PENGAMBILAN SAMPEL

BAB X PENGAMBILAN SAMPEL

Efektivitas sebuah laboratorium si, sampling, dan waktu sampling ditentukan oleh jumlah dan ke-

sesuai dengan rencana pengam- adaan sampel yang diambil atau

bilan sampel (sampling plan). diterima untuk diuji. Hasil dari

Persiapan yang dilakukan untuk pengujian yang dilakukan oleh

pengambilan sampel dapat mem- laboratorium menjadi tidak berarti

perlancar pengambilan dan pena- apabila sampel yang diuji jumlah-

nganan sampel. nya tidak memadai atau pengum- pulan atau penanganannya tidak

Dalam persiapan pengambilan sesuai dengan prosedur pengam-

sampel harus dipastikan dahulu bilan sampel baku.

bahwa lot yang akan disampling bersifat homogen, artinya bahan

Hasil pengujian laboratorium ter- pangan yang terdapat dalam lot hadap bahan pangan sangat ter-

tersebut harus berasal dari bahan gantung pada perencanaan dan

baku, mesin atau operator yang teknik pengambilan, penanganan

sama. Bila tidak homogen maka (pengiriman, penyimpanan) serta

akan sulit mengambil sampel persiapan sampel. Jika pengam-

yang dapat mewakili lot dan akan bilan sampel dilaksanakan de-

sulit pula untuk melakukan tin- ngan cara yang tidak benar, dakan koreksi dalam upaya me- maka langkah selanjutnya berupa

ngurangi sumber ketidak sesuai- preparasi (persiapan) dan pengu-

an.

jian akan sia-sia, membuang waktu dan biaya.

Pengertian lot adalah jumlah atau satuan bahan bangan yang diha-

10.1 Persiapan pengambilan

silkan dan ditangani dengan kon-

disi yang sama. Dalam penger- Umumnya penilaian mutu suatu

sampel

tian statistik, yang dimaksud de- bahan pangan ditentukan dari ngan lot adalah identik dengan hasil analisa yang diperoleh dari

populasi. Lot dapat berupa se- sejumlah kecil sampel yang di-

jumlah kontainer atau satu kapal tarik dari lot. Dengan demikian,

dengan 100, 200 atau seribu pengambilan sampel harus dila-

kontainer; beras satu truk atau kukan melalui prosedur pengam-

lebih; satu kali produksi makanan bilan sampel baku yang telah di-

kaleng. Kecap yang dihasilkan tetapkan. Bahan diperiksa dan

hari ini termasuk dalam lot yang dipastikan cocok untuk diambil

berbeda dengan kecap yang sampelnya, sampel dikumpulkan

dihasilkan esok hari. Contoh lain dan dipastikan bahwa jenis, loka-

adalah roti yang dihasilkan dari adalah roti yang dihasilkan dari

bagian dari tahapan analisa mutu roti hasil dari adonan kedua, untuk mengurangi biaya yang be- meskipun kedua adonan tersebut

sar, namun masih dapat mewakili sama.

kelompok yang lebih besar, se- hingga hasil analisa dapat meng-

Untuk memperoleh sampel yang gambarkan kondisi dari kelompok benar, harus dipastikan dahulu tersebut. besarnya lot yang akan disam- pling sehingga setiap bagian dari

Sampling adalah proses pengam- lot memiliki peluang yang sama

bilan atau pemilihan sampel dari untuk disampling. Sampel yang

suatu lot. Dari hasil pengambilan diambil sesuai pro-sedur baku sampel yang dilakukan melalui akan mewakili kumpulan besar prosedur penarikan sampel baku bahan pangan yang akan diana-

dapat diperoleh keterangan me- lisa. Sampel yang mewakili ngenai penaksiran keadaan mutu sangat penting, terutama bila suatu lot, sehingga dapat diambil akan mendeteksi adanya mikroba

suatu keputusan untuk meneri- patogen atau penyebaran racun

ma, menolak, atau menangguh- pada bahan pangan yang akan

kan penerimaan bahan pangan diekspor.

tersebut.

