Orang-Orang Galilea

F. Orang-Orang Galilea

Pada paruh pertama abad pertama Masehi, paham Yahudi terpecah belah menjadi beberapa sekte (aliran paham) dan aliran politik. Dalam sejarah dikenal: Saduki, Essen (Zodokite), Parisi, Zealot, Nazorea (Nazarite atau Nazirite), dan kelompok Galilea. Dengan memahami keadaan tersebut maka istilah semacam "Yesus orang Galilea" atau "Yesus orang dari Nazaret" bisa dipahami sepenuhnya dengan tepat.

Berbagai aliran atau sekte dan sub-sekte Yahudi ini jika dilihat berdasarkan dimensi kultural dan politisnya maka akan dijumpai apa yang disebut poros kiri dan poras kanan. Yang dimaksud poros kiri adalah mereka yang menunjukkan sikap akomodatif terhadap kebudayaan Helenistik dan kekuasaan Romawi. Sedangkan, poros kanan adalah mereka yang menunjukkan sikap penolakan terhadap kebudayaan Helenistik dan kekuasaan Romawi. Mereka mencita-citakan nasionalistik Yahudi sebagai "sisa Israel yang terpilih".

Dari kelompok kultural-politik yang ada, bisa dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu aliran Saduki, kaum Parisi, serta Zelot dan Hasmonea. Aliran Saduki adalah pendukung poros kiri, yang akomodatif terhadap kebudayaan dan kekuasaan Romawi. Kaum Parisi dimasukkan kelompok atau golongan tengah. Sedangkan, yang masuk poros kanan adalah kaum Zelot dan Hasmonea. Kelompok terakhir ini, sangat keras menentang pengaruh kekuasaan Romawi.

Poros kanan konsisten melahirkan gerakan-gerakan perlawanan terhadap kekuasaan Romawi. Mereka disebut kelompok Zelot. Zelot sendiri merupakan sebuah kata yang mengandung banyak makna, termasuk kelompok Sikaril, dari kata Yunani, Sikariol, yang berarti "manusia-manusia belati". Kelompok Sikaril ini mempunyai sub-kelompok yang disebut Zelot (yang merupakan para pembunuh) dan sub-kelompok Galilea. Dalam Injil Perjanjian Baru, kita temukan yang termasuk kaum Zelot adalah Simon yang digelari Petrus dan Andreas, Yahya, Matius, Tomas, Yakub, Anak Alpius, dan Simon yang digelari Zelotis (Lukas 6: 14-16).

Setelah itu kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari gunung yang bernama Zaetun yang dekat dengan Yerusalem, sejauh perjalanan yang halal pada hari Sabat. Setelah itu masuk ke dalam negeri (Yerusalem), maka naiklah mereka ke bilik yang di atas, yaitu tempat kediaman Petrus dan Yahya dan Yakub dan Andreas, Pilipus dan Tomas dan Bartolomeus dan Matius dan Jakub anak Alpius dan Simon Zelotis serta Yudas anak Yakub. Maka mereka itu sekalian

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana Solihan Mahdum Cahyana

Yudas Iskariot termasuk kelompok Sikaril (manusia belati) (Matius 10: 14, 26: 24, Lukas 6: 16, 22:3, Yahya 6:71, 12:54, 13:2,26). Oleh karena itu, tidak aneh apabila Yesus menyuruh murid-muridnya membeli pedang (Lukas 22:36-38) dan ternyata Petrus pun melakukan perlawanan terhadap pasukan laskar yang hendak menangkap Yesus di taman Getsemani (Matius 26:51, Markus 14:47, Lukas, 22;

50, Yahya 18:10).

Setelah itu, murid-muridnya lari meninggalkan Yesus (Matius 26:56, Markus 14:50) dan lagi kata Yesus: Jikalau kamu mencari aku, biarkanlah orang ini pergi (Yahya 18:8). Siapakah yang dimaksud dengan "orang ini"? Jika kalimat dalam ayat Yahya 18:19 dan hubungannya dengan Yahya 17:

12, berarti "orang ini" termasuk murid Yesus. Kalau begitu, ia adalah Yudas Iskariot. Hal ini menjadi sangat menarik perhatian karena Yudas Iskariot termasuk kelompok Sikaril (manusia belati). Dan, penemuan arkeologi menyebutkan bahwa Yudas Iskariot bukanlah murid yang "khianat", melainkan justru seorang murid yang patuh kepada Yesus.

Dalam kelompok Zelot, terdapat sub-kelompok yang dikenal sebagai orang Galilea (the Galileans). Secara singkat, latar belakang sejarah kelompok Galilea bisa dituturkan sebagai berikut.

Pada tahun 6 Masehi, Gubernur Suriah diperintah oleh Kaisar Agustus supaya melakukan sensus di Palestina guna mendata kepemilikan untuk menciptakan aturan pajak. Sebagian besar kaum Yahudi di Palestina menyepakati sensus itu. Namun, ada kelompok orang Yahudi di bawah pimpinan Yudas Gamala yang melakukan perlawaan terhadap sensus' itu, dengan alasan bahwa orang kafir (pagan/bukan Yahudi) tidak memiliki hak memerintah Palestina. Mereka hendak menegakkan pemerintahan teokratik sendiri. Kelompok tersebut dikenal sebagai "Yudas orang Galilea", konotasinya sebagai pemberontak. Yudas terbunuh dan pengikutnya berpencar-pencar (Kisah Para Rasul 5: 37). Pemberontakan Yudas, orang Galilea itu, merupakan awal lahirnya gerakan Zelot yang dikenal sebagai "Kelompok Galilea".

Jadi, dalam hubungan ini, Galilea bukan nama tempat (kota), melainkan sebutan bagi kelompok pemberontak terhadap kekuasaan Romawi.