Mengukur Sifat Fisik
13.2.3 Mengukur Sifat Fisik
Pengujian terhadap sifat plastik bahan kemasan dilakukan oleh industri pangan terutama untuk keperluan penerimaan barang. Namun demikian, pengujian juga dapat dilakukan sebagai kegiatan rutin atau untuk pengembangan produk.
Dalam industri pangan, pengujian kemasan plastik dilakukan karena penggunaannya sebagai kemas- an bahan atau produk pangan dalam bentuk padat (bubuk, butiran, dan bentuk padatan lain-
Gambar 13.13. Stiffness tester nya), cair, maupun semi padat.
untuk mengukur ketebalan kemasan
Pemilihan plastik sebagai bahan
Sumber :
kemasan perlu dilakukan secara www_geneq_com-catalog-
images-f-fst_sasd-672_jpg.htm
263 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
Pengukuran ketebalan juga dapat sarkan kelarutannya. Plastik dilakukan dengan menggunakan
yang akan diuji dilarutkan keme- tickness gauge (Gambar 13.14).
dia pelarut dan dihitung tingkat Kemasan yang akan diuji harus
kelarutannya.
dipotong sedemikian rupa sehing-
ga diperoleh bentuk lembaran Bahan yang digunakan adalah datar. Turunkan lever dan masuk-
tiga jenis lapisan plastik yang kan potongan kemasan contoh ke
telah diketahui jenisnya dan lem- celah antara anvil dan presser
baran plastik yang akan dianalisis foot. Setelah contoh di-letakkan
jenisnya. Pelarut berupa aseton, pada celah tersebut, tempatkan
toluen dan air yang diletakan di kembali landasan pada kedudu-
dalam gelas piala. kan yang tepat. Pasang kembali beban yang tersedia, tebal con-
Prosedur pengujiannya diawali toh dapat dilihat pada dial gauge.
dengan mencelupkan lambaran plastik yang akan diuji kedalam pelarut selama 3 detik. Usap ba- gian yang basah. Periksa de- ngan teliti, apakah ada bagian lembaran plastik larut atau me- ngalami pelunakan.
d. Daya serap infra merah Analisis ini bertujuan untuk me- nentukan jenis plastik berdasar- kan daya serapnya terhadap infra merah. Bahan yang digunakan adalah lembaran polistiren stan- dar dan lembaran plastik yang akan diuji.
Pengujian diawali dengan pem- Gambar 13.14. Tickness Gauge
buatan spektogram dari lembaran polistiren standar. Ukur spektra
Sumber : dari lembaran plastik yang akan
www.germes- diuji. Berdasarkan spektogram
online.com/../food_packaging.html yang ada, tentukan panjang ge- lombang serapan utama dan tentukan gugus fungsionalnya.
c. Kelarutan plastik Tentukan macam spesimen lem- Pengujian terhadap kelarutan ke-
baran plastik dengan memban- masan plastik dilakukan untuk dingkan spektrum absorbansinya menentukan jenis plastik berda-
264 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan 264 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
1 –K 0 K telah dibuat.
Perpanjangan Putus = ----------- x 100%
0 K Salah satu karakteristik plastik
e. Perpanjangan putus (elongasi)
fleksibel adalah ketahanan tarik
dimana :
dan perpanjangan putus. Keta- K o = Panjang kemasan awal hanan tarik adalah kemampuan
K 1 = Panjang kemasan akhir bahan pangan untuk menerima gaya tarik. Ketahanan tarik erat kaitannya dengan kandungan komponen kimia dalam bahan pangan. Kemampuan elastisitas dan kandungan serat sangat mempengaruhi ketahanan tarik.
Perpanjangan putus kemasan plastik adalah besarnya energi yang dibutuhkan untuk menarik kemasan plastik tepat sesaat sebelum robek. Pengukuran per- panjangan putus dilakukan de- ngan menggunakan paper tensile strength tester (Gambar 13.15). Kemasan yang akan diuji dijepit pada klem atas dan bawah
sehingga terentang. Piring skala perpanjangan diputar sehingga Gambar 13.15. Paper tensile
jarum menunjukkan angka nol. Strength Tester Tuas ditarik ke bawah sehingga klem penjepit bagian bawah tertarik dan kemasan menjadi
f. Uji kekakuan tegang dan akhirnya sobek. Uji ini untuk mengetahui sifat ke- Pada saat kemasan sobek, kakuan kemasan plastik. Bahan tangkai ayun akan berhenti dan
yang digunakan adalah lembaran jarum menunjuk nilai tertentu. plastik jenis polietilen, polipropi-
Nilai tersebut menunjukkan nilai len, dan vitafilm. Adapun alat perpanjangan putus dari kemas-
utama yang digunakan untuk an. Persentase perpanjangan mengukur kekakuan adalah olsen dapat dihitung sebagai berikut :
type stiffness tester.