Dapat dibayangkan, berapa biaya Petugas yang mengambil sampel yang harus dikeluarkan apabila

harus terampil, terlatih dan me- ekspor bahan pangan yang mahami prosedur pengambilan, mencapai beberapa kontainer penanganan, dan pengiriman harus dianalisa kandungan bak-

sampel sesuai dengan pedoman teri patogennya dari seluruh ba-

BSN 503-2000.

han pangan. Analisa yang dila- kukan terhadap seluruh bahan Prosedur pengambilan sampel pangan, selain mahal dan lama

bahan pangan harus memper- juga akan menyebabkan kontami-

hatikan : a) peralatan yang digu- nasi dan menghambat proses nakan harus steril, terutama yang produksi. Kerugian yang sama

akan digunakan untuk uji mikro- juga akan dialami apabila sampel

biologis; b) pengambilan sampel yang akan dianalisa merupakan

dilakukan secara steril sesuai sampel yang diambil tanpa me-

dengan standar operaional prose- lalui prosedur pengambilan sam-

dur (SOP); c) secara fisik, sampel pel yang benar sehingga tidak

dapat berbentuk segar, beku, mewakili bahan pangan yang atau hasil olahan. akan diekspor.

Bobot sampel yang digunakan tergantung dari pengujian yang Bobot sampel yang digunakan tergantung dari pengujian yang

lot; b) penolakan bahan pangan pel dapat dilakukan dengan tiga

yang diakibatkan kesalahan pe- cara, yaitu : a) cara swab (ulas);

ngambilan sampel akan berakibat

b) cara excision (tusuk), atau c) merugikan perdagangan ekspor; rinse technique (diiris).

c) hasil analisa dari sampel yang tidak mewakili lot akan berdam- Cara ulas digunakan untuk me-

pak pada kesehatan apabila yang ngambil sampel pada permukaan

diuji kandungan bakteri patogen, bahan pangan segar. Kapas logam berat, dan residu pestisida; (cotton bud) steril diusapkan ke

d) tidak ekonomis bila seluruh lot permukaan daging dengan luas

dianalisis.

25-50 cm2. Kapas hasil usapan dimasukkan ke dalam wadah

yang berisi larutan pengencer. Peralatan pengambilan sampel Sampel siap untuk diuji.

antara lain :

a. Sekop (Gambar 10.1) Pengambilan sampel dengan ca ra ditusuk dilakukan apabila ba- han pangan dalam keadaan be- ku. Sampel diambil dengan menggunakan bor khusus (cork borrer) yang ditusukkan ke bahan pangan sedalam 2 mm dari per- mukaan. Dengan menghitung luas permukaan yang diambil dan volume larutan pengencer, maka dapat ditentukan jumlah populasi mikroba per ml.

Pengambilan sampel dengan ca- ra diiris dilakukan apabila bahan pangan yang akan diuji relatif kecil ( ≤ 2 kg). Sampel ditimbang secara aseptis lalu dimasukkan ke dalam plastik steril dan ditam- bahkan pengencer steril seba- nyak 9 kali bobot sampel.

Gambar 10.1. Hand scoop (atas), Pengambilan sampel sesuai pro-

Plastic scoop (bawah) sedur harus dilakukan karena : a)

bila sampel tidak mewakili lot Sumber : hasilnya tidak dapat digunakan www.thesciencefair.com/Merchant2/m

erchant.mvc...

b. Bingkai pengambil sampel

10.2 Pengambilan sampel

c. Tabung pengambil sampel

yang mewakili

d. Front-end loader

e. Botol sampel yang telah ditim- Sampel adalah contoh dari suatu bang

lot (populasi) yang dapat mewa-

f. Tabung celup kili sifat dan karakter populasi ter-

g. Tombak pengambil sampel sebut. Kesimpulan yang mende-

(spear) (Gambar 10.2) kati kebenaran diawali dengan pengambilan sampel yang benar. Idealnya semua bahan dijadikan sampel yang harus diuji. Namun cara demikian tidak mungkin di- lakukan karena membutuhkan banyak waktu, biaya, peralatan, tenaga dan tidak ada bahan atau produk pangan yang tersisa un- tuk dijual.

