2. Keterampilan berpikir kreatif, termasuk mencipta, dan memperkirakan.
39
Berdasarkan Permendiknas, NCTM, dan pendapat Kuswana maka indikator berpikir matematis pada penelitian ini meliputi: kemampuan pemahaman,
kemampuan penalaran, kemampuan komunikasi, kemampuan koneksi, kemampuan pemecahan masalah, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan berpikir kreatif.
D. Taksonomi Bloom Revisi
Tugas pertama pendidik adalah merumuskan tujuan khusus beserta materi pelajarannya. Guru merancang tujuan khusus, sedangkan tujuan yang
bersifat umum dirumuskan oleh pengembang kurikulum. Menurut Bloom, dalam bukunya yang sangat terkenal Taxonomy of Education Objectives yang
terbit pada tahun 1965 rumusan tujuan pembelajaran harus mecakup 3 aspek penting yaitu 1 Domain kognitif, 2 Domain afektif, 3 Domain
psikomotorik.
40
Kemudian taksonomi Bloom mengalami perubahan oleh Anderson dan Krathwol. Dalam Revisied Taxonomy, Anderson dan Krathwol
melakukan revisi pada kawasan kognitif.
41
1. Domain kognitif Domain kognitif adalah tujuan pendidikan yang berhubungan dengan
kemampuan intelektual atau kemampuan berfikir, seperti kemampuan
39
Achmad Mujahid, Analisis Kemampuan Berpikir Matematika Siswa Berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi, Tesis Magister Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Terbuka
2015, h.10.
40
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2011, h.59.
41
Eveline Siregar, Hartini Nara, Op.Cit,h.7-8.
mengingat dan memecahkan masalah.
42
Menurut Anderson dan Krathwol kawasan kognitif terdapat dua kategori, yaitu dimensi proses kognitif dan
dimensi pengetahuan. Pada dimensi proses kognitif, ada enam jenjang tujuan belajar, yaitu sebagai berikut:
a. Mengingat remembering, meningkatkan ingatan atas materi yang disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang diajarkan.
b. Memahami understanding, mampu membangun arti dari pesan pembelajaran berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki. Mencakup
tujuh proses kognitif : menafsirkan interpreting, memberi contoh exemplifying,
mengklasifikasikan classifying,
meringkas summarizing, menarik inferensi inferring, membandingkan
comparing, dan menjelaskan explaning. c. Menerapkan applying, menggunakan prosedur untuk mengerjakan
latihan maupun memecahkan masalah. Mencakup dua proses kognitif: menjalankan excuting, dan mengimplementasikan implementing.
d. Menganalisis analyzing, memecahkan bahan-bahan ke dalam unsur pokok dan menentukan bagaimana bagian-bagian yang saling
berhubungan satu sama lain. Mencakup tiga proses kognitif : menguraikan differentiating, mengorganisir organizing, dan
menemukan pesan tersirat attributing.
42
Wina Sanjaya , Op.Cit, h.125.
e. Menilai evaluating, membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar tertentu. Mencakup dua proses kognitif: memeriksa checking,
mengkriting critiquing. f. Mencipta creating, membuat suatu produk yang baru dengan mengatur
kembali unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam suatu pola atau struktur yang belum pernah ada sebelumnya. Mencakup tiga proses kognitif:
membuat generating, merencanakan planning, dan memproduksi producting.
43
Sedangkan pada dimensi pengetahuan, ada empat kategori, yaitu sebagai berikut :
a. Fakta factual knowledge, berisis unsur-unsur data yang harus diketahui siswa jika mereka akan diperkenalkan dengan salah satu mata pelajaran
untuk memecahkan suatu masalah low level abstraction. b. Konsep conceptual knowledge, meliputi skema, model mental atau teori
dalam berbagai model psikologi kognitif. c. Prosedur procedural knowledge, pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu, biasa berupa seperangkat urutan atau langkah- langkah yang harus diikuti.
43
Aryadi Wijaya, Op.Cit, h.9.
d. Metakognitif metacognitive knowledge, pengetahuan tentang pemahaman umum, seperti kesadaran tentang sesuatu dan pengetahuan
tentang pemahaman pribadi seseorang.
44
Mencipta C6 Menilai C5
Menganalisis C4 Memakai C3
Mengerti C2 Mengingat C1
Gambar 2.2Kesatuan dan saling berkaitan antar subranah dalam ranah kognitif
45
2. Domain afektif Domain afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai dan apresiasi.
46
Tujuan afektif ini merupakan kelanjutan dari tujuan kognitif. Artinya sesorang akan
memiliki sikap terhadap suatu hal apabila telah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi.
Menurut Krathwol dkk dalam bukunya Taxonomy of Education Objectives : Affective Domain, domain afektif memiliki tingkatan yaitu:
a. Penerimaan Receiving, yakni sikap kesadaran atau kepekaan seseorang terhadap gejala, kondisi, keadaan suatu masalah.
