Gagasan Paulus tentang Penebusan Dosa

D. Gagasan Paulus tentang Penebusan Dosa

Dalam menafsirkan kisah mengenai pelanggaran Adam (Kejadian 3:3,17), Paulus memberikan keterangan sebagai berikut.

Sebab itu sebagaimana oleh sebab satu dosa sekalian manusia terkena hukum, begitulah oleh sebab Satu perbuatan yang benar itu, sekalian manusia dibenarkan supaya beroleh hidup. Karena sama seperti oleh sebab hal seorang tiada taat, banyak orang yang menjadi orang berdosa, demikian juga oleh sebab taat Seorang, yang banyak itu dijadikan orang benar. Kemudian masuk pula Taurat itu supaya dosa itu makin bertambah. Tetapi di mana dosa telah bertambah-tambah di situlah anugerah Allah berlimpah-limpah supaya sebagaimana dosa itu memerintah di dalam maut, demikian itu juga anugerah memerintah dengan kebenaran kepada hidup yang kekal, oleh sebab Yesus Kristus, Tuhan kita. (Roma 5:18-21)

Tetapi sesungguhnya Kristus sudah dibangkitkan dari antara orang mati, menjadi buah-sulung di antara segala orang yang sudah mati. Karena sedang maut itu diadakan oleh sebab seorang manusia, begitu juga kebangkitan dari antara orang mati itu diadakan oleh sebab seorang manusia. Karena sama seperti di dalam Adam mati segala manusia, begitu juga di dalam Kristus sekaliannya akan dihidupkan. (1 Korintus 15:20-22)

Mengenai kisah Adam, di dalam Kitab Kejadian, diceritakan sebagai berikut.

Maka diambil oleh Tuhan Allah akan manusia, ditaruhnya di dalam taman Eden itu supaya ifusahakannya dan dipeliharakannya akan dia. Maka berfirmanlah Tuhan Allah kepada manusia, katanya: Adapun buah-buah segala pohon yang dalam taman ini boleh engkau makan sesukamu. Tetapi pohon buah pengetahuan akan hal baik dan jahat itu janganlah engkau makan, karena pada hari engkau makan daripadanya engkau akan mati.

Dan lagi berfirmanlah Tuhan Allah demikian: Tiada baik manusia itu seorang-orangnya, bahwa Aku akan memperbuat akan dia seorang penolong yang sejodoh dengan dia. Karena setelah dijadikan Tuhan Allah akan segala binatang yang di atas bumi dan segala unggas yang di udara daripada tanah, maka didatangkannya sekaliannya itu kepada ADAM, hendak melihat bagaimana dinamai Adam akan dia, maka sebagaimana dinamai Adam akan segala nyawa yang hidup itu, begitu juga akan jadi namanya. Lalu dinamai Adam akan segala binatang yang jinak dan akan segala unggas yang di udara dan akan segala margasatwa, akan tetapi bagi manusia tiada didapatinya akan seorang penolong yang sejodoh dengan dia.

Maka didatangkan Tuhan Allah atas Adam itu tidur yang lelap, lalu tertidurlah ia. Maka diambil Allah sebilah tulang rusuknya lalu ditutupkannya pula tempat itu dengan daging. Maka daripada tulang yang telah dikeluarkannya dari dalam Adam itu, diperbuat Tuhan seorang perempuan, lalu dibawanya akan dia kepada Adam. Maka kata Adam: Bahwa

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana Solihan Mahdum Cahyana

Adapun hukuman yang dijatuhkan atau ditimpakan kepada Adam karena melanggar larangan Allah, diceritakan demikian.

Sebermula maka ular itu terlebih cerdik daripada segala binatang di atas bumi yang telah dijadikan Tuhan Allah. Maka kata ular kepada perempuan itu: Barangkali firman Allah begini: Janganlah kamu makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini? Maka sahut perempuan itu kepada ular: Boleh kami makan buah-buah segala pohon yang dalam taman ini. Akan tetapi akan buah pohon yang di tengah taman itu adalah firman Allah: Jangan engkau makan atau jamah akan dia, supaya jangan engkau mati. Lalu kata ular kepada perempuan itu: Niscaya tiada kamu akan mati.

