Strategi Pengembangan Pemasaran Ternak Kelinci Internal

untuk meningkatkan produksi. 5. S 1 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat tentang swasembada daging dengan memanfaatkan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 6. S 2 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat tentang swasembada daging dengan memanfaatkan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 7. S 3 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat tentang swasembada daging dengan memanfaatkan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 8. S 4 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat tentang swasembada daging dengan memanfaatkan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. khusus untuk pengembangan ternak kelinci dari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 5. W 1 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat dengan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 6. W 2 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat dengan mengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 7. W 3 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat dengan memperbanyak pengusahaan jenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 8. W 4 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat dengan membuat program khusus untuk pengembangan ternak kelinci dari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. T 1. Pembeli hanya membeli karena hobi, belum untuk konsumsi maupun industri penyamakan kulit atau tekstil. 2. Anggapan sebagian Strategi ST 1. S 1 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan memanfaatkan pengalaman petanibeternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 2. S 2 T 1 : Sosialisasikelinci Strategi WT 1. W 1 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. masyarakat bahwa kelinci merupakan hewan kesayangan. 3. Preferensi masyarakat terhadap daging kelinci. untuk konsumsi maupun tekstil dan memanfaatkan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 3. S 3 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan memanfaatkan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 4. S 4 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan memanfaatkan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. 5. S 1 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan memanfaatkan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 6. S 2 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan memanfaatkan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 7. S 3 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan memanfaatkan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan 2. W 2 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan mengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 3. W 3 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan memperbanyak pengusahaan jenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 4. W 4 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan dengan membuat program khusus untuk pengembangan ternak kelinci dari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 5. W 1 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 6. W 2 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan mengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 7. W 3 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan memperbanyak pengusahaan jenis produksi. 8. S 4 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan memanfaatkan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. 9. S 1 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memanfaatkan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 10. S 2 T 3 : Pengembangan dari kelinci dan memanfaatkan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 11. S 3 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memanfaatkan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 12. S 4 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memanfaatkan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 8. W 4 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan dengan membuat program khusus untuk pengembangan ternak kelinci dari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 9. W 1 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 10. W 2 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan mengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 9. W 3 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memperbanyak pengusahaan jenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 10. W 4 T 3 :Pengembangan produk turunan kelinci dan membuat program khusus untuk pengembangankelinci dari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sebagai berikut. - Strategi SO Memanfaatkan pengalaman petani, sumber pakan, agroklimat, dan kelompok ternak untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan. 1. S 1 O 1 : Memenuhipeluang pasar yang sudah adadengan pengalaman petaniuntuk meningkatkan produksi beternak kelinci. 2. S 2 O 1 : Memenuhi peluang pasar yang sudah adadengan memanfaatkan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 3. S 3 O 1 : Memenuhipeluang pasar yang sudah adadenganmemanfaatkan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 4. S 4 O 1 : Memenuhipeluang pasar yang sudah adadengan memanfaatkan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. 5. S 1 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah mengenai swasembada daging dengan penggunaan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 6. S 2 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah mengenai swasembada daging dengan penggunaan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 7. S 3 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah mengenai swasembada daging dengan melihat kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 8. S 4 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah mengenai swasembada daging dengan penggunaankelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. - Strategi WO Pemberdayaan peternak dengan membentuk kelompok untuk meningkatkan skala usaha, mengintensifkan pemeliharaan, mengusahakan jenis kelinci pedaging, dan melaksanakan program khusus dari Dinas Peternakan. 1. W 1 O 1 : Memenuhipeluang pasar yang sudah adadengan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 2. W 2 O 1 : Memenuhi peluang pasaryang sudah ada denganmengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 3. W 3 O 1 : Memenuhi peluang pasaryang sudah ada denganmemperbanyak pengusahaanjenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 4. W 4 O 1 : Memenuhi peluang pasar yang sudah adadenganmembuat program khusus untuk pengembangan ternak kelincidari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 5. W 1 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusatdengan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 6. W 2 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat denganmengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 7. W 3 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat denganmemperbanyak pengusahaanjenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 8. W 4 O 2 : Menjalankan kebijakan pemerintah pusat denganmembuat program khusus untuk pengembangan ternak kelincidari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. - Strategi ST Pengembangan usaha melalui keterkaitan industri yang memanfaatkan bahan baku dari kelinci dengan budidaya ternak. 1. S 1 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 2. S 2 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 3. S 3 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 4. S 4 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. 5. S 1 T 2 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 6. S 2 T 2 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 7. S 3 T 2 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 8. S 4 T 2 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi dan tekstilmelalui pemanfaatan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. 9. S 1 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memanfaatkan pengalaman petani beternak kelinci untuk meningkatkan produksi. 10. S 2 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memanfaatkan banyaknya sumber pakan untuk meningkatkan produksi. 11. S 3 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memanfaatkan kesesuaian agroklimat untuk meningkatkan produksi. 12. S 4 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci danmemanfaatkan kelembagaan kelompok ternak yang sudah ada untuk meningkatkan produksi. - Strategi WT Dinas peternakan membuat promosi untuk memasarkan kelinci dan memfasilitasi kerja sama dengan industri mitra serta memperkenalkan bahwa daging dan hasil lainnya dari ternak kelinci merupakan “organic farming“. 1. W 1 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 2. W 2 T 1 :Sosialisasikelinci untuk konsumsi maupun tekstil danmengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 3. W 3 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstildanmemperbanyak pengusahaanjenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 4. W 4 T 1 : Sosialisasi kelinci untuk konsumsi maupun tekstil dandenganmembuat program khusus untuk pengembangan ternak kelincidari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 5. W 1 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 6. W 2 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan mengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 7. W 3 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dan memperbanyak pengusahaanjenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 8. W 4 T 2 : Sosialisasi berbagai produk yang dapat dihasilkan dari kelinci dandenganmembuat program khusus untuk pengembangan ternak kelincidari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 9. W 1 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan meningkatkan skala usaha ternak kelinciuntuk meningkatkan produksi. 10. W 2 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan mengintensifkan pemeliharaan kelinci untuk meningkatkan produksi. 11. W 3 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci dan memperbanyak pengusahaanjenis kelinci pedaging untuk meningkatkan produksi. 12. W 4 T 3 : Pengembangan produk turunan dari kelinci danmembuat program khusus untuk pengembangan ternak kelincidari Dinas Peternakan untuk meningkatkan produksi. 64