47
Peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu masalah yang terjadi di dalam kelas.
44
Ibid, h.10.
45
Wina Sanjaya, Op.cit , h.121.
46
Ibid , h.130.
47
Ibid , h.131.
Tugas pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada suatu hal yang menjadi objek pembelajaran afektif. Misalnya pendidik mengarahkan
peserta didik agar senang membaca buku, senang bekerjasama, dan sebagainya. Kesenangan ini akan menjadi kebiasaan, dan hal ini yang
diharapkan, yaitu kebiasaan yang positif. b. Merespons atau menanggapi Responding, ditunjukkan oleh kemauan
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan tertentu.
48
Misalnya senang membaca buku, senang bertanya, senang membantu teman, senang dengan
kebersihan dan kerapian, dan sebagainya. c. Menghargai Valuing, tujuan ini berkenaan dengan kemauan untuk
memberi penilaian atau kepercayaan kepada gejala atau suatu objek tertentu.
49
Misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen.
d. Mengorganisasimengatur diri Organization, tujuan yang berhubungan dengan pengembangan nilai ke dalam sistem organisasi tertentu, termasuk
hubungan antar nilai dan tingkat prioritas nilai-nilai itu.
50
Misalnya mengenal tanggung jawab individu untuk memperbaiki hubungan sosial
sesama teman. a. Karakteristik nilai atau suatu pola hidup Characterization, tujuan yang
berkenaan dengan mengadakan sintesis dan interealisasi sistem nilai
48
Ibid.
49
Ibid.
50
Ibid.
dengan pengkajian secara mendalam, sehingga nilai-nilai yang dibangun itu dijadikan pandangan falsafah hidup serta dijadikan pedoman dalam
bertindak dan berperilaku.
51
Gambar 2.2Kesatuan dan saling berkaitan antar subranah dalam ranah afektif
52
2. Domain psikomotorik. Domain psikomotorik meliputi semua tingkah laku yangmenggunakan syaraf
dan otot badan. Aspek ini berhubungan dengan bidang studi yang lebih banyak menekankan kepada gerakan-gerakan atau keterampilan, misalnya
seni lukis, music, pendidikan jasmanai dan olahraga.
53
51
Ibid.
52
Harjanto ,Op.cit , h.64.
53
Wina Sanjaya, Op.Cit, h.133.
Pengkarakterisasian A5 Pengorganisian A4
Penghargaan A3 Penanggapan A2
Penerimaan A1
a. Persepsi perception, menunjukkan pada pemakaian alat-alat perasa untuk membimbing efektivitas gerak.
b. Kesiapan set, menunjukkan pada kesediaan untuk mengambil jenis aksi atau tindakan yang mencakup kesediaan materiil, kesiapan fisik, dan
kemauan mengambil reaksi sebagai hasil dari pemecahan makna yang terkandung.
c. Tanggapan terbimbing guided respons merupakan tahap awal dari belajar keterampilan yang lebih kompleks. Tahap ini meliputi proses
peniruan gerakan yang dipertunjukkan kemudian mencoba-coba dengan menggunakan tanggapan dalam menangkap gerak.
d. Mekanismemechanism, berkenaan dengan gerakan-gerakan penampilan yang melukiskan proses dimana gerak yang telah dipelajari kemudian
diterima menjadi kebiasaan sehingga dapat ditampilkan dengan penuh percaya diri.
e. Respon nyata yang kompleks complex over respons, menunjuk pada penampilan gerakan-gerakan secara mahir dan cermat dalam bentuk
gerakan-gerakan yang rumit. f. Penyesuaian adaptation, berkenaan dengan keterampilan yang telah
dikembangkan secara lebih baik sehingga seseorang tampak sudah dapat mengolah dan menyesuaikan gerakan dengan tuntunan dan kondisi yang
khusus dan dalam suasana yang lebih problematis.
g. Penciptaan origination, berkenaan dengan penciptaan pola gerakan baru yang sesuai dengan situasi dan masalah tertentu.
54
54
Ibid, h.62.
h. Penciptaan P7
Penyesuaian P6 Respons Nyata Kompleks P5
Mekanisme P4 Respon Terbimbing P3
Kesiapan P2 Persepsi P1
Gambar 2.3Kesatuan dan saling berkaitan antar subranah dalam psikomotorik
55
Dari pemaparan di atas telah diketahui bahwa taksonomi Bloom revisi memiliki tiga kawasan belajar, yaitu domain kognitif, domain afektif, dan domain
psikomotorik. Penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif taksonomi Bloom revisi, karena telah dijelaskan salah satu tujuan pendidikan adalah meningkatkan
pengetahuan atau kemampuan intelektual dimana pada aspek tersebut merupakan kawasan kognitif atau kemampuan berpikir peserta didik.
E. Kerangka Berpikir