Pengambilan sampel yang me- wakili adalah kemampuan untuk mendapatkan sejumlah sampel yang mewakili populasi (lot atau batch) dengan kondisi sampel tersebut dalam keadaan sesuai

untuk pengujian atau pengolahan Gambar 10.2 Tombak pengambil

lebih lanjut.

sampel (spear)

Sumber :

Pengertian sampel yang mewakili

www.thesciencefair.com/Merch

adalah sampel yang diperoleh ant2/merchant.mvc... dengan menggunakan teknik sampling yang sesuai, termasuk

sub sampling, untuk menghasil-

h. Pisau fleksibel kan keberhasilan yang tepat ter-

i. Siring hadap sumber sampel atau popu- j. Klep akses

lasi produk.

k. Botol, wadah plastik dan wa- dah sekali pakai

Berapa jumlah sampel yang ha- l. Pisau operasi (scalpel)

rus diuji dan metode apa yang m. Perangkat atau sangkar

harus digunakan dalam pengam- n. Wadah steril, pipet, loop (alat

bilan sampel merupakan keputus- inkulasi) dan sendok dispo-

an yang harus dilakukan sebelum sible

melakukan analisis.

Jumlah sampel yang harus di- asal sampel. Tujuan utama pe- ambil sangat dipengaruhi oleh

ngambilan sampel yang mewakili jumlah mikroba dan tingkat pe-

adalah untuk menghindari bias. nyebarannya. Makin banyak dan menyebarnya mikroba, maka Untuk dapat mengambil sampel sampel yang diambil lebih sedikit.

yang mewakili dapat dilakukan dengan cara melakukan penari-

Selain jumlahnya, metode pe- kan sampel secara acak. Untuk ngambilan sampel juga berpe-

kegiatan tersebut dapat menggu- ngaruh terhadap kesimpulan nakan tabel bilangan acak. Cara yang dihasilkan. Pengambilan

lainnya adalah dengan melaku- sampel harus dilakukan secara

kan pendekatan berdasarkan aseptis agar tidak terjadi pence-

stratifikasi. Dengan cara ini, maran. Peralatan yang diguna-

pengambilan sampel secara acak kan harus steril. Bahan pangan

dilakukan dari setiap strata, mi- yang berbentuk cair harus diambil

salkan dari bagian atas, tengah dengan menggunakan pipet. dan dasar kontainer.

Bahan berbentuk padat dapat di- ambil dengan menggunakan pi-

Penarikan sampel secara acak sau, garpu, sendok atau penjepit

dilakukan untuk memberikan ke- yang sudah disterilisasi terlebih

sempatan yang sama bagi setiap dahulu. Penimbangan sampel

sampel untuk terambil. Pengam- dilakukan dengan menggunakan

bilan sampel secara acak dapat wadah yang telah disterilisasi. dilakukan dengan memberi no-

Sampel yang telah diambil harus mor pada bahan yang akan diuji segera dianalisa untuk mengu-

mencatatnya pada kertas kecil. rangi kemungkinan perubahan Setelah kertas diacak, diambil be- jumlah mikroba selama waktu berapa lembar untuk dijadikan penundaan. Untuk bahan yang

sampel. Jumlah kertas yang di- mudah rusak, seperti daging, ambil disesuaikan dengan jumlah ikan, dan susu, analisa sampel

sampel yang akan dianalisis. sebaiknya segera dilakukan. Cara ini kurang efektif untuk

Apabila dalam waktu 2 – 3 jam jumlah lot besar. setelah diambil tidak dapat se- gera dianalisa, maka sampel ha-

Cara lain untuk mengambil sam- rus disimpan pada suhu 4 o C. pel yang mewakili adalah meng-

Dalam kondisi penyimpanan de- gunakan tabel acak sebagai alat mikian, sampel tidak boleh disim-

bantu. Caranya adalah meng- pan lebih dari 10-12 jam.

gunakan pinsil untuk menunjuk satu tempat di tabel acak. Angka

Sampel dapat dikatakan mewakili yang terdekat dengan ujung pinsil apabila kondisi sampel menyeru-

dianggap sebagai digit pertama pai kondisi lot yang merupakan

nomor sampel.

