Penentuan Fe-oksida
17.7.2.3 Penentuan Fe-oksida
a. Leburkan residu dalam krus platina atau nikel yang diperoleh dari 17.7.2.2 de-
Gambar 16.5 . Generator Kipp ngan menambahkan 4 g Sumber : Sudarmadji, dkk., 1997
g. Apabila dalam larutan terdapat lah dipijarkan. Peleburan di- platina maka akan terbentuk lakukan di atas lempeng pe- endapan. Saringlah endapan manas atau lilitan pemanas
KHSO 4 yang sebelumnya te-
ini, kemudian filtrat dialiri se- selama beberapa menit. kali lagi dengan gas H 2 S
b. Dinginkan. Tambahkan 5 ml hingga semua ferri dirubah
H 2 SO 4 pekat dan panaskan
menjadi ferro.
sampai pembentukan gas SO 3
h. Untuk menghilangkan gas H 2 S selesai. yang terlarut, panaskan la- h. Untuk menghilangkan gas H 2 S selesai. yang terlarut, panaskan la-
dapat dilakukan dengan pro-sedur mua gas H 2 S telah habis atau
sebagai berikut :
belum. Caranya dengan me-
a. Pipet aliquot A (pada 16.7.1) letakkan kertas Pb-asetat di
sebanyak sebanyak 25 ml atas uap yang keluar. Apa-bila
(ekivalen dengan 0.5-2.0 g dalam uap tersebut masih
abu) ke dalam gelas piala. terdapat gas H 2 S maka kertas
Tambahkan larutan FeCl 3 10 akan menjadi hitam. Kertas
% sebanyak volume aliquot Pb-asetat dapat dibuat de-
yang dipipet.
b. Netralkan dengan NH 4 OH (1:4) Celupkan kertas saring ke
ngan cara :
tetes demi tetes. Endapan dalam larutan Pb-asetat
yang terbentuk dila-rutkan jenuh
kembali dengan me- Setelah kering, potong de-
nambahkan HCl (1:4) sedikit ngan ukuran 1 x 5 cm.
berlebihan dan tambahkan Bila kertas ini dikenakan
pula 1-2 g Na-asetat. gas H 2 S akan berwarna
c. Didihkan selama satu menit, hitam.
saring dan cuci dengan akua-
i. Larutan yang telah direduksi des panas. Endapan pada dititrasi dengan larutan 0.1N
kertas saring dilarutkan kem- KmnO 4 . Titrasi berakhir bila
bali dengan HCl (1:4) lalu di- warna larutan telah berubah
endapkan lagi dengan cara menjadi merah jambu dan da-
yang sama, kemudian disa- pat bertahan selama 20 detik.
ring.
j. Setiap 1 ml 0.1 N KmnO4
d. Filtrat dan hasil cucian yang sesuai dengan 0.005585 g Fe;
didapat dipekatkan dengan 0.007185 g FeO; atau
pemanasan hingga volume- 0.007985 g Fe2O3.
nya menjadi 50 ml. Dinginkan dan tambahkan air bromim
(brominewater) sampai larut- Banyaknya Al-oksida dapat dihi-
16.7.2.3 Penentuan Al-oksida
an berwarna coklat kekuning- tung dengan cara :
an.
e. Buat larutan menjadi alkalis
dengan menambahkan NH 4 OH Al 2 O 3 g)(pada 16.7.2.2) –
Berat Al 2 O 3 (g) = (bobot Fe 2 O 3 +
(1:4) lalu panaskan sampai (bobot Fe 2 O 3 g)(pada 16.7.2.3)
mendidih dalam ke-adaan tertutup (gelas piala ditutup dengan gelas arloji).
15.7.2 Penentuan Mn, Ca, dan
f. Dinginkan dan ulangi lagi pe-
Mg
nambahan air bromim. Larut-
16.7.3.1 Penentuan Mn-oksida
an dibuat alkalis dengan pe-
(Mn 3 O 4 )
nambahan NH 4 OH (1:4) lalu nambahan NH 4 OH (1:4) lalu
endapan dalam gelas piala asamkan dengan asam asetat
dan lakukan dekantasi lagi. pekat hingga sedikit asam.
Endapan dalam gelas piala
g. Saring dengan kertas saring dilarutkan dengan beberapa bebas abu dan cucilah enda-
tetes HCl pekat dan tambah- pan dengan akuades panas.
kan sedikit air.