Melainkan telah diketahui Allah akan hal, jika engkau makan buah itu tak dapat tiada pada ketika itu juga celiklah matamu dan engkau jadi seperti Allah sebab mengetahui baik dan jahat.

Maka dilihat oleh perempuan itu, bahwa buah pohon itu baik akan dimakan dan sedap kepada pemandangan mata, yaitu sebatang pohon asyik akan mendatangkan budi, maka diambilnya daripada buahnya, lalu dimakannya serta diberikannya pula kepada lakinya, maka ia pun makanlah.

Lalu keduanya pun celiklah matanya diketahuinyalah akan hal ia bertelanjang, lalu disematnya daun pohon ara, diperbuatnya cawat. Maka kedengaranlah kepada mereka itu suara Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman pada masa angin silir, maka Adam dan Hawa pun menyembunyikan dirinya dari hadirat Tuhan Allah dalam belukar taman itu.

Maka Tuhan Allah berseru akan Adam, katanya: Di manakah engkau? Maka sahut Adam: Bahwa kudengar suaraMu dalam taman, maka takutlah aku, karena aku telanjang, sebab itu aku bersembunyi. Maka firman Allah: Siapa gerangan memberi tahu engkau, bahwa engkau telanjang? Sudahkah engkau makan daripada buah pohon, yang telah Ku-pesan jangan engkau makan buahnya? Maka sahut Adam: Adapun perempuan yang telah Tuhan karuniakan kepadaku itu, ia itu memberikan daku buah pohon itu, lalu kumakan.

Maka firman Tuhan Allah kepada perempuan itu: Apakah ini yang telah engkau perbuat? Maka sahut perempuan itu: Si ular itu menipukan daku, lalu kumakan. Maka firman Tuhan Allah kepada ular itu: Sebab telah engkau perbuat yang demikian maka terkutuklah engkau daripada segala binatang yang jinak dan daripada segala binatang hutan, maka engkau akan menjulur dengan perutmu, dan engkau pun akan makan lebu tanah sepanjang umur hidupmu. Maka Aku akan mengadakan perseteruan antaramu dengan perempuan ini, dan di antara benihmu dengan benihnya, maka ia akan meremukkan kepalamu dan engkau akan mematukkan tumitnya. Maka firman Allah kepada perempuan itu: Bahwa Aku akan menambahi sangat kesusahanmu pada masa engkau mengandung, maka dengan kesusahan pun engkau akan beranak, dan engkau akan takluk kepada lakimu dan ia pun akan memerintahkan dikau. Lalu firman Allah kepada Adam: Bahwa sebab telah engkau mendengar akan kata binimu serta sudah makan buah pohon, yang telah Kupesan kepadamu jangan engkau makan dia, maka terkutuklah bumi itu karena sebab engkau, maka dengan kesusahan engkau akan makan hasilnya seumur hidupmu. (Kejadian 3:1-11)

Dari keterangan tersebut, jelaslah bahwa akibat Adam makan buah pohon yang telah dipesan agar jangan dimakan, akibatnya jauh sekali:

1. manusia jadi mengalami mati (Kejadian 3:3);

2. terkutuklah bumi itu karena sebab engkau (Adam) (Kejadian 3:17);

3. perempuan menjadi susah ketika mengandung dan ketika melahirkan anak (Kejadian 3:16);

4. perempuan akan takluk kepada lakinya dan akan diperintah olehnya (Kejadian 3:16);

Ternyata Yesus Tidak Disalib

Solihan Mahdum Cahyana

5. ular karena membujuk Hawa, terkutuk sehingga berjalan menjulur dengan perutnya (Kejadian

6. ular dan perempuan akan berseteru, dan antara benih ular dan benih perempuan juga. Manusia akan meremukkan kepala ular dan ular akan mematuk tumit manusia (Kejadian 3:15).

Pelanggaran Adam dan Hawa itu, telah dimaafkan oleh Allah setelah terjadinya banjir pada zaman Nuh. Allah telah berkenan memberikan maaf atau ampunan kepada manusia.

