115
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan adanya luka
episiotomy ditandai dengan os mengatakan bahwa nyeri dirasakan meningkat saat bergerak seperti ditusuk-tusuk pada daerah perineum, TD :
10070, HR : 82xmenit, RR : 22xmenit, T : 37
o
C skala nyeri : skala 6, wajah tampak meringis, os tampak sulit tidur karena masih merasakan
nyeri, terdapat luka jahitan pada perineum 2.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri luka episiotpmy ditandai dengan os mengatakan belum berani banyak bergerak karena
nyeri, os masih belajar untuk bergerak, masih merasa lemas, adanya keterbatasan rentang gerak, melambatnya gerakan, skala nyeri : skala 6,
TD : 10070, HR : 82xmenit, RR : 22xmenit, T : 37
o
C 3.
Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan perawatan payudara ditandai dengan os mengatakan ASI belum keluar, os
mengatakan tidak pernah melakukan perawatan payudara selama hamil, ASI belum keluar dan payudara terasa keras saat dipalpasi.
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Hasil
Intervensi Keperawatan Rasional
1. Gangguan
rasa nyaman : nyeri
berhubungan dengan
adanya luka episiotomy
ditandai dengan os
mengatakan bahwa nyeri
dirasakan meningkat
saat bergerak seperti
ditusuk- Hasil yang
diharapkan : dapat mengontrol rasa
nyerinya. Kriteria hasil :
Mampu mengidentifikasika
n cara mengurangi nyeri,
mengungkapkan keinginan untuk
mengontrol nyerinya, dan
mampu untuk tiduristirahat
• Kaji nyeri, perhatikan lokasi,
intensitas, dan lamanya.
• Ajarkan dan catat tipe nyeri serta
tindakan untuk mengatasi nyeri.
• Ajarkan teknik relaksasi.
• Pertahankan tirah baring bila
diindikasikan. • Anjurkan
• Memberikan informasi untuk membantu
memudahkan tindakan keperawatan.
• Meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri
yang di dalamnya. • Meningkatkan
kenyamanan klien. • Tirah baring
diperlukan pada awal selama fase reteksi
akut.
Universitas Sumatera Utara
116 tusuk pada
daerah perineum,
TD : 10070, HR :
82xmenit, RR :
22xmenit, T : 37
o
C skala nyeri : skala
6, wajah tampak
meringis, os tampak sulit
tidur karena masih
merasakan nyeri,
terdapat luka jahitan pada
perineum dengan tepat.
menggunakan kompres hangat.
• Berikan obat sesuai indikasi.
• Masukan kateter dan dekatkan untuk
kelancaran drainase. • Membantu mengurangi
nyeri dan meningkatkan
kenyamanan klien. • Mengurangi nyeri.
• Pengaliran kandung kemih menurunkan
tegangan
2. Hambatan
mobilitas fisik
berhubungan dengan nyeri
luka episiotpmy
ditandai dengan os
mengatakan belum berani
banyak bergerak
karena nyeri, os masih
belajar untuk bergerak,
masih merasa
lemas, adanya
keterbatasan rentang
gerak, Hasil yang
diharapkan : mempertahankan
posisi fungsi dibuktikan tidak
adanya kontraktur,
meningkatkan kekuatan bagian
tubuh yang sakit kompensasi, dan
mendemonstrasik an teknikperilaku
yang memungkinkan
melakukan kembali aktivitas.
• Kaji fungsi motorik dengan
menginstruksikan pasien untuk
melakukan gerakan.
• Catat tipe anestesi yang diberikan pada
saat intra partus pada waktu klien sadar.
• Berikan suatu alat agar pasien mampu
untuk meminta pertolongan, seperti
bel atau lampu pemanggil.
• Bantu lakukan latihan ROM pada
semua ekstremitas dan sendi, pakailah
gerakan perlahan dan lembut.
• Anjurkan klien istirahat.
• Tingkatkan aktifitas • Mengevaluasi keadaan
khusus. Pada beberapa lokasi trauma
mempengaruhi tipe dan pemilihan intervensi
• Pengaruh anestesi dapat mempengaruhi aktifitas
klien • Membuat pasien
memiliki rasa aman, dapat mengatur diri dan
mengurangi ketakutan karena ditinggal sendiri.
• Meningkatkan sirkulasi, meningkatkan
mobilisasi sendi dan mencegah kontraktur
dan atrofi otot.
• Mencegah kelelahan • Aktifitas sedikit demi
Universitas Sumatera Utara
117 melambatnya
gerakan, skala nyeri :
skala 6, TD : 10070, HR :
82xmenit, RR :
22xmenit, T : 37
o
C secara bertahap.
sedikit dapat dilakukan oleh klien sesuai yang
diinginkan, memberikan rasa
tenang dan aman pada klien emosional.
3. Menyusui
tidak efektif berhubungan
dengan ketidakadeku
atan perawatan
payudara ditandai
dengan os mengatakan
ASI belum keluar, os
mengatakan tidak pernah
melakukan perawatan
payudara selama
hamil,
ASI belum keluar
dan payudara terasa keras
saat dipalpasi.
Hasil yang diharapkan :
dapat mengidentifikasi
aktivitas yang menentukan atau
meningkatkan menyusui yang
berhasil. • Kaji isapan bayi, jika
ada lecet pada putting.
• Berikan penkes breast care dan
anjurkan klien breast care dan menyusui
yang efektif.
• Anjurkan klien memberikan asi
esklusif. • Berikan informasi
untuk rawat gabung. • Anjurkan bagaimana
cara memeras, menyimpan, dan
mengirim atau memberikan ASI
dengan aman. • Menentukan
kermampuan untuk memberikan perawatan
yang tepat. • Mendapatkan
pengetahuan bagaimana cara breast care
sehingga dapat mempelancar laktasi.
• ASI dapat memenuhu kebutuhan nutrisi bagi
bayi sehingga pertumbuhan optimal.
• Menjaga meminimalkan tidak efektifnya laktasi.
• menjaga agar ASI tetap bisa digunakan dan
tetap higienis bagi bayi.
E. Implementasi Keperawatan dan Catatan Perkembangan Pasien