BAB II LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction
1. Pengertian Model Pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction
Model pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction dikembangkan oleh Keller dan Kopt sebagai jawaban pertanyaan
yang dapat mempengaruhi motivasi belajar.
21
Peserta didik yang termotivasi untuk belajar maka akan adanya perhatian peserta didik untuk ikut serta dalam proses
belajar dan pembelajaran berlangung yang mengakibatkan peserta didik termotivasi untuk berfikir dan berprestasi. Model pembelajaran ini dikembangkan
berdasarkan teori nilai harapan expectancy value theory yang mengandung dua komponen yaitu nilai value dari tujuan yang akan dicapai dan harapan
expectancy agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen yaitu Attention, Relevance,
Confidence, and Satisfaction ARCS.
22
21
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar Jakarta : Rinka Cipta, 2001 h.167.
22
Ibid, h.167.
Dalam kontek islam, terdapat beberapa ayat-ayat dalam al-qur’an yang terkandung dalam komponen komponen model pembelajaran ARCS yaitu
Attention Perhatiansebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5.
Artinya : Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan 1. Dia telah
meciptakan manusia dari segumpal darah 2. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia 3. Yang mengajar manusia dengan pena 4. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahui 5. QS.Al-Alaq: 1-5 Selain itu terdapat pula ayat yang menjelaskan tentang komponen model
ARCS lainnya yaitu Confidence Percaya diri. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 139.
Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janglah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman. QS.Ali Imran: 139
QS.Al-Alaq: 1-5 menjelaskan tentang dorongan kepada kita untuk termotivasi belajar dan membaca. Siswa diberikan motivasi untuk memancing
perhatian sebelum memulai belajar, karena jika siswa memiliki sikap positif dalam belajar maka siswa akan memusatkan perhatiannya dalam pembelajaran. Terlihat
jelas dari firman-Nya tersebut bahwa Allah SWT menyerukan kepada umatnya
untuk rajin belajar. Jika dihubungkan dengan model ARCS maka ayat tersebut menjelaskan salah satu komponen model pembelajaran yaitu Attention Perhatian.
QS. Ali Imran : 139 menjelaskan bahwa Allah kita sebagai umat yang beriman dan memiliki ilmu harus memiliki sikap percaya diri dan tidak mudah
putus asa, karena seorang mukmin yang memiliki nilai positif terhadap dirinya maka memiliki keyakinan yang kuat. Orang yang percaya diri dalam al-qur’an
disebut sebagai orang yang tidak takut serta tidak gelisih adalah orang-orang yang beriman dan orang-orang yang istiqomah. Pentingnya kita memiliki sikap percaya
diri oleh karena itu sikap percaya diri harus ditanamkan sejak dini, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Keller telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran, yang disebut sebagai Attention perhatian,
Relevance Relevansi, Confidence kepercayaan diri, dan Satisfaction kepuasan.
23
Guru diharapkan mampu menumbuhkan, meningkatkan, dan mempertahankan motivasi belajar siswa. Tanpa adanya motivasi belajar siswa
yang tinggi maka sulit bagi guru untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. a. Attention Perhatian
Attention Perhatian yaitu dorongan rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu seseorang muncul karena dirangsang oleh elemen-elemen baru, aneh, lain
23
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Op.cit, h.52.
dengan yang sudah ada, dan kontradiktifkompleks.
24
Terdapat beberapa strategi untuk merangsang minat dan perhatian, yaitu sebagai berikut :
1 Menggunakan bahasa dan gambar yang menarik, yaitu dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang biasa dikenal siswa, dan
menggunakan ilustrasi-ilustrasi yang sesuai. 2 Menggunakan ilustrasi untuk mengkonkretkan, yaitu dengan
menggunakan ilustrasi gambar untuk mengkonkretkan sesuatu konsep yang abstraktidak biasa bagi siswa.
