Keterangan :
Koefisien korelasi suatu butir ke-i
Jumlah subyek yang dikenai tes instrumen
Skor untuk butir ke-i dari subjek uji coba
Skor total dari subjek uji coba
Standar deviasi total
Standar deviasi item soal ke-i
corrected item-total correlation coefficient
Nilai akan dibandingkan dengan koefisien korelasi tabel
. Jika maka instrumen valid.
74
2. Uji Tingkat Kesukaran
Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes, pertama-tama dapat diketahui dari tingkat kesukaran yang dimiliki masing-masing butir item tersebut. Butir-
butir item tes dapat dinyatakan sebagai butir-butir item baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah dengan kata lain
74
Novalia, dan Muhammad Syazali, Op.Cit, h.38.
derajat kesukaran item itu adalah sedang atau cukup. Secara umum menurut teori klasik, tingkat kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya 1
proporsi menjawab benar, 2 skala kesukaran linier, 3 indeks davis, dan 4 skala bivariate.
75
P
i
= Dengan :
Angka indeks kesukaran item Jumlah skor 1 yang dijawab peserta didik
Skor maksimum Jumlah peserta didik yang mengikuti tes hasil belajar
Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Witherington dalam sebagai berikut :
Tabel 3.3 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes
76
75
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h.12.
76
Ibid, h.21.
Besar P Interprestasi
0,00 ≤ P ≤ 0,30 Terlalu Sukar
0, 31 ≤ P ≤ 0,70 Sedang
3. Uji Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta
didik yang berkemampuan rendah.
77
Adapun rumus untuk menentukan daya pembeda tiap item adalah sebagai berikut:
DP = P
T
– P
R
dimana:P
T
= dan P
R
= Keterangan:
DP : Daya pembeda P
T
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar P
R
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
:Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar J
A
: Jumlah peserta didk kelompok atas J
B
: Jumlah peserta didik kelompok bawah
78
Selanjutnya hasil akhir dari perhitungan daya pembeda DP dikonsultasikan dengan indeks daya pembeda, yaitu sebagai berikut:
77
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h.211.
78
Ibid, h.214.
0,71 ≤ P ≤ 1,00 Terlalu Mudah
Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda
79
Daya Pembeda DP Klasifikasi
Bertanda negative Sangat Jelek
0,00 DP 0,19 Jelek
0,20 DP 0,39 Cukup
0,40 DP 0,69 Baik
0,70 DP 1,00 Sangat Baik
Berdasarkan klasifikasi daya beda tersebut, soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks daya pembeda 0,4 sampai dengan 0,7
0,40 DP 0,70. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian yang dilakukan soal yang mempunyai daya pembeda baik adalah soal dengan
indeks daya pembeda 0,4 sampai dengan 1,00 0,40 DP 1,00.
4. Uji Reliabilitas