Pengujian diawali dengan pema- sangan mesin penguji. Tempat- kan mesin penguji pada posisi
265 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan 265 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
rat beban sekali lagi untuk Atur posisi jangka dengan me-
memastikan apakah load sca- mutar span adjust knob, selan-
le pointer tetap berada pada jutnya tepatkan dengan menggu-
posisi nol. Bila tidak, ulangi nakan span fixing screw.
prosedur di atas hingga load scale pointer berada dalam
Buat skala defleksi angular pada
posisi nol.
posisi bebas dengan mengendor- kan stopper. Atur batang kopling
Setelah alat penguji terpasang, clutch pada posisi N dan selanjutnya lakukan : a) pemasa- nyalakan sumber listrik pada ngan sampel kemasan yang akan posisi ON. Simbol L, N dan R
diuji. Tempatkan sampel kemas- menunjukan arah perputaran an pada penjepit (chuck); b) pada jarum. L perputaran berlawanan
saat penempatan sampel yang arah jarum jam, N berarti netral,
akan dianalisis, jarum penunjuk dan R berarti putaran searah angular deflection scale pointer jarum jam.
diusahakan sedikit di atas angka
0 dari skala defleksi; c) pisahkan Pengaturan keadaan nol dilaku-
contoh yang dianalisis dari ujung kan dengan prosedur sebagai be-
specimen holder dengan memu- rikut :
tar tombol handle (crank) searang • Pasang pemberat (F1) pada
dengan putaran jarum jam; d) penggantung (weight hunger)
tentukan beban dan pasang pada dan atur keseimbangan be-
weight hunger. Pada saat itu ban de-ngan merubah balan-
beban F1 harus sudah terpasang
ce weight sehingga jarum pada weight hunger; e) Pada saat penunjuk berada dalam posisi
clutch digerakan kearah R, nol.
piringan akan berputar searah • Tambahkan pemberat yang dengan arah perputaran jarum dikehendaki pada weight hu-
jam dan contoh akan mengalami nger dan pastikan jarum pe-
pembengkokkan dengan sudut nunjuk berada dalam posisi
C, patah, atau sudut pem- nol. Bila tidak maka lakukan
90 o
bengkokan telah tercapai; f) la- tahapan berikut : a) Putar fine
kukan pembacaan skala muatan adjusment screw, pindahkan
setiap 3 – 30 o dan setiap 10 o
pemberat ke kanan atau kekiri o hingga 90 . Pada umumnya nilai hingga load scale pointer sudut pembengkokkan hingga
berada pada posisi nol; b) o 30 sudah dianggap cukup; g) Pindahkan beban pemberat lakukan perhitungan dengan
dari weight hunger dan atur menggunakan pesamaan seba- balance weight sehingga load
gai berikut :
scale pointer berada pada
266 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
4S x M x (beban) Cara pengujian kekuatan tensil
E = ---------------------------- kemasan adalah sebagai berikut :
a) potong kemasan yang akan diuji; b) pasang kemasan yang dimana :
3 100 @ wd
akan diuji; c) tentukan gaya yang
akan diberikan; d) tekan tumbol w = lebar contoh yang dianalisis
E = Kekakuan (lbs/inci 2 )
start untuk mengaktifkan alat; e) (inci)
tekan tombol sekali lagi untuk M = momen pendulum (lbs)
menjalankan alat yang berarti @ = pembacaan skala sudut
mulai pengujian; f) Catat pertam- pembengkokan dikonversi-
bahan panjang kemasan dan kan ke radian
gaya yang diberikan; g) hitung S = panjang contoh yang dijepit
tensil strength kemasan menggu- (inci)
nakan persamaan berikut ini :
d = tebal contoh (inci)
Pu
TS = ---------------------- (kg/cm 2 )
g. Uji Kekuatan Tensil Kemasan (L – Lo) x Ao Uji kekuatan tensil kemasan dila- kukan dengan menggunakan mi-
TS = Tensile Strength crocomputer tensile tester
Pu = Beban maksimal (Gambar 13.16). Bahan yang L = Panjang sampel akhir akan diuji berupa lembaran plas-
Lo = Panjang sampel awal tik PP, PE dan vita film serta
Ao = Luas sampel awal kemasan kantong.
h. Uji ketahanan gesek Ketahanan gesek kemasan dapat diukur dengan menggunakan alat westover type frictionometer (Gambar 13.17). Bahan kemas- an yang akan diukur berbentuk lembaran dan kantong.