Misalnya dalam satu lot terdapat ditawarkan berarti industrinya ti- 400 kotak susu, berilah nomor

dak akan berjalan karena tidak urut. Apabila ujung pinsil berada

memiliki bahan baku, akan tetapi pada baris 40 kolom 10, maka

penerimaan bahan baku dengan dari tabel acak diperoleh angka 2.

kualitas yang kurang baik akan Angka dua tersebut dianggap berpengaruh terhadap mutu pro- sebagai digit awal dari sampel

duk yang dihasilkan dan pada yang akan diambil. Ambil tiga

akhirnya akan berpengaruh ter- angka (400 memiliki 3 digit) pada

hadap daya saing produknya di baris 40 kolom 10, 11, dan 12

pasaran.

sehingga didapat angka 245 sebagai sampel pertama. Selan-

Untuk menghindari kejadian ter- jutnya lakukan pada baris ke 49

sebut, seorang pengontrol mutu dan kolom 10, 11, dan 12 harus memperhatikan prinsip pe- sehingga diperoleh 068, sehingga

ngambilan sampel. Prinsip yang kotak susu nomor 068 meru-

mendasari pengambilan sampel pakan sampel ke-2. Demikian

adalah memperhatikan dan me- terus dilakukan secara acak hing-

ngingat bahwa sumberdaya ke-

ga diperoleh jumlah sampel yang uangan adalah tidak tak terbatas dikehendaki.

dan nilai produk harus mereflek- sikan biaya pemeriksaan dan bia-

Seandainya dari hasil pengaca-

ya produksi.

kan didapat nilai diatas 400, ma- ka nomor tersebut tidak terpakai.

Prinsip dasar pengambilan sam- pel lebih ditujukan untuk menen-

Dua kesalahan yang umum diala- tukan : a) penerimaan atau pe- mi dalam pengambilan sampel,

nolakan terhadap mutu suatu yaitu : a) orang cenderung bahan baku yang didasari oleh mengambil sampel yang paling

seleksi ukuran, warna, kematang- mudah dijangkau; dan b) sampel

an dan lain-lain, kebebasan dari sudah ditentukan lebih dahulu kontaminasi dan kerusakan bio- karena pelaku pengambil sampel

logis atau kimiawi. Bahan baku sudah kenal baik dengan kondisi

yang bermutu rendah berdasar- sampel.

kan seleksi, tingkat kontaminasi, dan kerusakan harus ditolak ka-

rena akan berpengaruh terhadap Seorang pengontrol mutu (quality

10.2.1 Prinsip dasar sampling

mutu produk yang dihasilkan ; b) control) yang bertugas melaku-

menentukan pembayaran. Hasil kan pembelian bahan baku bagi

sampling terhadap bahan baku industri bahan pangan memiliki

menunjukkan bahwa bahan baku tanggungjawab besar terhadap yang ditawarkan sudah tidak kegiatan industrinya. Penolakan

segar namun masih memenuhi terhadap bahan baku yang standar mutu yang ditetapkan segar namun masih memenuhi terhadap bahan baku yang standar mutu yang ditetapkan

teori statistik memposisikan pro- bukan untuk penolakan, tetapi duser sebagai penanggungjawab untuk menentukan nilai yang produk. Dengan demikian, pro- harus dibayarkan atas bahan duser harus mempertahankan baku yang ditawarkan; dan c)

mutu produk agar selalu baik. untuk menentukan mutu total dari

Bila tidak, akan timbul permasa- produk akhir. Pengambilan sam-

lahan dan kerugian yang diakibat- pel juga dilakukan pada akhir pro-

kan penolakan produk oleh kon- ses produksi. Pengambilan sam-

sumen.

