BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Demam Berdarah
2.1.1 Definisi Demam Berdarah
Penyakit demam berdarah dengue DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Penyakit ini dapat menyerang semua orang serta dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak – anak dan sering menimbulkan wabah. Jika nyamuk aedes
aegypti menggigit penderita demam berdarah maka virus dengue akan masuk kedalam tubuh bersama darah yang diisapnya kemudian virus dengue berkembang
biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk dan sebagian besar berada di kelenjar liur, selanjutnya apabila nyamuk menggigit orang lain maka air liur bersama virus
dengue akan dilepas terlebih dahulu agar darah yang akan di hisap tidak membeku dan pada saat yang bersamaan virus dengue ditularkan ke orang lain tersebut
Soegijanto, 2006. Demam berdarah merupakan penyakit febril berkaitan dengan demam akut
yang di temukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat serotip
virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Demam berdarah di tularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegyptiRahayu,2010.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Epidemiologi
Wabah pertama terjadi sekitar tahun 1780 secara bersamaan di Asia, Afrika dan Amerika Utara, penyakit ini kemudian di beri nama pada tahun 1779. Wabah
besar dalam lingkup global terjadi pada tahun 1950 dan hingga tahun 1975 demam berdarah menjadi penyebab kematian utama terutama terjadi pada anak – anak di
daerah tersebut Rahayu, 2010. Pada awal terjadinya wabah di suatu negara, jika di lihat dari distribusi umur
jumlah penderita terbanyak dari golongan anak – anak berusia kurang dari 15 Tahun, namun pada wabah – wabah selanjutnya jumlah penderita yang tergolong usia dewasa
meningkat.Di Indonesia demam berdarah dengue DBD pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun 1968, namun konfirmasi virologi di peroleh tahun 1970. Pada
tahun 1994 DBD telah menyebar keseluruh provinsi di Indonesia. Berdasarkan jumlah kasus DBD, Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand
Hadinegoro, 2004.
2.1.3 Distribusi dan Bioekologi Vektor 2.1.3.1 Distribusi