Hak Cipta dan Pengembangan Teknologi Yang Pesat

sebagian besar merupakan suplai terhadap pelaku-pelaku pembajakan karya rekaman di dalam negeri. Khusus masalah tekahir ini sudah selayaknya mendapat pemikiran dan perhatian yang lebih serius dari berbagai pihak, baik dari kalangan masyarakat sendiri. Karena jika masalah ini dibiarkan terus berkembang maka usaha penanggulangan pelanggaran hak cipta atas karya rekaman suara yang selama ini sudah dilaksanakan dengan susah payah, akan menjadi percuma. Sebab ternyata phonogram-phonogram hasil bajakan, baik dalam bentuk kaset, CDLD tetap beredar dan mempunyai pasar sendiri dalam masyarakat kita. Sudah saatnya sekarang ini perlindungan atas karya rekaman suara menjadi renungan bagi bebagai pihak, agar dapat diantisipasi dengan lebih baik sebelum kemajuan teknologi mengetahui kita dengan berbagai macam kemungkinan-kemungkinan pembajakan karya rekaman suara dalam bentuk lain.

D. Hak Cipta dan Pengembangan Teknologi Yang Pesat

Kemajuan teknologi di bidang informasi yang sangat pesat ini, memberikan tantangan baru bagi hukum Hak Cipta, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untu menghasilkan teknologi informasi baru dimasa mendatang. Supaya Hukum Hak Cipta tidak ketinggalan zaman, maka hukum ini harus secara teratur ditinjau kembali dan disempurnakan pengaturannya. Para perancang Undang-undang dapat menyesuaikan hukum hak cipta dengan kebutuhan baru yang timbul itu. Universitas Sumatera Utara Penemuan mesin fotocopy misalnya, telah membuat para pengguna informasi dengan mudahnya dapat memproduksi bahan-bahan hasil karya orang lain. Disatu sisi mesin fotocopy memang memberikan kemudahan kepada para pengguna informasi, dimana dapat memperoleh dengan mudah dan berbiaya ringan. Akan tetapi kemajuan ini memudahkan orang untuk melakukan pelanggaran Hak Cipta, yaitu dengan memproduksi tanpa izin karya orang lain. Kemajuan lain yang saat ini sedang “marak” ialah dengan ditemukannya optical scanner, mesin faksmile, surat elektronik e-mail, database jarak-jauh online, CD-ROM, digital audio tape, compact disk CD, dan komputer. Semua media informasi canggih ini menantang hukum Hak Cipta yang ada. Optical scanner dapat memindahkan teks dan gambar kedalam bentuk digital sehingga dapat dilihat dengan jelas pada sebuah layar monitor komputer. Sebagai contoh bila kita membutuhkan sebuah buku atau tulisan ilmiah dapat disalin sehingga dapat dibaca di layar monitor yang kemudian dapat disimpan hanya beberapa menit saja. Alat ini mudah dibawa dan sangat fleksibel karena seseorang dapat menghubungkan langsung denmgan komputer dan menggunakannya. Sekarang ini hampir semua bidang pekerjaan menggunakan teknologi, terutama database jarak-jauh online database dan compact disc read only memory CD-ROMS tersedia diberbagai tempat. Terutama di semua perpustakaan perguruan tinggi dan pusat-pusat informasi ilmiah di luar negeri dan di Indonesia. Melalui teknologi informasi canggih ini para pengguna informasi dapat dengan mudah membuka komputernya yang telah dihubungkan dengan suatu jaringan Universitas Sumatera Utara yang diinginkan. Hasil bacaan ini dapat diedit, disimpan, atau dicetak melalui printer biasa oleh penguna informasi tersebut. Database merupakan suatu kumpulan informasi yang telah diseleksi, diatur dan diurut dan disimpan sedemikian rupa untuk memudahkan memperolehnya kembali dengan menggunakan komputer, baik dalam bentuk komunikasi jarak jauh Online maupun yang disimpan dalam suatu disket CD ROM. Database secara teknis dapat disamakan dengan karya tulis biasa, kesulitan yang ditemui dalam prakteknya ialah menentukan jangka waktu proteksi karena database ini merupakan biasanya diperbaharui secra teratur. Penentuan jangka waktu kapan mulai dan berakhirnya Hak Cipta menjadi pernyataan. Kesulitan lain ialah menentukan siap penciptanya. Apakah orang yang memprogramnya atau orang yang membuat batasan-batasan dari database tersebut? Kemajuan dibidang komputer yang dihubungkan dengan internet memungkinkan seseorang melakukan downloading. Dimana sebuah program komputer yang dapat dikirim melalui jalur internet dapat disimpan dan diaplikasikan dengan komputer. Saat ini pengguna juga dapat dengan mudah mendengarkan sebuah lagu atau musik melalui komputer. Hal ini dimungkinkan dengan adanya sarana Multi Player MP, dimana dengan alat ini sebuah lagu atau musik dapat diubah dalam bentuk digital dan sewaktu-waktu dapat dibuka, didengar dan disimpan dalam komputer. Hal ini memudahkan seseorang untuk memperoleh dan menyimpan bahkan memperbanyak sebuah lagu kedalam bentuk kaset maupun CD. Hal inilah yang dimanfaatkan para pembajak kaset dan CD, mereka mengambil lagu-lagu melalui program Multi Player MP, memindahkan Universitas Sumatera Utara ke dalam CD dan memperbanyaknya yang kemudian dijual tanpa seijin dari pemegang hak cipta. Surat elektronik yang lebih populer dengan nama e-mail, merupakan sarana yang sangat penting saat ini. Dengan e-mail ini seseorang dapat mengirimkan surat atau data kepada orang lain yang berada ditempat yang jauh, yang hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Kemajuan teknologi tidak hanya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif saja, hal ini juga dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan terutama dibidang musik. Kecanggihan alat-alat dimanfaatkan untuk melakukan pembajakan kaset dan CD secara besar-besaran. Alat perekam yang dapat menggandakan sebuah kaset atau CD dalam jumlah yang banyak dan hanya memerlukan waktu yang sangat singkat. Hasil penggandaan ini sangat mirip dengan aslinya dan dapat dijual dengan harga yang lebih murah daripada aslinya. Dengan diciptakannya kaset-kaset digital memungkinkan orang memilih lagu-lagu dengan cepat, hal ini mendorong orang tersebut untuk memilih dan mengumpulkan lagu-lagu yang sudah terkenal ke dalam satu album komplikasi kumpulan-kumpulan lagu, merekam dan memperbanyak serta menjualnya. Semua ini dilakukan tanpa meminta izin terlebih dahulu dari pemegang Hak Cipta dan hanya mementingkan keuntungan pribadi semata. Hasil karya manusia dalam bidang seni, sastra, dan ilmu pengetahuan yang sekarang dengan mudah direproduksi, dicetak, diperbanyak atau dibaca melalui penggunaan teknologi informasi ini tetap masih perlu dilindungi oleh Hukum Hak Universitas Sumatera Utara Cipta, sebagai tanda pengakuan terhadap hasil karya intelektual seseorang yang telah dengan mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran. Persoalan yang harus dipecahkan dalam memberikan perlindungan hak cipta pada abad informasi ini adalah bagaimana menciptakan perangkat hukum yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan-perubahan teknologi yang sangat cepat. Ketentuan hukum yang kaku akan menyebabkan hukum “ketinggalan kereta”, karena itu perangkat hukumnya perlu disempurnakan sehingga lebih luwes dalam penerapannya.

E. Perlindungan Karya Cipta Asing