Sanitasi Lingkungan Peran Serta Masyarakat

tingkat nasional, koordinasi pelaksanaan secara sektoral dan di daerah, sehingga semua ini terkait secara mantap dengan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup dengan kesatuan gerak dan langkah mencapai tujuan pengelolaan hidup. Kemampuan sistem pengelolaan lingkungan hidup menentukan keberhasilan upaya pelestarian fungsi lingkungan. Sistem pengelolaan ini terdiri dari organisasi dan tata cara, mulai dari pusat sampai ke daerah. Dalam bentukan ini juga termasuk lembaga dan organisasi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Kerusakan lingkungan hidup seringkali disebabkan oleh sistem pengelolaan yang belum efektif dan efisien. Oleh karena itu sasaran pengelolaan lingkungan hidup lainnya adalah terbentuknya sistem kelembagaan yang lebih efisien dan efektif mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah baik dalam lingkungan pemerintah, dunia usaha maupun organisasi masyarakat Depkes, 2006.

2.3 Sanitasi Lingkungan

Sanitasi merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah, instansi- instansi pemerintah ataupun masyarakat terhadap pencemaran yang terjadi di darat, air maupun udara yang memberi kontribusi dalam pelestarian lingkungan hidup serta berperan dalam menghilangkan sumber vector dan reservoir penyakit dan memutus rantai penular Depkes, 2008. Sanitasi adalah bagian dari sistem pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga, kantor, hotel, pertokoan air buangan dari WC, air cucian, dan lain-lain. Selain berasal dari rumah tangga, limbah Universitas Sumatera Utara juga dapat berasal dari sisa-sisa proses industri, pertanian, peternakan, dan rumah sakit Said,1987. Banyak sekali permasalahan lingkungan yang harus dihadapi dan sangat menganggu terhadap tercapainya kesehatan lingkungan. Kesehatan lingkungan bisa berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non hayati dalam ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya, tapi sebaliknya jika lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut. Perilaku yang kurang baik dari manusia telah mengakibatkan perubahan ekosistem dan timbulnya sejumlah permasalah sanitasi.

2.4 Kebijakan Lingkungan tentang Sanitasi Lingkungan di Daerah Aliran Sungai

2.4.1 Peraturan Pemerintah No 35 tahun 1991 tentang Sungai

Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengaliran sebagai hasil pengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai. Sungai merupakan salah satu ekosistem perairan terbuka yang mengalir dari bagian hulu hingga ke hilir. Badan sungai, bantaran dan daerah tangkapan air sepanjang daerah aliran sungai DAS tersebut kualitasnya dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Sungai sebagai sebuah ekosistem memiliki daya homeotasis yaitu suatu kemampuan untuk menahan berbagai jenis perubahan untuk mempertahankan keseimbangannya. Universitas Sumatera Utara Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan sungai adalah tempat- tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Pendayagunaan sungai merupakan semua upaya untuk mewujudkan kemanfaatan sumberdaya sungai secara efisien, efektif, dan berkelanjutan untuk kepentingan manusia dan makhluk hidup lainnya yang meliputi kegiatan peruntukan, pengembangan, pemanfaatan dan pengusahaan dari air sungai, sumber air sungai, dan prasarana sungai. Pemeliharaan kelestarian Daerah Aliran Sungai merupakan semua upaya untuk mempertahankan fungsi pelayanan, keamanan dan kelestarian hutanvegetasi, tanah dan air serta lingkungan secara berkelanjutan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perlindungan kelestarian Daerah Aliran Sungai. Upaya pendayagunaan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengendalian sungai, penanganannya diprioritaskan pada sungai yang strategis dengan memperhatikan tingkat perkembangan dan pertumbuhan sosial ekonomi daerah, tuntutan kebutuhan dan tingkat pemanfaatan air, ketersediaan air, dan sumber air. Upaya pendayagunaan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengendalian daerah aliran sungai, penanganannya diprioritaskan pada daerah aliran sungai yang kritis dan prilaku masyarakatnya belum berprilaku hidup bersih sehat. Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Peraturan Pemerintah No.69 tahun 1996

