Faktor-faktor Pendukung Terjadinya Pelanggaran Hak Cipta

B. Faktor-faktor Pendukung Terjadinya Pelanggaran Hak Cipta

Dalam perkembangan terakhir, kita harus menerima kenyataan bahwa implementasi perlindungan hak cipta di Indonesia belum maksimal, termasuk dalam industri rekaman. Oleh karena itu masih harus dilakukan pembenahan disana-sini. Untuk mendapatkan penggambaran lebih jauh terhadap kendala- kendala penerapan Undang-undang Hak Cipta yang memiliki muatan pendukung sehingga pelanggaran hak cipta berupa bajakan karya rekaman suara cenderung untuk terus menerus dilakukan. 1. Rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap perlindungan hak cipta 2. Penegakan hukum yang lemah 3. Rendahnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap perlindungan hak cipta 4. Dampak negatif dari kemajuan teknologi Rendahnya tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap perlindungan hak cipta, membuka peluang yang besar untuk untuk terciptanya kondisi yang memungkinkan oknum-oknum tertentu melakukan pembajakan karya rekaman. Karena akan melahirkan sikap-sikap yang mengabaikan perlingdungan hukum atas karya cipta dalam industri musik. Kondisi diatas ditunjang lebih lanjut dengan adanya iming-iming keuntungan yang sangat besar dan memuaskan, dari setiap produksi album rekaman bajakan. Dalam perhitungan matematis yang paling sederhanapun, seorang pelaku pembajakan dapat menghitung dengan meyakinkan seberapa besar keuntungan yang akan diperolehnya. Universitas Sumatera Utara Mengingat untuk memproduksi album bajakan tidak dibutuhkan investasi sebesar keperluan produksi album rekaman yang legal. Seorang pelaku pembajakan tidk perlu melakukan investasi untuk membayar honorium artis penyanyi, pencipta lagu, musisi pendukung, pembuat aransemen, biaya perekaman maupun biaya promosi. Dan tidak perlu membuang waktu yang cukup panjang selama proses produksi rekaman suara dilakukan. Selain itu satu hal yang sangat menggiurkan adalah, tersedianya pasar yang suda pasti, mengingat lagu- lagu yang dibajak tertentu lagu-lagu yang tengah populer atau pernah populer ditengah masyarakat, sehingga menimbulkan minat beli dilakangan masyarakat sendiri namun sesunggungnya masyarakat tertipu karena kwalitasnya lebih rendah. Bahkan tidak jarang terjadi pembajakan album ini dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen. 42 Lemahnya penegakan hukum ini juga tidak terlepas dari tingkat pengetahuan dan pemahaman para aparat hukum yang menangani kasus-kasus dalam bentuk kompilasi kumpulan lagu-lagu. Faktor lain yang juga menunjang terjadinya pelanggaran hak cipta dalam industri rekaman adalah penegakan hukum perlindungan hak cipta yang masih lemah dalam masyarakat kita. Pembuktian secara gamblang dapat dilihat pada kenyataan bahwa sampai saat ini belum ada pelaku pembajakan karya rekaman yang mendapatkan hukuman pidana yang maksimal atau mendekati maksimal sebagaimana dimaksud dalam pasal 44 Undang-undang Hak Cipta. Sehingga “efek jera” dikalangan masyarakat seperti yang diharapkan dalam penegakan hukum pidana tidak tercapai. 42 Arifin Razak, ASIRI, Wawancara dengan ANTEVE tgl 27 Feb 1999 jam 15.00 wib. Universitas Sumatera Utara pembajakan karya rekaman suara. Oleh karena itu tidak mengherankan jika setiap hari di berbagai tempat dapat ditemui dengan mudah album-album rekaman bajakan baik berupa kaset, CD Compact Disc atau Laser Disc. Pada hal kita mengetahui dengan pasti bahwa pelanggran hak cipta adalah kejahatan, sehingga delik pidananya adalah delik pidana biasa dan bukan delik aduan. 43 Disamping kondisi-kondisi diatas, kemajuan teknologi juga mempunyai peranan penting dalam memberi peluang terhadap pelanggaran hak cipta dalam industri musik nasional. Secara teknis dengan adanya kemajuan teknologi, dan Dalam beberapa kasus para penegak hukum termasuk hakim, masih cenderung “membahasakan” album-album bajakan sebagai album palsu dan album yang legal sebagai album asli. Hal ini tentunya cenderung menimbulkan kerancauan dalam penegakan hukum hak cipta, karena kasus pelanggaran hak cipta bukanlah kasus pemalsuan sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang- undang Hukum Pidana. Kondisi penegakan hukum yang lemah, dan ditambah dengan rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap perlindungan hukum hak cipta dalam industri musik nasional, akan menimbulkan sikap yang tidak peduli dikalangan masyarakat kita. Dampak utama yang muncul dari ketidakpedulian masyarakat terhadap perlindungan hak cipta ini, akan menyebabkan terciptanya pasar bagi album-album rekaman bajakan. Sehingga faktor-faktor pendukung terjadinya pelanggaran hak cipta dalam industri musik nasional semakin bertambah kuat. 43 Widyopramono, Tindak Pidana Hak Cipta analisis dan penyelesainya, Sinar Grafika, Jakarta, 1992, hlm 22 Universitas Sumatera Utara kemudahan-kemudahan mendapat peralatan canggih untuk penggandaan karya rekaman secara mekanis, praktek pembajakan karya rekaman dapat berlangsung dengan biaya murah dan dalam waktu yang singkat. Saat ini untuk menggandakan karya rekaman dengan hasil yang baik dalam waktu singkat, hampir tidak diperlukan keahlian khusus, sehingga setiap orang dapat melakukannya.

C. Upaya-upaya Perlindungan Hak Cipta 1. Seluk-beluk pembajakan Karya Rekaman Suara di Indonesia.