90 payudara postpartum. Hal ini dilakukan dikarenakan 2 pasien kelolaan
praktikan tidak mengetahui tentang bagaimana cara perawatan payudara serta asi ekslusif. Setelah diberikan pendidikan kesehatan ini diharapkan
klien dan keluarga dapat mengerti dan menerapkan apa yang telah diajarkan praktikan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan klien
dan keluarga. Hasil evaluasi dilakukan terhadap kegiatan PBLK ini cukup baik,
perawat merasa terbantu dengan format askep yang diberikan dan pasien merasa puas dengan pemberian pendidikan kesehatan yang dilakukan
perawat di ruangan.
B. Saran 1. Institusi Pendidikan
Kegiatan PBLK ini sangat bermanfaat, namun perlunya kerja keras institusi untuk memperbaiki pengaturan proses belajar PBLK dimulai dari
pengaturan jadwal, pengaturan format penulisan, pengaturan kompetensi yang harus dicapai hingga pengaturan koordinasi dan komunikasi antara
sesama staf pengajar dalam pencapaian satu kesepakatan panduan yang tetap dan tujuan akhir kegiatan PBLK
.
2. Lahan Praktik
Hasil akhir selama proses PBLK sangat bermanfaat dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Pengelolaan manajemen
ruangan dan pasien secara optimal, efektif dan efisien diharapkan dapat dijadikan standar asuhan keperawatan diruangan, sehingga dapat
Universitas Sumatera Utara
91 diaplikasikan dengan nyata dalam proses keperawatan sehari-hari. Dengan
proses PBLK ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat dan mutu pelayanan keperawatan dalam pemberian asuhan keperawatan
pada pasien secara komprehensif dan professional.
3. Praktikan Berikutnya
Kegiatan PBLK yang dijalankan oleh praktikan hanya mengacu pada pasien post partum normal sehingga diharapkan pada praktikan berikutnya
dapat melakukan inovasi keperawatan yang lebih inovatif dengan kasus penyakit lain khusunya ibu dengan perdarahan post partum sehingga
pemberian asuhan keperawatan dapat dilakukan secara komprehensif.
Universitas Sumatera Utara
92
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati dan Wulandari. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihana.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4, Jakarta: EGC. Cunningham, dkk. 2005. Obstetri William, Jakarta: EGC
Bobak, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Cetakan 1. Jakarta: EGC. Cunningham, M.D. 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC.
Depkes RI. 2005. Manajemen Laktasi Buku Paduan Bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Gillies, DA. 1996, Manajemen Keperawatan, suatu Pendekatan Sistem; W.B. Saunders Company, Philadephia.
Guyton, A.C. 1991. Textbook of Medical Physiology. 8
th
Edition. London : WB. Sounders
Huber, Diane L. 2006. Leadership and Nursing Management Care. Phyladelphia: Saunders Elsevier
Muninjaya, A. A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan Edisi 2: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Universitas Sumatera Utara
93 Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2007. Manajemen Edisi Kedelapan.
Jakarta: Indeks Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. Jakarta: EGC
Setyowati T., Wiryawan Y, Sulistyowati N. Protap pencatatan pelaporan kematian maternal di puskesmas. Jakarta. Badan Litbangkes, Depkes RI.
2000. Taylor C, Lilis C, LeMone. P. 1997. Fundamental of Nursing: The Art and
Science of Nursing Care. Philadelphia: Lippinott-Raven Publishers.
Universitas Sumatera Utara
94
Lampiran 1
LAPORAN KASUS I
A. Pengkajian