Gambar 13.16. Microcomputer tensile tester untuk menguji kekuatan tensil kemasan
Sumber : http://www.indiabizclub.com/uploads 05/31/Z/WEW-1000B46045897.jpg
267 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan 267 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
2.0, dan 3.0 dan kembali lagi ke
0.25 m/dt. Jumlah angka yang tercatat dari nol dengan naik dan turunnya skala kecepatan adalah
9. Untuk mengurangi pemakaian sampel yang terlalu banyak, wak- tu pengujian dibatasi 1.5 menit.
Pengukuran koefisien gesek se- bagai fungsi waktu. Pengujian prosedur ini untuk memperlihat- kan pengaruh waktu dan kece-
patan terhadap koefisien gesek- Gambar 13.17. Westover type
an.
frictionometer untuk mengukur gaya gesek
e) Pilih satu kecepatan yang te- kemasan
tap dan baca setiap interval 30
http://www.emcgrath.com/catalog/i
detik hingga skala pembacaan mages/LAB/Testing/LBI060-2.jpg terlihat konstan (pada umumnya selama 5 menit). Jika maksud
dari pengujian ini untuk uji per- bandingan, gunakan kecepatan
Adapun prosedur pengujian keta- standar 1.0 m/dt; f) Jalankan hanan gesek kemasan adalah mesin dan bandingkan koefisien
sebagai beriktu ; a) Bahan yang gesek antara sampel yang diuji akan diuji gaya geseknya dipo-
tong berbentuk lingkaran dengan
i. Uji bakar
diameter 10 cm. Bila akan dila- Uji bakar (burning test) adalah uji kukan pengujian sifat gesek an-
yang dilakukan untuk menentu- tara dua sampel, sampel kedua
kan jenis plastik kemasan ber- dipotong dengan diameter 2 cm;
dasarkan sifat pembakarannya.
b) pasang sampel pada roda Pengujian ini membutuhkan ba- montasi (mounting wheel) secara
han berupa plastik standar yang hati-hati. Hindari permukaan telah diketahui jenisnya dan lem-
sampel yang akan diuji terkonta- baran plastik sampel yang akan minasi debu atau sidik jari; c) atur
ditentukan jenisnya. Adapun per- kendali pendulum, yaitu dibuat alatan yang digunakan adalah
setimbang dengan bantuan pe- lampu bunsen dan penjepit.
268 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
Prosedur pengujian uji bakar terbakar; 4) Rasakan baunya adalah sebagai berikut : 1) dekat-
(jangan terlalu banyak menghirup kan lembaran plastik sam-pel ke
asapnya); 5) Bakar semua plastik nyala api. Perhatikan apakah standar dan tulis hasil pengama- plastik mengkerut, menggulung,
tan selengkapnya; 6) Dengan meleleh atau membentuk butiran:
membandingkan terhadap stan-
2) Bakar dan pisahkan dari api. dar, dapat ditentukan jenis Apakah lembaran plastik dapat lembaran plastik yang diuji; 7) terbakar sendiri? Apakah film Hasil pengamatan dicatat pada cepat terbakar? 3) Perhatikan tabel 13.3 berikut : ketebalan dan warna apinya saat
Tabel 13.3. Rekapitulasi Hasil Uji Bakar Kemasan Macam
Sifat Pembakaran lembaran plastik lembaran pembakaran
Macam
Membantu
(ya / tidak)
Plastik 1 Plastik 2 ... Plastik n Catatan : Sifat Pembakaran :
mengkerut membentuk bulatan sebelum terbakar mengkerut sangat cepat mudah / sulit terbakar tidak terbakar terbakar seperti kertas Terbakar dengan meneteskan bola api berasap
warna asap bau asap : manis, cuka, kertas, rambut parafin, tajam/menusuk tapi bukan bau parafin, sepat
menimbulkan sisa pembakaran dll
j. Sifat barier plastik Sifat barier plastik diekspresikan
Permeabilitas kemasan plastik di- sebagai permeabilitas, yaitu ke-
pengaruhi oleh tekanan, luas per- cepatan suatu gas atau uap air
mukaan kemasan, ketebalan ke- melewati suatu unit permukaan
masan, konsentrasi gas, dan dalam suatu unit waktu (Gambar
temperatur.
