Faktor-faktor Internal Kekuatan Strategi Pengembangan Pemasaranusahaternak Kelinci Di Kabupaten Karo
Batu, dan Pematangsiantar. Pedagang atau peternak pembeli langsung mendatangi peternak sampel untuk melakukan transaksi perdagangan.Transaksi perdagangan
bersifat fluktuatif, yaitu tidak ada waktu pasti kapan transaksi dilakukan.Sifat transaksi yang berlaku adalah tergantung kesiapan dari peternak sampel untuk
memenuhi permintaan pembelinya.Rata-rata jumlah kelinci yang dijual dalam sekali transaksi adalah 60 ekor dalam waktu rata-rata 2 kali seminggu.
2. Ketersediaan sumber pakan
Pakan kelinci tidaklah susah, pakan kelinci antara lain : -
Rumput, Rumput adalah makanan utama beternak kelinci dan sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan serat bagi kelinci. Tercukupinya serat akan mencegah terjadinya penyumbatan di saluran cerna. Selain itu rumput juga baik untuk
pertumbuhan gigi kelinci karena harus dikunyah.Gigi kelinci akan tumbuh secara terus menerus, aktifitas mengunyah akan menjaga gigi kelinci tetap tajam
sehingga pertumbuhan giginya tidak terlalu cepat. Pertumbuhan gigi kelinci yang terlalu cepat akan membuat kelinci merasa tidak nyaman saat makan, bahkan
terkadang sampai menimbulkan luka dan infeksi di rongga mulut
.
- Sayuranhijau-hijauan,
Sayuran atau hijau merupakan salah satu jenis pakan ternak yang sehat untukkelinci ternak dan peliharaan. Tetapi untuk beberapa jenis sayuran
bisamembuat kotoran kelinci lembek bahkan sampai membuat kelinci kita diare.Berikan jenis sayuran yang baru dalam jumlah sedikit dan menambahkannya
jika tidak terjadi apapun pada kelinci.
Jenis-jenis sayuran yang baik diberikan pada kelinci ternak dan peliharaan antara lain; Wortel dan daunnya, Daun bit, Brokoli, Daun lobak, Daun kubis,
Daun kacang-kacangan kedelai, kacang merah, kacang tanah, kacang panjang, Daun jagung dan daun pembungkus jagung, Daun ubi jalar dan umbinya,
Kangkung. -
Buah-buahan Buah-buahan adalah makanan sampingan baik untuk memelihara kelinci.
Buah-buahan mengandung serat tinggi yang sangat baik, dan sebagai makanan kelinci sebaiknya diberikan dalam potongan-potongan kecil untuk makanan
tambahan. Buah sebagai makanan sampingan kelinci bisa berupa buah - buahan segar maupun kering, wortel, ubi jalar, atau umbi-umbian lainnya.
Sebagai salah satu sentra produksi hortikultura di Provinsi Sumatera Utara, Tanah Karo memiliki berbagai jenis sayuran dan buah buahan dihasilkan dari
daerah ini. Sisa atau limbah produksi usaha tani hortikultura dapat dimanfaatkan menjadi makanan kelinci.Pemanfaatan ini menghasilkan dua keuntungan.Bagi
peternak diperoleh makanan kelinci secara cuma-cuma, sehingga menekan biaya produksi.Bagi petani hortikultura, dimanfaatkannya limbah berarti mengurangi
biaya pembersihan lahan pasca panen dilakukan.Simbiosis mutualisme ini yang dilakukan peternak kelinci dan petani di Tanah Karo.
3. Agroklimat yang sesuai
Daerah yang cocok untuk tumbuh dan berkembangbiaknya kelinci, secara umum pada daerah sub tropis dingin sampai tropis dengan suhu agak rendah dan
kelembaban tinggi, terutama untuk penghasil kulit dan bulu.Untuk itu, daerah
yang sesuai adalah daerah dataran tinggi dengan ketinggian ≥800 m dpl.Lokasi
untuk kandang sebaiknya memiliki suhu ruangan sejuk 15-20ºC. Dengan demikian, Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah yang
sesuai untuk pengembangan ternak kelinci. Tingginya curah hujan dengan suhu udara berkisar 16,4ºC – 23,9ºC
dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 dan ketinggian wilayah diatas permukaan laut membuat Kabupaten Karo ini sangat mendukung untuk
pengembangan pertanian baik tanaman maupun ternak. 4.
Kelembagaan Kelembagaan adalah sekumpulan jaringan dari relasi sosial yang
melibatkan orang-orang tertentu, memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan dan norma, serta memiliki struktur. Kelembagaan dapat berbentuk relasi sosial yang
melembaga non formal institution, atau dapat berupa lembaga dengan struktur dan badan hukum formal institution. Setidaknya ada 8 kelembagaan yaitu:
1. Kelembagaan penyediaan input usaha tani
2. Kelembagaan penyediaan permodalan
3. Kelembagaan pemenuhan tenaga kerja
4. Kelembagaan penyediaan lahan
5. Kelembagaan usaha ternak
6. Kelembagaan pengolahahan hasil ternak
7. Kelembagaan pemasaran hasil ternak
8. Kelembagaan penyediaan informasi teknologi, pasar, dll
Tiap kelembagaan dapat menjalankan dengan dua cara, yaitu secara individual berstruktur lunak atau secara kolektif berstruktur keras.
Untuk daerah penelitian, kelembagaan dalam pengembangan usaha ternak kelinci ini sebenarnya sudah ada dalam bentuk kelompok ternak, namun
kenyataannya peran kelembagaan ini masih belum nyata dan kurang berjalan dengan maksimal.