Maka harumlah baunya kepada Tuhan, lalu kata Tuhan dalam Dirinya: Bahwa tiada Aku hendak mengutuki bumi itu lagi dari sebab manusia meskipun sangka-sangka hati manusia itu jahat adanya daripada kecil mula dan tiada lagi Aku akan membinasakan pula segala keadaan yang hidup seperti yang telah Kuperbuat itu. (Kejadian 8:21). Jadi "kutuk kepada bumi" sudah dicabut oleh Tuhan sendiri.

Dengan memahami kisah Kitab Kejadian Pasal 2 dan 3, seperti yang telah dikutip di atas, kiranya jelaslah bahwa paham yang diajarkan Paulus mengenai "warisan dosa atau dosa warisan", seperti yang diungkapkan dalam suratnya kepada orang Romawi dan orang Korintus di atas, perlu diperhatikan secara cermat bagaimana Paulus mendasarkan paham dan ajarannya.

Paulus adalah seorang penganut paham Yahudi aliran Parisi, yang terdidik dan taat: Setelah mereka itu mendengar Paulus bertutur dengan bahasa Ibrani makin senyaplah mereka itu. Lalu kata Paulus: Aku ini orang Yahudi lahir di Tarsus, di tanah Kilikia, tetapi dididik di dalam negeri ini berguru kepada Gamaliel yang telah mengajarkan dengan tertibnya hukum nenek moyang kita, dan dengan gairah pula aku beribadat kepada Allah sama seperti kamu sekalian pada hari ini. (Kisah Para Rasu1 22:2-3)

Aku ini disunatkan pada delapan hari umurku, berasal bangsa Israel, daripada suku bangsa Benyamin, seorang Ibrani keturunan orang Ibrani, tentang hal syariat Taurat, aku seorang Parisi, tentang hal usaha, aku menganiayakan sidang Jumat (=Yesus dan muridnya), tentang hal kebenaran yang di dalam syariat Taurat, aku tiada bereela. (Pilipi 3:5-6)

Telah maklumlah kepada segala orang Yahudi akan hal kelakuan patik dari muda patik, yaitu daripada permulaan di antara orang bangsa patik dan di Yerusalem karena mereka itu kenal patik dari awal dan jikalau mau, dapatlah mereka itu menyaksikan bahwa patik sudah hidup seperti seorang Parisi menurut mazhab yang terlebih taat di dalam ibadat patik sekalian.

Sekarang patik berdiri di sini terdakwa oleh sebab pengharapan 'kepada perjanjian yang dijanjikan Allah kepada nenek moyang patik sekalian yang akan harap dicapai juga oleh kedua belas suku bangsa patik sekalian, dan sebab itu dengan taat beribadat kepada Allah siang malam. Maka sebab pengharapan itulah, Ya Tuanku, patik didakwa oleh orang Yahudi itu. (Kisah Para Rasul 26:4-7)

Janji kepada nenek moyang yang dimaksud Paulus ialah janji Allah kepada Ibrahim. Bahwa Allah akan menjadikan Ibrahim suatu bangsa yang besar. Dan barangsiapa menghormati Ibrahim akan dihormati Allah, dan barangsiapa menghinakan Ibrahim akan dihinakan Allah. Dan dari turun Ibrahim, bangsa-bangsa dunia akan diberkati (Kejadian 12:1-3). Kisah itulah yang ditafsirkan oleh Paulus bahwa "turun Ibrahim itu ialah Kristus".

Hai saudara-saudaraku, aku akan berkata cara manusia. Bahwa jikalau kiranya perjanjian manusia sekalipun sudah disahkan , maka tiadalah seorang pun membatalkan atau menambah. Segala perjanjian itu dijanjikan Allah kepada Ibrahim dan kepada benihnya. Maka bukannva firman itu: Dan kepada segala benihnya, seolah-olah kepada orang banyak, melainkan seolah-olah kepada Satu: Dan kepada benihmu, maka ialah Kristus. (Galatia 3:15-16)

Ternyata Yesus Tidak Disalib