PENGGUNAAN INSTRUMEN LABORATORIUM

BAB XI PENGGUNAAN INSTRUMEN LABORATORIUM

11.1. Pengujian secara

b. Tambahkan 50 ml akuades,

kemudian hancurkan sampai Mencakup pengetahuan dan ke-

elektrokimia

homogen

terampilan untuk melakukan pe-

c. Suspensi yang dihasilkan ngujian analisis secara elektro-

segera dimasukan kedalam kimia yang diperlukan untuk me-

gelas piala

nganalisis mutu bahan atau pro-

d. Lakukan standarisasi pH me- duk pangan. Analisis elektroki-

ter dengan menggunakan la- mia meliputi pengukuran pH, po-

rutan buffer pH 7 dan pH 4. tensio, konduktivitas, kelarutan

e. Ukur pH bahan pangan de- oksigen, dan salinitas air.

ngan menggunakan pH-meter

11.1.1 Penyiapan sampel

11.1.2.2 Kelarutan oksigen

Sampel yang akan dianalisis ha- Kelarutan oksigen dapat diukur rus disiapkan dahulu. Tahapan

dengan menggunakan DO-meter. penyiapan sampel meliputi peng- gilingan, penghalusan, penyiapan

11.1.2.3 Salinitas air

pelarutan cakram pengabuan, pe- Salinitas air diukur dengan meng- reflukan, pengekstrasian, penya-

gunakan salinometer atau refrak- ringan, penguapan, flokulasi, pe-

tometer.

ngendapan, atau sentrifugasi/ 1. Salinometer

pemusingan

a. Masukan air yang akan diukur salinitasnya ke da- Sampel yang telah disiapkan se-

lam gelas ukur dengan lanjutnya dianalisis secara elek-

volume 1000 ml trokimia.

b. Masukan salinometer ke dalam gelas ukur tersebut

11.1.2 Pengujian

c. Biarkan beberapa saat

agar salinometer tidak Derajat keasaman (pH) bahan

11.1.2.1 Derajat Keasaman

bergerak lagi pangan dapat ditentukan dengan

d. Salinitas air dapat dilihat cara :

dari angka yang terlihat di

a. Ambil 25 g bahan pangan permukaan air yang akan dianalisis.

2. Refraktometer

11.1.4 Penjagaan keamanan

a. Bersihkan lensa refrakto-

a. Penggunaan instrumen labo- meter

ratorium dan cara kerja untuk

b. Basahi lensa refraktome- memperoleh data sudah ter dengan air yang hen-

ditetapkan, diketahui, dan dak ditentukan salinitas-

dilaksanakan untuk memasti- nya.

kan keamanan pribadi mau-

c. Tutup lensa refraktometer pun personel laboratorium dan hadapkan ke arah

lainnya.

b. Produksi limbah diperkecil / nentukan salinitas air ter-

sumber cahaya untuk me-

diminimalkan sebut.

c. Pembuangan limbah laborato- rium dilakukan sesuai prose- dur agar tidak menimbulkan

11.1.3 Pemrosesan data

masalah

Untuk mendapatkan hasil pengo-

d. Peralatan dan pereaksi yang lahan data yang dapat diper-

telah digunakan segera diber- tanggungjawabkan, beberapa ta-

sihkan, dirawat, dan disimpan hapan berikut ini harus dilaksa-

kembali.

nakan secara cermat, yaitu :

a. Data yang diperoleh dari hasil

11.1.5 Penjagaan catatan

pengujian dicatat dlam buku

laboratorium

data. Bila ada data hasil pe-

a. Data hasil pengujian dicatat ngamatan yang meragukan

dalam buku khusus data harus diberi tanda khusus.

b. Kerahasiaan informasi peru-

b. Data yang diperoleh diperiksa sahaan dan data laboratorium dahulu. Pastikan data yang

dijaga

diperoleh sesuai dengan per-

c. Keamanan dari informasi pe- kiraan.

rusahaan dan data labora-

c. Hasil pengukuran yang telah torium dijamin dan dipastikan dicatat segera dilaporkan ke-

aman

pada penanggungjawab

d. Catatan mengenai peralatan

d. Bila ada data / hasil interpre- berdasarkan prosedur dijaga tasi yang tidak sesuai dengan spesifikasi harus dilaporkan

11.2. Pengujian Secara

kepada penanggung jawab.

Spektofotometri

e. Masalah yang menyebabkan Salah satu teknik yang dapat dila- diperolehnya data atau hasil

kukan untuk mengidentifikasi se- yang tidak biasa, yang di-

nyawa kimia dapat dilakukan de- sebabkan oleh prosedur atau

ngan menggunakan metode peralatan harus diidentifikasi

spektrofotometri. Alat yang digu- nakan untuk disekenal sebagai spektrofotometer. Spektrofotometer adalah peralat- spektrofotometri. Alat yang digu- nakan untuk disekenal sebagai spektrofotometer. Spektrofotometer adalah peralat-

sarkan pada peristiwa absorpsi secara kuantitatif. Dalam peng-

karena proses absorpsi tersebut gunaan spektrofotometer, harus bersifat unik/spesifik untuk setiap ditentukan terlebih dahulu pan-

zat kimia atau segolongan zat jang gelombang cahaya yang kimia. Banyaknya absorpsi ber- akan digunakan.

banding lurus dengan banyaknya zat kimia. Artinya, apabila seber-

Tujuan pemilihan panjang gelom- kas cahaya dengan panjang ge- bang cahaya dimaksudkan agar

lombang tertentu dilewatkan pada komponen sampel yang akan dia-

suatu larutan, maka makin pekat nalisa menyerap cahaya tersebut

larutan tadi akan semakin banyak secara maksimal. Bila sampel

cahaya yang diserap atau makin yang dianalisa memiliki warna sedikit cahaya yang diteruskan. tertentu, maka warna komple- menternya merupakan bagian Metode spektrofometri marupa- panjang gelombang yang sesuai

kan metode standar dalam pe- untuk analisis tersebut. Panjang

nentuan struktur senyawa organik gelombang yang menghasilkan dan senyawa metabolik sekun- absorban tertinggi merupakan der. Metode ini memiliki hasil panjang gelombang maksimum-

berbeda, tergantung dari peralat- nya.

an yang digunakan, yaitu :

a. Spektroskop UV, merupakan Sebagai dasar untuk memahami

metode yang akan memberi- penggunaan spektrofotometer di-

kan informasi adanya kromo- perlukan pengetahuan mengenai

for dari senyawa organik dan sifat radiasi elektromagnetik,

membedakan senyawa aro- interaksinya dengan zat, serta

matik atau senyawa berikatan prinsip kerja maupun cara kerja

rangkap yang berkonjugasi spektrofotometer.

dengan senyawa alifatik je- nuh.

Interaksi antara energi radiasi

b. Spektroskop IR, merupakan elektromagnetik dengan zat kimia

metode yang dapat diguna- telah dimanfaatkan sebagi prinsip

kan untuk menentukan dan kerja spektrofotometer. Berda-

mengidentifikasi gugus fungsi sarkan interaksi tersebut, dikem-

dari senyawa organik. Gugus bangkan teknik analisis yang

fungsi ini dapat ditentukan memanfaatkan sifat dari interaksi

berdasarkan ikatan rangkap tersebut. Hasil interaksi dapat

dari tiap atom. menimbulkan peristiwa pemantul-

c. Spektroskop massa, untuk an, pembiasan, difraksi, penyer-

mengetahui berat molekul se- apan (absorpsi), fluoresensi, fos-

nyawa.

foresensi, dan ionisasi.

Prosedur dasar dalam analisis sorptifitas molar ( ε) dengan kuantitatif dengan menggunakan

menggunakan hukum Lambert- spektrofotometer adalah mem-

Beer sebagai berikut : bandingkan absorpsi energi radiasi dari cahaya dengan pan- jang gelombang tertentu (mono-

A= ε bc

kromatik) oleh suatu larutan contoh terhadap suatu larutan standar.

Keberhasilan penggunaan spek- trofotometer dipengaruhi oleh pe-

11.2.1 Penetapan panjang

nerapan prosesdur laboratorium

gelombang

dan teknik analisis secara kon- sisten. Beberapa hal berikut da-

Untuk meningkatkan daya serap pat mengurangi beberapa masa- sinar oleh bahan pangan yang

lah dalam penggunaan spektro- dianalisis maka panjang gelom-

fotometer, yaitu : bang cahaya yang digunakan

a. Hilangkan semua gelembung harus ditentukan terlebih dahulu.

udara dari larutan yang akan Pemilihan gelombang cahaya

dianalisis

yang tepat akan meningkatkan

b. Volume larutan sampel pada kualitas hasil analisis, sepanjang

ujung tabung cuvette hendak- tidak dipengaruhi oleh komponen

nya lebih dari ½. pengganggu atau variasi yang

c. Gunakan cuvette, untuk wa- mungkin terjadi selama proses

dah larutan standar (blanko) analisis.

maupun larutan contoh, yang memiliki kesamaan dalam

Apabila sampel bahan pangan bentuk, ukuran, dan bahan memiliki warna tertentu, maka

bakunya.

warna komplementernya merupa-

d. Yakinkan bahwa tanda pada kan bagian panjang gelombang

tanda pada tabung uji sesuai yang sesuai untuk analisis spek-

dengan tanda pada adapter trofotometer.

e. Penggunaan alat dalam waktu relatif lama pada pan- Panjang gelombang maksimum

jang gelombang tetap, me- di dalam pengujian spektro-

merlukan adanya pengecekan fotometer dapat ditentukan de-

ulang terhadap transmittance ngan membuat kurva hubungan

hingga kembali pada kondisi antara absorbans dan panjang

100 %T.

gelombang. Panjang gelombang

f. Gunakan cuvette yang sudah yang dapat menghasilkan absor-

dibersihkan dan jangan me- bans tertinggi merupakan pan-

nyentuh tabung tersebut di jang gelombang maksimumnya. bawah tanda garis putih.

Berdasarkan panjang gelombang maksimum dapat ditentukan ab- Berdasarkan panjang gelombang maksimum dapat ditentukan ab-

11.2.2 Penyiapan sampel

bans dari setiap larutan ter- rus disiapkan terlebih dahulu. sebut

Tahapan yang harus dilakukan

c. Buat kurva hubungan antara dalam penyiapan sampel meliputi

konsentrasi dan absorbans tahap penggilingan, penghalusan,

yang didapat penyiapan pelarutan cakram pe-

d. Perhatikan apakah ada pe- ngabuan, pereflukan, pengeks-

nyimpangan absorbans pada trasian, penyaringan, penguapan,

konsentrasi beta keroten yang flokulasi, pengendapan, atau sen-

makin tinggi. trifugasi/ pemusingan.

e. Tentukan persamaan regresi dari bagian kurva yang linier.

Sampel yang telah disiapkan se- Persamaan linier ini dapat di- lanjutnya dianalisis menggunakan

gunakan untuk analisa kuan- spektrofotometer.

titatif beta karoten.

11.2.3 Pengujian

11.2.4 Pemrosesan data

11.2.3.1 Penyiapan standar

a. Data hasil pengujian dicatat.

a. Bahan yang dibutuhkan untuk Bila ada data pengamatan pembuatan media standar di-

yang meragukan harus diberi identifikasi sesuai dengan

tanda khusus. metode standar dan persya-

b. Jumlah yang dihitung dipas- ratan keamanan

tikan konsisten dengan perki-

b. Bahan-bahan kimia dibuat

raan

c. Hasil pengukuran dicatat dan prosedur pembuatan standar

larutan standar berdasarkan

dilaporkan kepada penang- yang telah ditetapkan

gungjawab

c. Sifat-sifat standar dicatat dan

d. Bila ada data / hasil inter- dibandingkan dengan spesi-

pretasi yang tidak sesuai de- fikasi. Bila terdapat perbeda-

ngan spesifikasi harus dila- an, catat dan laporkan.

porkan kepada penanggung jawab.

11.2.3.2 Pembuatan kurva

e. Masalah yang menyebabkan

data atau hasil yang tidak Pembuatan kurva standar meru-

standar pengujian

biasa, yang disebabkan oleh pakan tahapan dalam pengguna-

prosedur atau peralatan harus an spektrofotometer sebagai per-

diidentifikasi alatan uji. Adapun prosedur pembuatan kurva standar adalah

11.2.5 Penjagaan keamanan

sebagai berikut :

a. Cara kerja telah ditetapkan

a. Buat berbagai pengenceran dan dilaksanakan untuk me- dari larutan beta karoten yang

mastikan keamanan pribadi sebelumnya telah diketahui

maupun personel laboratori- konsentrasinya dengan tepat.

um lainnya.

