Sebagai contoh, input suatu pin ADC adalah 0,3 Volt dan tegangan referensi yang digunakan oleh Vcc sebesar 5 V, sehingga nilai digitalnya adalah
ADC digital = 300mV 5000mV x 1024 = 61,44 . Setelah proses koversi nilai tegangan input analog menjadi nilai digital dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah memasukkan nilai digital tersebut ke dalam rumus perhitungan suhu yang sebenarnya.
Pendeteksian terdiri dari 3 keadaan suhu yang berbeda. Jika nilai suhu sebenarnya lebih besar atau sama dengan 30
o
C, maka sistem akan menghidupkan alat pendingin air chiller yang disimulasikan dengan menghidupkan LED di
PORTD.7 serta mengirimkan SMS pemberitahuan. Ketika suhu kembali normal yaitu diantara 20
o
C dan 30
o
C maka sistem akan mematikan semua LED indikator perubahan suhu serta mengirimkan SMS pemberitahuan bahwa suhu
sudah kembali normal. Dan yang terakhir, ketika suhu di bawah normal yaitu di bawah 20
o
C, maka sistem akan menghidupkan alat pemanas air heater yang disimulasikan dengan menghidupkan LED di PORTC.3 serta mengirimkan SMS
pemberitahuan.
4.7 Proses Deteksi Pergantian Catuan Daya
Proses deteksi pergantian catuan daya dirancang dengan mode Any Change yaitu ketika nilai logika interupsi eksternal berubah baik dari 0 low ke 1
high atau sebaliknya dari 1 high ke 0 low. Ketika terjadi perubahan catu daya dari catu daya utama ke catu daya cadangan, maka interupsi pertama INT.0 akan
aktif. Hal ini akan mengakibatkan logika yang diterima oleh PIND.2 berubah menjadi 1 high. Lalu sistem akan masuk ke dalam rutin menghidupkan LED
Universitas Sumatera Utara
hijau sebagai indikator aerator cadangan telah diaktifkan. Setelah itu, sistem akan mengirimkan SMS ke nomor pemilik akuarium bahwa catu daya utama dalam
keadaan OFF dan aerator cadangan telah diaktifkan. Ketika catu daya utama dalam keadaan OFF, maka sistem akan stand by
menunggu hasil pembacaan dari relay untuk mengaktifkan sinyal interupsi eksternal INT.0 pada PORTD.2. Jika interupsi telah diterima, maka logika
PIND.2 kembali berubah menjadi 0 low. Hal ini mengakibatkan sistem akan menjalankan rutin mematikan LED hijau sebagai tanda aerator cadangan telah
dimatikan dan kembali pada aerator utama. Setelah itu, sistem akan mengirimkan SMS ke nomor pemilik akuarium bahwa catu daya utama sudah berada dalam
keadaan ON kembali dan aerator cadangan telah dimatikan. Diagram alir pendeteksian pergantian catu daya dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Deteksi INT.0
Hidupkan LED hijau PORTC.2=1
“C.DAYA 1 OFF
” pada LCD
Kirim pesan “CD 1 OFF”
“krm sms CD1 OFF
” pada LCD
return Matikan LED hijau
PORTC.2=0
“C. DAYA 1 ON
” pada LCD
Kirim pesan “CD1 ON”
“krm sms CD1 ON
” pada LCD PIND.2 low
Y N
Gambar 4.4 Diagram Alir Pendeteksian Pergantian Catu Daya
4.8 Proses Pengiriman SMS
Proses pengiriman SMS menggunakan mode teks. Dengan mode teks, penulis tidak disulitkan lagi dengan konversi data yang cukup kompleks. Proses
pengiriman SMS hanya memasukkan listing program pengiriman SMS ke mikrokontroler agar dapat berkomunikasi dengan modem GSM Wavecom. Listing
program untuk mengirim SMS adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
printfAT+CMGS=; putchar;
printf085760621963; nomor handphone tujuan putchar;
putchar0x0D; CR enter printfSMS berhasil; isi SMS
putchar0x1A; CTRL- Z karakter →
putchar0x0D; CR enter
Universitas Sumatera Utara
71
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
5.1 Implementasi