pel pada tahap ini lebih ditujukan untuk menentukan mutu total dari

10.2.2.3 Sampling tidak

produk yang dihasilkan. Apakah

berdasarkan teori

mutu sesuai dengan yang diha-

statistik

rapkan atau menyimpang. Metode sampling yang tidak ber- dasarkan teori statistik umumnya

tidak direkomendasi karena tidak Banyak metode sampling yang

10.2.2 Jenis-jenis sampling

memiliki dasar yang logis dalam dapat digunakan untuk menentu-

pengambilan keputusan untuk kan mutu, beberapa diantaranya

menerima atau menolak suatu yang banyak digunakan adalah :

produk. Hal ini dikarenakan tidak terdeteksinya resiko dari sam-

10.2.2.1 Pemeriksaan 100

pling, menghasilkan fluktuasi mu-

persen (100% cross

tu yang tinggi, dan keluar dari

batas mutu yang dipersyaratkan. Pelaksanaan sampling dengan menggunakan metode pemerik-

check)

10.2.3 Rancangan sampling

saan 100 persen membutuhkan Rancangan sampling yang akan waktu, tenaga dan biaya besar,

dibahas dalam sub bab ini adalah namun tidak selalu diimbangi rancangan yang didasarkan pada dengan 100 persen keberhasilan.

teori statistik. Terdapat empat ti- pe sampling, yaitu :

10.2.2.2 Samping berdasarkan teori

Pelaksanaan sampling berdasar- Sampling tunggal (single sam- kan teori statistik membutuhkan

pling) merupakan tipe sampling biaya lebih rendah dibandingkan

yang paling praktis sehingga ba- metode pemeriksaan 100 persen.

nyak diterapkan dan dianggap Metode sampling ini mengguna-

paling cocok untuk tujuan ekspor. kan teori statistik dalam pelak-

Pada sampling tunggal, keputus- sanaannya, sehingga dapat an ditentukan berdasarkan hasil memperkecill terjadinya resiko.

sampling lot. Bila hasil pemerik- sampling lot. Bila hasil pemerik-

penerimaan (c) bila 10 sam- pemeriksaan sampel tidak meme-

pel rusak; dan angka penolak- nuhi syarat maka lot ditolak.

an (r) bila 11 contoh rusak.

2) Ukuran contoh filet nila seba- Dalam pelaksanaannya, sampling

nyak 200 ekor diambil secara tunggal terdiri dari tiga satuan

acak dari kolam peliharaan. angka, yaitu ukuran contoh (n),

Setelah diperiksa, ternyata angka penerimaan (c), dan angka

dari sampel tersebut 7 ekor penolakan (r). Bila sampel yang

ikan nila mempunyai bobot diambil secara acak sudah me-

lebih dari 500 g dan 3 ekor menuhi jumlah yang ditetapkan,

memiliki bobot kurang dari selanjutnya dilakukan pemerik-

500 g. Jadi ada 10 ekor ikan saan. Bila sampel yang rusak

yang tidak sesuai standar dan atau tidak memenuhi syarat jum-

harus dibuang. Namun kare- lahnya lebih kecil atau sama

na 10 ekor lebih kecil atau dengan angka penerimaan (c),

sama dengan angka peneri- maka seluruh lot dapat diterima

maan, maka sisa ikan yang dan sampel yang rusak atau tidak

ada di kolam dapat diterima. memenuhi syarat harus dibuang. Namun bila sampel yang rusak

10.2.3.2 Sampling ganda

atau tidak memenuhi syarat jum- Sampling ganda (double sam- lahnya lebih besar atau sama pling) adalah metode pengambil- dengan angka penolakan (r), ma-

an sampel yang dilakukan dalam ka seluruh lot harus ditolak.

