terhadap kinerja aparat pemerintah kelurahan dapat dengan mudah dilaksanakan span of control menjadi lebih kecil dan bisa dimaksimalkan.
I. 6. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu untuk diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
28
I. 7. Defenisi Konsep
Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengajukan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan konsep otonomi daerah, yaitu dengan
adanya pemekaran kelurahan, maka wilayah pemerintahan semakin kecil, sehingga lokus pengambilan keputusan semakin dekat dengan masyarakat dan
pelayanan semakin efektif dan efisien. Hipotesisnya yaitu:
”Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pemekaran kelurahan terhadap kualitas pelayanan publik.”
Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk mengambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang
menjadi pusat penelitian ilmu sosial.
29
28
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi Negara, Bandung:Alfabet, 2005, hal.70.
29
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, Jakarta:LP3ES, 1995, hal. 33.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan defenisi dari beberapa konsep yang digunakan :
1. Kelurahan
Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kota dalam wilayah kerja kecamatan di Kota Tebing Tinggi.
2. Pemekaran kelurahan
Yaitu pembentukan kelurahan baru dari kelurahan lama dengan berdasarkan pada syarat-syarat tertentu.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian pelayanan atau kegiatan melayani masyarakat yang
dilakukan oleh aparat Kelurahan di Kota Tebing Tinggi. 4.
Kualitas Pelayanan Publik Yaitu, standar ukuran dalam pemberian pelayanan publik kepada
masyarakat yang berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku.
I. 8. Defenisi Operasional