menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat
toleransi variabel dan Variante Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut :
a. VIF 5 maka tidak terdapat multikolinearitas
b. Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas
c. Analisis Regresi Berganda
Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS Statistic Product and Service Solution versi 15.0 agar hasil yang diperoleh
lebih terarah Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Dimana :
Y = Kinerja karyawan.
a = Konstanta.
b
1,
b
2
= Koefisien Regresi Berganda. X
1
= Konflik Peran X
2
= Gaya Kepemimpinan e
= Variabel Penganggu standard error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho
Universitas Sumatera Utara
ditolak, sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1
Uji secara Simultan Serempak Uji F Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a
H : b
1 =
b
2
= 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari konflik peran dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. b
H
a
: b
1 =
b
2
≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang signifikan dari konflik peran dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2.
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 2
Uji secara Parsial Individual Uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a
H : b
i
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
b H
a
: b
i
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1.
H diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2.
H
a
diterima jika – t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3 Pengujian Goodness of Fit R
2
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel
bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi R
2
ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤
R
2
≤ 1, dimana semakin tinggi R
2
mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R
2
= 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Sustria 2008 melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Konflik Peran dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT.PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, Medan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Konflik Peran dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hampir semua variabel bebas independent
berdampak baik dan efektif terhadap kinerja karyawan. Qamariah 2005 meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja pegawai pada Asisten Administrasi Kesekretariatan Daerah Propinsi Sumatera Utara menyatakan bahwa, berdasarkan hasil pengujian
hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
adalah gaya demokratis, nilai R-square menunjukkan sebesar 24,8. Gaya kepemimpinan hanya mempunyai pengaruh dan kontribusi yang kecil
terhadap kinerja pegawai.
B. Kinerja 1. Pengertian kinerja
Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil ataas pelaksanaan tugas tertentu. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia kinerja
seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk
Universitas Sumatera Utara