Filtrat dan cucian dipakai un-
c. Ulangi lagi pengendapan de- tuk penentuan Ca-oksida.
ngan menambahkan NH 4 OH
h. Kertas saring dan endapan di- (1:9) agar larutan menjadi keringkan dalam krus yang
sedikit alkalis dan tambahkan telah dipijarkan dan diketahui
0.5 ml larutan amoniumok- bobotnya. Pijarkan dan tim-
salat jenuh. Saring dengan bang. Bobot residu adalah
kertas saring yang tadi, cuci bobot Mn-oksida.
endapan dengan akuades panas sampai bebas klorida. Keringkan kertas saring dan
16.7.3.2 Penentuan Ca-oksida
endapan dalam krus yang
telah diketahui bobotnya, pi- Penentuan konsentrasi Ca-oksida
(CaO)
jarkan dan timbang residu dapat dilakukan dengan dua ca-ra,
tersebut sebagai Ca-oksida. yaitu :
d. Filtrat dan hasil cucian di- tampung untuk penentuan
16.7.3.2.1 Cara I
konsentrasi Mg-oksida cara I. Penentuan Ca-oksida cara I da-
pat dilakukan dengan prosedur 16.7.3.2.2 Cara II
sebagai berikut : Penentuan Ca-oksida cara II dapat
a. Filtrat dan hasil cucian pada dilakukan dengan prosedur
16.7.3.1 diuapkan hingga sebagai berikut : volumenya menjadi 50 ml. a. Pipet aliquot pada 16.7.1 Tambahkan NH4OH (1:4) agar
sebanyak ekivalen dengan menjadi alkalis. Sambil
0.5-2.0 g abu ke dalam gelas dipanaskan tambahkan tetes
piala 300 ml. Encerkan de- demi tetes larutan amonium
ngan akuades hingga volume- oksalat jenuh secara berlebih
nya menjadi 200 ml. Tam- sampai terbentuk endapan Ca
bahkan NH4OH (1:4) agar dan Mg-oksalat.
menjadi sedikit alkalis dan
b. Panaskan hingga menididh indikator methylorange. Tam- dan biarkan hingga semua
bahkan HCl (1:4) hingga endapan mengendap. Laku-
larutan menjadi sedikit asam. kan dekantasi bagian larutan
Tambahkan 10 ml 0.5 N HCl yang jernih melalui kertas
dan 10 ml asam oksalat 2.5%. saring. Tuanglah 15-20 ml
Didihkan dan sambil diaduk Didihkan dan sambil diaduk
ditentukan dengan dua cara, yaitu naskan terus hingga endapan
berbentuk granular. Dingin- kan dan sambil diaduk tam-
16.7.3.3.1 Cara I
bahkan 8 ml larutan Na-asetat
a. Filtrat dan hasil cucian pada
20 %, lalu diamkan selama 12 16.7.3.2.1 diuapkan hingga jam.
menjadi pekat. Panaskan
b. Saring dan cuci dengan air dengan hati-hati hingga tidak panas sampai bebas khlorida
terjadi percikan lagi yang (seperti pada 16.7.3.2.1). menandakan semua garam
Pindahkan residu pada kertas amonium sudah terurai. saring ke dalam gelas piala
b. Tambahkan 20-25 ml akua-des dengan cara melubangi ujung
panas dan 5 ml HCl pe-kat. bagian bawah kertas saring
Saring dan cuci. Pekat-kan dengan pengaduk gelas. Si-
larutan tersebut sehingga ram dengan akuades panas
volumenya menjadi 50 ml. seperlunya hingga seluruh
Dinginkan dan tambahkan la- endapan telah dipindahkan ke
rutan Na 2 HPO 4 10% hingga dalam gelas piala.
semua Mg mengendap.
c. Tambahkan 10 ml H2SO4 Sambil diaduk, tambahkan (1:4) dan anaskan hingga
NH 4 OH pekat sehingga larut- hampir mendidih. Setelah
an menjadi alkalis. Tambah- dingin, titrasi dengan 0.1 N
kan lagi larutan Na 2 HPO 4 10% KmnO4. Pada saat hampir
untuk meyakinkan bah-wa berwarna merah jambu, ker-
semua Mg telah mengen-dap. tas saring yang tadi dipakai
Diamkan selama 30 menit. menyaring dimasukkan ke
c. Sambil diaduk, tambahkan dalam larutan dan lanjutkan
secara perlahan NH 4 OH pe-kat titrasi sampai titik akhir, yaitu
dan tutup agar amonia apabila larutan tersebut telah
tidakmenguap. Diamkan se- berwarna merah jambu yang
lama 12 jam. Saring dengan bertahan selama 20 detik.
