Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

9 wawancara, dan pencatatan. Berdasarkan fenomena bertutur pada penutur wanita dan pria, ditemukan bahwa sesungguhnya kedua kelompok tersebut, sering menggunakan bentuk sapaan pragmatik yang berbeda. Hasil analisis menggambarkan bahwa ada empat bentuk sapaan pragmatik yang sangat umum digunakan oleh penutur wanita dan pria dalam berbahasa Bugis, yaitu 1 kata sapaan kekerabatan vertical keluarga dan kekerabatan vertical sosial 2 kata sapaan profesi, dan 3 sapaan solidaritas. Fenomena penggunaan bentuk sapaan bahasa Bugis tersebut berbeda antar penyapa wanita dan pria. Ciri pembedanya lebih dipengaruhi oleh tujuan, situasi, dan pristiwa tutur yang malatari pembicaraan. Musnawati 2014 melakukan penelitian kata sapaan pada masyarakat Batuang tinjauan sosiolinguistik. Penelitian ini menjelaskan jenis kata sapaan yang digunakan masyarakat Ujuang Batuang dan bagaimana kata sapaan itu digunakan oleh masyarakat Ujuang Batuang. Dalam penelitian ini teori yang digunakan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah menggunakan teori sosiolinguistik. Pada penelitian yang dilakukan Musnawati ini metode yang digunakan ada tiga tahap, yaitu : 1 tahap penyediaan data, 2 tahap analisis data, dan 3 tahap penyajian hasil analisis data. Metode penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik simak libat cakap SLC dan teknik simak bebas libat cakap SBLC, dilanjutkan dengan teknik catat. Dalam penyajian data hasil analisis diterapkan metode formal dan informal. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan tiga golongan kata 10 sapaan yang digunakan masyarakat Ujuang Batuang, yaitu : 1 kata sapaan umum, 2 kata sapaan adat, dan 3 kata sapaan agama. Selanjutnya bagaimana kata sapaan itu digunakan oleh masyarakat Ujuang Batuang. Lisniarti, Hasnah Faizah AR. dan Auzar 2015 melakukan penelitian berkaitan dengan sistem sapaan bahasa Melayu Riau Subdialek Inuman Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi mengenai sistem sapaan yang terdapat dalam bahasa Melayu Riau Subdilek Inuman. Sistem sapaan itu terdiri atas sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan. Selain itu, penelitian ini juga membahas perubahan sapaan dan faktor-faktor penyebab perubahan sapaan itu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian berupa klasifikasi sistem sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan dalam masyarakat Inuman Kabupaten Kuantan Singingi, perubahan sistem sapaan yang terdapat dalam Bahasa Melayu Riau Subdialek Inuman, serta faktor-faktor penyebab perubahan sapaan tersebut. Hasil penelitian ini merupakan suatu bentuk pendokumentasian sapaan yang terdapat dalam masyarakat Inuman di Kabupaten Kuantan Singingi. Ridha M. Wibowo dan Agustin Retnaningsih 2015 meneliti mengenai dinamika bentuk-bentuk sapaan sebagai refleksi sikap berbahasa masyarakat Indonesia. Tujuannya adalah mendeskripsikan bentuk sapaan yang digunakan oleh masyarakat, menguraikan sikap dan struktur logika pemakaian bentuk sapaan, dan menguraikan aktualisasi dan dinamika pemakaian bentuk-bentuk sapaan dalam masyarakat . Untuk memperoleh data yang variatif diterapkan populasi data yang diperoleh dari sejumlah pembahan, khususnya mahasiswa, dengan asumsi bahwa