Perbedaan Kisah di Taman Getsemani

D. Perbedaan Kisah di Taman Getsemani

Dari kisah keempat Injil Kanonik di atas, tentang penangkapan terhadap Yesus di taman Getsemani, terdapat perbedaan yang sangat menarik jika diperhatikan secara cermat.

Dari kisah keempat Injil Kanonik di atas, tentang penangkapan terhadap Yesus di taman Getsemani, terdapat perbedaan yang sangat menarik jika diperhatikan secara cermat.

1. Pesan Yesus kapada muridnya

a. Matius : Duduklah kamu di sini, sementara Aku pergi. : Yesus pergi berdoa bersama Petrus dan dua anak Zabdi. : Yesus mulai berdukacita sehingga sangat susah hati, hampir mati rasaku,

tinggallah kamu di sini dan berjagalah sertaku.

b. Markus : Duduklah kamu di sini. : Kata Yesus, kamu semua kelak menaruh syak kepadaku, karena ada tersurat: Aku akan memalu gembala, dan segala domba pun akan bercerai-berai. : Kata Yesus kepada muridnya, sebelum ayam berkokok dua kali, kamu sudah menyangkali Aku. Petrus dan teman-temannya membantah, tidak mungkin berbuat demikian itu.

: Tetapi Yesus juga berkata, bahwa ia akan bertemu lagi dengan murid-muridnya di Galilea.

c. Lukas : Berdoalah kamu supaya jangan terkena pencobaan.

d. Yahya : Tidak ada pesan apa pun kepada muridnya.

2. Yesus berdoa

a. Matius : Duduklah kamu di sini, Aku pergi berdoa beserta Petrus, Yakub, dan Yahya.

b. Markus : Pesan Yesus kepada Petrus, Yakub, dan Yahya: Tinggallah kamu di sini, berjagalah supaya jangan kena pencobaan : Yesus ke depan sedikit, berdoa: Biarlah apa yang menjadi kehendak Bapa terjadilah. : Ternyata ketiganya tertidur, maka dibangunkan oleh Yesus dan diajak pergi.

c. Lukas : Yesus pergi sepelempar batu jauhnya dari muridnya, biarlah kehendak Bapa yang terjadi. : Kelihatan malaikat dari langit datang menguatkan Yesus.

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

: Yesus dalam ketakutan yang amatsangat, makin bersungguh-sungguh hati

berdoa sehingga peluhnya menjadi seperti darah menitik ke bumi : Setelah berdoa, Yesus kembali kepada murid-muridnya, tetapi mereka tidur semuanya, lalu dibangunkan supaya berdoa agar tidak kena pencobaan.

d. Yahya : Tidak ada kisah berdoa.

3. Yesus dan Yudas beserta pasukan laskar

a. Matius : Ketika Vesus membangunkan murid-muridnya dan mengajak mereka pergi, datanglah Yudas beserta pasukan laskar hendak menangkap Yesus. : Terjadilah dialog penuh keakraban, kata Yesus: Hai sahabat, lakukanlah maksud engkau datang ini. : Akan tetapi, terjadilah perlawanan dari murid Yesus, dia menghunus pedangnya dan memarang hamba Imam Besar, mengenai telinganya. : Kata Yesus: Kalau Aku hendak menyelamatkan Diriku, Aku bisa minta "dua belas legion malaikat" kepada Bapa. Tetapi biarlah semua ini terjadi supaya sampailah isi Alkitab.

: Lalu, semua muridnya lari meninggalkan Yesus.

b. Markus : Setelah berdoa, Yesus kembali kepada murid-muridnya, mereka tertidur. Kata Yesus: Bangunlah kamu, marilah kita pergi. Tengok orang yang akan menyerahkan Aku sudah dekat.

: Seketika itu juga, Yudas datanglah bersama orang berpedang dan berbelantan, hendak menangkap Vesus. : Maka orang yang berdiri dekat Yesus, menghunus pedangnya dan memarang hamba Imam Besar, mengerat telinganya. : Kata Yesus kepada Yudas dan pasukan laskar: Kamu keluar' seolah-olah melawan seorang penyamun, dengan berpedang dan berbelantan hendak menangkap Aku. : Tapi semuanya itu berlaku, supaya sampailah isi Alkitab. : Maka larilah sekalian muridnya meninggalkan Yesus. Ada seorang muda

mengikut Yesus. Dia berselimut kain putih, dikejar oleh pasukan laskar. Dia lari, kainnya ditanggalkan dan dia telanjang, tidak tertangkap.