b. Produksi limbah diperkecil / spechtrometry (GC-MC dan LC- diminimalkan

MC); Fourier-transform infrared

c. Pembuangan limbah laborato- spectroscopy (GC-FTIR) dan rium dilakukan sesuai prose-

diode-array UV-VIS absoprtion- dur agar tidak menimbulkan

spectroscopy (HPLC-UV-VIS). masalah

d. Peralatan dan pereaksi yang Kromatografi gas (GC) digunakan telah digunakan segera diber-

untuk memisahkan senyawa sihkan, dirawat, dan disimpan

organik menguap (volatile). Fase kembali.

bergerak adalah gas dan fase diam biasanya cairan. High

11.2.6 Penjagaan catatan

Performance Liquid Chromato-

laboratorium

grafi (HPLC) adalah variasi dari

a. Data hasil pegujian dicatat khromatografi cairan yang me-

b. Kerahasiaan informasi peru- nggunakan pompa bertkanan sahaan dan data laborato-

tinggi untuk meningkatkan efi- rium dijaga

siensi pemisahan senyawa kimia.

c. Keamanan dari informasi Kromatografi cair (LC) digunakan perusahaan dan data labo-

untuk menganalisis pemisahan ratorium dijamin dan dipasti-

campuran, yang mengandung kan

ion-ion logam dan senyawa or-

d. Catatan peralatan berdasar- ganik. Fase bergerak adalah pe- kan prosedur dijaga

larut dan fase diam adalah cairan yang menduku padatan, padatan,

11.3. Analisis Kromatografi

dan ion pengganti resin.

11.3.1 Kromatografi Kertas

Kromatografi adalah metode pe- Ada tiga metode pada kroma- misahan komponen kimia yang

tografi kertas (Gambar 11.1), didasarkan pada perbedaan an-

yaitu metode penurunan, metode tara fase bergerak dan fase diam

penaikan, dan metode mendatar. dari komponen-komponen yang Pada metode penurunan, tempat

terdapat dalam suatu larutan. pelarut diletakan di bagian atas Komponen yang dipisahkan ter-

bejana. Kertas yang telah dite- sebut dapat dikuantifikasi dengan

tesi sampel dicelupkan. Pelarut menggunakan detektor dan/atau

akan mengalir oleh gaya kapiler dikoleksi untuk analisa lebih dan gravitas. lanjut. Instrumen untuk mengku-

antifikasi adalah Gas and liquid

chromatography dengan mass

Gambar 11.1. Jenis kromatografi

Pada metode penaikan, tempat

g. Kertas dipanaskan di oven pelarut diletakan di bagian bawah

C selama 10 dari bejana dan kertas dicelupkan

pada suhu 100 o

menit

di atasnya. Pelarut akan menga-

h. Kertas disemprot dengan lir ke atas.

benzini 0.5%.

i. Kertas di panaskan kembali di Pada metode mendatar, kertas o oven pada suhu 100

C se- dibentuk bulat dan di bagian

lama 25 menit tengahnya dibuat lubang sebagai

j. Amati bentuk spot yang terja- tempat untuk meletakan sumbu

di dan tentukan harga R f . yang terbuat dari gulungan kertas. Melalui sumbu inilah pe- larut akan naik dan membasahi

11.3.2 Kromatografi lapis tipis

kertas. Selanjutnya pelarut akan

mengembang melingkar untuk Prosedur kerja

membawa senyawa yang dipi- sahkan.

1. Pembuatan plat kaca

a. Siapkan aplikator dan satu

Prosedur Kerja

plat kaca yang akan diguna- kan

a. Aktifkan kertas Whatman No.

b. Timbang Kiesel gel G tipe 60

1 pada suhu 100 o

C selama

sebanyak 25 g, larutkan da-

30 menit. lam 50 ml akuades, dan

b. Siapkan larutan standar (gula) campur hingga homogen dan larutan yang akan dia-

c. Tuang di atas plat kaca yang nalisis (larutan gula campur-

telah disediakan dan ratakan an).

dengan speader hingga kete-

c. Buat garis sepanjang 10-15 balam 0.25 mm. Keringkan cm pada kertas Whatman un-

pada suhu kamar. tuk spot dan untuk menentu-

d. Diaktivasi kembali pada suhu kan batas elusi.

