Neighbouring Rights HAK CIPTA DALAM INDUSTRI MUSIK

para pelaku dalam industri rekaman merupakan salah satu faktor yang dapt menunjang pertumbuhan industri musik itu sendiri. Yayasan Karya Cipta Indonesia YKCI merupakan lembaga yang telah memperoleh kepercayaan masyarakat sebagai performing associate yang melakukan pemungutan secara kolektif dan dari awal berdirinya sampai saat ini telah memiliki pengalaman yang lebih dari cukup untuk melakukan pemungutan royalti atas hak mengumumkan bagi kepentingan pemilik karya rekaman suara.

C. Neighbouring Rights

Neighbouring rights ialah hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta. Neighbouring rights berbeda dengan hak cipta, namun hampir serupa dengan hak cipta karena itu pengaturannya diatur dalam Undang-Undang Hak Cipta, dimana diatur dalam Pasal 43 c Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam pasal 43 c dapat kita lihat bahwa : 1. Pelaku memiliki hak khusus untuk memberi ijin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, dan menyiarkan rekaman suara dan atau gambar dari pertunjukannya. 2. Produser rekaman suara memiliki hak khusus untuk memberi ijin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya memperbanyak karya rekaman suara. 3. Lembaga penyiaran memiliki hak khusus untuk memberi ijin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, Universitas Sumatera Utara dan menyiarkan ulang karya siarannya melalui transmisi dengan atau tanpa kabel, atau melalui sistem elektromagnetik lainnya. 40 Dari keterangan diatas dapat disimpulkan Neighbouring Rights meliputi: 40 1. Hak artis pertunjukan tehadap penampilannya 2. Hak produser rekaman terhadap rekaman yang dihasilkan 3. Hak penyiaran terhadap program radio dan televisinya Dari ketiga hak diatas terlihat tiga subyek yang menjadi pemegang hak yaitu seniman artis, aktor,penyanyi, penari dan semacamnya, produser rekaman, dan organisasi penyiaran. Subyek-subyek diatas bukanlah pencipta namun mereka hanya pihak yang menjadi perantara yang mendistribusikan sehingga dapat dinikmati dan digunakan masyarakat. Walaupun sebagai perantara namun mereka memberikan nilai tertentu, sehingga layaknya mendapatkan perlindungan hukum sebagaimana pencipta sendiri. Penampilan artis, aktor dan musisi yang dapat direkam dalam berbagai materi sehingga dapat digunakan berulang-ulang, demikian juga dengan perekaman dan penyiaran radio dan TV suatu ciptaan. Sehingga hal ini memerlukan perlindungan hukum untuk mencegah terjadinya perbanyakan tanpa ijin. 40 Ibid, pasal 43 Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERLINDUNGAN HAK CIPTA MENURUT