BAB V ANALISA DATA
Pada bab ini disajikan pembahasan mengenai data-data yang sudah tersedia pada bab sebelumnya bab IV. Pembahasan tersebut meliputi data yang diperoleh
dari kedua variabel melalui kuesioner pada saat penelitian dilaksanakan, yaitu variabel pemekaran kelurahan X dan variabel kualitas pelayanan publik Y,
serta pengaruh yang diberikan oleh variabel pemekaran kelurahan X terhadap kualitas pelayanan publik Y di Kota Tebing Tinggi dengan menggunakan teknik
analisa data kuantitatif dengan menggunakan rumus product moment, determinan, dan analisa regresi linier sederhana, sehingga mampu menjawab permasalahan
penelitian.
V. 1. Pemekaran Kelurahan
Berdasarkan variabel indikator yang digunakan untuk meneliti permasalahan penelitian dapat dijelaskan bahwasannya proses pemekaran kelurahan yang
dilaksanakan oleh pemerintah Kota Tebing Tinggi memang sudah sesuai dengan urgensi dan relevansinya, yaitu untuk penuntasan masalah yang dimiliki oleh
wilayah tersebut. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada responden melalui kuesioner menghasilkan jawaban yang sangat positif,
yaitu masyarakat mendukung sepenuhnya atas kebijakan pemekaran ini karena dianggap sangat berguna sebagai solusi atas permasalahan pelayanan publik yang
ada di Kota Tebing Tinggi, serta pemekaran ini dianggap sebagai suatu kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
Dengan dilaksanakannya pemekaran, berarti Kota Tebing Tinggi sudah melakukan suatu usaha untuk memecahkan persoalan pelayanan publik yang
Universitas Sumatera Utara
terjadi di wilayahnya, yaitu seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi yang secara otomatis juga meningkatkan volume kegiatan di
bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dirasakan pelayanan yang diberikan oleh pihak kelurahan sudah tidak efektif dan efisien lagi, yaitu
misalnya dengan adanya keluhan dari warga mengenai lamanya waktu penyelesaian suatu urusan. Selain itu juga, Kota Tebing Tinggi terlepas dari
kemungkinan sanksi yang akan dikenakan terkait karena kota ini sebelumnya hanya terdiri dari tiga kecamatan. Kemungkinan sanksi itu yaitu bisa berupa
penggabungan dengan kabupatenkota yang berbatasan dalam hal ini, yaitu Kabupaten Serdang Bedagai.
Pemekaran kelurahan ini dilaksanakan sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku, yaitu mengikuti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2006
yang menyatakan bahwasannya sebuah kelurahan itu dibentuk untuk meningkatkan pelayanan masyarakat, melaksanakan fungsi pemerintahan, dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Dan untuk melaksanakan tujuan tersebut harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1 Jumlah penduduk, untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi paling sedikit
2.000 jiwa atau 400 KK.
Di setiap kelurahan yang dibentuk dalam proses pemekaran di Kota Tebing Tinggi ini sudah memenuhi persyaratan tersebut yaitu sudah mencapai paling
sedikit 2000 jiwa atau 400 KK data terlampir.
2 Luas wilayah, untuk wilayah Sumatera dan Sulawesi paling sedikit 5 Km
2
Universitas Sumatera Utara
Wilayah kelurahan yang ada di Kota Tebing Tinggi ini pun rata-rata wilayahnya juga sudah mencapai lebih dari 5 Km
2
data terlampir.
3 Bagian wilayah kerja, wilayah yang dapat dijangkau dalam meningkatkan
pelayanan dan pembinaan masyarakat. Setelah melaui observasi di lapangan diketahui bahwa bagian wilayah kerja dapat dijangkau dan justru lebih dekat
dibandingkan sebelum pemekaran, berarti tujuan dari pemekaran ini sudah tercapai.
4 Sarana dan prasarana pemerintahan:
a. Memiliki kantor pemerintahan
Seluruh kelurahan yang dimekarkan sudah memiliki kantor pemerintahan sendiri, meskipun masih ada yang bersifat sewa, karena proses
pembangunan untuk kantor yang permanent belum selesai. b.
