Rumusan Masalah Ruang Lingkup Permasalahan

karakteristik dari sikap mental yang menentukan bagaimana mengartikan ataupun merespon situasi, serta menjadi dasar kebudayaan Jepang. Dalam Burke 2001, sejarah mentalitas pada dasarnya adalah pendekatan aliran Durkheim Durkheimian terhadap ide – ide atau yang kadang – kadang menyebutnya dengan modus pemikiran modes of thought, sistem keyakinan believe systems, atau peta kognitif. Pandangan hidup merupakan bagian hidup manusia. Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa pandangan hidup meskipun tingkatannya berbeda – beda. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang Konsep Shinto Negara pada Periode Meiji Kokka Shinto.

1.2 Rumusan Masalah

Shinto adalah kepercayaan tradisional yang lahir di Jepang. Menurut Hori Ichiro 1968 dalam Situmorang 2009 mengatakan bahwa agama rakyat Jepang sebagai Folk Believe yaitu kepercayaan yang sudah ada sebelum agama melembaga masuk ke Jepang. Agama rakyat yang belum melembaga tersebut adalah Proto Shinto Shinto Lama. Pada awalnya Shinto tidak melembaga. Shinto melembaga pada zaman Meiji. Pada periode Meiji, Shinto digunakan dalam kepentingan negara. Melalui unsur Shinto yaitu melakukan penyembahan dalam sistem Ie. Pemikiran yang mendukung bahwa sistem Ie tidak dapat dipisahkan dengan pemujaan leluhur adalah hukum perdata Meiji. Sehingga negara Jepang pada periode Meiji adalah negara dengan sistem Ie. Universitas Sumatera Utara Menurut Fridell 1976, tahun 1868 -1945 adalah periode Kokka Shinto. Dan periode ini juga berlangsung pada masa pemerintahan Kaisar Meiji. Selama periode Kokka Shinto ini, kendali atas pemerintah Jepang secara sistematik memanfaatkan pemujaan kuil sebagai kekuatan utama untuk mengerahkan kesetiaan terhadap kaisar kerajaan dalam pembangunan negara modern. Dari uraian inilah, maka penulis merumuskan masalah melalui pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana keadaan pemerintahan Jepang pada periode Meiji? 2. Bagaimana konsep Kokka Shinto pada periode Meiji?

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Dalam penelitian ini, agar penelitian lebih terarah dan teratur maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan tidak berkembang menjadi terlalu luas. Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada bagaimana konsep Kokka Shinto pada periode Meiji yang dapat dilihat melalui kemunculan Kokka Shinto, upaya pemisahan agama Shinto dan Budha Shinbutsu Bunrirei, pemulihan kekuasaan kekaisaran ōsei fukko serta pemikiran bahwa negara adalah keluarga kazokukokkakan. Adapun alasan penulis memfokuskan pembahasan pada ke empat hal tersebut adalah karena menurut penulis melalui ke empat pokok bahasan tersebut dapat terlihat jelas bagaimana keterkaitan Shinto dengan negara. Agar pembahasan lebih akurat dan jelas, maka pada bab II penulis menjelaskan lebih lanjut mengenai awal periode Meiji yakni sejak Restorasi Meiji yang ditandai dengan berakhirnya Pemerintahan Tokugawa, kemudian memasuki Universitas Sumatera Utara masa pemerintahan Meiji yang berlangsung dari tahun 1867 hingga tahun 1912. Dalam bab II juga dijelaskan secara umum tentang tinjauan terhadap sejarah Shinto dan Karakteristik Shinto.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori