89
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Praktik Belajar Lapangan Komprehensif merupakan salah satu program akhir kegiatan mahasiswa profesi yang terintegrasi antara
penatalaksanaan pelayanan dan asuhan keperawatan secara komprehensif. Praktikan melakukan kegiatan PBLK pada tanggal 11 Juni- 7 Juli 2012
berupa manajemen keperawatan dan manajemen pelayanan. Selama melakukan kegiatan manjemen di Ruangan Anyelir Rumah Sakit G. L
Tobing Tanjung Morawa, praktikan menemui beberapa masalah yaitu 1 Pegawai kurang optimal dalam melakukan pendidikan kesehatan kepada
pasien., untuk itu praktikan membuatkan pengadaan poster, tempat leaflet dan leaflet berdasarkan kasus terbanyak di ruangan untuk mempermudah
kerja perawat melakukan pendkes kepada pasien; 2 Belum optimalnya pendokumentasian asuhan keperawatan, maka dari itu praktikan membuat
format asuhan keperawatan dengan metode cheklist serta mensosialisasikannya dengan perawat di ruangan; 3 Belum adanya
pelabelan nama di setiap tempat sampah medis dan non medis, benda tajam, untuk itu praktikan membuat pelabelan nama di setiap tempat
sampah tersebut; Sedangkan untuk pengelolaan asuhan keperawatan praktikan
melakukan pendidikan kesehatan mengenai asi ekslusif dan perawatan
Universitas Sumatera Utara
90 payudara postpartum. Hal ini dilakukan dikarenakan 2 pasien kelolaan
praktikan tidak mengetahui tentang bagaimana cara perawatan payudara serta asi ekslusif. Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan
klien dan keluarga dapat mengerti dan menerapkan apa yang telah diajarkan praktikan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan klien
dan keluarga. Hasil evaluasi dilakukan terhadap kegiatan PBLK ini cukup baik,
perawat merasa terbantu dengan format askep yang diberikan dan pasien merasa puas dengan pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan
perawat di ruangan.
B. Saran 1. Institusi Pendidikan
Kegiatan PBLK ini sangat bermanfaat, namun perlunya kerja keras institusi untuk memperbaiki pengaturan proses belajar PBLK dimulai dari
pengaturan jadwal, pengaturan format penulisan, pengaturan kompetensi yang harus dicapai hingga pengaturan koordinasi dan komunikasi antara
sesama staf pengajar dalam pencapaian satu kesepakatan panduan yang tetap dan tujuan akhir kegiatan PBLK
.
2. Lahan Praktik
Hasil akhir selama proses PBLK sangat bermanfaat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Pengelolaan manajemen
ruangan dan pasien secara optimal, efektif dan efisien diharapkan dapat dijadikan standar asuhan keperawatan diruangan, sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
91 diaplikasikan dengan nyata dalam proses keperawatan sehari-hari. Dengan
proses PBLK ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat dan mutu pelayanan keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan
pada pasien secara komprehensif dan professional.
3. Praktikan Berikutnya
Kegiatan PBLK yang dijalankan oleh praktikan hanya mengacu pada pasien post partum normal sehingga diharapkan pada praktikan berikutnya
dapat melakukan inovasi keperawatan yang lebih inovatif dengan kasus penyakit lain khusunya ibu dengan perdarahan post partum sehingga
pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara komprehensif.
Universitas Sumatera Utara
92
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati dan Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta: EGC. Cunningham, dkk. 2005. Obstetri William, Jakarta: EGC
Bobak, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Cetakan 1. Jakarta: EGC. Cunningham, M.D. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Depkes RI. 2005. Manajemen Laktasi Buku Paduan Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Gillies, DA. 1996, Manajemen Keperawatan, suatu Pendekatan Sistem; W.B. Saunders Company, Philadephia.
Guyton, A.C. 1991. Textbook of Medical Physiology. 8
th
Edition. London : WB. Sounders
Huber, Diane L. 2006. Leadership and Nursing Management Care. Phyladelphia: Saunders Elsevier
Muninjaya, A. A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan Edisi 2: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Universitas Sumatera Utara
93 Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan.
Jakarta: Indeks Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. Jakarta: EGC
Setyowati T., Wiryawan Y, Sulistyowati N. Protap pencatatan pelaporan kematian maternal di puskesmas. Jakarta. Badan Litbangkes, Depkes RI.
2000. Taylor C, Lilis C, LeMone. P. 1997. Fundamental of Nursing: The Art and
Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippinott-Raven Publishers.
Universitas Sumatera Utara
94
Lampiran 1
LAPORAN KASUS I
A. Pengkajian
Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 25 juni 2012
1. Identitas pasien
Nama : Ny. M Umur : 34 tahun
Jenis : Perempuan Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : STM Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Durian- Patumbak Tanggal Masuk : 23 Juni 2012
No. Register : 048802 Diagnosa medis : Post Partum Spontan hari ke 3
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Juni 2012 dan didapatkan hasil pengkajian Ny. M dirawat di RS. G.L Tobing Tanjung Morawa dengan
rujukan bidan karena ketuban pecah dini namun tidah ada kemajuan dalam persalinan. Saat tiba di rumah sakit his lemah sehingga untuk
membantu persalinan klien diberi sinto drip dan pada hari sabtu pukul 14.35 klien melahirkan secara normal.
b. Riwayat Kesehatan masa lalu
Awal menstruasi umur 12 tahun dengan lama menstruasi 5-7 hari. Setiap bulan rutin menstruasi sesuai jadwal. Selama kehamilan klien
Universitas Sumatera Utara
95 rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan mengaku tidak pernah
mengalami masalah saat hamil. Klien juga mengaku tidak pernah mengalami hipertensi baik saat kehamilan maupun sebelum kehamilan,
klien juga mengaku tidak mengalami DM pada saat kehamilan maupun sebelum kehamilan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang mengalami masalah persalinan. Klien juga mengatakan tidak ada keluarganya yang
mengalami panggul sempit,riwayat penyakit DM, hipertensi, dan Hepatitis B.
d. Pola Fungsional
1 Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Saat kehamilan klien selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan. Klien juga selalu menjaga pola makannya dengan memakan makanan
yang bergizi. Saat kontrol kehamilan klien mengatakan mendapatkan obat-obatan dari bidan berupa obat penambah darah dan obat penguat
kandungan. 2
Pola Nutrisi dan Metabolik Saat dilakukan pengkajian klien sudah mulai makan sedikit-sedikit,
dengan makanan biasa. 3
Pola Eliminasi Saat dilakukan pengkajian klien sudah bisa BAK sendiri ke kamar
mandi dan juga sudah bias BAB. 4
Pola Aktivitas dan Latihan Pada saat dilakukan pengkajian klien sudah bias berjalan perlahan-
lahan. 5
Pola Istirahat dan Tidur Klien mengalami sulit tidur karena tidak nyaman dengan suasana di
rumah sakit. Klien mengatakan lebih nyaman berda di rumah. 6
Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
Universitas Sumatera Utara
96 Sebelum dan setelah persalinan, klien tidak mengalami penurunan
kemampuan sensasi penglihatan, pendengaran, penghidung, pengecapan, dan perabaan. Klien tidak menggunakan alat bantu
dengar maupun alat bantu penglihatan seperti kacamata. Saat sebelum dan setelah persalinan tidak ada masalah dengan kemampuan
mengingat. 7
Pola Hubungan dengan Orang Lain Pada saat sebelum dan setelah persalinan klien masih dapat bergaul
baik dengan lingkungan sekitar, klien berbicara dengan jelas dan dapat menempatkan situasi yang ada.
8 Pola Reproduksi dan Seksual
Klien mengerti mengenai fungsi seksual maupun reproduksinya, karena klien mengatahuinya dari orang tua dan sumber lainnya.
9 Persepsi Diri dan Konsep Diri
Klien berharap bisa cepat pulang. Perasaan klien saat ini adalah merasa senang dan bahagia karena bertambahnya anggota baru di
dalam keluarga. Status dan posisi klien sebelum dirawat adalah sebagai seorang istri dan ibu dari 2 orang anak. Klien menerima apa
yang terjadi pada dirinya dan tidak merasa rendah diri dengan keadaannya sekarang.
10 Pola Mekanisme Koping
Dalam mengambil keputusan di keluarga Ny. N selalu memusyawarahkan terlebih dahulu kepada suaminya dalam
menetapkan keputusan. Jika menghadapi masalah klien berusaha memecahkan masalah tersebut dan memusyawarahkan dengan
keluarga. 11
Pola Nilai KepercayaanKeyakinan Menurut pasien sumber kekuatan bagi dirinya adalah Allah SWT.
Tidak ada pertentangan dengan nilaikebudayaan yang dianut terhadap pengobatan yang dijalani saat ini.
12 Pengkajian Fisik Ibu
Universitas Sumatera Utara
97 a
Keadaan umum : tampak lemah b
Kesadaran : compos mentis
c TTV
: TD = 13080 mmHg Suhu = 37
C Nadi = 80 xmenit
Respirasi = 20 xmenit
d Kepala
: Bentuk kepala simetris, tidak ada luka, warna rambut
hitam, tebal, dan bersih tidak ada ketombe. e
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
tidak terjadi penurunan kemampuan penglihatan.
f Hidung
: Bersih, tidak ada polip, tidak ada penggunaan oksigen.
g Telinga
: Bersih, tidak ada serumen, pendengaran jelas. h
Mulut : Bersih, mukosa bibir kering, tidak sianosis
i Leher dan tenggorok : Tidak ada nyeri menelan, tidak ada pembesaran
tiroid j
Dada : Simetris
k Payudara
: Putting sebelah kiri kurang menonjol, areola menghitam, ASI belum keluar.
l Paru-paru :
Inspeksi : Simetris, tidak menggunakan alat bantu pernafasan
Palpasi : Normal
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler
m Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Universitas Sumatera Utara
98 Palpasi
: Ictus cordis teraba pada ics 5 Perkusi
: Pekak Auskultasi
: Tidak ada suara gallop n
Abdomen Auskultasi
: bising usus + Palpasi
: Terdapat nyeri tekan pada daerah bawah pusat, tinggi fundus uteri adalah 28cm
Perkusi : Soepel
o Ekstremitas atas : Tidak ada edema,tangan kanan terpasang infus RL
20 tetesmenit,tidak ada kemerahan p
Ekstremitas bawah : Terdapat edema q
Genitalia : Lochea rubra, warna merah segar
r Kulit
: Bersih,warna kuning langsat, turgor kulit baik 13
Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 24 juni 2012 menunjukkan
nilai Hb : 10,5 grdl.
Leukosit : 19.10
3
mm
3
Eritrosit : 4,15.10
6
mm
3
Trombosit : 318.10
3
mm
3
Hematokrit : 32
Universitas Sumatera Utara
99
B. Analisa Data
No Data
Etiologi Masalah
1. DS :
Os mengatakan bahwa nyeri dirasakan meningkat saat bergerak
seperti ditusuk-tusuk pada daerah perineum
DO:
• TD : 13090, HR : 82xmenit, RR :
22xmenit, T : 37
o
C • Skala nyeri : skala 6
• Wajah tampak meringis • Os tampak sulit tidur
karena masih merasakan nyeri
• Terdapat luka episiotomy pada perineum
Post Partum Normal Vagina dan Perineum
Ruptur dan Jaringan Terputusnya kontinuitas
jaringan episiotomy Nyeri
Nyeri
2. DS :
• Os mengatakan ASI belum keluar
• Os mengatakan tidak pernah melakukan
perawatan payudara selama hamil
DO : • ASI belum keluar.
• Payudara terasa keras saat dipalpasi
Potpartum normal Perubahan fisiologis
Laktasi Struktur dan karakter
payudara ibu Hormone estrogen
Hormone prolaktin meningkat
Pembentukan ASI Perawatan Payudara
tidak adekuat Penyempitan pada
ductus intiverus ASI tidak keluar
Menyusui tidak efektif
Universitas Sumatera Utara
100 Menyusui tidak efektif
3. DS:
Os mengatakan sulit bergerak karena nyeri. Os masih belajar
untuk bergerak dan masih lemas. DO :
• TD : 13090, HR : 82xmenit, RR :
22xmenit, T : 37
o
C • Keterbatasan rentang
gerak. • Melambatnya gerakan
• Skala nyeri : skala 6 • HB : 10,5 grdl.
Post Partum Normal Vagina dan Perineum
Ruptur dan Jaringan Terputusnya kontinuitas
jaringan episiotomy Nyeri
Hambatan mobilitas fisik
Hambatan mobilitas fisik
4. DO :
• TD : 13090, HR : 82xmenit, RR :
22xmenit, T : 37
o
C • CRT 2 detik
• Leukosit : 19.10
3
mm
3
• Jumlah darah yang keluar pasca partum 500cc
• Ketuban pecah dini saat persalinan.
DS : Klien mengeluh lemah dan letih.
Post Partum Normal Vagina dan Perineum
Ruptur dan Jaringan Terputusnya kontinuitas
jaringan episiotomy Resiko tinggi infeksi
Resiko tinggi infeksi
C. Diagnosa Keperawatan