Kazoku Kokka 家族 国家 Penyembahan arwah leluhur

3.2 Kazoku Kokka 家族 国家

Kazoku merupakan konsep umum tentang keluarga dalam masyarakat Jepang. Di Jepang keluarga tradisional disebut dengan Ie, dan keluarga Ie ini berbeda dengan keluarga Kazoku. Keluarga Ie adalah bentuk keluarga luas yang mengikuti satu garis keturunan ayah. Unsur keluarga Ie terbentuk minimal dua generasi, sedangkan keluarga Kazoku keberadaannya adalah satu generasi. Dapat dikatakan bahwa keluarga kazoku adalah suatu keluarga yang anggotanya terdiri dari orang – orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan yaitu suami dan istri, orang tua dan anak, dan persaudaraan yang lain. Pengertian keluarga kazoku inilah yang masukkan dalam pemahaman negara Jepang, bahwa negara tidak berbeda dengan keluarga. Sehingga warga negara yang diibaratkan seperti anggota dalam keluarga, harus melakukan kewajibannya bagi negaranya seperti melakukannya untuk keluarganya sendiri. Hal ini dapat dilihat melalui Dekrit Kerajaan Pada tahun 1890 tentang pendidikan yang menyebutkan bahwa para siswa diwajibkan secara ritual mendeklamasikan sumpahnya untuk “mempersembahkan dirinya dengan berani kepada negara” seperti melindunig keluarga Kerajaan. Pemikiran negara adalah keluarga berasal dari sistem Ie pada masyarakat Jepang. Ie adalah suatu sistem keluarga yag lahir pada zaman feodal. Menurut Ito dalam Situmorang 2009:28, Ie adalah sebuah bentuk keluarga yang mempunyai sistem tersendiri yang berurat akar pada masyarakat Jepang. Oleh karena itu Ie mempunyai hubungan yang dalam dengan sistem nilai dan struktur masyarakat Jepang. Dan juga merupakan suatu sistem masyarakat dalam kesejarahan Jepang tersendiri. Universitas Sumatera Utara Sejak permulaan periode modernisasi yaitu awal Restorasi Meiji, terdapat propaganda pemerintah untuk menanamkan ide bahwa seluruh negara Jepang adalah satu keluarga, dengan Kaisar sebagai “tokoh ayah” father figure, lambang dari pengasuhan dan otoritas, seperti yang dimiliki seorang ayah kandung atau ayah ritual, namun untuk Kaisar sifat – sifat “tokoh ayah” ini ditambah lagi dengan sifat kesucian. Ideologi ini ditunjang dengan nilai on, yakni rakyat berutang budi kepada Kaisar yang menyandang “tokoh ayah”. Semua rakyat Jepang berkewajiban untuk membayar budi kepada Kaisar, jika perlu dengan jiwa mereka. Untuk memperkuat pemikiran itu, pemerintah Jepang sejak periode modernisasi sampai Perang Dunia II telah mengeksploitasi mitologi tentang asal usul Kaisar Jepang sebagai keturunan Ratu Matahari. Di dalam Ie ada pelanjutan garis keluarga yang bersifat monolateral, harta dan simbol – simbol Ie tidak dibagi – bagi oleh anak – anak, tetapi pengelolaannya diteruskan oleh generasi penerus. Pelanjutan di dalam Ie memperjelas pelanjutan hubungan leluhur dengan keturunan, sehingga Ie bukan hanya mengenai masalah sekarang ini, tetapi adalah hubungan hal yang sudah lampau, sekarang dan masa depan. Sistem Ie saling berhubungan dengan penyembahan leluhur. Jika tidak ada penyembahan leluhur maka tidak ada sistem Ie. Sistem Ie adalah pemunculan bentuk penyembahan leluhur. Ciri Ie yang demikian dapat dilihat dari kesinambungan Kekaisaran Jepang dan kedudukan sebagai Kaisar oleh generasi keluarga Kekaisaran sejak kepemimpinan para leluhur hingga saat ini dan untuk masa depan. Universitas Sumatera Utara Kazoku Kokka dapat diartikan sebagai Negara adalah keluarga. Menurut Situmorang 2009:36 bahwa negara adalah satu keluarga yang berarti bahwa keluarga berkumpul menjadi Negara. Berbeda dengan cara berpikir Eropa bahwa negara adalah kumpulan individu. Maksudnya bahwa hubugan keluar adalah tanggung jawab kepala keluarga dalah hal ini Kaisar. Menurut Morioka, Kazokukokkakan pandangan negara keluarga adalah negara sebagai kelompok keluarga besar, hubungan di dalamnya Kaisar dan rakyat sama dengan orangtua dan anak, rumah kaisar sama dengan rumah seluruh rakyat, sebagai etika dasar adalah chu dan ko adalah satu pengabdian kepada orangtua dan pengabdian kepada pemimpin adalah satu. Kemudian Morioka mengatakan, di dalam pemujaan leluhur pada keluarga Jepang ada 3 jenis yaitu: 1 . Leluhur Kaisar sebagai objek pemujaan seluruh rakyat Jepang; 2 . Dewa wilayah sebagai objek pemujaan rakyat di daerah; 3 . Penyembahan roh leluhur masing – masing keluarga. Setelah Perang Dunia II, Kekaisaran mengeluarkan salinan yang disebut 人 間宣言 Ningen Sengen yang juga dikenal dengan nama lain 新日本建設に関す る詔書 Shin Nippon Kensetsu ni Kan suru Shōsho atau 年頭、国運振興の詔書 Nentō, Kokuun Shinkō no Shōshō.. Salinan tersebut dikeluarkan oleh Kaisar Shōwa Hirohito sebagai bagian dari pernyataan Tahun Baru pada tanggal 1 Januari 1946 atas permintaan SCAP. Dalam salinan yang mengikuti 五箇条の御 誓文 Gokajō no Goseimon sumpah jabatan tahun 1868. Dalam Situmorang 2009:35 menuliskan bahwa pandangan negara keluarga atau pandangan negara sistem Ie, adalah merupakan ideologi buatan Universitas Sumatera Utara dalam negeri yang muncul pada zaman Meiji. Isi pandangan Negara keluarga ada dua sisi: a. Semenjak zaman pra modern Meiji, Ie ditafsirkan secara luas sebagai sistem masyarakat, hubungan antara Tenno dan rakyat adalah seperti hubungan Honke dan Bunke, atau Tenno sebagai kepala Ie besar daikachō dan rakyat adalah sebagai anak akashi. b. Pemikiran perluasan pandangan leluhur Ie, di bawah payung mitologi leluhur Tenno, dapat dibuat struktur hirarki leluhur dalam model besar Negara

3.3 Kokka Shinto 国家 伸道