3 Menggunakan contoh dan konteks yang familiar pada isi pembelajaran dan lingkungan sekitar yang sudah dikenal.
25
Tahap awal yang harus diperhatikan seorang guru adalah menarik perhatian siswa untuk mengkondisikan siswa terus berpusat pada proses belajar dan
pembelajaran berlangsung. Banyak cara yang dapat guru gunakan dalam menarik perhatian siswa diawal pembelajaran. Selain menggunakan
menggunakan metode yang sudah dijelaskan, dapat pula menggunakan metode yang bervariasi seperti mendemostrasikan sesuatu, menggunakan
teknik bertanya dengan penambahan poin nilai dan metode lainnya, dengan demikian perhatian siswa akan terus memperhatikan saat proses belajar dan
pembelajaran berlangsung. b. Relevance relevansi
24
Ibid.
25
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Jakarta : Bumi Aksara, 2013 h.40.
Relevance relevansi yaitu adanya hubungan yang ditunjukkan antara materi pembelajaran, kebutuhan dan kondisi siswa. Ada tiga strategi yang dapat
digunakan untuk menunjukkan relevansi dalam pembelajaran, yaitu: 1 Menyampaikan kepada siswa apa yang dapat mereka lakukan setelah
mempelajari materi pembelajaran. 2 Menjelaskan manfaat pengetahuanketerampilan yang akan dipelajari.
3 Memberikan contoh, latihantes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi tertentu.
26
Motivasi siswa akan terjaga jika siswa mengetahui manfaat mereka mempelajari materi tersebut. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar harus
sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa atau berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, maka guru harus memahami profil siswa untuk
memudahan siswa memahami isi pembelajaran yang disampaikan. c. Confidence kepercayaan diri
Confidence kepercayaan diri yaitu, merasa diri berkompeten atau mampu merupakan potensi untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
27
Percaya diri juga merupakan cermin seseorang untuk dapat sukses, peserta didik harus
ditanamkan sikap percaya diri sejak dini. Karena dengan adanya percaya diri berarti setiap individu mampu dengan kelebihannya dan dapat melawan
26
Eveline Siregar, Hartini Nara, Loc.cit.
27
Ibid, h.53.
kelemahan yang dimiliki. Sikap percaya diri dalam mengerjakan soal sangatlah penting, jika siswa tidak percaya dengan pemikiran dan hasil yang
didapat dalam penyelesaian soal mengakibatkan siswa akan mudah menyontek dan mengakibatkan prestasi belajar yang rendah.
Menurut Keller, ada sejumlah strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu :
1 Menyajikan prasyarat belajar 2 Memberikan kesempatan untuk sukses
3 Memberikan kesempatan untuk melakukan kontrol pribadi.
28
d. Satisfaction kepuasan Satisfaction kepuasaan merupakan keberhasilan dalam mencapai suatu
tujuan akan menghasilkan kepuasan, siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa.
29
Apabila siswa merasa sangat puas dengan yang ia peroleh maka akan semakin meningkatkan motivasi yang
tinggi pula dan akan ia ulangi kembali pada masa yang berikutnya. Jika siswa mendapat suatu apresiasi, seperti pujian, penambahan poin dan hadiah
atas keberhasilan yang telah mereka dapatkan maka akan timbul kepuasan tersendiri bagi siswa, Ada beberapa strategi untuk mencapai kepuasan siswa,
yaitu :
28
Made Wena, Op.Cit, h.41.
29
Eveline Siregar, Hartini Nara, Op.Cit, h.53.
1 Menggunakan pujian secara verbal 2 Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
segera menggunakanmempraktikkan pengetahuan yang baru dipelajari
3 Minta kepada siswa yang telah menguasai materi untuk membantu teman-temannya yang belum berhasil.
4 Membandingkan prestasinya sendiri di masa lalu dengan suatu standar terntentu, bukan dengan siswa lain.
30
Berdasarkan penjelasan di atas, model pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction merupakan model pembelajaran
yang tepat untuk membanagkitkan motivasi peserta didik dalam belajar. Motivasi dalam belajar sangat diperlukan, jika siswa termotivasi untuk
mengikuti proses belajar dan pembelajaran maka akan meningkatkan daya pengetahuan dan berfikir siswa menyebabkan meningkatnya prestasi yang
diperoleh.
2. Langkah-langkah Model Pembelajaran ARCS Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction