Kemudian untuk Kabupaten Karo,hanya ada 3 sektor saja yang memiliki pertumbuhan rata-rata di atas pertumbuhan sektoral rata-rata Mebidangro. Sektor-
sektor tersebut adalah sektor pertambangan dan penggalian 10,31, sektor jasa- jasa 8,51 dan sektor pertanian 5,30. Sedangkan sektor-sektor lainnya
memiliki pertumbuhan rata-rata di bawah pertumbuhan rata-rata Mebidangro. Sektor-sektor tersebut adalah perdagangan, hotel dan restoran 7,17, sektor
keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,43, sektor konstruksi 5,42, sektor listrik, gas dan air bersih 4,64, sektor pengangkutan dan komunikasi
4,35 dan sektor industri pengolahan 3,44. Pertumbuhan rata-rata tertinggi dicapai oleh sektor pertambangan dan penggalian. Sedangkan pertumbuhan rata-
rata terendah dicapai oleh sektor industri pengolahan.
4.2.2. Struktur Ekonomi
Perekonomian kawasan Mebidangro selama periode 2008-2012 sebagaian besar ditopang oleh dua sektor utama yaitu sektor industri pengolahan dengan
kontribusi yang mencapai 24,49 persen dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 23,66 persen. Kontribusi sektor industri pengolahan ini terbesar
secara rata-rata diperoleh dari Kabupaten Deli Serdang yaitu sekitar 59,05 persen. Selanjutnya disumbang oleh Kota Medan 37,47 dan Kota Binjai 3,33.
Sedangkan Kabupaten Karo memberikan kontribusi kepada sektor industri pengolahan Mebidangro hanya sebesar 0,15 persen. Kemudian untuk sektor
perdagangan, hotel dan restoran diperoleh terbesar secara rata-rata diperoleh dari Kota Medan yaitu sebesar 68,66 persen. Kemudian diikuti oleh Kabupaten Deli
Serdang 26,24, Kota Binjai 2,66 dan Kabupaten Karo 2,44.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : 1. Pertanian
5. Konstruksi 9. Jasa-jasa
2. Pertambangan Penggalian 6. Perdagangan, Hotel Restoran 3. Industri Pengolahan
7. Pengangkutan Komunikasi 4. Listrik, Gas Air Bersih
8. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
Gambar 4.6. Kontribusi sektor ekonomi rata-rata di kawasan Mebidangro selama periode 2008-2012
Sektor lainnya yang kontribusinya di atas 10 persen secara rata-rata adalah sektor pengangkutan dan komunikasi 12,90,sektor jasa-jasa 11,09dan
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 10,60. Sedangkan empat sektor lainnya yaitu sektor pertanian; sektor bangunan; sektor listrik, gas dan air
bersih dan sektor pertambangan dan penggalian totalnya hanya menyumbang sekitar 17,26 persen.
Jila dilihat struktur ekonomi tiap wilayah yang termasuk di kawasan Mebidangro, maka Kota Medan secara rata-rata didominasi oleh sektor
perdagangan, hotel dan restoran yaitu 26,23 persen. Sektor lainnya yang memiliki kontribusi rata-rata di atas 10 persen adalah sektor pengangkutan dan komunikasi
19,19, sektor industri pengolahan 14,82, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 14,67, sektor jasa-jasa 10,74 dan sektor konstruksi
10,03. Sedangkan tiga sektor lainnya yaitu sektor pertanian, sektor listrik, gas
8.12 0.58
24.49
1.19 7.36
23.66 12.90
10.60 11.09
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Universitas Sumatera Utara
dan air bersih dan sektor pertambangan dan penggalian hanya memberikan sumbangan sebesar 4,32 persen terhadap perekonomian Kota Medan.
Keterangan : 1. Pertanian
5. Konstruksi 9. Jasa-jasa
2. Pertambangan Penggalian 6. Perdagangan, Hotel Restoran 3. Industri Pengolahan
7. Pengangkutan Komunikasi 4. Listrik, Gas Air Bersih
8. Keuangan, Persewaan Jasa Perusahaan
Gambar 4.7. Kontribusi sektor ekonomi rata-rata di kabupatenkota yang termasuk kawasan Mebidangro periode 2008-2012
Selanjutnya perekonomian Kota Binjai didominasi oleh industri pengolahan sebesar 21,90 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya yang memiliki
kontribusi cukup besar adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 19,34, sektor perdagangan, hotel dan restoran 16,91, dan sektor jasa-jasa
13,73. Sektor-sektor lainnya memiliki sumbangan ekonomi rata-rata di bawah 10 persen yaitu sektor konstruksi 8,24, sektor pertambangan dan penggalian
7,75, sektor pertanian 5,15, sektor pengangkutan an komunikasi 5,04 dan sektor listrik, gas dan air bersih 1,95.