: Yesus dibawa kepada Imam Besar. Di situ, telah berkumpul Kepala Imam Besar, orang tua-tua, dan ahli Taurat.

c. Lukas' : Ketika Yesus kembali kepada murid-muridnya, mereka tertidur. Bangun, berdoalah supaya jangan kena pencobaan. : Ketika Yesus tengah berkata demikian, kelihatanlah orang banyak datang bersama Yudas, hendak menangkap Yesus. : Ada orang dekat Yesus (murid?) minta izin kepada Yesus hendak melakukan perlawanan terhadap orang banyak itu. Dia menghunus pedangnya, memarang hamba Imam Besar, mengerat telinga kanannya.

: Yesus lalu berdialog akrab dengan Kepala Imam, penghulu Bait Allah, dan orang tua-tua yang menyerang Dia: Kamu keluar seolah-olah melawan seorang penyamun dengan berpedang dan berbelantan. Inilah kuasa kegelapan itu.

d. Yahya : Yudas tahu tempat Yesus di taman itu. Maka datanglah Yudas membawa pasukan laskar, hamba Imam Besar, dan orang Parisi. (Pauluskah?). Datang ke situ dengan tanglung, suluh, dan senjata.

: Yesus tampil menyambut mereka dengan berkata: Siapakah kamu cari? Sahut mereka: Yesus orang Nazaret. Maka kata Yesus kepada mereka: Akulah Dia.

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

: Ketika Yesus berkata: Akulah Dia, maka undurlah mereka itu serta roboh ke tanah. : Yesus bertanya lagi kepada mereka itu: Siapakah kamu cari? Jawab mereka: Yesus orang Nazaret itu. : Maka sahut Yesus, Aku sudah mengatakan kepadamu, Akulah Dia. Sebab itu, jikalau mencari Aku, biarkanlah orang ini pergi (Yahya 17:12). Selagi Aku bersama-sama dengan mereka itu, Aku memeliharakan mereka itu yang Kamu karuniakan kepadaku, dan Aku sudah menjaga mereka seorang pun tiada yang hilang, kecuali anak-kebinasaan itu. (Ingat, Al-Maidah: 117.)

: Maka Simon menghunus pedangnya, memarang hamba Imam Besar, mengerat telinga kanannya.

4. Yesus di hadapan Imam Besar

a. Matius : Orang yang telah menangkap Yesus, membawa Dia kepada Kayafas, Imam Besar. : Kepala Imam dan segala orang Majelis Bicara, mencari kesaksian dusta. : Datanglah dua orang saksi dusta: Katanya: Inilah orang yang berkata: Aku dapat

meruntuhkan Bait Allah, dan membangunkan kembali dalam tiga hari. : Yesus diam seribu bahasa, tak mau menjawab. : Imam Besar bangkit dan berkata: Aku minta kamu (Yesus) bersumpah demi Allah yang hidup, yang menyuruh aku memberi tahu pada Imam Besar bahwa: aku adalah Kristus, Anak Allah.

: Jawab Yesus kepada Imam Besar: Engkau sendiri yang mengatakannya. : Dengan jawaban Yesus itu, Imam Besar berkata bahwa Yesus telah "menghujat

Allah" sehingga tidak perlu saksi lagi. : Imam Besar menawarkan kepada orang banyak: Hukuman apa yang layak bagi Dia itu? Jawab orang banyak: Hukum mati! : Petrus yang mengikut Yesus, dia duduk di serambi balai, datanglah kepadanya seorang dayang, katanya: Engkau juga bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu?

: Petrus menjawab: Tiada aku mengerti, apa yang engkau katakan. : Petrus keluar, di luar pun diketahui orang, dan dia berkata: Orang ini pun ada

bersama-sama Yesus, orang Nazaret itu juga. Petrus bersangkal: Tiada aku kenai orang itu. Ada lagi orang yang tahu akan Petrus, katanya: Sungguhlah engkau ini juga seorang dari mereka itu. Karena lidahmu menyatakan engkau. Petrus mengutuki dirinya sambi! berucap: Tiada aku kenal orang itu. Lalu, keluarlah Petrus dan menangis sedih.

b. Markus : Kepala Imam dan segenap Majelis mencari saksi melawan Yesus, hendak membunuh Dia. : Ada beberapa orang berdiri memberikan kesaksian dusta: Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan meruntuhkan Bait Allah ini, yang diperbuat oleh tangan manusia, dan di dalam tiga hari, Aku akan membangun Bait Allah yang lain, yang bukan perbuatan tangan manusia. Kesaksian mereka itu tidak diterima.

