Tempat perindukan Nyamuk PEMBAHASAN

Menurut Depkes RI 2002, rumah yang sehat adalah rumah yang memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja, dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, di samping pencahayaan dan penghawaan yang cukup. Menurut Depkes RI 2002, bahwa konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit dimana penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menjadi faktor terhadap berbagai penyakit. Faktor-faktor risiko lingkungan bangunan rumah yang dapat mempengaruhi keladian penyakit maupun kecelakaan antara lain ventilasi, pencahayaan, kepadatan hunian ruang tidur, kelembaban ruangan,kualitas udara ruangan, binatang penular penyakit, air bersih, limbahrumah tangga, sampah, serta perilaku penghuni dalam rumah.

5.3 Tempat perindukan Nyamuk

Tempat penampungan air TPA merupakan salah satu tempat perindukan nyamuk yang paling potensial dalam perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, tempat penampungan air menjadi salah satu faktor risiko munculnya kejadian Demam Berdarah, selain itu Tempat perindukan nyamuk yang lainnya yaitu berupa bak penampungan air minum, vas bunga, ban bekas, kaleng bekas disekitar rumah , drum yang digunakan sebagai tempat menyimpan air baku untuk minum dan gantungan pakaian di dalam rumah. Semakin banyak tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti semakin besar kemungkinan nyamuk untuk berkembangbiak. Universitas Sumatera Utara Secara teoritis kondisi tempat penampungan air yang tertutup dapat mencegah nyamuk untuk bersarang dan bertelur dibandingkan dengan tempat penampungan air yang terbuka selain itu jumlah tempat penampungan air dan tempat perindukan nyamuk lainnya dapat memperbesar kemungkinan nyamuk untuk berkembangbiak. Selain itu adanya risiko antara tempat perindukan nyamuk dan kejadian DBD dapat dikarenakan tempat penampungan air ataupun tempat perindukan nyamuk tersebut berwarna gelap, jarang dibersihkan, jarang diberi bubuk larvasida dan tidak terkena cahaya matahari.Faktor jenis tempat penampungan air berhubungan dengankeberadaan jentik karena nyamukaedes aegypti lebih cenderung memilih kontainer berair yang berwarna gelap, terbuka, dan terutama yang terletak ditempat – tempat terlindung dari sinar matahari DepkesRI, 2002. Secara fisik macam tempat penampungan air dibedakan lagi berdasarkan bahan tempat penampungan air logam, plastik, porselin, fiberglass, semen, tembikar, dll. Warna tempat penampungan air putih, hijau, coklat, dll, volume tempat penampungan air kurang dari 50 lt, 51-100 lt, 101- 200 lt, dll, letak tempat penampungan air didalam rumah atau diluar rumah, penutup tempat penampungan airada atau tidak ada, pencahayaan pada tempat penampungan air terang atau gelap Depkes RI, 2002.Menurut WHO 2005, sumber utama perkembangbiakan Aedes aegypti disebagian besar daerah perkotaan di Asia Tenggara adalah wadah penyimpanan air untuk kebutuhan rumah tangga yang mencakup gentong air dari tanah liat, keramik serta bak semen yang dapat menampung 200 liter air, drum logam berkapasitas 210 liter dan wadah berukuran lebih kecil untuk menampung air bersih atau air hujan. Universitas Sumatera Utara

5.4 Hubungan Karakteristik Responden Dengan Kejadian DBD Pendidikan

Dokumen yang terkait

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dan Kegiatan Pemberantasannya Tahun 2003-2007

1 40 88

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I.

0 0 7

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 7 154

c. Ada, luas ventilasi permanen >10 luas lantai - Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

0 0 33

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

0 0 14

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 16

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN UPAYA PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository

0 0 70