Sektor industri pengolahan sangat mendominasi perekonomian di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi sektor
tersebut yaitu 49,18 persen. Sektor-sektor ekonomi lainnya yang juga memberi
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
1 2
3 4
5 6
7 8
9
K o
n tri
b u
si S
e k
to ra
l
Medan Binjai
Deli Serdang Karo
Universitas Sumatera Utara
sumbangan cukup besar untuk perekonomian Deli Serdang adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran 21,12, sektor pertanian 11,24 dan sektor
jasa-jasa 11,10. Sedangkan lima sektor lainnya yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor konstruksi; sektor pengangkutan dan
komunikasi; sektor pertambangan dan penggalian dan sektor listrik, gas dan air bersih hanya memberikan sumbangan total sebesar 7,35 persen terhadap
perekonomian Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Karo sangat didominasi oleh sektor pertanian yaitu sebesar
60,65 persen. Hal ini dapat dimengerti mengingat Kabupaten Karo merupakan kabupaten pemasok hasil pertanian terbesar di Sumatera Utara. Sektor lainnya
yang kontribusinya di atas 10 persen secara rata-rata adalah sektor jasa-jasa 13,41 dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 11,71. Hal ini
dimungkinkan oleh Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten tujuan wisata di Sumatera Utara. Kemudian diikuti oleh sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar 7,54 persen. Sedangkan lima sektor lainnya yaitu sektor konstruksi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor industri
pengolahan; sektor pertambangan dan penggalian dan sektor listrik, gas dan air bersih hanya memberikan sumbangan total sebesar 6,70 persen terhadap
perekonomian Kabupaten Karo.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8. Kontribusi sektor primer, sekunder dan tersier rata-rata di kabupatenkota kawasan Mebidangro periode 2008-2012
Jika dilihat secara makro, maka Kota Medan dan Kota Binjai didominasi oleh sektor tersier yaitu mencapai 70,83 persen Kota Medan dan 55,01 persen
Kota Binjai. Kemudian diikuti oleh sektor sekunder sebesar 26,53 persen Kota Medan dan 32,10 persen Kota Binjai. Sisanya perekonomian disumbang oleh
sektor primer sebesar 2,65 persen Kota Medan dan 12,90 persen Kota Binjai. Sedangkan perekonomian Kabupaten Deli Serdang didominasi oleh sektor
sekunder hingga mencapai 51,66 persen. Kemudian diikuti oleh sektor tersier 36,17 dan sektor primer 12,17. Untuk Kabupaten Karo, perekonomiannya
disumbang terbesar oleh sektor primer terutama sektor pertanian yaitu sebesar 61,00 persen. Selanjutnya diikuti oleh sektor tersier 34,29 dan sektor sekunder
4,71. 4.2.3. PDRB Perkapita
Prestasi pembangunan dapat dinilai dengan berbagai cara dan tolak ukur, baik dengan pendekatan ekonomi maupun pendekatan nonekonomi. Penilaian
dengan pendekatan ekonomi dapat dilakukan berdasarkan tinjauan aspek
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Medan Binjai
Deli Serdang Karo
2.65 12.90
12.17 61.00
26.53 32.10
51.66
4.71 70.83
55.01 36.17
34.29
K o
n tri
b u
si
Primer Sekunder
Tersier
Universitas Sumatera Utara
pendapatan maupun nonpendapatan. Berdasarkan aspek pendapatan, perekonomian biasanya diukur dengan tolak ukur pendapatan perkapitaPDRB
perkapita. PDRB perkapita adalah besaran kasar yang menunjukkan tingkat
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah pada waktu tertentu. PDRB perkapita diperoleh dengan membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Tabel 4.4. PDRB perkapita ADHB Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Mebidangro dan Sumatera Utara tahun 2008-2012
Uraian 2008
2009 2010
2011 2012
1 2
3 4
5 6
Medan 31.053.573,09 34.242.523,94 39.719.021,18 44.213.912,84 49.651.518,55