: Maka bangkitlah Imam Besar, bertanya: Tiadakah engkau mau menyaut kesaksian orang ini atas Engkau. : Yesus tetap diam saja. : Maka Imam Besar bertanya kepada Yesus: Sungguhkah engkau ini Kristus, Anak

Allah yang dipuji itu? : Maka jawab Yesus: Akulah Dia, maka kamu akan memandang Anak manusia duduk di sebelah kanan yang Maha Kuasa, serta datang dengan awan dari langit. : Lalu, Imam Besar berkata kepada orang banyak: Kamu sudah mendengar hujatannya. Bagaimana pendapatmu? Mereka menjawab: Dia patut mati dibunuh.

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

: Ketika Petrus di bawah halaman balai, datang seorang dayang Imam Besar, serta

bertanya: Engkau juga bersama-sama Yesus orang Nazaret itu? : Tetapi, Petrus bersangkal: Aku tiada tahu, dan tiada aku mengerti apa katamu ini. : Lalu, keluarlah Petrus ke pintu serambi. Ada dayang lagi yang berkata kepada

segala yang berdiri di situ: Ia ini pun seorang daripada mereka itu. Tetapi, Petrus bersangkal. Tetapi, beberapa orang yang berdiri di situ berkata: Sesungguhnya engkau seorang dari mereka itu, karena engkau orang Galilea.

Petrus mulai mengutuki dirinya, sambil berkata: Tiada kukenal orang yang kamu katakan itu. Teringat Petrus akan kata-kata Yesus: Sebelum ayam berkokok kedua kalinya,

kamu sudah menyangkal Aku tiga kali. Maka menangislah Petrus.

c. Lukas : Yesus dibawa orang banyak ke rumah Imam Sesar. Petrus mengikuti dari jauh. : Orang banyak menyalakan api di halaman balai. Petrus ikut di antara mereka. Ada

seorang dayang melihat Petrus, katanya: Orang ini juga beserta dengan Dia. Petrus bersangkal: Hai perempuan; aku tiada kenal Dia.

: Ada pula orang lain yang melihat Petrus, katanya: Engkau pun seorang dari mereka itu? Tetapi, kata Petrus: Hai orang, aku tidak. : Kira-kira satu jam kemudian, ada orang yang melihat Petrus, serta berkata: Dengan sesungguhnya orang ini juga beserta dengan Dia. Karena ia ini pun orang Galilea.

Tetapi, kata Petrus: Hai orang, tiada aku mengerti apa yang engkau katakan. Maka berpalinglah orang itu memandang Petrus. Lalu, keluarlah Petrus

sertamenangis tersedih-sedih. : Setelah hari siang, Majelis Bicara mengadakan sidang yang dihadiri oleh Kepala Imam, orang tua-tua kaum, dan ahli Taurat. Membawa Yesus menghadap "Majelis Bicara".

Kata mereka: Jikalau sungguh Engkau Kristus, katakanlah kepada kami. Tetapi kata Yesus kepada mereka itu: Jika aku mengatakan kepadamu, kamu tidak akan percaya. Dan jika aku bertanya kepadamu, tiada akan kamu menjawab. Tapi kata Yesus: Daripada sekarang ini, Anak manusia akan duduk di sebelah kanan kodrat Allah.

: Orang banyak itu bertanya: Kalau begitu, kamu inilah Anak Allah. Maka jawab Yesus: Seperti katamu sendiri, Akulah Dia. : Kata mereka: Kita tidak perlu saksi lagi karena Dia sudah berkata sendiri (maksudnya menghujat Allah).

6. Yesus di hadapan Pilatus

: Pada pagi hari, Kepala Imam, orang tua-tua, ahli Taurat, dan segenap majelis mengatur rencana hendak membunuh Yesus. Lalu, diikatnya Yesus, diserahkan kepada Pilatus.

: Pilatus bertanya kepada Yesus: Engkaukah raja orang Yahudi? Maka jawab Yesus: Seperti kata Tuan. : Orang banyak pun melontarkan pertanyaan tuduhan, tetapi Yesus tidak mau menyahutnya. Dia diam 'seribu bahasa! : Pada hari Raya Paskah, Pilatus biasa melepaskan seorang yang terbelenggu (tawanan). : Kepala Imam karena dengki sudah menyerahkan Yesus supaya dihukum mati oleh Pilatus. Dan, mereka telah menghasut orang banyak, memberikan kesaksian dusta. Maka ketika Pilatus menawarkan: Maukah kamu aku melepaskan raja

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana Solihan Mahdum Cahyana

: Sebab Pilatus hendak menyenangkan hati orang banyak, maka diserahkannya Yesus kepada majelis bicara itu. (Jadi, pengadilan macam apa yang terjadi waktu itu?)

