Peringatan Keras Nabi Isa terhadap Ahli Taurat dan Orang Parisi

F. Peringatan Keras Nabi Isa terhadap Ahli Taurat dan Orang Parisi

Tatkala itu, datanglah kepada Yesus orang-orang Parisi dan ahli Taurat dari Yerusalem serta berkata: Apakah sebabnya murid-muridmu melanggar adat istiadat orang tua-tua? Karena tiada mereka membasuh tangannya apabila hendak makan.

Maka jawab Yesus serta berkata kepada mereka itu: Apakah sebabnya kamu pun melanggar hukum Allah oleh sebab adat istiadat orang tua-tua kamu? Karena Allah telah berfirman: Hormatilah ibu bapamu, dan lagi: Siapa yang mencerca bapanya atau ibunya ialah akan mati dibunuh.

Tetapi kata kamu ini: Barangsiapa yang berkata kepada bapanya atau ibunya: Bahwa barang yang patut menjadi faedahmu daripadamu itulah kupersembahkan kepada Allah, maka tiada wajib bagi orang itu memberi hormat kepada

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana Solihan Mahdum Cahyana

Maka dipanggilnya orang banyak itu, lalu berkata kepada mereka itu: Dengarlah dan ketahuilah olehmu! Bukannya barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, melainkan barang yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang. Lalu murid-muridnya pun datang serta berkata kepadanya: Tahukah Rabbi. bahwa orang Parisi itu sakit hati, tatkala didengarnya perkataan yang demikian itu.

Maka jawab Yesus: Katanya: Sesuatu tanaman yang tiada ditanam oleh bapaku yang di Surga, ialah akan dicabut.

Biarkanlah orang itu. Mereka itu pemimpin buta daripada orang yang buta. Jikalau orang buta memimpin orang buta, niscaya keduanya pun akan jatuh ke dalam lubang (Matius 15: 14).

Selanjutnya, Yesus berkata: Jagalah dirimu dari ragi orang Parisi dan Saduki itu. Maka barulah murid-murid itu mengerti bahwa bukan Yesus berkata tentang menjaga dirinya dari ragi, melainkan daripada pengajaran orang Parisi dan orang Saduki (Matius 16:11-12).

Setelah itu bertuturlah Yesus kepada orang banyak dan murid-muridnya, katanya: Bahwa ahli Taurat dan orang Parisi duduk di atas kursi Musa. Sebab itu, hendaklah kamu membuat dan menurut segala sesuatu yang dikatakannya kepadamu, tetapi perbuatannya jangan kamu lakukan karena mereka itu berkata-kata saja, tetapi tiada mengamalkan.

Maka dikatakannya tanggungan yang berat dan yang sukar dipikul, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka itu sendiri dengan jarinya pun tiada mau menggerakkan dia.

Maka segala perbuatannya dilakukannya saja supaya dilihat orang maka pengikat sembahyang dilebarkannya dan rumbai-rumbai pakaiannya dilabuhkannya, dan lagi mereka itu suka duduk di tempat yang mulia di dalam perjamuan, dan di kursi kehormatan di dalam rumah sembahyang, dan suka mereka itu diberi hormat dipasar, dan suka dipanggil "Guru Besar", tetapi jangan kamu ini dipanggil orang "Guru Besar", karena Satu saja Guru kamu, maka kamu ini bersaudara.

Dan janganlah kamu memanggil "Bapa" akan barang seorang pun, di dalam dunia ini karena Satu saja Bapa kamu, yaitu yang ada di surga.

Dan lagi janganlah kamu dipanggil orang "Penganjur" karena penganjur kamu Satu saja, yaitu Kristus. (Matius 23:1-10)

Wahai bagi kamu, Hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu menutup pintu kerajaan surga menahan orang, maka kamu ini tiada masuk dan orang yang ingin masuk kamu tegahkan.

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu mengelilingi laut dan darat hendak membawa seorang sahaja masuk agama dan apabila ia sudah masuk, maka kamu jadikan dia anak isi nereka dua kali ganda daripada kamu sendiri.

Wahai bagi kamu, hai pemimpin yang buta, yang berkata: Barangsiapa yang bersumpah demi Bait Allah, tiada mengapa, tetapi barangsiapa yang bersumpah demi emas Bait Alfah, maka tertanggunglah.

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

Hai orang bodoh yang buta. Apakah yang lebih besar: Emaskah atau Bait Allah yang mengkuduskan emas itu? (Matius 23:13-17)

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu membayar sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal ikhwal yang terlebih wajib di dalam Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan, kamu tinggalkan. Inilah yang patut diperbuat dan yang lain itu pun jangan ditinggalkan.

Hai pemimpin yang buta, yang menapis nyamuk, tetapi menelan unta. Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya ada penuh dengan hasil rampasan dan lobamu.

