Tabel 4.48. Analisis sektor jasa-jasa kawasan Mebidangro tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan menonjol Overlay
I Sektor unggulan
Sumber: Lampiran 19, 49, 50, 56 dan 61
Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P bertanda positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat
provinsi. Selanjutnya, nilai komponen D juga bertanda positif berarti sektor ini pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi
kompetitif. Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 1,15 sehingga digolongkan ke dalam sektor basis.
Hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan karena tergolong ke dalam sektor yang maju dan
tumbuh dengan pesat, sektor basis dan kompetitif. Hal ini diperkuat dengan analisis overlay sektor ini merupakan sektor unggulan.
4.4.2. Pembahasan Persektor Kota Medan
a. Sektor Pertanian Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kota Medan rata-rata hanya
sebesar 2,64 persen per tahun dan berada pada urutan ketujuh dibandingkan sektor-sektor lain. Laju pertumbuhan rata-rata sektor pertanian 3,74 persen di
bawah laju pertumbuhan di tingkat provinsi, sehingga sektor ini diklasifikasikan sebagi sektor tertinggal menurut tipologi klassen.
Universitas Sumatera Utara
Hasil perhitungan shift share sektor pertanian nilai komponen P bertanda negatif menunjukkan bahwa sektor ini merupakan sektor yang tumbuh lambat di
tingkat Provinsi Sumatera Utara. Selain itu, nilai komponen D juga bertanda negatif yang berarti bahwa sektor pertanian mempunyai daya saing yang
menurun, sehingga pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi.
Tabel 4.49. Analisis sektor pertanian Kota Medan tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen IV
Tertinggal LQ
1 Nonbasis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
IV Tertinggal
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Berdasarkan analisis sektor pertanian di atas, menunjukkan bahwa sektor ini tidak dapat digolngkan ke dalam sektor unggulan. Hal ini diperkuat dengan
nilai RPS sektor pertanian 1 yang artinya pertumbuhan tidak menonjoldan analisis overlay masuk ke dalam sektor tertinggal juga.
b.Sektor Pertambangan dan Penggalian Sektor pertambangan dan penggalian mempunyai peran yang sangat kecil
terhadap PDRB Kota Medan. Hal ini ditunjukkan oleh kontribusi rata-rata sektor pertambangan dan penggalian hanya mencapai 0,00 persen per tahun dan berada
di urutan terakhir dibanding sektor-sektor lain. Sektor ini rata-rata mengalami perlambatan sebesar -3,46 persen per tahun, sehingga dapat dikategorikan sebagai
sektor yang tertinggal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.50. Analisis sektor pertambangan dan penggalian Kota Medan tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen IV
Tertinggal LQ
1 Nonbasis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
IV Tertinggal
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Nilai LQ sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan lebih kecil dari 1 yang berarti sektor ini termasuk ke dalam sektor nonbasis. Hasil analisis
shift share sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan komponen Pbertanda negatif menunjukkan sektor ini termasuk ke dalam sektor yang di
provinsi tumbuh dengan lambat. Nilai juga bertanda negatif berarti sektor ini mempunyai daya saing yang menurun, sehingga pertumbuhannya lebih lambat
dibandingkan provinsi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sektor pertambangan
dan penggalian tidak dapat digolongkan sebagai sektor unggulan karena sektor ini tergolong sektor tertinggal, sektor nonbasis, dan pertumbuhannya lebih lambat
dibandingkan provinsi serta tidak menonjol. Hal ini diperkuat dengan analisis overlay menjadikan sektor ini masuk ke dalam sektor tertinggal.
c. Sektor Industri Pengolahan Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi rata-rata sebesar 13,82
persen dan menempati peringkat ketiga dibandingkan sektor-sektor lain, namun persentasenya masih lebih kecil dibandingkan provinsi yang mencapai 22,98
persen. Tetapi laju pertumbuhan rata-rata yang mencapai 3,44 persen lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
daripada provinsi yang hanya sebesar 3,11 persen. Kondisi ini menyebabkan sektor industri pengolahan digolongkanke dalam sektor potensial atau masih dapat
berkembang.
Tabel 4.51. Analisis sektor industri pengolahan Kota Medan tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen III
Potensial atau masih dapat berkembang LQ
1 Nonbasis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
IV Sektor tertinggal
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Sektor industri pengolahan memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 0,61, sehingga tidak tergolong sebagai sektor basis. Berdasarkan hasil analisis shift
share, sektor industri pengolahan dapatdikategorikan sebagai sektor yang kompetitif, karena memiliki nilai komponen Dpositif berarti pertumbuhannya
lebih cepat dibandingkan provinsi. Akan tetapi nilai komponen P bernilai negatif yang berarti sektorini merupakan sektor yang tumbuh lambat di Provinsi Sumatera
Utara. Hasil analisis terhadap sektor industri pengolahan dapat disimpulkan
bahwa sektor ini bukan merupakan sektor unggulan karena bukan merupakan sektor basis, pertumbuhan tidak menonjol dan masuk ke dalam sektor sertinggal
berdasarkan analisis overlay. Tetapi sektor ini mempunyai peluang untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan karena tergolong sektor potensial atau
masih dapat berkembang, kompetitif dan laju pertumbuhan lebih besar daripada provinsi.
d. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Universitas Sumatera Utara
Sektor listrik, gas dan air bersih apabila ditinjau dari segi kontribusinya terhadap PDRB menduduki urutan kedua terendah dengan kontribusi rata-rata
1,68 persen per tahun lebih besar dibandingkan provinsi, namun memiliki laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4,71 persen lebih kecil daripada provinsi. Sehingga
sektor ini diklasifikasikan ke dalam sektor maju tetapi tertekan.
Tabel 4.52. Analisis sektor listrik, gas dan air bersih Kota Medan tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen II
Maju tetapi tertekan LQ
1 Basis
P Negatif
Tumbuh lambat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Nilai LQ rata-rata sektor ini lebih besar dari satu yaitu sebesar 1,86 sehingga dapat digolongkan sebagai sektor basis.Sektor listrik, gas dan air bersih
memiliki nilai komponen P negatif yang menunjukkan bahwa sektor ini tumbuh lambat di Provinsi Sumatera Utara. Begitu juga dengan nilai komponen D juga
bertanda negatif menggambarkan bahwa sektor listrik, gas dan air bersih sebagai sektor yang daya saingnya menurun, sehingga pertumbuhannya lebih lambat
daripada pertumbuhan di provinsi. Berdasarkan hasil analisis sektor listrik, gas dan air bersih, maka sektor ini
tidak termasuk ke dalam sektor unggulan karena pertumbuhannya tidak menonjol dan cenderung menurun. Walaupun termasuk sektor basis tetapipertumbuhannya
lebih lambat dibandingkan provinsi tidak kompetititf dan tergolong ke dalam sektor maju tapi tertekan.
e. Sektor Konstruksi
Universitas Sumatera Utara
Sektor konstruksi menduduki peringkat keenam dalamkontrtibusi rata- ratanya terhadap PDRB Kota Medan, yaitu sebesar 10,03 persen dan melebihi
kontribusi sektor yang sama di tingkat provinsi. Lajupertumbuhan rata-rata mencapai 7,55 persen lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan di tingkat
provinsi yang sebesar 7,35 persen. Sehingga berdasarkan Tipologi Klassensektorini diklasifikasikan sebagai sektor maju dan tumbuh pesat.
Hasil analisis shift share terhadap sektor konstruksi diperoleh nilai komponen P dan nilai komponen D bertanda positif. Hal ini berarti sektor ini
tergolong ke dalam sektor yang tumbuh cepatdi tingkat provinsi dan mempunyai daya saing yang baik, sehinggapertumbuhannya lebih cepat dibandingkan
provinsi.Nilai LQ rata-ratanya masih 1 yaitu 1,63, sehingga sektor ini tergolong sebagai sektor basis.
Tabel 4.53. Analisis sektor konstruksi Kota Medan tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Hasil analisis terhadap sektor konstruksi dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan karena tergolong ke dalam sektoryang maju dan
tumbuh dengan pesat, sektor basis dan kompetitif. Namun demikian, berdasarkan analisis overlay sektor ini merupakan sektor yang cenderung menurun.
f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Hasil analisis menggunakan Tipologi Klassenterhadap sektor
Universitas Sumatera Utara
perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan bahwa sektor ini tergolong ke dalam sektor maju dan tumbuh pesat. Hal ini disebabkan kontribusi rata-ratanya
berada pada peringkat pertama yaitu sebesar 26,23 persen dan laju pertumbuhan rata-ratanya sebesar 7,85 persen lebih besar dibandingkan provinsi.
Tabel 4.54. Analisis sektor perdagangan, hotel dan restoran Kota Medan tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Nilai LQ rata-rata 1 yaitu sebesar 1,43. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor basis, sehingga sektor ini dapat dikatakan bisa memenuhi
kebutuhan masyarakat daerah Kota Medan atau berpotensi ekspor. Nilai komponen P sektor perdagangan, hotel dan restoran yang positif berarti bahwa
sektor ini tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Demikian juga dengan nilai komponen D yang positif menunjukkan sektor ini tumbuh lebih cepat
dibandingkan pertumbuhan di provinsi atau dapat dikatakan sektor kompetitif. Hasil analisis terhadap sektor perdagangan, hotel dan restoran dapat
disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan karena tergolong ke dalam sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, sektor basis dan kompetitif.
Namun berdasarkan analisis overlay sektor ini merupakan sektor yang cenderung menurun.
