1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
− Untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal dalam
pemasaran kelinci di daerah penelitian. −
Untuk menganalisis strategi pengembangan pemasaran kelinci di daerah penelitian.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah: −
Sebagai bahan masukan dan informasi bagi para pelaku petani kelinci. −
Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam menetapkan kebijakan dan perkembangan komoditas kelinci.
− Sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta salah satu
cara dalam menerapkan ilmu yang diperoleh.
6
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Aspek Strategi Pengembangan
Usaha ternak kelinci peternakan memerlukan pendekatan untuk mengapresiasikan akan pentingnya peranan, ciri-ciri, sifat-sifat dan nilai ternak
kelinci antara lain: −
Berorientasi pada peternak sebagai pelakuutama agribisnis peternakan serta mengacupada dinamika perkembangan global dansemangat
desentralisasi. −
Menjamin agar produk yang dihasilkanmempunyai daya saing sesuai kebutuhanpasar dan ramah lingkungan melaluipromosi dan pameran
ternak. Sedangkan strategi yang akandikembangkan adalah mengacu
kepadakebijaksanaan pemerintah seperti halnya padajenis ternak lainnya dengan membentuknetworking atau keterkaitan dan keterikatanantar subsistem mulai dari
pra-produksi, prosesproduksi dan pasca-produksi serta saranapendukung yang antara lain meliputi:
− Pemberdayaan peternak dengan membentukkelompok untuk
mempermudah aksesmemperoleh kredit dengan bunga rendah. −
Mengembangkan peternakan yang efisien, terintegrasi serta melibatkan masyarakat.
− Mengembangkan ketersediaan sumberpakan lokal, sehingga biaya pakan
murahdan sumber bibit yang lebih terjaminketersediaannya.
− Pengembangan industri kompos danmeningkatkan mutu pengolahan
limbah dankotoran yang mempunyai nilai tambah. −
Peningkatan efisiensi pemasaran ternak danhasil ikutan melalui usaha pemasaranbersama dan memperpendek rantaipemasaran.
− Promosi bahwa daging ternak kelincimerupakan “organic farming“.
− Pengembangan usaha melalui keterkaitanindustri penyamakan kulit
dengan budidayaternak. Hutasuhut, 2005 Secara umum kelinci dikembangkan sesuai dengan tujuan produksi yaitu
sebagai penghasil daging New Zealand White, Flemish Giant, dan Californian, daging dan kulit-bulu Rex dan Satin, serta fancy Hotot, Dwarf, Lops dan Lyon.
Peternak kelinci di Kabupaten Magelang banyak mengembangkan kelinci sebagai penghasil daging, seperti Flemish Giant, English Spot, dan New Zealand
WhiteBrahmatiyo et al., 2006. Raharjo dan Thahir 2002 menyatakan bahwa sasaran pengembangan
peternakan di era globalisasi meliputi pengembangan peternakan yang menyertakan usaha skala kecil, memberdayakan peternakan rakyat, serta
melibatkan koperasi dan industri.Sementara itu pengembangan agribisnis kelinci penghasil fur bermutu tinggi memerlukan usaha promosi yang intensif dan
kemampuan memasuki pasar atau bahkan menciptakan pasar dari potensi yang telah tersedia.
2.2. Tinjauan Aspek Pemasaran