Hai orang Parisi yang buta!, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan dan pinggan, supaya luarnya pun menjadi bersih.

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik, karena kamu seumpama kubur yang bersapu kapur, sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang mati dan berbagai-bagai najis. Sedemikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada orang, tetapi di dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa.

Sebab itu ingatlah, bahwa Aku akan menyuruhkan kepadamu beberapa nabi dan orang budiman dari ahli Taurat. Maka separuhnya akan kamu bunuh dan kamu salibkan, dan separuhnya lagi akan kamu sesah di dalam rumah sembahyang dan menghambat dari sebuah negeri ke sebuah negeri.

Supaya tertanggunglah atas kamu segala darah orang benar yang tumpah di atas bumi, yaitu dari darah Habil yang benar sehingga sampai kepada darah Zakaria anak Barakia, yang telah kamu bunuh di antara rumah Allah dengan tempat kurban.

Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu, bahwa segala perkara ini akan berlaku ke atas bangsa ini. (Matius

23: 34-36)

Dalam hadis Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, juga terdapat suatu ungkapan yang terkait dengan keadaan Bani Israel, setelah Nabi Musa a.s. wafat. Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

"Tidak ada seorang nabi yang diutus sebelum aku kepada umatnya, melainkan ada bagi nabi itu orang-orang yang menjadi muridnya (khawariyyun) dan menjadi sahabat- sahabatnya. Mereka melakukan sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian, pada generasi setelah (sesudah nabi itu wafat), terjadilah (terdapat) orang yang suka bicara apa yang mereka tiada perbuat, dan suka berbuat apa yang tiada diperintahkan (oleh nabi itu). Maka barangsiapa yang berusaha keras (jahada) menghadapi mereka itu dengan tangannya ialah mukmin, dan barangsiapa yang berusaha keras (jahada) menghadapi mereka dengan perkataannya, ialah mukmin, dan barangsiapa berusaha keras (jahada) menghadapi mereka itu dengan hatinya, ialah mukmin, dan tiada iman sebesar biji sawi pun sesudah itu. " (HR Muslim)

Peringatan keras yang dilontarkan Vesus kepada "ahli Taurat dan orang Parisi" cukup menarik dan menggelitik untuk diperhatikan secara cermat karena Yesus dengan tegas "menyebutkan sifat-sifat orangnya", khususnya yang terkait dengan drama penyaliban.

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

1. Orang itu dari kalangan ahli Taurat orang Parisi.

2. Orang itu duduk (memposisikan diri) pada ajaran Musa.

3. Orang itu tergolong pemimpin orang Parisi.

4. Pemimpin itu buta matanya (sebelah) dan "matanya sakit-sakitan.

5. Orang Parisi itu bangga dengan perbuatan dosanya.

6. Orang itu mengaku atau membanggakan soal penyaliban, dan membanggakan soal darah penyaliban yang tertumpah ke bumi.

7. Orang itu banyak mengarungi lautan dan menjelajah bumi.

Apabila kita mengikuti keterangan dalam kisah Injil Perjanjian Baru maka "sifat-sifat orang tersebut" kita temukan pada pengakuan Paulus, pendiri Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5).

1. Seorang pemimpin dari kalangan ahli Taurat, orang Parisi. Paulus murid Pendeta Gamaliel (Kisah Para Rasul 24:1-4), tentang syariat Taurat, Paulus penganut aliran Parisi (Pilipi 3: 5- 6). Paulus matanya buta sebelah (Galatia 4: 15) (Max I. Dimond).

2. Duduk pada kursi Musa, memosisikan diri atau mendasarkan ajarannya pada Musa. Paulus mengajarkan pahamnya bahwa: Wajib Kristus merasai sengsara dan wajib Ia yang pertama- tama bangkit dari antara orang mati. Didasarkan atas "sabda nabi-nabi dan Musa" (Kisah Para Rasul 26:22-23). Dalam Perjanjian Lama, tidak kita dapatkan sebutan Kristus.

3. Orang itu tergolong pemimpin kaum Parisi. Paulus adalah penganut paham Parisi dalam syariat Taurat. Kemudian, Paulus menjadi kepala Mazhab Nasrani (Kisah Para Rasul 24:5) dan menyatakan diri wajib melakukan perseteruan melawan Yesus orang Nazaret (Kisah Para Rasul 26:9). Setelah terjadi kisah pertobatannya, ketika sedang melampiaskan dendam dan kemarahan yang meluap-luap, Paulus mengaku terpanggil oleh Yesus, ditetapkan menjadi alat yang berguna untuk "memasyhurkan namanya" (Kisah Para Rasul 9:1-15), bukan ajarannya (Galatia 2: 18, 1: 23).