Binjai 15.118.220,36 16.759.470,81 20.090.526,33 22.947.449,21 26.347.002,39
Deli Serdang 17.324.145,27 19.108.374,33 22.231.675,65 24.970.400,09 27.452.922,09
Karo 14.017.621,28 15.235.442,29 19.022.157,45 21.551.349,69 23.723.970,75
Mebidangro
23.410.740,52 25.733.939,31 30.041.476,18 33.591.611,15 37.394.710,59
Sumut
16.402.890,44 17.840.181,88 21.187.196,51 23.991.310,28 26.568.861,27 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara data diolah
PDRB perkapita kawasan Mebidangro dari tahun 2008 hingga tahun 2012 terlihat mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 PDRB
perkapita ADHB Mebidangro tercatat sebesar Rp 23.410.740,52 dan terus meningkat hingga tahun 2012 mencapai Rp 37.394.710,59. Hal ini
mengindikasikan terjadinya perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara relatif, walaupun nilai PDRB perkapita tidak menggambarkan tingkat pemerataan
dalam distribusinya di masyarakat. Selain itu dari Tabel 4.4. juga dapat dilihat bahwa PDRB perkapita kawasan Mebidangro tahun 2008-2012 selalu berada di
atas PDRB perkapita Provinsi Sumatera Utara. Sedangkan jika dilihat kabupatenkota di kawasan Mebidangro, maka
setiap wilayah memiliki PDRB perkapita yang terus meningkat sepanjang tahun
Universitas Sumatera Utara
2008-2012. Tetapi hanya Kota Medan yang memiliki PDRB perkapita di atas PDRB perkapita kawasan Mebidangro secara keseluruhan. Dimana pada tahun
2008, PDRB perkapita Kota Medan mencapai Rp 31.053.573,09 yang terus meningkat hingga tahun 2012 sebesar Rp 49.651.518,55.
Kemudian diikuti oleh Kabupaten Deli Serdang yang memiliki PDRB perkapita Rp 17.324.145,27 2008 hingga mencapai Rp. 27.452.922,09 2012.
Wilayah-wilayah Mebidangro lainnya yaitu Kota Binjai pada tahun 2012 memiliki PDRB perkapita sebesar Rp. 26.347.002,39 dan Kabupaten Karo sebesar
Rp. 23.723.970,75.
Gambar 4.9. Laju pertumbuhan PDRB perkapita Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Mebidangro dan Sumatera Utara periode
2008-2012
Jika dilihat dari pertumbuhan PDRB perkapita ADHK di kawasan Mebidangro, maka pada tahun 2010 dicapai pertumbuhan PDRB perkapita
tertinggi yaitu 8,22 persen. Tetapi nilai ini masih berada di bawah pertumbuhan PDRB perkapita yang dicapai Provinsi Sumatera Utara yaitu 8,60 persen.
Sedangkan pertumbuhan PDRB perkapita Mebidangro terendah terjadi di tahun 2009 yaitu 4,35 persen. Tetapi nilai ini berada di atas pertumbuhan PDRB
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00 14.00
2008 2009
2010 2011
2012 medan
binjai deli serdang
karo mebidangro
sumut
Universitas Sumatera Utara
perkapita yang dicapai Provinsi Sumatera Utara yaitu 3,44 persen. Jika dilihat masing-masing wilayah yang termasuk kawasan Mebidangro,
maka selama periode 2008-2012 Kota Medan memiliki pertumbuhan PDRB perkapita di atas pertumbuhan PDRB perkapita kawasan Mebidangro. Kota
Medan memiliki pertumbuhan PDRB perkapita tertinggi pada tahun 2010 yaitu sebesar 8,35 persen dan terendah dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 5,60
persen. Sedangkan untuk Kabupaten Deli Serdang, pertumbuhan PDRB perkapita selama periode 2008-2012 selalu berada di bawah pertumbuhan PDRB perkapita
kawasan Mebidangro. Dimana pertumbuhan tertinggi sebesar 5,85 persen 2010 dan terendah sebesar 2,47 persen 2009. Kota Binjai dan Kabupaten Karo juga
memiliki pertumbuhan PDRB perkapita di bawah pertumbuhan PDRB perkapita kawasan Mebidangro kecuali tahun 2010. Dimana untuk Kota Binjai memiliki
pertumbuhan tertinggi 10,79 persen 2010 dan terendah 3,70 persen 2008. Pertumbuhan PDRB perkapita Kabupaten Karo tertinggi dicapai pada tahun 2010
yaitu sebesar 11,97 persen dan terendah pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,41 persen.
4.3. Analisis Data 4.3.1.Klasifikasi Pertumbuhan Sektor Perekonomian KabupatenKota di