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor pengangkutan dan komunikasi menduduki peringkat kedua dalam
Universitas Sumatera Utara
kontrtibusi rata-ratanya terhadap PDRB Kota Medan, yaitu sebesar 19,19 persen dan melebihi kontribusi sektor yang sama di tingkat provinsi. Laju pertumbuhan
rata-rata mencapai 8,20 persen sedikit lebih kecil dibandingkan laju pertumbuhan di tingkat provinsi yang sebesar 8,83 persen. Sehingga berdasarkan Tipologi
Klassen sektor ini diklasifikasikan sebagai sektor maju tetapi tertekan.
Tabel 4.55. Analisis sektor pengangkutan dan komunikasi Kota Medan tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen II
Maju tetapi tertekan LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Nilai LQ rata-ratanya masih 1 yaitu 2,09. Sehingga sektor ini tergolong sebagai sektor basis. Selain itu, sektor ini memiliki nilai LQ terbesar di Kota
Medan.Nilai komponen P sektor perdagangan, hotel dan restoran yang positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara. Tetapi nilai
komponen D bertanda negatif menunjukkan sektor ini tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di provinsi atau dapat dikatakan sektor kompetitif.
Hasil analisis terhadap sektor pengangkutan dan komunikasi dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor nonunggulan walaupun tergolong
ke dalam sektor basis tetapi sektor ini tumbuh lebih lambat dibanding provinsi tidak kompetitif dan merupakan sektor maju tetapi tertekan. Selain itu,
pertumbuhan sektor ini juga tidak menonjol dan cenderung menurun. h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa-jasa
Berdasarkan analisis Tipologi Klassensektor keuangan, persewaan dan
Universitas Sumatera Utara
jasa-jasa termasuk ke dalam klasifikasi sektor maju tetapi tertekan. Laju pertumbuhan rata-rata yang bernilai sebesar 7,94 persenlebih kecil dibandingkan
pertumbuhan di tingkat provinsi. Sedangkan nilai kontribusi rata-rata terhadap PDRB sebesar 19,34 persen jauh lebih besar dibandingkan provinsi.
Tabel 4.56. Analisis sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Kota Medan tahun 2008-2012
Aspek Parameter
Makna
1 2
3
Tipologi Klassen II
Maju tetapi tertekan LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Negatif Tumbuh lebih lambat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Perhitungan analisis shift share terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan diperoleh nilai komponen P yang positif berarti sektor ini
merupakan sektor yang tumbuh cepat di Provinsi Sumatera Utara,karena bernilai positif. Sedangkan nilai komponen D yang negatif berarti sektor ini mempunyai
laju pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan provinsi tidak kompetitif.Berdasarkan analisis LQ, sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan menunjukkan nilai LQ rata-ratanya 1 yaitu sebesar 1,92. Hal ini berarti sektor initermasuk sektor basis.
Hasil analisis terhadap sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor nonunggulan walaupun
tergolong ke dalam sektor basis. Hal ini disebabkan sektor ini tumbuh lebih lambat dibanding provinsi tidak kompetitif dan merupakan sektor maju tetapi
tertekan. i. Sektor Jasa-jasa
Universitas Sumatera Utara
Sektor jasa-jasa tergolong ke dalam sektor maju dan tumbuh pesat, karena kontribusirata-rata sektor ini sebesar 10,74 persensedikit lebih besar dibandingkan
kontribusi rata-rata di tingkat provinsi sebesar 10,65 persen. Selain itu, laju pertumbuhan rata-rata sektor jasa-jasa sebesar 8,18 persenjuga lebih besar
dibandingkan provinsi sebesar 7,74 persen.
Tabel 4.57. Analisis sektor jasa-jasa Kota Medan tahun 2008-2012 Aspek
Parameter Makna
1 2
3
Tipologi Klassen I
Maju dan tumbuh cepat LQ
1 Basis
P Positif
Tumbuh cepat di tingkat provinsi D
Positif Tumbuh lebih cepat dibanding provinsi
RPS 1
Pertumbuhan tidak menonjol Overlay
III Sektor yang cenderung menurun
Sumber: Lampiran 41, 45, 51, 57 dan 62
Hasil analisis shift share terhadap sektor jasa-jasa menunjukkan nilai komponen P bertanda positif berarti bahwa sektor ini tumbuh cepat di tingkat
provinsi. Selanjutnya, nilai komponen D bertanda positif berarti sektor ini pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi
kompetitif. Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 1,03 sehingga digolongkan ke dalam sektor basis.
Hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa dapat disimpulkan bahwa sektor ini merupakan sektor unggulan karena tergolong ke dalam sektor yang maju dan
tumbuh dengan pesat, sektor basis dan kompetitif. Namun demikian, berdasarkan analisis overlay sektor ini merupakan sektor yang cenderung menurun.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Pembahasan Persektor Kota Binjai