menguntungkan seperti konsumen potensial, pejabat pemerintah, dan perusahaan.
d. Proponents, Opponents, dan Uncommited
Diantara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan opponents, yang memihak proponents dan yang tidak peduli
uncommited. Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.
e. Silent Majority dan Vocal Majority
Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal aktif dan
yang silent pasif. Publik penulis kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak
banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tak kelihatan suara atau pendapatnya.
30
3. Pengertian Citra
Citra merupakan suatu gambaran tentang mental; ide yang dihasilkan oleh imaginasi atau kepribadian yang ditujukan kepada publik oleh
seseorang, organisasi dan sebagainya.
31
30
Drs. Elvirano, M.Si, Public Relations Suatu Pendekatan Praktis, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004, h. 107.
31
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, Jakarta: PT Erlangga, 2006, h. 50.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah: 1 kata benda: gambar, rupa, gambaran; 2 gambaran yang dimiliki orang
banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; 3 kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau
kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi; 4 data atau informmasi dari potret udara untuk bahan evaluasi.
32
Mackiewicz 1993 percaya bahwa citra korporasi yang kuat adalah aset yang penting dalam era kompetisi tanpa batas. Citra adalah sebuah
realitas karena orang hanya dapat berinteraksi terhadap apa yang telah mereka alami dan rasakan.
Sedangkan menurut Soemirat dan Ardianto mengatakan bahwa citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah seseorang,
perusahaan, suatu komite atau suatu aktivitas.
33
Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa citra merupakan kesan tentang apa yang telah seseorang jumpai, dan kesan tersebut bisa berupa
sesuatu yang menyenangkan bagi dirinya dan bisa juga kesan yang tidak menyenangkan bagi dirinya.
Ada empat cara untuk mendapatkan citra atau image yang baik:
32
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 169.
33
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002, h. 39.
a. Menciptakan public understanding pengertian publik. Pengertian
belum berarti persetujuan atau penerimaan. Dalam hal ini publik memahami organisasi, perusahaan atau instansi apakah itu dalam
hal produk atau jasanya, aktivitas, reputasi, perilaku manajemen dan sebagainya.
b. Public confidence kepercayaan publik. Publik percaya bahwa hal-
hal yang berkaitan dengan organisasi, perusahaan atau instansi adalah suatu yang benar adanya.
c. Public support dukungan publik. Adanya unsur dukungan dari
publik terhadap organisasi, baik dalam bentuk material dengan membeli produk atau memakai jasa maupun spiritual, yakni dalam
bentuk pendapat atau pikiran untuk menunjang keberhasilan organisasi.
d. Public cooperation kerjasama publik. Jika ketiga tahapan di atas
dapat terlalui maka akan mempermudah adanya kerjasama dari publik yang berkepentingan terhadap organisasi guna mencapai
keuntungan dan kepuasan bersama.
4. Macam-macam Citra
Ada beberapa jenis citra image yakni citra bayangan mirror image, citra yang berlaku current image, citra harapan wish image,