269 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
Permeabilitas dapat dihitung ber- dasarkan persamaan :
k. Ketahanan sobek Uji ketahanan sobek adalah uji
P = D x S untuk mengetahui berapa gaya yang masih dapat diterima kema-
Dimana san sesaat seblum kemasan P = adalah permeabilitas, yaitu
tersebut sobek. Bahan yang di- migrasi gas / uap air yang
butuhkan adalah kemasan lem- melewati kemasan;
baran tipis dari plastik berbagai
D = adalah diffusivitas, yaitu jenis kertas. Alat yang digunakan kecepatan mol melewati adalah Elmendorf type Tearing kemasan, dan
Tester (Gambar 13.19.) S = adalah koefisien kelarutan, yaitu berapa mol melewati kemasan.
P1
Gambar 13.19. Elmendorf type Tearing Tester
Prosedur pengujian ketahahan sobek adalah : a) Potong bahan yang akan diuji dengan ukuran 63
Lingkungan
Lingkungan
x 75 mm; b) pasang bahan yang
luar
dalam akan diuji pada penjepit; c) turunkan pengungkit (grip atau
Gambar 13.18 Lingkungan luar lever) sehingga diperoleh posisi yang memiliki tekanan dan
seolah-olah akan memotong konsentrasi gas lebih besar
sampel bagian bawah; d) gu- memungkinkan gas
nakan tombol penggerak pisau memasuki kemasan
270 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan 270 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
7. Jika terjadi perubahan skala pisau dan mekanisme stop akan
pada penunjuk beban (load bergerak ke kanan bawah dan
indikator), lakukan pengece- akan memotong sampel tepat
kan ulang pada sampel yang ditengah; e) Baca skala yang
dijepit dengan tegangan yang ditunjuk oleh jarum pointer stop.
sesuai.
8. Jika memungkinkan gunakan l. Ketahanan lipat
tegangan sekitar 1 kg, tetapi jika tidak memberikan hasil
Untuk mengetahui ketahanan li- yang baik gunakan tegangan pat dari beberapa kemasan ba- yang lebih kecil atau lebih han pangan. Bahan yang digu-
besar.
nakan berupa lembaran plastik PE, PP, dan pita film. Peralatan
9. Atur pencatat lipatan pada penentuan ketahanan lipat dari
kondisi nol. Pelipatan diupa- kemasan adalah kit pengujian
yakan berlangsung dengan ketahanan lipat :
kecepatan normal sekitar 175 per menit hingga sampel
1. Atur knob pada blok gir untuk
patah.
menempatkan head pelipat (folding head) pada kedudu- kan tidak melipat.
13.3. Kemasan Kaleng dan
2. Adapun prosedur pengujian
Gelas
adalah sebagai berikut : (a) Penggunaan kaleng dan gelas potong lembaran plastik yang sebagai kemasan bahan pangan akan diuji dari berbagai arah sudah banyak ditemui, baik yang dengan ukuran 15 x 110 mm. dikemas secara hermetis atau
3. Pasang beban yang akan hanya sebatas sebagai wadah.
digunakan pada plunger. Te- Pengemasan dengan kaleng dan kan bagian atas plunger dan
gelas memberikan masa simpan kunci dengan stopper, dan lebih lama, karena kemasan atur load indikator pada skala
dapat memberikan perlindungan yang ditunjukkan oleh beban.
pada bahan pangan yang dike- masnya.
4. Jepit contoh dengan kuat dan usahakan kencang.
Teknologi pengalengan bahan pangan sudah diterapkan sejak
5. Usahakan jangan disentuh abad XVIII. Kemasan kaleng dan bagian yang akan terlipat. gelas mampu memberikan ke-
6. Kendurkan stopper secara unggulan, antara lain mampu
hati-hati agar perubahan te- menciptakan kondisi kedap gangan tidak mempengaruhi
udara, lebih ringan dari gelas kedudukan sampel.
yang juga memiliki kemampuan menciptakan kondisi kedap
271 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
272 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
udara, mudah dibentuk, dan tidak mudah pecah (Gambar 13.20).
Gambar 13.20. Lipatan kaleng yang baik
Saat ini, kemasan dari bahan kaleng sudah demikian maju. Beberapa jenis jenisnya kemasan kaleng antara lain tetrapack (kemasan dari karton berlapis aluminium yang dilakukan de- ngan sterilisasi), kantong alumi- nium, kaleng dengan berbagai ukuran dan bentuk.
