Faktor Hubungan Kekerabatan Hubungan Keluarga Terbatas

80

b. Keluarga Luas I Ayah

Saudara-saudara tua Ayah Laki-laki Perempuan Saudara-saudara muda Laki-laki Perempuan Anak 1 4 2 4 2 4 3 4 Gambar 4.2. Bagan Keluarga Luas I Ayah Keterangan : 1. Ema koe, Bapa koe, Ema koeBapa koeEma diikuti dengan menyebut nama diri. 2. Inang, tanta, inangtanta diikuti dengan menyebut nama diri. 3. Ema tu’a, Bapa tua, Ema tu’aBapa tuaEma diikuti dengan menyebut nama diri. 4. Nana untuk anak laki-laki, Enu untuk anak perempuan, To’a, menyebut nama diri. Berikut ini contoh dialog 98 pemilihan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor hubungan kekerabatan keluarga luas I Ayah. Contoh dialog 98 menggambarkan seorang anak yang menanyakan keberadaan ompamannya kepada bibitantenya yang baru saja datang. 81 98 Penutur : Inang, nia hi amang? Co tara toe mai? „Bibitante, pamanomnya mana? Kenapa tidak datang?‟ Mitra tutur : Reme manga sibuk kerja amang dite ta to’a momang. Manga salam one mai amang kut hau. „Pamanmu sedang sibuk kerja to’a sayang. Ada salam dari pamanmu untuk kamu. ‟

c. Keluarga Luas I Ibu

Saudara-saudara tua Ibu Perempuan Saudara-saudara muda Laki-laki Perempuan Anak 1 4 2 4 3 4 1 4 Laki-laki Gambar 4.3. Bagan Keluarga Luas I Ibu Keterangan : 1. Amang, om, amangom diikuti dengan menyebut nama diri. 2. Ende koe, Mama koe, Ende koeMama koeEnde diikuti dengan menyebut nama diri. 3. Ende tu’a, Mama tua, Ende tu’aMama tuaEnde diikuti dengan menyebut nama diri. 4. Nana untuk anak laki-laki, Enu untuk anak perempua, To’a, menyebut nama diri. 82 Berikut ini contoh dialog 99 pemilihan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor hubungan kekerabatan keluarga luas I Ibu. Contoh dialog 99 menggambarkan seorang anak perempuan yang memberitahukan adik perempuan dari ibunya bahwa anaknya laki-laki yang masih bayi sudah bangun dari tidurnya. 99 Penutur : Mama koe, wela hi nana ga. Retang hia „Mama koe, nana sudah bangun. Dia menangis‟ Mitra tutur : Iyo enu Terima kasih poli bantu jaga bo ge „Iya enu Terima kasih karena sudah menjaganya ya‟

d. Keluaga Luas II

Anak Perempuan Anak Laki-laki Suami Istri 5 6 2 1 Anak Laki-laki Istri 7 8 4 3 Suami Anak Perempuan Anak 9 Gambar 4.4. Bagan Keluarga Luas II 83 3 1 7 4 2 6 5 6 1 7 2 6 Keterangan :  = Menerangkan nomor penutur dan lawan tutur  = MenyapaMenyebut  dan = Ema, Opa, EmaOpa  dan = Ende, Oma, EndeOma  , , dan = Empo, NanaEnu , menyebut nama  dan = Wote, Enu, EndeMama diikuti nama anak  dan = Koa, Nana, EmaBapa diikuti nama anak  atau = Kesa, KaeAse sesuai umur.  atau = Ipar, Kaease sesuai umur  dan dan = Ema, Opa, Bapa  dan dan = Ende, Oma, Mama Berikut ini contoh dialog 100 dan 101 pemilihan sapaan yang dipengaruhi oleh faktor hubungan kekerabatan keluarga luas II. Contoh dialog 100 menggambarkan seorang ayahbapak mertua yang menasehati menantunya laki-laki untuk berhati-hati mengendarai motor. 100 Penutur : Pelan-pelan kat nana, tamat cai one mbaru „Pelan-pelan saja nana , yang terpenting selamat sampai di rumah .‟ Mitra Tutur : Iyo Bapa „Baik AyahBapak‟ 9 1 3 9 2 4 1 2 3 4 9 7 6 8 8 7 7 5 6 7 3 4 84 Contoh dialog 101 menggambarkan seorang cucu yang meminta untuk digendong oleh kakeknya. 101 Penutur : Emaopa, eko aku „Kakekopa, gendong saya‟ Mitra tutur : Mai ga labar agu emaopa. „Sini Bermain sama kakekopa.‟

4.8. Sapaan yang Dipengaruhi Lebih dari Satu Faktor

Sapaan dalam bahasa Manggarai dalam penggunaannya tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Contohnya sapaan ende tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kekerabatan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin dan faktor umur. Tabel 4.5 berikut menunjukkan bentuk sapaan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.