7. Yesus di hadapan Pilatus

Yahya : Pada pagi hari, Yesus dibawa orang dari tempat Kayafas ke istana pemerintah. : Orang Yahudi tidak mau ikut masuk istana, takut kena najis. Dan, supaya

mereka bisa makan Paskah. : Pilatus keluar dan bertanya kepada orang banyak: Apakah tuduhanmu ke atas orang ini? : Jawab mereka: Jiakalau orang ini bukan orang jahat, tidak juga kami menyerahkan Dia kepada Tuan. : Jawab Pilatus: Hendaklah kamu mengambil Dia dan kamu hukumkan Dia menurut hukum Tauratmu. : Jawab orang Yahudi: Kami tiada berhak membunuh (menyalibkan?) seorang jua pun. : Pilatus masuk ke dalam balai pengadilan itu, lalu memanggil Yesus serta bertanya: Engkaukah raja orang Yahudi? : Maka sahut Yesus: Adakah kata Tuan ini daripada diri Tuan sendiri, atau orang lainkah yang mengatakan kepada Tuan akan halku? : Jawab Pilatus: Aku ini orang Yahudikah? Bangsamu sendiri (yang menuduh kamu) dan segala imam itulah yang sudah menyerahkan engkau kepadaku. Apakah perbuatanmu?

: Maka jawab Yesus: Kerajaanku ini bukannya daripada dunia ini. Kalau kerajaanku di dunia ini, niscaya laskarku berperang dengan laskarmu, supaya jangan Aku diserahkan kepada orang Yahudi. Lalu, Pilatus bertanya pula: Engkau seorang rajakah juga? Jawab Yesus: Benar seperti kata Tuan bahwa Aku ini seorang raja. Sebab itu, Aku telah lahir dan datang ke dunia ini supaya menyaksikan kebenaran. Barangsiapa gemar akan kebenaran, ia mendengar suaraku (Yahya 18: 36-37).

: Lalu, Pilatus berkata kepada orang banyak: Pada hari raya Paskah, menurut adat, aku akan melapaskan seorang (tawanan) bagimu. Sukakah kamu aku melapaskan bagimu: Raja orang Yahudi itu? Orang banyak berteriak: Jangan Dia, melainkan Barabbas, seorang penyamun itu.

: Maka keluarlah Pilatus berkata kepada mereka itu: Tengoklah. aku membawa dia keluar kepadamu. supaya kamu ketahui bahwa suatu pun tiada aku mendapat salah padanya.

Berteriaklah orang banyak itu: Salibkanlah, salibkanlah Dia. Kata Pilatus: Kamu ambillah Dia, dan salibkanlah Dia. Karena aku tiada

mendapat salah padanya. : Maka sahut orang Yahudi: Pada kami ada satu hukum, menurut hukum itu wajib ia mati. Oleh sebab ia mengatakan Dirinya Anak Allah. : Apabila Pilatus mendengar perkataan mereka itu, makin sangatlah Pilatus takut. Maka masuklah Pilatus ke dalam balai pengadilan serta berkata kepada Yesus: Dari manakah asalmu? Tetapi, Yesus tidak menjawab kepadanya. Maka kata PilatusĀ· kepada Yesus: Dengan aku tiadalah kamu mau berkata? Tiadalah engkau

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana Solihan Mahdum Cahyana

Daripada ketika itu Pilatus mencari upaya untuk melepaskan Dia, tetapi berserulah orang Yahudi dengan nyaring, katanya: Jikalau Tuan melepaskan orang ini, bukannya Tuan sahabat Kaisar lagi, barangsiapa yang menjadikan dirinya raja, ialah melawan Kaisar.

: Pada hari itu, hari persediaan Paskah, sekitar pukul dua belas tengah hari. Maka kata Pilatus kepada mereka itu: Rajamu ini patutkah aku salibkan? Maka sahut segala Kepala Imam: Tiadalah pada kami raja lain daripada Baginda Kaisar juga.

Apa yang menarik untuk diperhatikan secara cermat? Banyak cerita yang berlawanan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti, terjadi ikhtilaf atau perbedaan pendapat di antara mereka. Namun, kisah Yahya yang terakhir sangat menggelitik. Coba perhatikan bagaimana pertanyaan Pilatus kepada

Yesus dan bagaimana jawab Yesus. Demikian juga teguran orang-orang kepada Petrus dan bagaimana jawab Petrus.