4. Orang Parisi yang menjadi pemimpin itu matanya buta (sebelah) atau sakit-sakitan matanya (Galatia 4: 15).

5. Orang Parisi itu bangga dengan perbuatan dosanya terhadap Yesus dan murid-muridnya. Hanya Paulus orang Parisi yang menyatakan wajib melakukan perseteruan melawan Yesus orang Nazaret

(Kisah Para rasul 26:9). Dan, segala kejahatan Paulus terhadap Yesus, dijadikan alasan oleh Paulus sehingga ia mendapat rahmat dari Kristus, dan untuk membuktikan bahwa Yesus adalah orang yang paling sabar. Maka Yesus berkenan menjadikan Paulus sebagai teladan bagi segala orang yang percaya akan dia kelak, menuju hidup yang kekal (1 Timotius 1:15-16) dan memilih Paulus menjadi alat yang berguna untuk memasyhurkan namanya (Kisah Para Rasul 9:15), bukan ajarannya (Galatia 2: 18). Ketika Stepanus, murid Yesus dibunuh secara kejam, para algojo meletakkan pakaian mereka pada kaki Saul atau Paulus (Kisah Para Rasul 7: 54-60).

6. Orang yang mengajarkan dan membanggakan tentang salib Kristus adalah Paulus: Kristus wajib menderita (Kisah Para Rasul 26:22-23), Paulus memberitakan tentang Kristus yang disalibkan (1 Korintus 1:23). Jikalau Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan kami (=Paulus) dan sia-sialah juga iman kamu (1 Korintus 15:14). Kristus menyerahkan Dirinya karena aku (=Paulus) (Galatia 2:20). Oleh darah-Nya kita beroleh penebusan (Epesus 1:7).

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

7. Orang Parisi itu banyak mengarungi lautan dan daratan. Perhatikan kisah Paulus berikut 7. Orang Parisi itu banyak mengarungi lautan dan daratan. Perhatikan kisah Paulus berikut

Paulus adalah orang yang tidak dikenal oleh Yesus dan Paulus tidak pernah bertemu muka dengan Yesus. Itulah sebabnya, ketika di taman Getsemani, pasukan laskar Kepala Imam, orang tua- tua, dan orang Parisi yang bersekongkol hendak membunuh Yesus, meminta supaya diberikan isyarat, di antara orang banyak itu, yang mana Yesus yang hendak ditangkap.

Paulus yang telah meminta surat mandat atau surat kuasa dari Kepala Imam dan orang tua-tua untuk melakukan pembunuhan terhadap Yesus dan murid-muridnya. Dan, hal itu dilakukan dengan penuh semangat oleh Paulus, sampai di negeri asing (Kisah Para Rasul 26:9-11).

Karena begitu besarnya semangat dan gairah Paulus sebagai orang Parisi maka tatkala mendapat kritik yang sangat keras dan tajam dari Yesus, Paulus sangat sakit hati (Matius 15:7-14). Yesus mengatakan bahwa orang Parisi itu orang munafik. Mereka menyembah Tuhan dengan mulutnya, tetapi hatinya jauh daripada-Nya. Mereka mengajarkan hukum- hukum akal manusia. Bukan barang yang masuk ke dalam mulut itu menajiskan orang, tetapi yang keluar dari mulut. Maksudnya ‘ajaran orang Parisi’ Mereka itu pemimpm buta dan orang buta (Matius 16:11-12).

Wahai bagi kamu, hai ahli Taurat dan orang Parisi, orang munafik: Kamu mengelilingi laut dan darat hendak membawa seorang saja masuk agama, tetapi apabila ia sudah masuk, maka kamu jadikan dia anak isi neraka dua kali ganda daripada dirimu sendiri. Hai orang bodoh yang buta (Matius 23: 13-17).

Kamu membayar sepersepuluh daripada selasih dan adas manis dan jintan, tetapi hal ikhwal yang terlebih wajib di dalam Taurat, seperti keadilan dan belas kasihan dan setiawan kamu tinggalkan.

Kamu membersihkan luar cawan dan pinggan, tetapi di dalamnya ada penuh dengan hasil rampasan dan lobamu. Hai orang Parisi yang buta! Bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan dan pinggan, supaya luarnya pun menjadi bersih. Karena kamu seumpama kubur yang bersapu kapur, sungguhpun dari luar kelihatan elok, tetapi di dalamnya berisi tulang orang mati dan berbagai-bagai najis. Demikian juga kamu ini pun dari luar kelihatan benar kepada orang, tetapi di dalam penuh kamu dengan munafik dan dosa (Matius 23: 23-28)

Seluruh keterangan, mulai dari silsilah Yesus sampai kritik Yesus terhadap ahli Taurat dan orang Parisi, yang sangat tajam dan menimbulkan reaksi keras dari kalangan kaum Parisi,

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana menjadi bahan dan masukan dalam pembahasan mengenai "drama penyaliban Yesus" dalam

Injil Perjanjian Baru.