Peran serta masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat, yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat untuk berminat dan bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang. Peran serta masyarakat dapat berbentuk : a. Pemberian masukan dalam penentuan arah pengembangan wilayah nasional termasuk kawasan tertentu yang ditetapkan. b. Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan. c. Pemberian masukan dalam perumusan rencana termasuk kawasan tertentu. d. Pemberian informasi atau pendapat dalam penyusunan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan daerah aliran sungai tertuang dalam PP No 69 tahun 1996 yang mengatur tentang pelaksanaan hak dan kewajiban, serta bentuk dan tata cara peran serta masyarakat dalam penataan ruang. Kebijakan pemerintah ini selain mengatur tentang peran serta masyarakat dalam pengelolaan DAS terpadu, juga mengatur sanksi hukuman bagi masyarakat yang tidak mengindahkan peraturan pemerintah dalam pengelolaan DAS terpadu baik pada DAS lokal, regional maupun nasional. Universitas Sumatera Utara 2.4.3. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 tentang Sumber Daya Air Yang Mencakup Pokok-pokok Pengaturan Bidang Sanitasi Air Limbah dan Persampahan Peraturan Pemerintah No. 162005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sebagai tindaklanjut dari UU No.72004 tentang Sumber Daya Air terdapat pokok-pokok pengaturan bidang sanitasi air limbah dan persampahan. Dalam pokok-pokok pengaturan tersebut terdapat pula keterpaduan pengaturan pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum SPAM dan prasarana sarana sanitasi, pengembangan sanitasi yang berpihak pada masyarakat miskin dan rawan air, peningkatan derajat kesehatan masyarakat, pemenuhan standar pelayanan dan tidak menimbulkan dampak sosial, serta kualitas hasil pengolahan yang tidak mencemari sumber air baku. Selain itu, pengembangan sistem air minum air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman. Limbah padat berasal dari lingkungan permukiman, bukan bahan berbahaya dan beracun, yang dianggap tidak berguna lagi. Agoes 2008 mengemukakan kebijakan dan strategi bidang air limbah, persampahan dan drainase memerlukan pengembangan sesuai kebutuhan masa kini dan mendatang. Oleh karena itu perlu penekanan kegiatan yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui perlindungan kesejahteraan Universitas Sumatera Utara masyarakat terhadap perlindungan kualitas kehidupan dan lingkungan. Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sesuai PP No. 252000 menyebutkan bahwa penanganan persampahan dan pembangunan bidang penyehatan lingkungan permukiman PLP menjadi wewenang pemerintah kabupatenkota.

