Teori Basis Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

5. Komoditas unggulan memiliki status teknologi yang terus meningkat, terutama melalui inovasi teknologi. 6. Komoditas unggulan mampu menyerap tenaga kerja berkualitas secara optimal sesuai dengan skala produksinya. 7. Komoditas unggulan bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, mulai dari fase kelahiran, pertumbuhan, puncak hingga penurunan. Di saat komoditas unggulan yang satu memasuki tahap penurunan, maka komoditas unggulan lainnya harus mampu menggantikannya. 8. Komoditas unggulan tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. 9. Pengembangan komoditas unggulan harus mendapatkan berbagai bentuk dukungan. Misalnya, dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, kelembagaan, fasilitas insentifdisinsentif, dan lain-lain. 10. Pengembangan komoditas unggulan berorientasi pada kelestarian sumber daya dan lingkungan.

2.6. Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekspor murni dikembangkan pertama kali oleh Tiebout. Teori ini membagi sektor produksi atau jenis kegiatan ekonomi yang terdapat dalam suatu wilayah atas kegiatan ekonomi basis dasar dan kegiatan ekonomi service pelayanan atau lebih sering disebut kegiatan ekonomi nonbasis. Pada dasarnya, kegiatan yang hasilnya dijual ke luar daerah atau mendatangkan dari luar daerah disebut kegiatan basis. Sedangkan kegiatan nonbasis adalah kegiatan yang melayani kebutuhan masyarakat di daerah itu sendiri, baik pembeli maupun asal uangnya dari daerah itu sendiri. Oleh karena itu, pertumbuhannya tergantung kepada kondisi umum perekonomian wilayah. Universitas Sumatera Utara Analisis basis ekonomi adalah berkenaan dengan identifikasi pendapatan basis, Richardson 1978. Bertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu wilayah akan menambah arus pendapatan ke dalam wilayah yang bersangkutan, yang selanjutnya menambah permintaan terhadap barang atau jasa di dalam wilayah tersebut, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan nonbasis. Sebaliknya berkurangnya aktivitas basis akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang mengalir ke dalam suatu wilayah, sehingga akan menyebabkan turunnya permintaan produk dari aktivitas nonbasis. Dalam model basis ekonomi dinyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatu daerah keuntungan kompetitif yang berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Berdasarkan teori ini perekonomian suatu wilayah dibagi menjadi dua yaitu sektor basis dan sektor nonbasis. Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif yang cukup tinggi, sehingga mampu mengekspor barang dan jasa ke luar batas-batas perekonomian wilayah yang bersangkutan. Sedangkan sektor nonbasis merupakan kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas-batas perekonomian wilayah tersebut. Sektor nonbasis ini berfungsi sebagai sektor penunjang sektor basis atau service industries Sjafrizal, 2008. Teori basis ekonomi dalam Arsyad 2010 merupakan laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk kemudian di ekspor, sehingga akan Universitas Sumatera Utara menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja. Asumsi tersebut memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat menghasilkan ekspor. Pengertian basis ekonomi di suatu wilayah tidak bersifat statis melainkan dinamis, maksudnya pada tahun tertentu mungkin saja sektor basis tersebut bisa beralih ke sektor lain. Sektor basis bisa mengalami kemajuan atau kemunduran. Penyebab kemajuan sektor basis adalah perkembangan jaringan transportasi dan komunikasi, perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah, perkembangan teknologi, dan adanya perkembangan prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan penyebab kemunduran sektor basis adalah perubahan permintaan dari luar daerah dan kehabisan cadangan sumber daya. Untuk menganalisis ekonomi suatu wilayah, salah satu teknik yang lazim adalah LQ Location Quotient. Pada LQ dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor-sektor basis atau unggulan. Dalam teknik LQ berbagai peubah faktor dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan wilayah, misalnya kesempatan kerja dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Teknik LQ mempunyai dua kelebihan yaitu sebagai berikut: 1. Memperhitungkan ekspor, baik secara langsung maupun tidak langsung barang antara. 2. Metode ini tidak mahal dan dapat diterapkan pada data distrik untuk mengetahui kecenderungan. Universitas Sumatera Utara Kelebihan analisisLQ yang lainnya adalah dapat menjadi menarik apabila dilakukan dalam bentuk time seriestren, artinya dianalisis selama kurun waktu tertentu. Dalam hal ini perkembangan LQ bisa dilihat untuk suatu komoditi tertentu dalam kurun waktu yang berbeda, apakah terjadi kenaikan atau penurunan Tarigan, 2005.

2.7. Model Gravitasi