kertas saring bebas abu dan
d. Setiap lm 0.1 N KmnO4 eki- cucilah endapan dengan la- valen dengan 0.0028 g CaO
rutan amonia 2.5% (larutan
e. Filtrat dan hasil cucian dipakai paling sedikit harys mengan- untuk penentuan konsentrasi
dung NH 3 sebanyak 2.5%), Mg-oksida cara II.
sampai bebas klorida.
d. Keringkan kertas saring dan
16.7.3.3 Penentuan Mg-oksida
endapan dalam krus yang te-
(MgO)
lah dipijarkan dan telah dike- tahui bobotnya. Pijarkan mula- mula pada suhu sedang dan lah dipijarkan dan telah dike- tahui bobotnya. Pijarkan mula- mula pada suhu sedang dan
dengan NH 4 OH (1:9) sampai
e. Timbang residu yang dihasil-
bebas klorida.
kan sebagai Mg-oksida.
g. Keringkan endapan dan kertas saring bebas abu dalam krus yang telah dipijarkan dan diketahui bobotnya, pijarkan
16.7.3.3.2 Cara II
dan timbang residu sebagai
a. Filtrat dan hasil cucian pada
Mg 2 P 2 O 7 .
16.7.3.2.2 ditambah 25 ml
h. Hitunglah Mg yang terdapat HNO 3 pekat dan uapkan airnya
dalam larutan semua sebagai sampai pekat (dry-ness).
MgO dari berat Mg 2 P 2 O 7 , yaitu Pemanasan dilanjut-kan : hingga semua garam amonia terurai. Hal ini ditan-dai Bobot MgO = 0.18114 x bobot dengan tidak terjadinya
Mg 2 P 2 O 7 lentikan lagi.
b. Residu yag terbentuk dilarut-
16.7.4 Penentuan Cl
kan dengan HCl (1:4) lalu en-
16.7.4.1 Penyiapan Larutan
cerkan dengan akuades hing- Penyiapan larutan untuk menen-
ga volumenya menjadi 100 ml. tukan konsentrasi Cl adalah se- Tambahkan 5 ml larutan Na-
bagai berikut :
sitrat 10% dan 10 ml larutan
1. Timbang 5 g bahan pangan NaH 2 PO 4 10% atau lebih
dalam cawan platina atau
sehingga semua Mg nikel. Tambahkan 20 ml mengendap.
larutan Na 2 CO 3 5%. Uapkan
c. Tambahkan NH 4 OH (1:4) sam- di atas pemanas hingga pe- bil diaduk sehingga larutan
kat, lalu pijarkan pada suhu menjadi sedikit alkalis. yang dapat memberikan war-
na kemerah-merahan pada kat lalu diamkan semalam.
Tambahkan 25 ml NH 4 OH pe-
cawan. Pemanasan dilaku-
d. Saring dan cucilah endapan kan hingga diperoleh abu yang
tersebut dengan NH 4 OH (1:4)
berwarna keputih-putih-an,
e. Endapan pada kertas saring kemudian dinginkan. dilarutkan kembali kedalam
2. Tambahkan sedikit air panas wadah yang bersih dengan
pada abu dan saring seluruh- HCl (1:4), kemudian lakukan
nya dengan kertas saring be- kembali pengendapan kedua
bas abu dan cucilah dengan dengan pengenceran dan
air panas. Filtrat yang diper- penambahan Na-sitrat (nomor
oleh disebut filtrat 1 dan di-
2) dan seterusnya.
simpan.
f. Setelah terbentuk endapan,
3. Kertas saring yang mengan- diamkan selama beberapa
dung residu atau endapan dung residu atau endapan
C. Dinginkan dan tim- platina atau nikel. Pijarkan
150 o
bang residu AgCl. lagi.
4. Bobot Cl dapat ditentukan
4. larutkan abu yang diperoleh berdasarkan bobot AgCl yang dengan HNO 3 (1:4), saring,
diperoleh, yaitu : cuci, dan campurkan dengan filtrat I. Campuran ini disebut filtrat 2.
Bobot Cl = 0.24759 x bobot AgCl