2.5 Peran Serta Masyarakat

Peran serta masyarakat dalam pembangunan merupakan bagian integral yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa memiliki serta rasa tanggungjawab dari masyarakat secara sadar dan bertanggung jawab. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1989 menyatakan secara umum bahwa peran serta partisipasi diartikan sebagai keikutsertaan dalam mengambil peran tertentu dalam suatu kegiatan. Peran merupakan sebagai keikutsertakan dalam mengambil peran tertentu dalam suatu kegiatan. Secara sederhana peran serta masyarakat dapat diartikan sebagai upaya yang terencana untuk melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan Slamet, 2007. Peran serta juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana pihak yang akan memperoleh dampak positif atau negatif ikut mempengaruhi arah dan pelaksanaan kegiatan dan tidak hanya dalam arti menerima hasilnya. Irawan 2002 mengatakan bahwa peran serta masyarakat adalah sebagai suatu proses dimana orang-orang yang ada dengan pejabat-pejabat pemerintah berusaha untuk memperbaiki keadaan ekonomi, sosial dan kebudayaan, mengintegrasikan masyarakat didalam kehidupan bangsa dan dapat membantu bangsa dan negara. Universitas Sumatera Utara Untuk menumbuhkan kegiatan peran serta masyarakat diperlukan suatu keterampilan dan pengetahuan agar dapat mencapai berbagai tingkatannya, dan untuk itu selalu dapat ditemukan titik tolaknya untuk mengawalinya. Dengan memperhatikan perbedaan tingkatan yang ada, Sastropoetro 2004 mengemukakan pada dasarnya ada tiga tingkatan peran serta masyarakat, yaitu: 1. Tingkat saling mengerti. Tujuannya adalah untuk membantu para anggota kelompok agar memahami masing-masing fungsi dan sikap, sehingga dapat mengembangkan kerja sama yang lebih baik. Dengan demikian secara pribadi mereka akan menjadi lebih banyak terlibat, bersikap kreatif dan juga menjadi lebih bertanggung jawab. 2. Tingkat sugesti yang dibangun atas dasar saling mengerti, oleh karena para anggota kelompok pada hakikatnya sudah cenderung siap untuk memberikan suatu usulsaran kalau telah memahami masalah dan ataupun situasi yang dihadapkan kepada mereka. Dalam partisipasi bentuk penasihatan, seseorang dapat membantu untuk mengambil keputusan dan memberikan saran-saran yang bersifat kreatif, namun ia sendiri tidak dapat menentukan suatu keputusan. Banyaklah keputusan teknis yang dilakukan sedemikian atas dasar kompetensi teknik, dalam mana si pemimpin mengesahkan keputusan-keputusan tersebut. Cara demikian nampak meningkatkan inisiatif, kreativitas, disiplin, dan semangat, selain mengurangi sesuatu sifat yang ketat dan kaku maupun mengurangi pengarahanpetunjuk dari atasan. Universitas Sumatera Utara 3. Tingkat otoritas. Otoritas pada dasarnya memberikan kepada kelompok suatu wewenang untuk memantapkan keputusannya. Kewenangan sedemikian dapat bersifat resmi kalau kelompok hanya memberikan kepada pimpinan konsep keputusan yang kemudian dapat diresmikan menjadi keputusan oleh si pemimpin. Dalam setiap pelaksanaan penataan ruang, peranan masyarakat sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan penataan ruang yang diinginkan. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi dan situasi masyarakat yang bersangkutan, hanya masyarakat itu sendiri yang mengetahui kebutuhan berkenaan penataan ruang yang perlu diprioritaskan. Demikian pula peran serta masyarakat dalam suatu penataan ruang harus sudah dimulai sejak saat perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Peran serta masyarakat merupakan satu bentuk peran serta atau keterlibatan masyarakat dalam program pembangunan. Peran serta masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat merasa terlibat dan merasa menjadi bagian dari pembangunan. Hal ini akan berdampak positif terhadap keberhasilan pelaksanaan suatu program pembangunan. Mengembangkan dan membina peran serta masyarakat merupakan suatu pendekatan yang pelaksanaannya dilakukan secara kontinyu. Peran serta masyarakat merupakan perubahan prilaku kearah yang lebih positif untuk menyadari akan tanggung jawabnya. Peran serta masyarakat dapat terjadi dalam berbagai tingkatan, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Tingkat peran serta masyarakat karena perintah atau karena paksaan, 2. Tingkat peran serta masyarakat karena imbalan atau karena insentif. 3. Tingkat peran serta masyarakat karena identifikasi, atau karena ingin meniru. 