DATA VARIABEL PENELITIAN 2. 1. PEMEKARAN KELURAHAN X 2. 1. 1. URGENSI DAN RELEVANSI

Tabel 4.4 Data Pribadi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase 1. SLTP 3 3,125 2. SLTA 47 48,958 3. Diploma I-III 14 14,583 4. Sarjana Muda 6 6,25 5. Sarjana S1 26 27,083 Total 96 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2008 Data pribadi responden ini terdiri dari tingkat pendidikan terakhir yang pernah dijalani oleh para responden penelitian, yang dimulai dari tamatan SLTP sebanyak 3 orang, didominasi oleh tamatan SLTA sebanyak 47 orang, diploma sebanyak 14 orang, sarjana muda sebanyak 6 orang, dan sarjana S1 sebanyak 26 orang.

IV. DATA VARIABEL PENELITIAN

Pada bagian ini disajikan mengenai data dari variabel penelitian, yang terdiri dari variabel pemekaran kelurahan x dan variabel kualitas pelayanan publik y. Data dari kedua variabel tersebut meliputi indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian. Universitas Sumatera Utara IV. 2. 1. PEMEKARAN KELURAHAN X IV. 2. 1. 1. URGENSI DAN RELEVANSI Urgensi dan relevansi yaitu apakah pemekaran kelurahan yang telah dilaksanakan berkaitan dengan penuntasan masalah yang dimiliki oleh Kota Tebing Tinggi, yaitu dengan pertambahan jumlah penduduk di Tebing Tinggi yang secara otomatis meningkatkan volume kegiatan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan dirasakan pelayanan yang diterima oleh masyarakat sudah tidak efisien dan efektif. Urgensi dan relevansi ini meliputi dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan pemekaran kelurahan tersebut, tingkat kemudahan yang diperoleh masyarakat dalam berurusan di kelurahan setelah pemekaran kelurahan dilaksanakan, tingkat kegunaan kebijakan tersebut bagi masyarakat, tingkat kebutuhan masyarakat akan kebijakan pemekaran tersebut, dan tingkat kecepatan waktu dalam melakukan urusan di kelurahan. Tabel 4.5 Dukungan Masyarakat Terhadap Kebijakan Pemekaran Kelurahan Yang Telah Dilaksanakan Oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi. No. Karakteristik Frekuensi Persentase 1. Mendukung 96 100 2. Kurang mendukung 3. Tidak mendukung Total 96 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2008 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwasannya tingkat dukungan masyarakat terhadap kebijakan pemekaran kelurahan ini mencapai persentase 100 dan termasuk kategori tinggi bernilai 3. Artinya, masyarakat begitu optimis bahwasannya kebijakan ini akan memberikan dampak yang positif bagi permasalahan pelayanan publik yang ada di Kota Tebing Tinggi. Tabel 4.6 Tingkat Kemudahan Bagi Masyarakat Dalam Berurusan Dengan Pihak Pemerintah Kelurahan Setelah Pemekaran Kelurahan Dilaksanakan No. Karakteristik Frekuensi Persentase 1. Mudah 93 96,875 2. Kurang mudah 3 3,125 3. Tidak mudah Total 96 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2008 Bernilai 2, 968 termasukdalam kategori tinggi. Hal ini berarti masyarakat merasa semakin mudah dalam melakukan urusan di kelurahan semenjak adanya pemekaran kelurahan tersebut. Tingkat kemudahan tersebut dapat dilihat dari tidak adanya keluhan dari masyarakat mengenai kebijakan pemekaran kelurahan yang telah dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Pendapat Masyarakat Mengenai Guna Kebijakan Pemekaran Kelurahan Tersebut Dilaksanakan No. Karakteristik Frekuensi Persentase 1. Berguna 89 92,708 2. Kurang berguna, mungkin nanti 7 7,292 3. Tidak berguna Total 96 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2008 Sebahagian besar masyarakat berpendapat bahwa kebijakan pemekaran kelurahan ini sangat berguna bagi masyarakat, dan hal ini termasuk dalam kategori tinggi yaitu bernilai 2,927. Namun, ada 7 orang responden yang menyatakan bahwasannya kebijakan ini belum begitu kelihatan gunanya, tetapi juga mereka berpendapat bahwa hal itu adalah sebuah kewajaran, karena kebijakan ini juga masih baru, tetapi mereka optimis ke depan nanti kegunaannya akan kelihatan. Tabel 4.8 Kebijakan Pemekaran Kelurahan Tersebut Merupakan Suatu Kebutuhan Bagi Masyarakat Kota Tebing Tinggi Saat Ini. No. Karakteristik Frekuensi Persentase 1. Dibutuhkan 83 86,458 2. Kurang dibutuhkan 13 13,542 3. Tidak dibutuhkan Total 96 100 Universitas Sumatera Utara Sumber : Kuesioner Penelitian 2008 Bernilai 2,864 termasuk kategori tinggi. Kategori tinggi ini tergambar dari sebanyak 86,458 masyarakat yang merasa bahwasannya kebijakan ini memang merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat Kota Tebing Tinggi saat ini. Karena seperti yang diketahui bahwasannya pemekaran kelurahan ini memang sengaja dilaksanakan sebagai solusi atas masalah pelayanan publik yang terjadi di Kota Tebing Tinggi sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk yang secara otomatis juga meningkatkan volume kegiatan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Namun ada sebahagian kecil masyarakat yang merasa bahwasannya kebijakan ini belum dibutuhkan karena mereka belum begitu merasakan manfaat dari pemekaran ini. Tabel 4.9 Lamanya Waktu Dalam Penyelesaian Suatu Urusan Di Kelurahan No. Karakteristik Frekuensi Persentase 1. Lebih cepat 89 92,708 2. Sama saja seperti sebelum dimekarkan 6 6,25 3. Lebih lambat dari sebelum dimekarkan 1 1,042 Total 96 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2008 Termasuk kategori tinggi, yaitu bernilai 2,916. 89 dari 96 responden menyatakan bahwasannya dengan adanya pemekaran kelurahan, masyarakat merasa semakin cepat dalam melakukan urusan di kantor kelurahan. Karena dengan pemekaran, letak kantor kelurahan semakin dekat dengan masyarakat, sehingga tidak banyak memakan tenaga, waktu, dan biaya yang banyak. Selain Universitas Sumatera Utara itu, dengan semakin sedikitnya jumlah penduduk di satu kelurahan, maka jumlah warga yang diurusi pun semakin sedikit,sehingga segala urusan bisa semakin cepat selesai. Misalnya, apabila ada warga yang terkena penyakit yang menjadi perhatian nasional, seperti penyakit demam berdarah dengue dapat segera diketahui dan diberi bantuan rujukan ke rumah sakit terdekat. Namun ada juga masyarakat yang berpendapat bahwasannya ketika mereka berurusan di kantor kelurahan kondisinya sama saja seperti sebelum diadakan pemekaran, bahkan 1 responden menyatakan lebih lambat. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kelengkapan kantor di kelurahan yang baru ini.

IV. 2. 1. 2. PROSEDUR