Pengolahan Air Limbah Pembuangan Kotoran Manusia Jamban Keluarga

3. Berasal dari industri, seperti pabrik kulit, pabrik cat, pabrik tinta dan lain-lain disebut industrial waste 4. Berasal dari sumber lain misalnya dari comberan bercampur air hujan dan banyak lagi Machfoedz, 2008.

2.4.4.3 Pengolahan Air Limbah

Pengolahan air limbah pada dasarnya bertujuan untuk : 1. Melindungi kesehatan anggota masyarakat dari ancaman terjangkitnya berbagai penyakit. Hal ini nmudah dipahami karena air limbah sering dipakai sebagai tempat berkembangbiaknya penyakit. 2. Melindungi timbulnya kerusakan tanaman terutama jika air limbah tersebut mengandung zat organik yang membahayakan kelangsungan hidup 3. Menyediakan air bersih yang dapat dipakai untuk keperluan hidup sehari – hari terutama jika sulit ditemukan air yang bersih. Dalam kehidupan sehari – hari pengolahan air limbah di lakukan dalam dua bentuk : 1. Menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya 2. Menyalurkan air limbah tersebut setelah diolah sebelumnya, dan kemudian dibuang ke alam. Pengolahan air limbah ini dilakukan secara individu ataupun terpusat misalnya melaui pabrik pengolahan air limbah. Jika air limbah tersebut di buang begitu saja tanpa diolah sebelumnya maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Tidak sampai mengotori air minum Universitas Sumatera Utara 2. Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor penyebab penyakit 3. Tidak mengganggu estetika 4. Tidak mencemari alam sekitarnya Air yang dibuang tanpa diolah sebelumnya biasanya dilakukan oleh rumah tangga, dua cara yang biasa di gunakan adalah : 1. Sistem riol Yaitu suatu jaringan air limabah yang dimulai dari perumahan masukke daerah permukiman dan kemudisn dialirkan ke tempat pembuangan akhir air limbah yang biasanya merupakan kali ataupun laut. Sistem ini cukup baik, asal saja riol tersebut dapat dipelihara hingga tidak tersumbat, tempat pembuangan akhir tidak dipergunakan untuk air minum, serta air limbah tidak mengandung zat – zat kimia berbahaya Chandra, 2007. 2. Septic Tank Adalah suatu unit penampungan dan penyaluran air limbah dan juga kotoran manusia yang dibuat permanen. Prinsip septic tank ialah : a. Tersedianya bak penampung yang gunanya untuk memisahkan bahan padat dan air limbah, karena proses biologis pada tingkat pertama terjadi pembusukan bahan – bahan padat yang mengendap oleh bakteri pembusuk anaerobik. Bak penampung ini memberikan kesempatan penahanan air kotor dan bahan –bahan endapan selama 24 jam serta besarnya tidak kurang dari 2x3 meter, b. Ruang rembesan ialah lubang atau sumur yang diisi lapisan pasir kasar atau kerikil, pasir halus, tanah liat campuran pasir, ijuk dan ditengahnya dialirkan Universitas Sumatera Utara saluran pipa. Lubang rembesan ini umumnya merupakan pelengkap dari bak penampung. Di sini terjadi proses biologis tingkat kedua yakni penguraian bahan yang tersisa oleh bakteri aerobik. Ruang rembesan sekurang – kurangnya berjarak 35 meter dari sumber air serta 7 meter dari banguna rumah Azwar, 1996. 2.4.5Sampah 2.4.5.1 Pengertian Sampah Sampah atau limbah adalah segala sesuatu yang oleh pemiliknya dianggap tidak berguna lagi, dalam ilmu kesehatan lingkungan sampah adalah sebagian dari benda atau hal – hal yang dipandang tidak berguna, dan harus dibuang sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelangsungan hidup Azwar, 1996.

2.4.5.2 Sumber Dan Jenis Sampah

Dokumen yang terkait

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dan Kegiatan Pemberantasannya Tahun 2003-2007

1 40 88

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I.

0 0 7

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 7 154

c. Ada, luas ventilasi permanen >10 luas lantai - Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

0 0 33

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

0 0 14

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 16

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN UPAYA PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository

0 0 70