4. Tingkat peran serta masyarakat karena kesadaran, 5. Tingkat peran serta masyarakat karena tuntutan akan hak azasi dan tanggung jawab. Peran serta masyarakat dalam penataan ruang wilayah sangat penting kedudukannya, sehingga ada tiga alasan utama mengapa peran serta masyarakat mempunyai sifat yang penting, yaitu : 1. Peran serta masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh suatu informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat yang tanpa kehadirannya, program pembangunan serta proyek – proyek akan gagal; 2. Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya; 3. Yang mendorong adanya peran serta masyarakat umumnya di banyak negara karena anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan itu sendiri. Dalam peran serta masyarakat tersirat makna dan integritas keseluruhan dari proyek tata ruang yang merupakan sikap keterbukaan terhadap persepsi dan perasaan pihak lain, peran serta berarti perhatian mendalam mengenai perbedaan atau perubahan yang akan dihasilkan suatu proyek tata ruang sehubungan dengan kehidupan masyarakat. Peran serta adalah kesadaran mengenai kontribusi yang dapat Universitas Sumatera Utara diberikan oleh pihak–pihak lain untuk suatu kegiatan. Peran serta sebagai sarana pembangunan dimaksudkan agar tersaranakan potensi dan kemungkinan dari peran serta itu sendiri. Bentuk peran serta masyarakat dalam pengelolaan daerah aliran sungai dibedakan menjadi empat macam, yakni peran serta dalam bentuk : 1. Tahapan pembuatan keputusan. Dalam hal ini sejak awal masyarakat telah dilibatkan dalam proses perencanaan dan perancangan kegiatan serta dalam pengambilan keputusan atas rencana yang akan dilaksanakan. 2. Tahap implementasi. Keterlibatan masyarakat juga diupayakan pada tahap pelaksanaan kegiatan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengontrol bagaimana kegiatan dilakukan di lapangan. 3. Tahap evaluasi. Evaluasi secara berkala umumnya dilaksanakan pada tahap pelaksanaan dan pada akhir pelaksanaan kegiatan. 4. Peran serta untuk memperoleh manfaat suatu kegiatan Mitchell, 2000. Untuk dapat mencapai tujuan kesehatan lingkungan air, maka mereka yang sangat berkepentingan dengan penyediaan air bersih dan sanitasi perlu diikutsertakan. Keberadaan sumber air bersih yang dapat diterima masyarakat akan sangat membantu dan mempermudah dan memperingan beban kehidupan masyarakat pada umumnya. Untuk meningkatkan peran serta atau peran masyarakat harus mengikut sertakan dalam berbagai aktivitas program yang dilaksanakan, antara lain: Universitas Sumatera Utara a. Anggota masyarakat ikut menghadiri pertemuan-pertemuan perencanaan, pelaksanaan, dan pengkajian ulang proyek, namun kehadiran mereka sebatas sebagai pendengar semata. b. Anggota masyarakat terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan c. Anggota masyarakat berperan serta aktif dalam semua tahapan proses pengambilan keputusan, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Menurut Davis dalam Sastropoetro 1998 peran serta atau peran serta adalah suatu keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok dan berbagi tanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut. Ada tiga gagasan penting dalam defenisi tersebut yang mempengaruhi peran serta, yaitu : 1. Keterlibatan mental dan emosional. Keikutsertaan dalam pengelolaan sanitasi lingkungan di Daerah Aliran Sungai meliputi peran serta langsung dalam menjaga kebersihan sekitar daerah aliran sungai. Keterlibatan dalam hal ini berarti bahwa masyarakat turut serta dalam satu kegiatan. Masyarakat terlibat dalam pengelolaan sanitasi lingkungan dalam arti memiliki jamban keluarga, memiliki persediaan air bersih, tidak membuang air limbah ke sungai dan tidak membuang sampah ke sungai. Bahwa keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan lebih dari keterlibatan jasmani. Peran serta berarti keterlibatan mental dan emosional ketimbang hanya berupa aktivitas fisik. Keterlibatan tersebut lebih Universitas Sumatera Utara bersifat psikologis daripada fisik. Seseorang yang berperan serta sebenarnya mengalami keterlibatan dirinya. Dengan keterlibatan dirinya berarti keterlibatan terhadap pikiran dan perasaannya. 2. Kontribusi. Gagasan-gagasan, ide-ide dan aspirasi responden dalam pengelolaan sanitasi lingkungan di daerah aliran sungai yang meliputi pemberian gagasan dan sumbangsih terhadap pemeliharaan kebersihan. Masyarakat memberikan ide atau masukan mengenai hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga dan mengelola sanitasi lingkungan terkait dengan cara-cara yang baik dalam hal pembuangan air limbah dan limbah padat. Adanya kesediaan memberi sesuatu demi mencapai tujuan kelompok dimana pemberian itu didasari oleh rasa senang, sukarela untuk membantu. Gagasan yang penting dalam peran serta memotivasi seseorang memberikan kontribusi atau sumbangsih. Mereka diberikan kesempatan untuk menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya guna mencapai tujuan organisasi. 