Komunikasi serial menggunakan RS232 untuk berhubungan dengan perangkat lainnya. Seperti yang terlihat pada Tabel 2.2, RS232 mempunyai 9
pena.
Tabel 2.2 Fungsi Masing-masing Pena RS232
RS232 Pin Assignments DB9 PC signal set
Pena 1 Receive Line Signal
Detector Data Carrier Pena 2
Receive Data Pena 3
Transmit Data Pena 4
Data Terminal Ready Pena 5
Signal Ground Pena 6
Data Set Ready Pena 7
Request To Send Pena 8
Clear To Send Pena 9
Ring Indicator
Untuk mengatur komunikasi USART dilakukan melalui register UCSRA, UCSRB, UCSRC, UBRRH, UBRRL, dan UDR.
2.1.8 ADC Analog to Digital Converter
AVR ATMega8535 merupakan tipe AVR yang telah dilengkapi dengan 8 saluran ADC internal dengan resolusi 10 bit. Dalam mode operasinya, ADC dapat
dikonfigurasi, baik single ended input maupun diftere differential input. Selain itu, ADC ATMega8535 memiliki konfigurasi pewaktuan, tegangan referensi, mode
Universitas Sumatera Utara
operasi, dan kemampuan filter derau noise yang sangat fleksibel sehingga dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan dari ADC itu sendiri. ADC pada
ATMega8535 memiliki fitur-fitur antara lain : - Resolusi mencapai 10 bit.
- Akurasi mencapai ± 2 LSB. - Waktu konversi 13-260 µs.
- 8 saluran ADC dapat digunakan secara bergantian. - Jangkauan tegangan input ADC bernilai dari 0 hingga VCC.
- Disediakan 2,56V tegangan referensi internal ADC. - Mode konversi kontiniu atau mode konversi tunggal.
- Interupsi ADC complete. - Sleep Mode Noise canceler.
Proses inisialisasi ADC meliputi proses penentuan clock, tegangan referensi, formal data keluaran, dan modus pembacaan. Register-register yang
perlu diatur adalah sebagai berikut: ADCSRA, ADMUX, ADCL, ADCH dan
SFIOR.
2.1.9 I2C Inter-Integrated Circuit
Antarmuka serial 2 kabel atau TWI Two Wire Seraial Interface sangat ideal untuk diterapkan pada aplikasi menggunakan mikrokontroler. Protokol ini
mengizinkan desain sistem untuk salin berkoneksi sampai 128 piranti yang berlainan hanya dengan menggunakan 2 jalur dua arah, satu untuk clock SCL
dan satunya untuk data SDA. Perangkat keras yang diperlukan pada jaringan ini adalah resistor pull-up tunggal untuk setiap jalur bus TWI. Setiap piranti memiliki
Universitas Sumatera Utara
alamatnya masing-masing serta mekanisme pengaturan bus yang berkemungkinan saling bertabrakan akibat memiliki jalur yang sama. Hubungan interkoneksi
antarpiranti dalam porotokol TWI ditunjukkan pada Gambar 2.7.
Gambar 2.7 Interkoneksi Antarpiranti dalam Porotokol TWI
Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, banyak perusahaan semikonduktor yang mengembangkan cara berkomunikasi antar IC
agar mampu berkomunikasi secara paralel paralel bus dengan memakai konsep TWI. Salah satu metode yang dipakai secara luas adalah I2C Inter-Integrated
Circuit yang dikembangkan oleh Philips Semiconductor sejak tahun 1992 dengan konsep dasar komunikasi 2 arah danatau antarsistem secara serial menggunakan 2
kabel. Pada komunikasi I2C terdapat perangkat master dan slave. Master adalah
perangkat yang mengatur jalur clock SCL. Sedangkan slave adalah perangkat yang merespon perintah master. Master dapat melakukan pengiriman sinyal untuk
mentransfer data pada jalur I2C sedangkan Slave hanya bisa menerima data dari master.
Ketika master kontroler ingin berkomunikasi dengan slave, master akan mulai mengirim start sequence pada bus I2C. Start sequence adalah salah satu
dari dua sequence spesial pada bus I2C, sequence spesial lainnya adalah stop.
Universitas Sumatera Utara
Start sequence dan stop sequence merupakan tahap spesial di mana merupakan kondisi dimana SDA jalur data boleh berubah ketika SCL jalur clock dalam
kondisi high 1. Start sequence menandai awal dari transaksi data dengan perangkat slave. Stop sequence menandai akhir transaksi data dengan perangkat
slave. Data bit dikirimditerima melalui SDA, sedangkan sinyal clock
dikirimditerima melalui SCL, di mana dalam setiap transfer data bit satu sinyal clock dihasilkan, transfer data bit dianggap valid jika data bit pada SDA tetap
stabil selama sinyal clock high. Data bit hanya boleh berubah jika sinyal clock dalam kondisi low. Transfer data bit pada I2C bus dapat dilihat pada Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Transfer Data Bit Pada Bus I2C
2.1.10 TimerCounter