Pertanyaan Pilatus kepada Yesus

B. Pertanyaan Pilatus kepada Yesus

Engkaukah raja orang Yahudi? Lalu, jawab Yesus: Adakah kata Tuan ini daripada diri Tuan sendiri, atau orang lainkah yang mengatakan kepada Tuan akan halku? Jadi, Yesus balik bertanya

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana Solihan Mahdum Cahyana

Kemudian, Pilatus berkata: Bangsamu sendiri dan kepala imam yang sudah menyerahkan engkau kepadaku. Jadi, itulah usaha kaum Yahudi melibatkan penguasa Romawi (Kaisar) untuk menyingkirkan dan membunuh Yesus: Oleh karena itu, Pilatus terus mencari cara untuk membebaskan Yesus.

Dalam kaitan inilah, apa yang diungkapkan oleh Dr, Jerald F. Dirk, mantan diaken di Gereja Metodis Bersatu, menjadi sangat menarik untuk direnungkan. Ada beberapa kata kunci yang terungkap dalam dialog Petrus dengan dayang Imam Besar dan beberapa orang lain.

1. Matius : Engkau juga bersama-sama Yesus, orang Galilea itu. : Jawab Petrus: Tiada aku mengerti, apa yang engkau katakan. : Orang ini pun ada bersama-sama Yesus, orang Nazaret itu. : Jawab Petrus: Tiada aku kenal orang ini. : Sungguh engkau ini juga seorang daripada mereka itu, karena lidahmu menyatakan

engkau. Jawab Petrus: Tiada aku kenal orang itu.

2. Lukas : Sesungguhnya engkau seorang daripada mereka itu, karena engkau orang Galilea. Jawab Petrus: Tiada kukenal orang yang kamu katakan itu. : Orang ini juga beserta Dia. Jawab Petrus: Hai perempuan, aku tiada kenal Dia. : Engkau pun seorang dari daripada mereka itu? Jawab Petrus: Hai perempuan, aku tidak. : Dengan sesungguhnya orang ini juga beserta dengan Dia, karena ia orang Galilea.

Jawab Petrus: Hai orang, tiada aku mengerti apa yang engkau katakan.

MAKA BERPALINGLAH YESUS MEMANDANG PETRUS. (Ini apa artinya?)

a. Mengapa Yesus berpaling kepada Petrus?

a. Yesus tidak menunjukkan sikap marah atas jawaban Petrus terhadap dayang Imam Besar.

b. Karena Yesus tahu dan mengerti jawaban diplomatis Petrus atas kata-kata sandi (rahasia) yang dilontarkan kepadanya: "orang Galilea itu?" dan "orang Nazaret itu?"

c. Jadi, Petrus tidak khianat atau menyangkal, tetapi diplomatis. Oleh karena itu, Petrus adalah tetap murid yang setia sehingga dalam kisah selanjutnya, setelah kebangkitan Yesus, Petrus mendapat amanat supaya menggembalakan domba- dombanya, yaitu murid-murid Yesus.

Perbuatan Yesus mencuci kaki muridnya sangat menarik untuk diperhatikan. Kemudian datanglah Yesus kepada Simon Petrus. Maka kata Petrus kepadanya: Ya Tuhan, masakan Tuhan membasuh kaki hamba ini. Jawab Yesus serta berkata kepadanya: Barang yang aku perbuat, engkau tiada tahu sekarang, tetapi kemudian kelak engkau mengerti (Yahya 13:6-7).

Ada lagi perbuatan Yesus yang harus mendapat perhatian, terkait dengan Simon Petrus. Ketika hendak berangkat ke taman Getsemani, Yesus berkata kepada Simon: Hai Simon, Simon!

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

Tengoklah Iblis sangat meminta engkau hendak menampi kamu seperti gandum. Tetapi Aku ini mendoakan engkau, supaya imanmu jangan gugur (Lukas 22:31-32).

Maka pesan Yesus kepada murid-muridnya: Jangan hatimu terharu, percayalah akan Allah dan percayalah akan Daku juga! Di dalam rumah Bapaku adalah banyak tempat kediaman, jikalau tiada demikian, niscaya sudah Aku katakan kepadamu, karena Aku pergi menyediakan tempat bagimu. Dan jikalau Aku pergi serta sudah menyediakan tempat bagimu itu, Aku akan kembali lalu menyambut kamu datang kepadaku, supaya di tempat Aku ini, di situ juga kamu ada. Dan tempat aku pergi, jalannya kamu ketahui (Yahya 14:1-4).

Bahwa di antara Yesus dan murid-muridnya tetap terpelihara kekompakan, bisa dilihat dari keterangan yang diberikan Yesus sendiri berikut ini.

Sebagaimana Bapa sudah mengasihi Aku, demikian juga Aku sudah mengasihi kamu, tetaplah di dalam kasihku itu. Jikalau kamu menurut segala hukumku, niscaya kamu akan tetap di dalam kasihku, sama seperti aku sudah menurut segala hukum Bapaku dan tetaplah di dalam kasihnya.

Maka segala perkara ini Aku katakan kepadamu, supaya kesukaanku tetaplah di dalam kamu, dan kesukaanmu pun sempurnalah. Inilah hukumku, yadu hendaklah kamu kamu berkasih-kasih sama sendiri sama seperti Aku sudah mengasihi kamu. (Yahya 15:9-12)

Jelaslah bahwa di antara Yesus dan murid-muridnya tetap terpelihara kekompakkannya. Oleh karena itu, baik Yudas maupun Petrus, tidak pernah berkhianat. Keduanya murid yang setia dengan rencana yang telah mereka sepakati bersama dalam menghadapi kejahatan Kepala Imam, ahli Taurat, orang tua-tua, dan orang Parisi.

3. Yahya

: Engkau juga bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.

Jawab Petrus: Aku tiada tahu, dan tiada aku mengerti apa katamu ini. : Sesungguhnya engkau seorang daripada mereka itu, karena engkau orang Galilea. Jawab Petrus : Tiada kukenal orang yang kamu katakan itu.

Kalimat yang berbunyi: Orang Galilea itu - orang Nazaret itu karena ia ini pun orang Galilea. Dan lagi "nama yang ditawarkan Pilatus untuk dibebaskan: Barabbas atau Yesus?" Kalimat-kalimat tersebut perlu dipahami dengan memerhatikan keadaan pada awal abad pertama Masehi dan awal kelahiran paham Nasrani sampai abad ketiga Masehi. Arti "orang Galilea" dan "orang Nazarea" sudah dijelaskan. Kini tinggal arti Barabbas.