rata sebesar 8,24 persen dan
menempati peringkat kelima dibandingkan sektor-sektor lain, namun persentasenya masih lebih kecil dibandingkan provinsi yang mencapai 10,03
persen. Tetapi laju pertumbuhan rata-rata yang mencapai 10,16persen lebih tinggi daripada ertumbuhan provinsi sebesar 7,55persen. Kondisi ini menyebabkan
sektor konstruksi digolongkanke dalam sektor potensial atau masih dapat berkembang.
Berdasarkan hasil analisis shift share, sektor konstruksi dapat dikategorikan sebagai sektor yang kompetitif, karena memiliki nilai komponen D
positif yang artinya pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan provinsi. Selain itu, nilai komponen P juga positif berarti sektor ini merupakan sektor yang
tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sektor konstruksi memiliki nilai LQ
Universitas Sumatera Utara
rata-rata sebesar 1,35 sehingga tidak tergolong sebagai sektor basis.
Tabel 4.62. Analisis sektor konstruksi Kota Binjai tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Hasil analisis terhadap sektor knstruksi menunjukkan bahwa sektor ini termasuk sektor unggulan, karena tergolong sebagai sektor maju dan tumbuh
pesat, sektor basis dan laju pertumbuhannya lebih cepat dibandingkanprovinsi kompetitif.
f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Hasil analisis menggunakan Tiplogi Klassenterhadap sektor perdagangan,
hotel dan restoran menunjukkan bahwa sektor ini tergolong ke dalam sektor tertinggal. Hal ini disebabkan kontribusi rata-ratanya sebesar 16,91 persen dan
laju pertumbuhan rata-ratanya sebesar 4,49 persen masih lebih kecil dibandingkan provinsi.
Nilai LQ sektor perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan nilai LQ rata-rata 1 yaitu sebesar 0,88. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor nonbasis,
sehingga sektor ini dapat dikatakan belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah Kota Binjai atau berpotensi impor.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.63. Analisis sektor perdagangan, hotel dan restoran Kota Binjai tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen IV
Tertinggal LQ
1 Nonbasis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Nilai komponen P sektor perdagangan, hotel dan restoran bertanda positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat provinsi. Sedangkan nilai
komponen D yang negatif menunjukkan sektor ini tumbuh lebih lambat dibandingkan pertumbuhan di provinsi atau dapat dikatakan tidak kompetitif.
Hasil analisis terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat ditarik kesimpulan bahwa sektor ini bukan merupakan sektor unggulan, karena tergolong
sektor relatif tertinggal, bukan merupakan sektor basis, dan tidak kompetitif. g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki kontrtibusi rata- rataterhadap PDRB Kota Binjai yaitu sebesar 5,04 persen dan lebih kecil
kontribusi sektor yang sama di tingkat provinsi. Sedangkan laju pertumbuhan rata-rata mencapai 10,48persen lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan di
tingkat provinsi yang sebesar 8,83persen. Sehingga berdasarkan Tipologi Klassen, sektorini diklasifikasikan sebagai sektor potensial atau masih dapat berkembang.
Hasil analisis shift share terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi diperoleh nilai komponen dan nilai komponen D bertanda positif. Hal ini berarti
sektor ini tergolong ke dalam sektor yang tumbuh cepat di tingkat provinsi dan mempunyai daya saing yang meningkat, sehingga pertumbuhannya lebih cepat
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan provinsi. Nilai LQ rata-ratanya masih 1 yaitu 0,48. Sehingga sektor ini tergolong sebagai sektor nonbasis.
Tabel 4.64. Analisis sektor pengangkutan dan komunikasi Kota Binjaitahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen III
Potensial atau masih dapat berkembang LQ
1 Nonbasis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Hasil analisis terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor nonunggulan. . Akan tetapi sektor
ini mempunyai peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena tergolong sektor potensial atau masih dapat berkembang, kompetitif dan laju
pertumbuhan lebih cepat dibanding provinsi. h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Berdasarkan analisis Tipologi Klassensektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan termasuk ke dalam klasifikasi sektor maju tetapi tertekan. Laju
pertumbuhan rata-rata yang bernilai 5,18 persen jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi. Sedangkan nilai kontribusi rata-rata terhadap
PDRB sebesar 19,34 persen jauh lebih besar dibandingkan provinsi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.65. Analisis sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kota Binjai tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen II
Maju tetapi tertekan LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Perhitungan analisis shift share terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan diperoleh nilai komponen P yang positif berarti sektor
inimerupakan sektor yang tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan nilai komponen D yang negatif berarti sektor ini mempunyai laju pertumbuhan
yang lebih lambat dibandingkan provinsi. Nilai LQ rata-ratanya masih 1, yaitu sebesar 2,15 yang berarti sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
termasuk sektor basis. Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan menunjukkan bahwa sektor ini bukan merupakan sektor unggulan. Walaupun sektor ini termasuk sektor basis, tetapi sektor ini tidak kompetitif dan
tertekan. i. Sektor jasa-jasa
Sektor jasa-jasa tergolong ke dalam sektor maju dan tumbuh cepat, karena kontribusirata-rata sektor ini sebesar 13,73 persen lebih besar dibandingkan
kontribusi rata-rata di tingkat provinsi sebesar 10,65persen. Selain itu, laju pertumbuhan rata-rata sektor jasa-jasa sebesar 8,80persenjuga lebih besar
dibandingkan provinsi sebesar 7,74persen.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.66. Analisis sektor jasa-jasa Kota Binjai tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 42, 46, 52, 58 dan 63
Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat provinsi.
Nilai komponen D juga bertanda positif berarti sektor ini pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi. Nilai LQ ratarata sektor ini
sebesar 1,70 yang lebih besar dari satu, sehingga digolongkan ke dalam sektor basis.
Berdasarkan hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan, karena tergolong ke dalam sektor
maju dan tumbuh cepat, sektor basis dan tumbuh lebih cepat dibanding provinsi.
4.4.4. Pembahasan Persektor Kabupaten Deli Serdang