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Faktor-faktor internal dalam pengembangan pemasaran usahaternak kelinci di Kabupaten Karo adalah pengalaman petani mengembangkan ternak kelinci, sumber pakan ternak yang banyak, agroklimat sesuai untuk mengembangkan ternak kelinci, kelembagaan sudah ada dalam bentuk kelompok ternak, skala usaha ternak kelinci, kelinci hanya sebagai usaha sampingan, jenis kelinci pedaging belum banyak diusahakan, dan Dinas Peternakan. 2. Faktor-faktor eksternal dalam pengembangan pemasaran usahaternak kelinci di Kabupaten Karo adalah peluang pasar yang sudah ada, kebijakan pemerintah pusat tentang swasembada daging,pembeli hanya membeli karena hobi, anggapan sebagian masyarakat bahwa kelinci merupakan hewan kesayangan, dan preferensi masyarakat terhadap daging kelinci. 3. Strategi yang harus diimplementasikan dalam pengembangan usahaternak kelinci di Kabupaten Karo yaitu :1 Memanfaatkan pengalaman petani, sumber pakan, agroklimat, dan kelompok ternak untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan.2 Pemberdayaan peternak dengan membentuk kelompok untuk meningkatkan skala usaha, mengintensifkan pemeliharaan, mengusahakan jenis kelinci pedaging, dan melaksanakan program khusus dari Dinas Peternakan. 3 Pengembangan usaha melalui keterkaitan industri yang memanfaatkan bahan baku dari kelinci dengan budidaya ternak. 4 Dinas peternakan membuat promosi untuk memasarkan kelinci dan memfasilitasi kerja sama dengan industri mitra serta memperkenalkan bahwa daging dan hasil lainnya dari ternak kelinci merupakan “organic farming.“

6.2 Saran

1. Kepada Peternak Kelinci

Peternak kelinci di Kabupaten Karo diharapkan mulai mengembangkan usahanya dengan melakukan pengembangan produk dan mencari wilayah pemasaran baru. Selain itu, komunikasi dengan pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan Kabupaten Karo perlu ditingkatkan untuk memperkuat dukungan pemerintah bagi usahaternak kelinci di Kabupaten Karo.

2. Kepada Pemerintah

Pemerintah daerah Kabupaten Karo agar dapat mendukung peternak melalui program pemberdayaan peternak kelinci. Diharapkan melalui program ini peternak dapat memperoleh wawasan akan budidaya ternak kelinci yang lebih baik.