Faktor-Faktor yang Memengaruhi Demand terhadap Pelayanan Kesehatan

2.2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Demand terhadap Pelayanan Kesehatan

Demand terhadap pelayanan kesehatan mempunyai faktor-faktor eksogen antara lain ketidaktahuan pasien-pasien sehingga penderita mendelegasikan keputusannya kepada petugas kesehatan dokterparamedik, faktor penghasilan pemakai jasa pelayanan dan sebagainya; dan demand terhadap pelayanan kesehatan melibatkan banyak hal, antara lain penyediaan dan tingkat keterampilan petugas kesehatan yang ada, dimana peran ganda yang dimilikinya penyedia layanan medis dan wakil pasien dapat menciptakan motif ekonomi berupa pelayanan kesehatan yang berlebih-lebihan unnecessary procedure Amran Razak 2000 dalam Haeruddin 2007. Beberapa faktor yang memengaruhi demand pelayanan kesehatan yaitu faktor kebutuhan yang berbasis pada aspek fisiologis, penilaian pribadi akan status kesehatannya, variabel-variabel ekonomi seperti : tarif, ada tidaknya sistem asuransi, dan penghasilan, serta variabel-variabel demografis dan organisasi. Disamping faktor-faktor tersebut masih ada faktor lain misalnya: pengiklanan, pengaruh jumlah dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan, serta pengaruh inflasi, Dunlop dan Zubkoff 1981 dalam Pallutturi 2005. Menurut Santerre dan Neun 2000 dalam Andhika 2010, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap jumlah permintaan pemeliharaan pelayanan kesehatan Quantity demanded seperti harga pembayaran secara langsung oleh rumah tangga, pendapatan bersih real income, biaya waktu time cost, termasuk di Universitas Sumatera Utara dalamnya adalah biaya uang untuk perjalanan termasuk muatan bis atau bensin di tambah biaya pengganti untuk waktu, harga barang substitusi dan komplementer, selera dan preferensi, termasuk di dalamnya status pernikahan, pendidikan dan gaya hidup, phisik dan mental hidup, status kesehatan serta kualitas pelayanan quality of care. Menurut Mills Gilson 1990 dalam Andhika 2010, hubungan antara teori permintaan dengan pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang sangat dipengaruhi oleh pendapatan, sarana dan kualitas pelayanan kesehatan. Pendapatan memiliki hubungan asosiasi dengan besarnya permintaan akan pemeliharaan kesehatan, terutama dalam hal pelayanan kesehatan modern. Harga berperan dalam menentukan permintaan terhadap pemeliharaan kesehatan. Meningkatnya harga mungkin akan lebih mengurangi permintaan dari kelompok yang berpendapatan rendah dibanding dengan kelompok yang berpendapatan tinggi. Sulitnya pencapaian sarana pelayanan kesehatan secara fisik akan menurunkan permintaan. Kemanjuran dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk meminta pelayanan dan pemberi jasa tertentu. Menurut teori laissez- faire demand didasarkan atas individual dan harapan masyarakat sehingga faktor-faktor yang memengaruhi demand menurut teori ini adalah faktor individual seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat sosial, faktor lingkungan seperti ekonomi, masyarakat sekitar, faktor penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti akses, jarak, penawaran, pelayanan dan faktor Universitas Sumatera Utara pembayaran seperti asuransi kesehatan yang dimiliki, pajak dari asuransi, cara pembayaran dan sebagainya Tulchinsky and Elena Varavikova, 2009. Menurut Grossman 1972 kerangka kerja dari proses produksi kesehatan terdiri dari 2 yaitu: input dan output, dimana output yang di hasilkan merupakan kesehatan itu sendiri. Sedangkan untuk input atau masukan, kesehatan di pengaruhi oleh faktor individual, lingkungan dan pelayanan kesehatan. Faktor individual meliputi sosial ekonomi, pendidikan, faktor budaya, pendapatan, perbedaan usia, gender, dan status kesehatannya. Faktor pelayanan kesehatan akan meliputi organisasi pelayanan kesehatan itu sendiri dimana penyedia pelayanan kesehatan harus mampu menawarkan pelayanan berkualitas sesuai dengan permintaan dan tujuan pelayanan tersebut, kepuasan pelanggan akan menjadi tolak ukurnya. Faktor lingkungan yang memengaruhi permintaan kesehatan meliputi pengaruh-penggaruh lingkungan yang mendukung seseorang dalam memutuskan permintaan akan pembelian pelayanan kesehatan baik berdasarkan sumber informasi yang diterima maupun kelompok-kelompok yang menjadi referensi dalam menentukan keputusan pembelian Tulchinsky and Elena Varavikova, 2009. Universitas Sumatera Utara 2.3 Hubungan antara Jenis kelamin, Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pendapatan, Pengetahuan, Kebutuhan, Jarak, Sumber Informasi, Kelompok Referensi dan Persepsi terhadap Demand Pelayanan Rawat Inap 2.3.1 Pengaruh Jenis kelamin, Umur, Kebutuhan, Pekerjaan dan Pendapatan Terhadap Permintaan pelayanan rawat inap Menurut Scheiber 1990 dalam Laij 2012 menyebutkan bahwa permintaan untuk pelayanan kesehatan bergantung pada status usia, pendapatan, pendidikan dan kesehatan itu sendiri. Pada status usia sesuai dengan bertambahnya usia maka vitalitas tubuh akan menurun yang mengakibatkan akan meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan dan menjadikan permintaan pelayanan kesehatan akan meningkat pula. Perbedaan jenis kelamin juga memengaruhi perbedaan akan permintaan pelayanan kesehatan. Theodore schultz 1985 dalam Elfindri 2003 berhasil menyebarluaskan pemikiran bahwa masalah gender akan menjadi bagian kajian dari masalah ekonomi dimana keterkaitan gender dengan reproduksi seperti fertility, mortality dan family planning akan memengaruhi kebutuhan permintaan pelayanan kesehatan Selain itu kemampuan dan kemauan wanita yang terbatas untuk mencari pelayanan, terutama jika sarana transportasi yang tersedia terbatas, komunikasi sulit dan di daerah tersebut tidak tersedia tempat pelayanan. Pendapatan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang dan pendapatan sangat tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Perubahan pendapatan selalu Universitas Sumatera Utara menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang. Ada hubungan asosiasi antara tingginya pendapatan dengan besarnya permintaan akan pemeliharaan kesehatan, terutama dalam hal pelayanan kesehatan modern. Jika pendapatan meningkat maka garis pendapatan akan bergeser kekanan sehingga jumlah barang dan jasa kesehatan meningkat. Pada masyarakat berpendapatan rendah, akan mencukupi kebutuhan barang terlebih dahulu, setelah kebutuhan akan barang tercukupi akan mengkonsumsi kesehatan Andersen et al, 1975; Santerre Neun, 2000; Mills Gilson,1990 dalam Laij,2012.

2.3.2 Pengaruh Jarak terhadap Permintaan Jasa Pelayanan Kesehatan