dua tahap, apabila pada tahap pertama belum dapat diputuskan

Dalam sampling tunggal, besar- apakah lot ditolak atau diterima. nya angka penolakan umumnya

Sampling ganda dilakukan apa- satu unit lebih besar dari angka

bila angka penolakan lebih besar penerimaan. Dengan demikian,

dari satu unit angka dibandingkan keputusan untuk menerima atau

dengan angka penerimaan, se- menolak selalu dicapai dalam hingga menghasilkan selang atau prosedur ini.

rentang.

Contoh prosedur penggunaan Sebagai contoh : metode sampling tunggal adalah :

Perusahaan makanan kering me-

1) Ikan nila akan disampling ke- miliki kriteria untuk sampling gan- sesuaiannya terhadap stan-

da adalah sebagai berikut : dar batas maksimum dan mi-

1) Ukuran sampel pada sam- nimum bobotnya. Metode

pling pertama 120, angka sampling yang akan diguna-

penerimaan 2 contoh rusak kan adalah sampling tunggal

dan angka penolakan bila 5 dengan kriteria ukuran sam-

contoh rusak. Adapun kriteria contoh rusak. Adapun kriteria

rusak dari dua kali sampling. penerimaan 5 sampel rusak,

Bila sampel yang rusak lebih dan akan penolakan 6 sampel

kecil atau sama dengan 5 rusak.

berarti lot diterima, tetapi bila

2) Bila pada sampling pertama

6 atau lebih berarti lot ditolak. diambil 120 sampel dan dari

hasil pemeriksaan diketahui 10.2.3.3 Multiple sampling

0, 1, atau 2 sampel rusak, Prinsip metode multiple sampling

maka lot diterima tanpa sama dengan metode sampling

melakukan sampling kedua. ganda, hanya jumlah pengambil- Bila 5 atau lebih sampel yang

an sampel lebih dari dua kali. rusak maka lot ditolak tanpa

Penentuan penolakan atau pengambilan sampel kedua.

penerimaan lot meningkat

Namun bila sampel yang dengan bertambahnya jumlah rusak 3 atau 4, maka 120

pengambilan sampel (Tabel sampel kedua harus diambil.

10.1.) sebagai berikut : Kaidah keputusan tergantung

Tabel 10.1. Data hasil pengambilan sampel Angka

Ukuran Pengambilan

Komulatif

contoh sampel

Penerimaan penolakan

Pertama

Kedua 50 100 0 3 Ketiga 50 150 1 4

Keempat

50 200 2 5 Kelima 50 250 3 6 Keenam 50 300 4 6 Ketujuh 50 350 6 7

Sumber : Muhandri dan Kadarisman, 2006

Simbol # mengindikasikan bahwa

10.2.3.4 Sequential

penerimaan langsung tidak

sampling

diijinkan. Dengan demikian pada Sequential sampling adalah suatu pengambilan sampel pertama metode pengambilan sampel hanya ada dua kemungkinan, yang dilakukan secara terus yaitu menolak lot atau melakukan

menerus dan tidak ada ukuran pengambilan sampel kedua.

contoh yang tetap. Pengambilan contoh yang tetap. Pengambilan

Keputusan untuk menerima atau kerja, dan lingkungan, persiapan menolak diambil segera ketika pengangkutan sampel sesuai de- bukti sampel yang rusak ngan perijinan pengangkutan ditemukan.

Tahap pertama dari proses peng- hitungan jumlah mikroba yang

terkandung dalam bahan pangan Dalam menganalisa bahan pa-

10.3 Penyiapan sampel uji

adalah melakukan pemisahan mi- ngan dibutuhkan kemampuan un-

kroba dari sampel. Untuk tuk mengambil sampel yang maksud tersebut, mikroba harus mewakili dan mengirim sampel disuspensikan dengan cara me- sesuai prosedur yang didisain masukan sampel ke dalam laru- untuk menjamin bahwa hasil tan. Hampir semua larutan dapat pengujian yang diperoleh selan-

digunakan untuk mensuspensi- jutnya mencerminkan produk kan mikroba, misalnya larutan 0,1 yang ada pada saat diambil % pepton, garam fisiologis, atau sampelnya.

buffer.

