Metode Rose-Gottlieb

16.3.1.5 Metode Rose-Gottlieb

Metode Rose-Gottlieb digunakan

Cara Kerja

untuk menentukan kadar lemak

1. Timbang 4-5 g sampel dalam susu, produk susu, dan es krim.

tabung ekstraksi (lihat catatan Keakuratan metode ini lebih baik

dibandingkan metode Babcock

2. Tambahkan 1.5 ml amonia atau Gerber.

35% (v/v), campur merata (lihat catatan 1).

Prinsip dari metode ini adalah

3. Tambahkan 7 ml air hangat adalah mengekstrak sampel le-

dan campur merata lagi (lihat mak menggunakan dietil eter dan

catatan 3).

4. Panaskan sampai 60-70 protoleum eter. Sampel lemak di- o

C dan netralkan dahulu dengan amonia

pertahankan pada suhu ini dan dicampur dengan alkohol.

selama 15 menit.

5. Tambahkan 10 ml etanol, Pereaksi yang digunakan

kocok, biarkan dingin (lihat catatan 4).

6. Tambahkan 25 ml dietil eter,

13. Hilangkan pelarut yang ada tutup tabung dengan penutup-

dalam labu dengan cara disti- nya (lihat catatan 5), kocok

lasi.

merata selama 1 menit.

14. Ulangi tahap ekstraksi dan

7. Biarkan dingin, bula penutup- dekantasi dua kali, tambah- nya, dan tambahkan 35 ml

kan secara berurutan 5 ml petroleum eter. Cuci penutup

etanol, 25 m dietil eter, dan 25 dan leher tabung sehingga

ml petroleum eter untuk petroleum eter cucian masuk

masing-masing ekstraksi. ke dalam tabung.

15. Distilasi seluruh pelarut sisa

8. Tutup kembali tabung dengan yang ada dalam labu. penutup (penutup sudah

16. Keringkan residu lemak da-lam dibasahi dengan air), kocok

C selama 1 jam. merata selama 30 detik (lihat

oven 100 ± 2 o

17. Tempatkan labu dalam desi- catatan 6).

kator sampai dingin sedikitnya

9. Berdirikan tabung dengan selama 30 menit, kemudian bagian yang rata di bawah,

timbang.

biarkan selama 30 menit atau

18. Ulangi tahap 17 dan 18 sam- sampai lapisan eter jernih dan

pai didapat bobot labu yang seluruhnya terpisah dari

konstan.

lapisan aqueous (Pemisahan

19. Ektrak lemak dalam labu se- lapisan eter dari lapisan

cara berulang-ulang dengan aqueous dapat juga dilakukan

petroleum eter, biarkan residu dengan sentrifugasi 1000 rpm

mengendap selama dekan- selama 30 detik).

tasi.

10. Jika diperlukan naikkan batas

20. Keringkan residu dalam oven antara kedua lapisan ke o 100

C selama 1 jam. bagian tersempit dari tabung

21. Tempatkan labu dalam desi- dengan cara menambahkan

kator selama 30 menit, kemu- sedikit air melewati sisi ta-bung

dian timbang. secara hati-hati.

22. Buat blanko dengan meng-

11. Dekantasi lapisan eter seba- gantikan sampel dengan air. nyak mungkin, masukkan ke

Lakukan tahap 1 sampai 22 dalam labu 150 ml. Tam-

seperti di atas. bahkan 10 ml pelarut eter campuran ke dalam tabung dan tanpa pengocokan, pin-

Perhitungan

dahkan pelarut ke dalam labu.

12. Cuci bagian luar tabung Kadar lemak % dengan pelarut eter campur- an, masukkan cucian ke da-

W 2 – (W 3 +W 4 ) lam tabung.

= --------------------------- x 100

Dimana : selama 30 detik pada 1000 W 1 = Berat sample (g)

rpm.

W 2 = Berat labu + ekstratk (g) W 3 = Berat labu sesudah

pengilangan lemak (g)

16.3.2 Penetapan Sifat fisik dan

W 4 = Berat residu yang terekstrak

kimia lemak

dalam blanko (g)

16.3.2.1 Titik Cair

Data titik cair lemak hewani dan Catatan :

produk olahan untuk menentukan

1. Prosedur alternatif untuk ta- kondisi lemak. Lemak nabati pada hap pengerjaan 3 dan 4 ada-

suhu ruang umumnya ber-bentuk lah :

cair. Lemak yang memi-liki titik

3. Tambahkan 2 ml amonia cair rendah berarti banyak 26% (v/v) kocok.

mengandung asam lemak tak

4. Tambahkan 6 ml air ha-

jenuh.

ngat dan kocok kembali.