Kemasan dari gelas juga sudah berkembang, baik dari segi bentuk dan bahan gelas. Sudah dikembangkan gelas yang bening untuk menampilkan bahan pa- ngan yang dikemas dan gelas yang buram atau berwarna untuk melindungi bahan pangan yang dikemas terhadap kerusakan yang disebabkan oleh pengaruh cahaya dari luar.
Proses sterilisasi pada kemasan kaleng dilakukan dengan pema- nasan pada suhu 121 o
C selama
20-40 menit. Lama dan tingginya
suhu dalam proses sterilisasi tergantung dari jenis bahan yang dikemas. Pada pduk sayur dan buahan yang memiliki pH rendah, dibutuhkan waktu sterilisasi lebih singkat dan suhu lebih rendah. Setelah proses sterilisasi, harus segera dilakukan proses pen- dinginan cepat untuk mencegah tumbuhnya mikroba termofilik (tahan panas) di dalam kemasan.
Prinsip kemasan kaleng adalah menciptakan kondisi aseptik de- ngan membunuh semua mikroba merugikan, berupa mikroba peru- sak (menyebabkan kebusukan) dan patogen (penyebab penyakit) dan menutupnya secara sem- purna sehingga bahan pangan di dalamnya tidak dapat kontak dengan udara, gas, uap air, atau mikroba.
Meskipun sudah dikemas secara baik, produk bahan pangan yang dikemas dengan kaleng juga dapat mengalami perubahan, baik karena pengolahan yang kurang sempurna, kurang tepat- nya suhu dan lama sterilisasi. Kerusakan bahan pangan yang dikemas dengan kaleng tidak dapat diketahui sebelum mem- buka kemasannya. Namun bebe- rapa indikator dapat digunakan untuk menentukan kondisi bahan pangan yang dikemas. Adapun indikator tersebut adalah : 1) flat sour kaleng tidak cembung, tetapi isinya sangat asam; 2) flipper , kaleng kelihatan normal, tetapi jika salah satu ujung ditekan, maka akan cembung ke arah Meskipun sudah dikemas secara baik, produk bahan pangan yang dikemas dengan kaleng juga dapat mengalami perubahan, baik karena pengolahan yang kurang sempurna, kurang tepat- nya suhu dan lama sterilisasi. Kerusakan bahan pangan yang dikemas dengan kaleng tidak dapat diketahui sebelum mem- buka kemasannya. Namun bebe- rapa indikator dapat digunakan untuk menentukan kondisi bahan pangan yang dikemas. Adapun indikator tersebut adalah : 1) flat sour kaleng tidak cembung, tetapi isinya sangat asam; 2) flipper , kaleng kelihatan normal, tetapi jika salah satu ujung ditekan, maka akan cembung ke arah
jenis kemasan, keuntungan, ujung lainnya cembung. Jika
kerugian, dan cara mengata- ditekan akan cembung ke arah
sinya.
berlawanan, dan 4). swell
2. Mengapa produk pangan (cembung) yang dibedakan atas yang dikemas harus dihabis- soft swell dan hard swell. Kaleng kan sekali pakai? menjadi cembung karena adanya
bakteri pembentukan gas.
3. Mengapa sisa produk kaleng harus didinginkan dan tidak
Apabila anda hendak memilih boleh berada dalam kemasan bahan pangan yang dikemas kaleng tetapi harus dipindah- dengan kaleng, beberapa saran kan ke wadah lain. berikut ini dapat menjadi bahan
pertimbangan , yaitu : a) Pilih
4. Apa keunggulan dan kele- kaleng yang tidak bocor ada atau
mahan kemasan gelas de- pengkaratan terutama di lipatan
ngan kemasan kaleng ? kaleng tutup atau sambungan
kaleng; b) perhatikan tanggal kadaluarsanya; c) perhatikan tanda-tanda kerusakan kaleng; d)
pilihlah ukuran kemasan yang sesuai untuk sekali pakai karena
akan mengalami penurunan mu-
tu. Bila tidak habis sekali makan, sisanya sebaiknya segera dipin-
dahkan ke wadah lain dan sim-
pan di lemari pendingin.
Latihan
Untuk lebih memahami peran kemasan, sebaiknya Saudara memahami tugas dan latihan
berikut ini :
1. Disamping keungulan yang dimiliki oleh kemasan plastik
dan kertas, cobalah Saudar
perhatikan di sekelilingnya, apa kerugian yang ditimbul-
kan karena penggunaan kemasan plastik dan kertas.
Jawaban Saudara disajikan
273 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan
274 Pengawasan Mutu Bahan / Produk Pangan