Sarana dan Prasarana Karakteristik Sampel

Berastagi.Pekerjaan beternak hanya dilakukan sebagai selingan dalam memperoleh pendapatan lain karena pendapatan utamanya berasal dari sektor bertani.

4.3 Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di Kecamatan Berastagi dapat dilihat pada Tabel 5 : Tabel 5. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Berastagi Tahun 2011 No. Sarana dan Prasarana Jumlah Unit 1 Transportasi a. Mobil penumpang b. Truk c. Pickup d. Sepeda motor 677 195 930 2.332 2. Jalan a. Aspal b. Diperkeras c. Tanah d. Setapak 35,9 km 93 km 106 km 2 km Sumber : Kecamatan Berastagi dalam Angka 2011 Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana transportasi di Kecamatan Berastagi sudah tergolong lengkap dimana sudah terdapat mobil penumpang, truk, pick-up, dan sepeda motor.Sementara itu, kondisi jalan di Kecamatan Berastagi tergolong belum mendukung kegiatan ekonomi masyarakatnya. Jalan masih didominasi oleh permukaan tanah sepanjang 106 km. Kemudian diikuti oleh jalan dengan permukaan diperkeras sepanjang 93 km, jalan aspal 35,9 km serta jalan setapak 2 km. Jalan yang belum mendukung kegiatan ekonomi akan berpengaruh terhadap penyaluran barang hasil produksi kecamatan ini ke daearah lainnya.