Memiliki jaringan perhubungan yang lancar Jaringan perhubungan juga lancar, karena jalan yang menuju setiap
kelurahan tersebut sudah lancar dan dapat dilalui oleh kendaraan umum. c.
Sarana komunikasi yang memadai. Artinya di setiap kelurahan tersebut sudah memiliki sarana yang bisa membantu kelancaran komunikasi antar
warga di kelurahan tersebut, seperti wartel, telepon umum, dll. d.
Fasilitas umum yang memadai, seperti rumah ibadah, adanya posyandu, puskesmas, dll.
Sedangkan implikasi dari hasil kebijakan pemekaran ini, yaitu sejauh mana pemekaran kelurahan ini dapat memberikan dampak yang signifikan
terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat melalui hasil penelitian yang dilakukan melalui teknik angket kuesioner yang disebarkan
Universitas Sumatera Utara
kepada masyarakat, yaitu masyarakat sepakat bahwasannya dengan adanya pemekaran ini semakin memberikan mereka kemudahan dalam urusan pelayanan
publik di kelurahan, yaitu karena jumlah penduduk yang diurusi semakin sedikit, maka aparat kelurahan semakin fokus dalam menjalankan tugasnya; jarak kantor
kelurahan yang semakin dekat dengan masyarakat; pihak kelurahan pun semakin transparan dalam menyampaikan program-program pelayanan kepada masyarakat;
pemerataan pembangunan, yaitu seperti dengan dibentuknya kelurahan yang baru berarti pemerintah pusat pun akan memberikan jatah bantuan kepada kelurahan
yang baru pula , otomatis jatah masyarakat yang menerimanya pun akan lebih banyak, sehingga pemerataan bantuan itu lebih terasa dengan adanya
pembentukan kelurahan baru. Juga seperti dalam pelaksanaan musrenbang kelurahan yang diikuti oleh sebagian besar elemen masyarakat kelurahan, maka
prioritas pembangunan akan bertambah jumlahnya, yaitu apabila sebelumnya di satu kelurahan mendapat jatah prioritas pembangunan sebanyak 6 enam, maka
ketika pemekaran dilaksanakan jumlahnya akan bertambah menjadi 12 dua belas untuk wilayah tersebut, karena wilayah tersebut sekarang sudah terbagi menjadi 2
kelurahan Selain itu, dengan adanya pemekaran ini tingkat fokus pemerintah
kelurahan perhatian dan kepedulian dengan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat pula, seperti sebuah jalan setapak kecil yang rusak mungkin
tidak menjadi fokus perhatian pihak pemerintahan sebelum adanya pemekaran, namun ketika pemekaran itu dilaksanakan, maka jalan kecil pun akan menjadi
pusat perhatian, karena memang luas wilayahnya menjadi semakin kecil, sehingga kalau ada yang rusak sedikit pasti akan kelihatan dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
Namun, disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh pemekaran tersebut, ternyata masih menyisakan beberapa kekurangan-kekurangan, seperti
sarana dan prasarana yang masih belum seluruhnya sempurna, yaitu seperti kondisi kantor kelurahan yang belum semuanya permanen masih sewa,
perlengkapan kantor yang belum lengkap, dan juga formasi pegawai kelurahan yang belum lengkap. Tapi memang disadari kekurangan tersebut memang
mengingat usia kebijakan pemekaran ini yang tergolong masih sangat muda, sehingga perlu dilaksanakan secara bertahap. Namun, masalah ini juga tidak boleh
dibiarkan secara berlarut-larut, artinya harus segera ditindak lanjuti agar tujuan pelayanan itu dapat sampai ke tangan masyarakat dengan kualitas yang terbaik,
sehingga tujuan utama untuk melaksanakan kebijakan pemekaran ini dapat tercapai secara sempurna.
V. 2. Kualitas Pelayanan Publik