2. Timbang sampel dalam ta- Prinsip penentuan titik cair lemak

bung ekstraksi berdasarkan adalah dengan menyimpan lemak perbedaan berat (by

dalam tabung kapiler, dinginkan difference).

dan kemudian panaskan secara

3. Kesempurnaan ekstraksi le- bertahap. Suhu pada saat lemak mak tergantung dari kesem-

terlihat transparan adalah titik cair purnaan pencampuran pada lemak tersebut. masing-masing tahap, penting sekali diperhatikan jika ada gumpalan maka seluruh gum-

Peralatan yang digunakan : palan harus meluruh.

1. Termometer air raksa

4. Sebelum membuka penutup

2. Refrigerator

tabung, untuk menghindari

3. Tabung kaca kapiler, berdia- semburan pelarut, turunkan

meter dalam 1 mm berdinding takanan dalam tabung de-

tipis

ngan cara mendinginkannya.

4. Pemanas

5. Penutup tabung harus diba- sahi dengan air dahulu sebe-

Cara Kerja

lum digunakan dan bilas de-

1. Masukkan lemak cair yang ngan pelarut sesudah diguna-

sudah disaring ke dalam ta- kan.

bung kapiler sepanjang 10

6. Tekanan seharusnya turun

mm.

dari waktu ke waktu selama

2. Rapatkan/tutup ujung tabung pengocokan.

kapiler dengan cara mema-

7. Pemisahan lapisan eter dari naskan pada api kecil. Jaga lapisan aqueous dapat juga

jangan sampai lemak terbakar dilakukan dengan sentrifugasi

3. Masukkan tabung kapiler ke lam botol meluap dan tidak dalam refrigerator 4-10 o C,

ada gelembung udara di da- biarkan selama 16 jam.

lamnya.

4. Gabungkan tabung kapiler

3. Setelah ditutup, botol diren- dengan termometer air raksa

dam dalam bak air yang ber- sehingga ujung tabung berisi

suhu 25 o

C dengan toleransi lemak sejajar dengan ujung o 0.2 C selama 30 menit.

termometer yang berisi air

4. Botol diangkat dari bak dan raksa (bisa dengan cara

dikeringkan dengan kertas mengikatnya menjadi satu).

penghisap.

5. Rendam dalam gelas piala 600

5. Timbang berat botol dengan ml yang berisi air setengah

isinya.

penuh sehingga ter-mometer

6. Contoh minyak / lemak cair terendam sepanjang 30 mm.

yang akan ditentukan berta

6. Panaskan gelas piala dengan jenisnya disaring dahulu de- kecepatan 0.5 o C/menit, agi-

ngan kertas saring untuk tasi air dengan stirrer per-

membuang benda asing dan lahan-lahan.

kandungan air. Selanjutnya

7. Catat suhu pada saat lemak contoh minyak diperlakukan mulai terlihat transparan, gu-

seperti langkah 1 sampai nakan kaca pembesar untuk

langkah 5.

melihatnya jika perlu, suhu yang terbaca merupakan titik cair lemak tersebut.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR STATE OF CHARGE SISTEM PENGAWASAN PADA BATERAI LEAD ACID MENGGUNAKAN METODE OPEN CIRCUIT VOLTAGE DESIGNING AND IMPLEMENTATION MEASURING INSTRUMENT STATE OF CHARGE MONITORING SYSTEM FOR LEAD ACID BATTERY USING OPEN CI

0 0 9

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK : APLIKASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK BERBASIS WEB

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) PADA PUSKESMAS BOJONGSOANG UNTUK MEMENUHI REQUIREMENT ISO 9001 : 2008 KLAUSUL 4 DAN 5 MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) DESIGN ON PUSKESMAS BOJONGSOANG TO MEET THE REQUIREMENT OF ISO 90

0 1 8

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN No UrusanBidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan ProgramKegiatan Lokasi Indikator kinerja Pagu Indikatif (Rp.) Perkiraan Maju (Rp.) Keterangan Desa Kelurahan Kecamatan Hasil Program Ke

0 1 13

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL SAMPING BUAH MENJADI PRODUK PANGAN

14 1722 24

PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS

0 0 15

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PATI

0 0 32

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 14

EVALUASI PROGRAM MMT (MANAJEMEN MUTU TERPADU) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR DI SMA N 2 SALATIGA TESIS

0 1 14

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TERHADAP MUTU FISIK, MUTU FISIOLOGI, DAN MUTU BIOKIMIA KECAMBAH KEDELAI (Glycine max [L.] Merill) VARIETAS ARGOMULYO DAN DENA 1 YANG TELAH MENGALAMI KEMUNDURAN

0 1 10