4.3 Karakteristik Sampel

- Peternak sampel Peternakan kelinci di daerah penelitian merupakan peternakan yang termasuk ke dalam usaha sampingan.Peternakan ini bukan merupakan usaha utama perekonomian masyarakat.Hal ini dikarenakan peternakan kelinci bisa dilaksanakan berdampingan dengan pertanian tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan.Peternak sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu peternak yang tidak bertindak sebagai pedagang pengumpul murni dan peternak yang bertindak sekaligus sebagai pedagang pengumpul. - Peternak murni Peternak dengan karakteristik ini hanya terdiri dari satu orang saja.Karakteristik peternak sampel meliputi umur, pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman berusaha, dan jumlah ternak.Peternak murni dalam penelitian ini berusia 36 tahun dan sudah tujuh tahun menekuni usaha ternak kelinci.Pendidikan terakhir adalah Perguruan Tinggi. Menurut keterangan dari peternak ini, ia merupakan peternak yang memasok kelinci ke berbagai peternak lainnya yang ada di daerah penelitian dan sekitarnya. Jumah kelinici yang dimilikinya adalah sebanyak 300 ekor.Jumlah tanggungan peternak sampel tidak ada. Dalam menjalankan usahanya, ia melakukan pemeliharaan dan perawatan kelinci dalam lahan yang dimilikinya dengan dibantu oleh dua orang tenaga kerja luar keluarga. Selain itu, biaya pakan ternak juga relatif tidak terlalu besar.Peternak hanya memanfaatkan sisa-sisa hasil panen pertanian hortikultura sebagai bahan pakan.Artinya, biaya yang dikeluarkan hanya untuk upah membayar tenaga kerja yang mengambil pakan tersebut. Dalam saluran pemasarannya, peternak sampel menjual kelincinya ke pedagang atau peternak lain di berbagai daerah seperti Berastagi, Medan, Pancur Batu, dan Pematangsiantar. Pedagang atau peternak pembeli langsung mendatangi peternak sampel untuk melakukan transaksi perdagangan.Transaksi perdagangan bersifat fluktuatif, yaitu tidak ada waktu pasti kapan transaksi dilakukan.Sifat transaksi yang berlaku adalah tergantung kesiapan dari peternak sampel untuk memenuhi permintaan pembelinya.Rata-rata jumlah kelinci yang dijual dalam sekali transaksi adalah 60 ekor dalam waktu rata-rata 2 kali seminggu. - Peternak sekaligus pedagang pengumpul Peternak dengan karakteristik ini terdiri dari empat orang.Dalam melaksanakan kegiatannya, peternak ini membeli ternak dari peternak murni kemudian menjualnya.Namun, ada juga ternak yang dipelihara dan dikembangbiakkan.Karakteristik peternak ini meliputi umur, pendidikan, pengalam beternak, pengalaman berdagang serta volume penjualan. Tabel 6. Karakteristik Peternak Sekaligus Pedagang Pengumpul No. Uraian Satuan Rentang Rataan 1. Umur Tahun 21-39 27 2. Pendidikan Tahun 6-12 12 3. Pengalaman Beternak Tahun 5-20 11 3. Pengalaman Berdagang Tahun 5-20 11 4. Volume Penjualan ekorminggu 30-35 32 Sumber : Lampiran Dalam Tabel6 dapat dilihat bahwa rata-rata umur peternak adalah 27 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa peternak ini masih berada di dalam usiaproduktif. Apalagi dilihat dari sisi pengalaman dalam berusaha baik beternak maupun berdagang, maka mereka dapat digolongkan sebagai peternak dan pedagang yang berpengalaman.Namun, pendidikan yang ditempuh hanya sampai tingkat SMA.Volume penjualan peternak ini adalah 32 ekor per minggu. Pedagang Sampel - Pedagang pengumpul Pedagang pengumpul adalah para pedagang dari berbagai daerah yang datang ke peternak sampel untuk melakukan transaksi.Pedagang pengumpul dalam penelitian ini dibagi menjadi pedagang pengumpul daerah dan pedagang pengumpul luar daerah. Biasanya pedagang pengumpul menjualnya kembali ke pedagang pengecer di daerah lain atau di pasar umum tanpa memelihara dan mengembangbiakkan. Selain itu ada juga pedagang pengumpul yang bertindak langsung sebagai pedagang pengecer dan menjualnya langsung ke konsumen di pasar-pasar umum. Karakteristik pedagang pengumpul, baik daerah maupun luar daerah dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, pengalaman, dan volume penjualan. Tabel 7. Karakteristik Pedagang Pengumpul di Daerah No. Uraian Satuan Rentang Rataan 1. Umur Tahun 21-39 27 2. Pendidikan Tahun 6-12 12 3. Pengalaman Tahun 5-20 11 4. Volume Penjualan ekorminggu 30-35 32 Sumber : Lampiran Dalam Tabel 7 dapat dilihat bahwa rata-rata umur pedagang pengumpul daerah adalah 27 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang pengumpul di daerah masih berada di dalam usia produktif. Pengalaman rata-rata mereka adalah 11 tahun.Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki pengalaman yang cukup lama dalam berdagang kelinci.Pendidikan yang ditempuh hanya sampai tingkat SMA.Sementara itu, volume penjualan pedagang ini adalah 32 ekor per mingu. Tabel 8. Karakteristik Pedagang Pengumpul di Luar Daerah No. Uraian Satuan Rentang Rataan 1. Umur Tahun 35-40 38 2. Pendidikan Tahun 6-12 12 3. Pengalaman Tahun 5-10 8 4. Volume Penjualan ekorminggu 30-45 36 Sumber : Lampiran Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa rata-rata umur pedagang pengumpul luar daerah adalah 38 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa usia pedagang pengumpul masih digolongkan produktif. Selain itu, pendidikan yang ditempuh rata-rata adalah SMA dengan pengalaman berdagang 8 tahun.Rata-rata volume penjualan kelinci adalah 36 ekor per minggu. - Pedagang pengecer luar daerah Pedagang pengecer luar daerah dalam penelitian ini adalah pedagang yang memperoleh kelinci dari pedagang pengumpul, baik di dalam maupun luar daerah.Pedagang pengecer, dalam hal ini bertindak hanya untuk menyalurkan kelinci.Jadi tidak ada pemeliharaan kelinci apabila kelinci tidak laku dijual. Pedagang pengecer akan mengembalikan kelinci ke pedagang pengumpul apabila kelinci yang dijualnya tidak laku di pasaran. Artinya, risiko dalam pemasaran ditanggung oleh pedagang pengumpul. Pedagang pengecer dalam penelitian ini hanya satu orang yang berada di Pasar Pancur Batu.Karakteristik pedagang pengecer meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman, dan volume penjualan.Usia pedagang ini adalah 35 tahun dengan tingkat pendidikan SMA. Ternak yang dijual bukan hanya terfokus pada kelinci.Selain itu pengalamannya sebagai peternak hanya 6 bulan atau setengah tahun.Hal ini berarti pengalaman pedagang kurang mencukupi.Hal ini dapat dilihat dari sistem perdagangan yang dilakukan.Pedagang membawa kelinci ketika ada pesanan dari konsumen atau ketika pasar sedang ramai di waktu-waktu tertentu. Akibatnya penjualan bersifat fluktuatif dengan jumlah terbanyak hanya 5 ekor per minggu. 34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Faktor-faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki peternak kelinci di Kabupaten Karo. Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, maka faktor-faktor internal dalam pengembangan pemasaran ternak kelinci adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan

1. Pengalaman peternak kelinci Dalam pengembangannya, usaha peternak dalam mengembangkan ternak kelinci relatif mudah karena budidaya ternak kelinci relatif tidak membutuhkan waktu yang banyak. Peternak sudah cukup berpengalaman dalam menekuni usaha ternak kelinci ini, yakni sudah lebih dari 7 tahun. Peternak memasok kelinci ke berbagai peternak lainnya yang ada di daerah penelitian dan sekitarnya. Dalam menjalankan usahanya, peternak melakukan pemeliharaan dan perawatan kelinci dalam lahan yang dimilikinya dengan dibantu oleh dua orang tenaga kerja luar keluarga.Selain itu, biaya pakan ternak juga relatif tidak terlalu besar.Peternak hanya memanfaatkan sisa-sisa hasil panen pertanian hortikultura sebagai bahan pakan.Artinya, biaya yang dikeluarkan hanya untuk upah membayar tenaga kerja yang mengambil pakan tersebut. Dalam saluran pemasarannya, peternak sampel menjual kelincinya ke pedagang atau peternak lain di berbagai daerah seperti Berastagi, Medan, Pancur Batu, dan Pematangsiantar. Pedagang atau peternak pembeli langsung mendatangi peternak sampel untuk melakukan transaksi perdagangan.Transaksi perdagangan bersifat fluktuatif, yaitu tidak ada waktu pasti kapan transaksi dilakukan.Sifat transaksi yang berlaku adalah tergantung kesiapan dari peternak sampel untuk memenuhi permintaan pembelinya.Rata-rata jumlah kelinci yang dijual dalam sekali transaksi adalah 60 ekor dalam waktu rata-rata 2 kali seminggu. 2. Ketersediaan sumber pakan Pakan kelinci tidaklah susah, pakan kelinci antara lain : - Rumput, Rumput adalah makanan utama beternak kelinci dan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan serat bagi kelinci. Tercukupinya serat akan mencegah terjadinya penyumbatan di saluran cerna. Selain itu rumput juga baik untuk pertumbuhan gigi kelinci karena harus dikunyah.Gigi kelinci akan tumbuh secara terus menerus, aktifitas mengunyah akan menjaga gigi kelinci tetap tajam sehingga pertumbuhan giginya tidak terlalu cepat. Pertumbuhan gigi kelinci yang terlalu cepat akan membuat kelinci merasa tidak nyaman saat makan, bahkan terkadang sampai menimbulkan luka dan infeksi di rongga mulut . - Sayuranhijau-hijauan, Sayuran atau hijau merupakan salah satu jenis pakan ternak yang sehat untukkelinci ternak dan peliharaan. Tetapi untuk beberapa jenis sayuran bisamembuat kotoran kelinci lembek bahkan sampai membuat kelinci kita diare.Berikan jenis sayuran yang baru dalam jumlah sedikit dan menambahkannya jika tidak terjadi apapun pada kelinci.