H diterima, artinya kedua sampel berasal dari populasi yang sama homogen.
Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 20.
4. Pengujian Hipotesis Statistik a. Uji – t Tidak Berkorelasi
Uji hipotesis digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t tidak berkorelasi.Rangkuman hasil perhitungan uji-t tidak berkorelasi dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.8 Rangkuman Uji-t Tidak Berkorelasi
Model Pembelajaran Nilai rata-
rata KBMTBR
t
hitung
t
tabel
ARCS 80,031
Konvensional 74,969
2,952 1,999
Hasil perhitungan uji-t tidak berkorelasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.Berdasarkan perhitungan analisis data pada Tabel 4.8 dapat
disimpulkan sebagai berikut: t
hitung
=2,952 dant
tabel
=1,999. Berdasarkan perhitungan tersebut terlihat bahwa DK = {t
hitung
│t
hitung
=2,952t
tabel
=1,999}; t
hitung
= 2,952 DK. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima, artinya rata-rata kemampuan berpikir matematis berdasarkan taksonomi Bloom revisi dengan
menggunakan model ARCS Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction
tidak sama dengan rata-rata kemampuan berpikir matematis berdasarkan taksonomi Bloom revisi dengan menggunakan metode konvensional.
B. Pembahasan
Penelitian ini peneliti mengambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IPA 3 kelas eksperimen dengan model pembelajaran ARCS, kelas XI IPA 4 kelas
kontrol dengan model pembelajaran konvensional.Jumlah peserta didik 64 anak, kelas eksperimenARCSberjumlah 32 peserta didik, kelas kontrol
konvensionalberjumlah 32 peserta didik.Penelitian ini mempunyai dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu variabel bebas model ARCS
dan variabel terikat kemampuan berpikir matematis taksonomi Bloom revisi. Penelitian ini dimulai pada tanggal 6 Oktober 2016 yaitu wawancara kepada
ibu Dra. Farida Liona salah satu guru matematika kelas XI IPA di SMA Negeri 14 Bandar Lampung dan beberapa peserta didik kelas XI IPA. Ibu Dra.
Farida Liona mengatakan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran matematika di kelas XI IPA SMA Negeri 14 Bandar Lampung telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang diatur dalam kurikulum KTSP. Nilai Kriteria Kelulusan Minimal KKM pelajaran
matematika kelas XI adalah 76. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah model konvensional dan masih kurang kemampuan berpikir matematis peserta
didik. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa siswa-siswi di SMA Negeri 14 Bandar Lampung khususnya di kelas XI IPA 3 dan XI IPA 4
banyak peserta didik yang tidak menyukai mata pelajaran matematika