nyamuk itu akan menularkan virus dengue ke orang tersebut melalui suntikan air ludahnya WHO, 2005.
2.1.4 Tempat Perindukan
1. Penyimpanan dan Drainase Penggunaan tendon air banyak dilakukan keluarga untuk menyimpan
persediaan air minum maupun air baku untuk keperluan sehari – hari, hal ini akan memperbanyak tempat – tempat perkembangbiakan nyamuk Aedea aegypti. Sebagian
besar wadah untuk menyimpan air yang digunakan memiliki ukuran besar dan berat seperti drum, gentong air, bak penampung yang sulit dibersihkan secara teratur,
begitu juga tendon air yang sering diletakkan diatas bangunan rumah sehingga sulit untuk membersihkannya.selain itu sumur yang tidak digunakan lagi atau kadang –
kadang hanya berupa kubangan yang tidak tercemar merupakan tempat yang baik bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
2. Pot Bunga dan Jebakan Semut Pot bunga atau vas bunga dan jebakan semut yang biasa di pasang di rumah
merupakan tempat yang baik bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti selain itu container ataupun wadah tempat menyimpan air minum juga merupakan tempat
yang strategis untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. 3. Genangan Air
Universitas Sumatera Utara
Genangan air terkadang kurang diperhitungkan dan jarang terpikirkan sebagai tempat perkembangbiakan nyamukAedes aegypti. Genangan air seperti ini misalnya
hasil kondensasi dibawah lemari es dan AC, selain itu pipa aliran dan talang atap yang sering tersumbat sering menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk Aedes
aegypti.
4. Sampah Padat dan Ban Bekas Sampah padat seperti kaleng, botol, ember, serta benda – benda lain yang
tidak terpakai dan berserakan di sekeliling rumah juga merupakan tempat ideal bagi aedes aegypti terutama pada musim hujan. Ban bekas kendaraan juga merupakan
tempat ideal untuk perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti Anies, 2006.
2.1.5 Tanda dan Gejala
Penyakit ini di tandai melaui munculnya demam secara tiba – tiba yang disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot, serta terdapat ruam dengan ciri –
ciri merah terang berupa bintik – bintik merah pada tubuh, akhirnya menyebar hingga seluruh bagian tubuh. Selain itu radang perut juga bisa muncul dengan
kombinasi sakit perut, rasa mual, muntah dan diare dan pilek disertai batuk. Tanda dan gejala waspada ini perlu diketahui oleh penderita maupun keluarga
dan harus segera di bawa ke tempat Pelayanan Kesehatan bila demam tinggi tiga hari berturut – turut. Banyak penderita yang tidak terdeteksi hingga menyebabkan
kematian akibat terlambat mengetahui tanda dan gejala demam berdarah. Demam berdarah umumnya berlangsung sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam
terkecil yaitu pada akhir masa demam.
Universitas Sumatera Utara
Setelah masa inkubasi selama 3 – 15 hari, penderita yang tertular dapat mengalami penyakit ini dalam salah satu dari empat bentuk berikut ini :
1. Bentuk abortif, yaitu penderita tidak merasakan suatu gejala apapun 2. Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi, selama 4 – 7 hari, nyeri
pada tulang, dan munculnya bintik – bintik perdarahan di bawah kulit. 3. Dengue Hemorrhagic Fever Demam Berdarah Dengue gejalanya sama
dengan dengu klasik dan di tambah dengan terjadinya perdarahan di hidung epitaksismimisan, mulut dan sebagainya
4. Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD dan di tambah dengan Syok dan sering berakibat kematian.
Angka kematian akibat DBD tergolong cukup tinggi karena sering terjadi perdarahan dan syok, oleh karena itu setiap penderita yang di duga menderita
penyakit demam berdarah dalam tingkatan apa pun harus segera di bawa ke tempat pelayanan kesehatan Rahayu, 2010.
2.1.6 Diagnosis