Penyediaan Air Bersih Pengertian Sanitasi

Masyarakat yang makmur akan mempunyai perumahan yang lebih baik di bandingkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian rendah 3. Kemajuan teknologi yang di miliki, terutama teknologi pembangunan. Masyarakat yang telah maju teknologinya mampu membangun perumahan yang lebih kompleks di bandingkan dengan masyarakat yang masih sederhana. 4. Kebijaksanaan pemerintah tentang perumahan yang menyangkut tata guna tanah, program perumahan yang dimiliki dan sebagainya Azwar, 1996.

2.3 Pengertian Sanitasi

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Jadi lebih mengutamakan usaha pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari Azwar,1995. 2.4Sanitasi Dasar Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia Azwar, 1995. Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia jamban, pengelolaan sampah, saluran pembuangan air limbah dan perumahan sehat.

2.4.1. Penyediaan Air Bersih

Universitas Sumatera Utara Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada, diatas ataupun di bawah permukaa tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, air laut yang berada di darat. Definisi lain air adalah semua air yang terdapat di dalam dan atau berasal dari sumber- sumber air , baik yang terdapat diatas maupun dibawah permukaan tanah tidak termasuk dalam pengertian ini air yang terdapat di laut UU No. 11 Tahun 1974. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416MenKesPerIX1990, yang di maksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan. Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam , tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air memungkinkan terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung Slamet, 2002. a. Sumber Air Universitas Sumatera Utara Sumber air berasal dari : 1. Air hujan atu air angkasa 2. Air permukaan 3. Air tanah Ketiga sumber air tersebut merupakan suatu mata rantai yang terus menerus berkaitan sehingga merupakan siklus yang dikenal dengan siklus hidrologi atau daur hidrologi hidrology cycle. Di dalam urutan prioritas bagi kegunaan suplai air, umumnya air tanah merupakan urutan pertama. Urutan kedua air permukaan dan terakhir air hujan. Urutan tersebut dipengaruhi oleh pertimbangan kualitas dan kuantitas, serta kebiasaan memberi pengaruh yang besar terutama di daerah pedesaan. Meskipun air hujan berlebihan dan persediaannya besar, air hujan tidak akan dimanfaatkan selama air tanah dan air permukaaan tersedia dalam jumlah yang cukup. Air hujan digunakan sebagai sumber air bagi kepentingan sehari – hari apabila di suatu tempat langka air tanah dan air permukaan Kodoatie, 2008. b. Siklus Hidrologi 1. Siklus tertutup a. Hujan yang jatuh kebumi baik langsung menjadi aliran maupun tidak langsung akan membentuk siklus aliran air mulai dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah baik dipermukaan tanah maupun di dalam tanah yang berakhir dilaut. Air berubah wujud menjadi gasuap akibat panas matahari dan disebut proses penguapan atau evaporasi. b. Uap air ini bergerak di atmosfir udara, akibat perbedaan temperatur di atmosfir dari panas menjadi dingin akibat kondensasi air akan berubah Universitas Sumatera Utara dari uap menjadi cairan. Bila temperatur berada di bawah titik beku maka kristal – kristal es akan terbentuk. Tetesan air kecil timbul oleh kondensasi dan berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara turbulen sampai pada kondisi yang cukup besar menjadi butir- butir air. Apabila jumlah butir – butir air sudah cukup banyak maka secara gravitasi butir – butir air itu akan turun kebumi dan proses turunnya butiran air ini disebut hujan. Bila temperatur udara turun di bawah 0 C, maka butiran air ini akan berubah menjadi salju. Hujan jatuh kebumi baik secara langsung maupun melalui media misalnya melalui tanaman vegetasi . Di bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara. Secara gravitasi air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah dan akhirnya bermuara ke laut. c. Akibat panas matahari air dipermukaan bumi juga akan berubah wujud menjadi gasuap dalam bentuk evaporasi dan bila melaui tanaman disebut transpirasi. Air akan diserap oleh tanaman melaui akar – akarnya yang digunakan untuk kebutuhan hidup tanaman tersebut, kemudian air dalam tanaman juga akan keluar berupa uap akibat energi panas matahari, proses evaporasi yang lain juga dapat terjadi pada sistem sungai, waduk, danau maupun air laut yang merupakan sumber air terbesar. Proses ini membentuk suatu pergerakan yang kemudian membentuk siklus dan disebut siklus hidrologi. Bila dilihat keseimbangan air secara menyeluruh maka air tanah dan air permukaan merupakan bagian – bagian dari Universitas Sumatera Utara beberapa aspek yang menjadikan siklus hidrologi menjadi seimbang sehingga disebut dengan siklus hidrologi yang tertutup Kodoatie, 2008. 