Perlu diingat bahwa personil yang Bila bahan atau produk pangan membawa sampel tidak bertang-

berbentuk padat, mikroba dapat gungjawab terhadap pengambi-

disuspensikan dengan cara mela- lan sampel (sampling), penyiapan

rutkan sampel ke media pelarut. sampel, pengiriman sampel, dan

Metode yang biasa digunakan pengujian sampel.

untuk melarutkan mikroba dari bahan atau produk pangan ber-

Pengiriman sampel harus berda- bentuk padat adalah dengan cara sarkan prosedur yang berlaku, mengusap permukaan produk yaitu :

(swabbing), pencucian (rinsing),

a. Waktu pengiriman sampel di- dan penghancuran (blending) lakukan sesegera mungkin

b. Untuk sampel berupa daging Untuk pemeliharaan integritas segar, sebaiknya sudah sam-

sampel, perlu diperhatikan hal pai di tempat pengujian kura-

berikut :

ng dari 24 jam

a. Wadah yang digunakan untuk

c. Sampel segar / dingin disim- menyimpan sampel harus pan pada suhu 0 – 40 o C yang cocok. Wadah sampel

d. Sampel beku disimpan pada dapat terbuat dari kaca atau suhu -20 o C gelas, plastik, atau ember.

e. Penambahan bahan penga-

b. Alat digunakan untuk me- wet hanya dilakukan untuk

ngambil sampel harus sesuai pengujian patologis.

dengan peruntukannya

c. Bahan pengawet yang digu- Sub sampel disiapkan untuk

nakan untuk mengawetkan menjamin bahwa sampel mewa-

sampel sesuai dengan perun- sampel sesuai dengan perun-

segera dicuci hingga bersih.

d. Membungkus wadah dalam Wadah yang digunakan untuk

aluminium foil mengambil sampel juga dibersih-

e. Pengontrol suhu, yang dila- kan. Setelah bersih, barulah kukan dengan menggunakan

tempat kerja dibersihkan. isolasi terhadap sampel tanpa kontak langsung dengan ba-

10.6 Memelihara peralatan

han pendingin

sampling

f. Memindahkan sampel steril Peralatan sampling harus terpe- ke dalam wadah steril

lihara sehingga siap digunakan

g. Memantau kondisi penyimpa- untuk melakukan sampling. Per- nan

alatan harus selalu bersih dan bebas dari sisa-sisa bahan pa-

ngan yang dapat mempengaruhi Sub sampel disimpan sebagai pengambilan sampel berikutnya. arsip atau back up sampel. Pem- berian label pada sub sampel dan

10.4 Penyimpanan arsip

10.7 Sampling untuk analisis

dicatat untuk menjaga rantai ke- Sertifikasi bahan pangan telusurannya. Label yang diberi-

membutuhkan sampel yang kan harus memuat minimal :

diambil melalui perencanaan dan

a. Deskripsi sampel prosedur sampling. Sampel yang

b. Nama dan alamat pemilik diambil di tempat pemanenan, sampel

selama pengolahan, atau

c. Informasi mengenai batch dimanapun untuk menjamin /lot/populasi dari sampel

keamanan dan kualitas bahan

d. Suhu pada saat pengam- pangan. Pengujian yang baik bilan sampel

membutuhkan sampel yang

e. Keterangan lain mewakili lot dan dijamin tidak

f. Uji yang akan dilakukan berubah dari saat sampling terhadap sampel.

hingga dianalisa.

10.7.1 Sampling untuk tidak terpakai dan sisa

10.5 Membuang sampel yang

mengevaluasi sampel

kesegaran

Sampel yang tidak terpakai dan Metode sampling untuk meng- sisa dibuang sesuai prosedur. evaluasi kesegaran ikan di

Jangan membuang sampel di tempat pendaratan ikan atau tempat cuci karena dapat menye-

selama penjualan yang telah babkan tersumbatnya saluran air.

direkomendasi oleh negara- Untuk mencegah bau yang tidak

negara Eropa disajikan pada diinginkan, sisa atau sampel yang

Tabel 10.2 dan sampling yang tidak terpakai dikemas dahulu dilakukan sebelum ikan diolah dengan plastik baru dibuang ke

disajikan pada Tabel 10.3. tempat sampah.

Tabel 10.2. Sampling di tempat pendaratan ikan Jumlah yang

Keterangan : * tidak lebih dari 0.08% jumlah ikan yang

didaratkan

Tabel 10.3. Sampling untuk kesegaran ikan di pabrik

Level maksimum Jumlah Ikan dalam lot

Jumlah sampel ikan

penerimaan (unit c)

Keterangan : Untuk mengetahui bobot ikan dalam lot, ambil dan timbang 10 ekor ikan secara acak, timbang dan tentukan rata-rata bobotnya. Jumlah ikan dalam satu lot dapat diketahui dengan menimbang bobot lot dibagi dengan bobot rata-rata ikan

10.7.2 Sampling untuk

sebanyak 5 unit untuk setiap lot.

pemeriksaan

Bila dari hasil pengamatan mikrobiologis ternyata c = 1 (lihat Tabel 10.3)

Pemeriksaan mikrobiologis pada berarti positif mengandung ikan dan produk olahannya mikroba.

membutuhkan sampel (n)

10.7.3 Sampling untuk analisis

histamin

Negara-negara Eropa mengguna-

kan sampling tiga kelas, sebagai

berikut :

Jumlah sampel (n) sebanyak 9

unit dan nilai c = 2. Kadar

histamin yang digunakan adalah

m = 10 mg/100 g dan M = 20

mg/100 g.

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ALAT UKUR STATE OF CHARGE SISTEM PENGAWASAN PADA BATERAI LEAD ACID MENGGUNAKAN METODE OPEN CIRCUIT VOLTAGE DESIGNING AND IMPLEMENTATION MEASURING INSTRUMENT STATE OF CHARGE MONITORING SYSTEM FOR LEAD ACID BATTERY USING OPEN CI

0 0 9

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK : APLIKASI SISTEM PENGAWASAN GARDU LISTRIK BERBASIS WEB

0 0 8

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) PADA PUSKESMAS BOJONGSOANG UNTUK MEMENUHI REQUIREMENT ISO 9001 : 2008 KLAUSUL 4 DAN 5 MENGGUNAKAN METODE BENCHMARKING QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) DESIGN ON PUSKESMAS BOJONGSOANG TO MEET THE REQUIREMENT OF ISO 90

0 1 8

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran SKPD : BADAN KETAHANAN PANGAN No UrusanBidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan ProgramKegiatan Lokasi Indikator kinerja Pagu Indikatif (Rp.) Perkiraan Maju (Rp.) Keterangan Desa Kelurahan Kecamatan Hasil Program Ke

0 1 13

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN HASIL SAMPING BUAH MENJADI PRODUK PANGAN

14 1722 24

PENGARUH OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA TEHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN DALAM PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH : STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN KUDUS

0 0 15

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN PADA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN PATI

0 0 32

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 0 14

EVALUASI PROGRAM MMT (MANAJEMEN MUTU TERPADU) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR DI SMA N 2 SALATIGA TESIS

0 1 14

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TERHADAP MUTU FISIK, MUTU FISIOLOGI, DAN MUTU BIOKIMIA KECAMBAH KEDELAI (Glycine max [L.] Merill) VARIETAS ARGOMULYO DAN DENA 1 YANG TELAH MENGALAMI KEMUNDURAN

0 1 10