3. Tanggungjawab. Kesanggupan dan kemampuan responden dalam melakukan pengelolaan sanitasi lingkungan di daerah aliran sungai yang meliputi adanya tanggung jawab terhadap kebersihan daerah aliran sungai. Gagasan ini adalah peran serta mendorong orang-orang menerima tangungjawab dalam aktivitas kelompok. Masyarakat memiliki tanggungjawab untuk menjaga dan mengelola kesehatan sanitasi lingkungan. Hal ini merupakan proses sosial yang melibatkan orang- Universitas Sumatera Utara orang dalam organisasinya sendiri dan mau mewujudkan keberhasilannya. Pada saat seseorang menerima tanggungjawab dalam kegiatan kelompok, mereka melihat adanya peluang untuk melakukan yang mereka inginkan. Adanya unsur tanggungjawab merupakan kewajiban mendasar sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peran serta merupakan keterlibatan seseorang atau masyarakat untuk berperan secara aktif dalam suatu kegiatan, khususnya kegiatan pembangunan untuk menciptakan, melaksanakan serta memelihara lingkungan yang bersih dan sehat. Pada dasarnya sudah banyak peraturan dan kebijakan pemerintah yang memuat tentang keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengelolaan daerah aliran sungai. Namun sering dijumpai dalam aplikasinya, peraturan-peraturan tersebut sama sekali tidak menerapkannya sehingga kegiatan yang melibatkan peran serta kurang berjalan dengan lancar. Oleh karena itu perlu konsep yang mensukseskan peran serta masyarakat. Mitchell dkk 2000 menyatakan bahwa dalam mensukseskan keterlibatan masyarakat dalam suatu pengelolaan sumber daya alam dan menyelesaikan pertentangan perlu dimasukkan elemen- elemen kunci kesuksesan peran serta, antara lain kepercayaan, komunikasi, kesempatan dan fleksibilitas yang menentukan efektifnya program yang melibatkan peran serta masyarakat. Kebijakan dan peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, seperti yang dikemukakan Salim 2005 dipandang belum cukup karena rangkaian Universitas Sumatera Utara peraturan memberi kesempatan dan kemungkinan, tetapi bukan jaminan bagi pengelolaan sumber daya alam yang memperbaiki lingkungan. Selanjutnya, dikatakan bahwa kunci utama dalam lingkungan hidup adalah kesadaran dan penghayatan manusia dan masyarakat untuk sungguh-sungguh membangun lingkungan yang lebih baik. Menurut Slamet 2007 untuk mencapai tingkat peran serta masyarakat yang tinggi, ada beberapa elemen yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut : a. Adanya kepercayaan dan saling menghargai sesama partisipan. b. Manfaat bagi seluruh partisipan yang terlibat. c. Wewenang dan keterwakilan yang sederajat. Tingkat peran serta akan melemah jika ada pihak yang terlalu mendominan sementara yang lainnnya tidak memiliki wewenang sama sekali. d. Adanya komunikasi yang baik yang dibangun secara internal oleh partisipan dan dengan pihak luar yang terkait. e. Adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Peran serta masyarakat adalah berbagai kegiatan masyarakat, yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat untuk berminat dan bergerak dalam penyelenggaraan penataan ruang. Peran serta masyarakat dalam proses perencanaan tata ruang wilayah nasional termasuk kawasan tertentu dapat berbentuk: 1. Pemberian masukan dalam penentuan arah pengembangan wilayah nasional termasuk kawasan tertentu yang ditetapkan. 2. Pengidentifikasian berbagai potensi dan masalah pembangunan. Termasuk bantuan untuk memperjelas hak atas ruang wilayah termasuk kawasan tertentu. Universitas Sumatera Utara 3. Pemberian masukan dalam perumusan rencana tata ruang wilayah Nasional termasuk kawasan tertentu. 4. Pemberian informasi atau pendapat dalam penyusunan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah negara. 5. Pengajuan keberatan terhadap rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional termasuk kawasan tertentu. Pada dasarnya sudah banyak peraturan dan kebijakan pemerintah yang memuat tentang keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Namun, sering dijumpai dalam aplikasinya, peraturan-peraturan tersebut sama sekali tidak menerapkannya sehingga kegiatan yang melibatkan peran serta kurang berjalan dengan lancar.

2.6 Daerah Aliran Sungai