2. Siklus Terbuka Aliran air tanah bisa merupakan satu atau lebih subsistem dan tidak lagi tertutup, karena sistem tertutup itu dipoting pada suatu bagian tertentu dari seluruh sistem aliran. Transportasi aliran diluar bagian aliran tanah merupakan masukan dan keluaran dari subsistem aliran air tanah tersebut. Beberapa parameter hidrologi suatu badan air yang perlu diketahui adalah sebagai berikut : a. Kecepatan Arus velocity Kecepatan arus velocityflow ratesuatu badan air sangat berpengaruh terhadap kemampuan badan air tersebut untuk mengasimilasi dan mengangkut bahan pencemar. Pengetahuan tentang kecepatan arus digunakan untuk memperkirakan kapan bahan pencemar akan mencapai suatu lokasi tertentu, apabila bagian hulu suatu badan air mengalami pencemaran. b. Debit Debit discharge dinyatakan sebagai volume yang mengalir pada selang waktu tertentu. Dengan meningkatnya debit kadar bahan – bahan alam yang terlarut ke suatu badan air akibat erosi meningkat secara eksponensial. Namun, konsentrasi bahan – bahan antropogenik yang memasuki badan air tersebut mengalami penurunan karena terjadi proses pengenceran. Jika suatu bahan pencemar masuk ke badan air dengan kecepatan konstan, kadar bahan Universitas Sumatera Utara pencemar dapat ditentukan dengan membagi jumlah bahan pencemar yang masuk dengan debit badan air. c. Tinggi Permukaan Air Air dapat mengalir ke dan dari suatu saluran air bawah tanah akifer ke sungai, bergantung pada perbandingan relatif tinggi permukaan air pada akifer dan air sungai. Jika tinggi permukaaan air sungai lebih rendah, air pada akifer mengalir ke sungai dan sebaliknya. Kejadian serupa terjadi pada air tanah. d. Erosi dan Sedimentasi Peristiwa erosi mengangkut tanah lapisan atas yang subur, dan memindahkannya ke tempat lain yang lebih rendah. Bersama dengan lapisan tanah atas tersebut, terangkut pula unsur hara. Erosi tanah lapisan atas yang memasuki badan air dapat menimbulkan dampak positif, yakni peningkatan unsur hara di perairan. Namun di sisi lain, erosi tanah lapisan atas juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas perairan, antara lain penurunan nilai kecerahan serta peningkatan nilai kekeruhan dan padatan tersuspensi. Kekeruhan yang tinggi dapat menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam air dan secara langsung dapat mengakibatkan gangguan pada biota akuatik, tanah yang terlarut akibat erosi pada akhirnya akkan mengalami sedimentasi pengendapan di bagian hilir badan air sehingga mengakibatkan pendangkalan. Proses erosi dan sedimentasi ini perlu diperhitungkan dengan seksama, terutama pada pembuatan waduk yang Universitas Sumatera Utara diperuntukkan bagi pembangkit tenaga listrik PLTA, pelabuhan, dan saluran – saluran air pembuangan untuk mencegah terjadinya banjir Effendi, 2003. c. Sifat Air Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut 1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0 C 32 F – 100 C, air berwujud cair. Suhu 0 C merupakan titik beku freezing point dan suhu 100 C merupaka titik didih boiling point air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat di dalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat di laut, sungai, danau, dan badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas atau padatan sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini, karena sekitar 60 - 90 bagian sel makhluk hidup adalah air. 2. Perubahan suhu air berlangsung lambat, sehingga air memiliki sifat tidak menjadi panas ataupun dingin dalam seketika. Perubahan suhu air yang lambat mencegah terjadinya stres pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini juga menyebabkan air sangat baik digunakan sebagai pendingin mesin. 3. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan evaporasi adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan energi panas dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, proses perubahan uap air menjadi cairan kondensasi melepaskan energi panas yang besar. Universitas Sumatera Utara 4. Air merupakan pelarut yang baik, air mampu melarutkan berbagai jenis senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangat sedikit. Sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga 35.000 mgliter. Sifat ini memungkinkan unsur hara nutrien terlarut diangkut keseluruh jaringan tubuh makhluk hidup dan memungkinkan bahan – bahan toksik yang masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup di larutkan untuk dikeluarkan kembali. Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang baik dan pengencer bahan pencemar polutan yang masuk kebadaan air. 5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi. Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi suatu bahan secara baik. Tegangan permukaan yang tinggi juga memungkinkan terjadinya sistem kapiler, yaitu kemampuan untuk bergerak dalam pipa kapiler pipa dengan lubang yang kecil. Dengan adanya sistem kapiler dan sifat sebagai pelarut yang baik, air dapt membawa nutrien dari dalam tanah ke jaringan tumbuhan akar, batang, daun 6. Air merupakan satu – satunya senyawa yang dapat merenggang ketika membeku. Pada saat membeku air merenggang sehingga es memiliki nilai densitas massavolume yang lebih rendah daripada air Effendi, 2003.

2.4.2 Air Minum

Dokumen yang terkait

Kepadatan Jentik Penular Demam Berdarah Dengue (DBD) Antara Desa Endemis Dan Non Endemis Serta Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2000

0 32 97

Karakteristik Penderita Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Dan Kegiatan Pemberantasannya Tahun 2003-2007

1 40 88

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I.

0 0 7

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 0 3

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESEHATAN DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPIRING KECAMATAN CEPIRING KABUPATEN KENDAL TAHUN 2009.

0 7 154

c. Ada, luas ventilasi permanen >10 luas lantai - Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

0 0 33

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

0 0 14

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN KARAKTERISTIK KLIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I PURWOKERTO TIMUR KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 0 16

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DAN UPAYA PENCEGAHAN DENGAN ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository

0 0 70