Rangkaian Modul LCD Rangkaian Pendeteksi Pergantian Catu Daya

merupakan ground. Ketika tegangan 5V digunakan pada batas normal, RTC dapat diakses secara penuh serta data dapat ditulis dan dibaca. Ketika VCC kurang dari 1,25 x Vbat, proses penulisan dan pembacaan terhenti. Namun proses penghitungan waktu masih berjalan. Pada saat VCC kurang dari Vbat, RAM dan penghitung waktu terhubung dengan BAT1 dengan tegagan 3V.

3.5 Rangkaian Modul LCD

Pada tugas akhir ini, LCD digunakan untuk menampilkan pengaturan jadwal pemberian pakan dan waktu sebenarnya real, sehingga tidak memerlukan media display yang terlalu besar. LCD yang digunakan adalah LCD 2x16 dengan tipe 1602ZFA dengan lebar display 2 baris dan 16 kolom. Hubungan antara mikrokontroler dan LCD diperlihatkan pada Gambar 3.5. D 7 1 4 D 6 1 3 D 5 1 2 D 4 1 1 D 3 1 D 2 9 D 1 8 D 7 E 6 R W 5 R S 4 V S S 1 V D D 2 V E E 3 LCD 1602ZFA RV1 1K RS RW E D4 D5 D6 D7 VCC Gambar 3.6 Rangkaian Modul LCD Untuk mengatur kontras pada LCD, dipasang potensiometer dengan besar 1K –10K sebagai pengatur tegangan. Hubungan antara LCD dengan mikrokontroler ATMega8535 menggunakan PORTB. Pena 4-6 pada LCD secara berurutan dihubungkan ke PORTB.0-2 dan pena 11-14 pada LCD secara berurutan dihubungkan ke PORTB.4-7 pada mikrokontroler. Universitas Sumatera Utara

3.6 Rangkaian Pendeteksi Pergantian Catu Daya

Dalam tugas akhir ini, rangkaian pendeteksi pergantian catu daya berfungsi untuk mengetahui catu daya mana yang sedang digunakan oleh sistem. Rangkaian ini dirancang dengan sebuah relay 12V DC dan sebuah resistor pulldown se besar 1 KΩ R5. Catuan 12V DC yang akan mengaliri kumparan diperoleh dari catu daya utama setelah mengalami penyearahan oleh dioda bridge. Resistor pull down dipasang agar logika default yang diterima oleh mikrokontroler adalah 0 low. Rangkaian pendeteksi catu daya dapat dilihat pada Gambar 3.7. INT0 R5 1k RELAY DC12V VCC 12 V Gambar 3.7 Rangkaian Pendeteksi Pergantian Catu Daya Ketika catu daya utama mati, maka kontak NC akan terhubung dengan VCC yang menjadi sumber interupsi eksternal INT0PORTD.2 bagi mikrokontroler. Hal ini akan membuat logika yang diterima oleh PIND.2 menjadi tinggi high. Ketika PIND.2 berlogika tinggi, maka sistem akan menjalankan perintah untuk menghidupkan LED di PORTC.2 sebagai indikator bahwa catu daya utama sedang OFF dan simulasi aerator cadangan telah hidup yang kemudian diikuti dengan mengirimkan SMS pemberitahuan melalui modem GSM. Universitas Sumatera Utara Begitu juga sebaliknya, ketika catu daya utama hidup, maka kontak NC akan terhubung kembali dengan ground. Hal ini akan mengakibatkan logika yang diterima oleh PIND.2 menjadi rendah low. Ketika logika yang diterima oleh PIND.2 rendah, maka sistem akan mematikan LED di PORTC.2 sebagai indikator bahwa catu daya utama kembali ON dan simulasi bahwa aerator cadangan telah dimatikan yang kemudian diikuti dengan mengirimkan SMS pemberitahuan melalui modem GSM.

3.7 Rangkaian Push Button