100 o

C selama 30 menit.

d. Buat spot pada titik-titik yang telah ditentukan dan diulangi

2. Membuat spot

tiga kali pada kertas What-

a. Siapkan larutan gula dan man tersebut

larutan gula campuran yang

e. Masukan kertas Whatman ter- akan dianalisis sebut ke dalam tabung bejana

b. Membuat spot pada plat kaca kromatografi yang berisi eluen

dan plat aluminium foil yang (aseton : air = 9 : 1).

sudah diaktivasi pada suhu

f. Setelah terjadi elusi pada pa-

100 o

C selama 30 menit

c. Keringkan pada suhu kamar tukan, kertas diangkat.

da batas yang telah diten-

d. Siapkan bejana kromatografi yang sudah diisi dengan zat elusi.

e. Masukan plat kaca dan plat

e. Masalah yang menyebabkan aluminium yang telah di spot

data atau hasil yang tidak ke dalam bejana kromato-

biasa, yang disebabkan oleh grafi. Tutup.

prosedur atau peralatan harus

f. Setelah terjadi elusi pada diidentifikasi batas yang telah ditentukan, plat diangkat

11.3.5 Penjagaan keamanan

g. Plat dipanaskan di oven pada

a. Cara kerja telah ditetapkan suhu 100 o

C selama 10menit dan dilaksanakan untuk me-

h. Plat diwarnai dengan H 2 SO 4 mastikan keamanan pribadi 10%

maupun personel laboratori-

i. Amati bentuk spot yang ter- um lainnya.

bentuk dan tentukan harga R f .

b. Produksi limbah diperkecil / diminimalkan

c. Pembuangan limbah laborato- Sampel yang akan dianalisis ha-

11.3.3 Penyiapan sampel

rium dilakukan sesuai prose- rus disiapkan dahulu. Tahapan

dur agar tidak menimbulkan penyiapan sampel meliputi peng-

masalah

gilingan, penghalusan, penyiapan

d. Peralatan dan pereaksi yang pelarutan cakram pengabuan,

telah digunakan segera diber- pereflukan, pengekstrasian, pe-

sihkan, dirawat, dan disimpan nyaringan, penguapan, flokulasi,

kembali.

pengendapan, atau sentrifugasi/ pemusingan

11.3.6 Penjagaan catatan laboratorium

Sampel yang telah disiapkan se-

a. Data hasil pegujian dicatat lanjutnya dianalisis secara kro-

b. Kerahasiaan informasi peru- matografi.

sahaan dan data laboratorium dijaga

11.3.4 Pemrosesan data

c. Keamanan dari informasi pe-

a. Data hasil pengujian dicatat. rusahaan dan data labora- Bila ada data pengamatan

torium dijamin dan dipastikan yang meragukan harus diberi

d. Catatan peralatan berdasar- tanda khusus.

kan prosedur dijaga

b. Jumlah yang dihitung dipas- tikan konsisten dengan per- kiraan

c. Hasil pengukuran dicatat dan dilaporkan kepada penang- gungjawab

d. Bila ada data / hasil interpre- tasi yang tidak sesuai dengan spesifikasi harus dilaporkan kepada penanggung jawab.

Analisis Kimiawi

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR STATE OF CHARGE SISTEM PENGAWASAN PADA BATERAI LEAD ACID MENGGUNAKAN METODE OPEN CIRCUIT VOLTAGE DESIGNING AND IMPLEMENTATION MEASURING INSTRUMENT STATE OF CHARGE MONITORING SYSTEM FOR LEAD ACID BATTERY USING OPEN CI

0 0 9

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK : APLIKASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK BERBASIS WEB

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) PADA PUSKESMAS BOJONGSOANG UNTUK MEMENUHI REQUIREMENT ISO 9001 : 2008 KLAUSUL 4 DAN 5 MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) DESIGN ON PUSKESMAS BOJONGSOANG TO MEET THE REQUIREMENT OF ISO 90

0 1 8

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN No UrusanBidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan ProgramKegiatan Lokasi Indikator kinerja Pagu Indikatif (Rp.) Perkiraan Maju (Rp.) Keterangan Desa Kelurahan Kecamatan Hasil Program Ke

0 1 13

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL SAMPING BUAH MENJADI PRODUK PANGAN

14 1722 24

PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS

0 0 15

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PATI

0 0 32

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 14

EVALUASI PROGRAM MMT (MANAJEMEN MUTU TERPADU) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR DI SMA N 2 SALATIGA TESIS

0 1 14

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TERHADAP MUTU FISIK, MUTU FISIOLOGI, DAN MUTU BIOKIMIA KECAMBAH KEDELAI (Glycine max [L.] Merill) VARIETAS ARGOMULYO DAN DENA 1 YANG TELAH MENGALAMI KEMUNDURAN

0 1 10